KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT bahwa atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga selalu curahkan kepada
baginda tercinta nabi Muhammad SAW. Tugas ini disusun agar dapat memperluas ilmu tentang “
KEWARGANEGARAAN” dapat terselesaikan walau dengan persiapan yang cukup
singkat, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Walaupun tugas ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya dan semoga dengan
adanya tugas ini Allah senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
Amien Ya Rabbal’alamin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan dasar Negara Indonesia, sekaligus sebagai jati
diri Bangsa Indonesia (Max, 2019: 14) atau pandangan hidup bangsa Indonesia pada dasarnya
dapat merupakan instrument utama dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan
Indonesia (Widayanti dkk, 2018). Pancasila sebagai instrumen akan selalu melekat sepanjang
masa sejalan dengan keberadaan dan gerak pasang naik dan pasang turunnya kehidupan bangsa
dan negara Indonesia.
Pembahasan tentang wawasan kebangsaan merupakan suatu hal yang penting dan mutlak
harus selalu dilakukan secara terus menerus sejalan dengan dinamika proses kehidupan
berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan dapat dianggap sebagai ruh atau jiwa atau
semangat dari kehidupan berbangsa yang tentu saja akan mewarnai dan bahkan ikut menentukan
eksistensi dan maju mundurnya suatu negara. Negara yang antara lain ditandai oleh kesatuan
teritori boleh susut atau hancur tetapi dengan jiwa dan semangat kebangsaan yang tetap berkobar
dengan daya juang tinggi maka eksistensi suatu bangsa tetap dapat dipertahankan dan diakui oleh
bangsa-bangsa lain. Sebaliknya jika jiwa dan semangat kebangsaan dari suatu bangsa telah luntur
atau apalagi telah hilang, maka pada hakikatnya eksistensi dari bangsa dan negara yang
bersangkutan telah tidak ada lagi, walaupun barangkali secara fisik administratif bangsa dan
negara tersebut masih berdiri.
“ Masyarakat ibu kota memiliki banyak aktivitas yang dilakukan, karena hal itu mereka
memiliki masalah sosial yang bervariasi, salah satunya adalah gotong royong. Masyarakat ibu
4
kota khususnya masyarakat yang berekonomi tinggi, jarang sekali untuk bersosialisasi dengan
tetangga, bahkan sampai ada yang tidak kenal satu sama lain dengan tetangganya sendiri.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:
2. Apa faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam menerapkan nilai – nilai
pancasila?
3. Langkah – langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menghindari dari penyimpangan
penerapan nilai – nilai pancasila?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dilakukan dengan tujuan memotret pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Selain itu, juga
bertujuan untuk menemukan faktor-faktor penghambat yang menyebabkan nilai-nilai Pancasila
terabaikan/tidak terimplementasi dengan baik. Pada akhirnya, penelitian ini berupaya mencari
strategi penanaman nilai-nilai Pancasila ke depan.
BAB II
5
PEMBAHASAN
Dalam Pancasila sila 1 sampai 5, terdapat nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia, teman-teman.Nilai-nilai dalam Pancasila itu antara lain ada:
- Nilai Ketuhanan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap warga
negara memeluk agamanya masing-masing.
- Nilai Kemanusiaan, yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus bersikap manusiawi pada
satu sama lain.
- Nilai Persatuan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan tidak mudah
dipecah belah.
- Nilai Kerakyatan, yaitu negara mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama dalam
masyarakat diutamakan.
- Nilai Keadilan, yaitu setiap orang harus bersikap adil satu sama lain tanpa membeda-
bedakan latar belakangnya.
6
Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah
1. Menerapkan sikap toleransi antar umat beragama dan menghormati ibadah umat agama
lain.
2. Berbuat baik pada orang lain, seperti tetangga dan saling membantu sesama masyarakat.
4. Rukun dalam hidup bertetangga meski berbeda suku, agama, ras, dan perbedaan yang
lainnya.
7
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Masyarakat dalam Menerapkan Nilai –
Nilai Pancasila
a. Faktor Pendukung
b. Faktor Penghambat
Faktor-Faktor penghambat nilai-nilai Pancasila belum diamalkan secara baik dapat dibedakan
atas faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih kurang, dan faktor eksternal
kurang kontrol, dan kurangnya panutan didalam masyarakat.
8
C. Langkah-Langkah yang Digunakan Untuk Menghindari Penyimpangan
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dapat dilakukan dengan tiga
hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan
hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Kedua, penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan. Generasi muda adalah masa
depan bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai mengancam generasi-
generasi muda kita. Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila
terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional. Jika perlu, pemerintah bisa
mengintervensi kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi.
Tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang
terkait dengan pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan.
Ketiga, penegakan hukum. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermin
dalam sejumlah peraturan dan instrumen internasional yang telah diratifikasi untuk melindungi
hak-hak warga negara. Pemerintah tak boleh segan-segan untuk menegakkan aturan hukum demi
menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/13/21112671/strategi-
menyelamatkan-pancasila?page=3
https://bobo.grid.id/read/082459595/contoh-penerapan-nilai-nilai-pancasila-di-
sekolah-rumah-dan-masyarakat
11