Disusun oleh :
Semester/ kelas :
II/C
2017
Kata Pengantar
1
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
2.1 Madzhab dalam Etika 1
2.2 Hedonisme 2
2.3 Materialisme 5
2.4 Konsumerisme 6
2.5 Spiritualisme 7
2.6 Vitalisme 8
2.7 Utilitarisme 9
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan 11
3.2
Saran 11
Daftar Pustaka 12
2
Bab I
Pendahuluan
Sebagai pemenuhan tugas matakuliah akhlak, dan dari apa yang penulis lihat
mengenai madzhab etika yang ada di Indonesia pada zaman ini, banyak sekali
faham-faham atau madzhab-madzhab yang teranut di Indonesia di mana medzhab-
madzhab ini berasal dari hasil pemikiran manusia yang tentu saja banyak
kekurangan dari setiap faham atau madzhab yang akan di bahas nanti. Madzhab
dalam etika Islam (akhlak) tentu saja berlandaskan pada hukum Islam yaitu Al-
Qur’an dan As-Sunnah, yang tentusaja tidak terdapat kekurangan didalamnya.
Dengan makalah ini penulis ingin membuktikan bahwa teori-teori etika buatan
atauhasil faham manusia tentunya tidak bahkan jauh dari kata baik dibandingkan
dengan etika dalam Islam (akhlak).
1.3 Tujuan
3
Bab II
Pembahasan
Mazhab menurut ulama fiqih, adalah sebuah metodologi fikih khusus yang
dijalani oleh seorang ahli fiqih mujtahid, yang berbeda dengan ahli fikih lain,
yang menghantarkannya memilih sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu’.
Ini adalah pengertian mazhab secara umum, bukan suatu mazhab khusus. 2
Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia
sejauh tentang berkaitan dengan moralitas. Suatu hal yang lain untuk
merumuskan hal yang sama adalahbahwa etika merupakan ilmu yang
menyelidiki tingkah laku moral. Tetapi ada pelbagai cara untuk mempelajari
moralitas atau pelbagai pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral.
Ditilik dari para pemikir, madzhab memiliki makna upaya suatu ilmu untuk
memejukan perilaku manusia yang ber-etika yang dirumuskan teori-teori ilmu
yang berhubungan dengan hal-hal baik dan buruk, susila dan tidak susila.
2.2 Hedonisme
A. Pengertian Hedonisme
Tindakan yang baik adalah tindakan yang mengandung kenikmatan dan
perasaan puas 3 . Rasa puas sama dengan bahagia dengan bahagia. Mencari
1
http//www. Mazhab Etika _ bagus dwi - Academia.edu.html
2 Al Madkhal Ila Dirasatil Madarisi Wal Madzahibil Fiqhiyyah, oleh DR. Umar Sulaiman Al
Asyqar
3
Moekijat, Asas – Asas Etika, Bandung: Mandar Maju,1995,hlm.11
4
kepuasan sekarang masih merupakan satu factor yang mendorong manusia untuk
bertindak.
Memang harus diakui, bahwa banyak tindakan manusia terdorong oleh
cenderung untuk mencapai kepuasan. Bahkan ada ahli psikologi yang berpendapat,
bahkan semua tindakan itu berdasarkan atas cenderung yang tak tersadari, ialah
cenderung untuk mencapai kepuasan semata. Bagi penganut hedonisme rasa puas
dan bahagia disamakan.
B. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan :
- Manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya
menghindari ketidaksengangan. Para hedonis juga menegaskan bahwa
membantu orang lain selaalu juga menyenangkan, karena “lebih baik
memberi dari pada menerima”.4
Kekurangan :
Dari keterangan di atas, terlihat jelas bahwa hedonisme ini jauh dari kata
baik dari pandangan Islam. Karena kesenangan dan kenikmatan dalam Islam
merupakan kesenangan yang bersifat lama bahkan hingga melewati masa
4
K. Bertens.2007. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm.238
5
K. Bertens.2007. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm.238
5
setelah kematian, yaitu nikmat Iman dan nikmat Islam yang membawa muslim
dalam ketentraman dan kedamaian dengaan segala hukum yang ada dalam
Islam yang bertujuan demi kebaikan umat. Nikmat iman dan nikat Islam ini
pun akan dibawa hingga akhirat kelak. Sehingga akhlakkul karimah (akhlak
baik) sangat di atur dan dituntun dalam Islam. Seperti dalam dabda Allah SWT
dalam Q.S Al-An’am:125,Q.S Az-Zumar:22 bahkan secara lengkap
difirmankan mengenai nikmat yangAllah SWT berikan dalam Q.S Ar-
Rahman.
6
2.3 Materialisme
A. Pengertian Materialisme
Tindakan yang baik adalah tindakan yang menyatakan bahwa hal yang dapat
dikatakan benar-benar ada adalah materi. 6 Pada dasarnya semua hal terdiri atas
materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-
satunya substansi.
B. Keunggulan dan Kelemahan
Kelebihan :
- Mengganggap materi itu berada di atas segala-galanya.7
Kelemahan :
- Memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling
hubungannya, tetapi dipandang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri.
- Melihat segala sesuatu tidak dari geraknya, melainkan sebagai yang diam,
mati dan tidak berubah-ubah
C. Contoh perilaku materialisme:
- Melakukan sesuatu hanya karena ingin mendapat imbalannya
- Bekerja hanya memikirkan gajinya
- Jika terkena masalah selalu mengutamakan uang
- Mengaggap uang itu adalah segalanya terlalu tinggi menilai nilai sebuah
uang.
- Tidak menganggap tuhan ada dengan ketidak adaanyya meteri yang nampak.
- Sekolah untuk nilai dan pandangan orang.
Dari hal diatas dapat diketahui bahwa Islam tidak memandang segala
sesuatu yang berbentuk meteri saja. Bahkan Islam mewajibkan umatnya untuk
mempercayai yang ghaib. Dan segala sesuatu yang dilakukan tidak untuk
mengejar materi tapi untuk segala kebaikan yang sesuai dengan tujuan manusia
untuk beribadah.
َال َّ ِذ ينَ ي ُ ْؤ ِم ن ُ ونَ ب ِ الْ غ ي ْ بَِ و ي ُ قِ ي ُم ونَ ال صَّ َل ةَ و ِم َّم ا رَ ز قْ ن ا ه ُ ْمَ ي ُ نْ فِ ق ُ ون
6
http://makalahe19.blogspot.co.id/2016/10/makalah-akhlak-madzhab-dalam-etika.html
7
Poejawijayatna. Etika Filsafat Tingkah laku. Bandung: Rineka Cipta. Hlm.36
7
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Q.S
Al-Baqarah:3)
2.4 Konsumerisme
A. Pengertian Konsumerisme
Paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan
atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang - barang hasil produksi
secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan .8
B. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan :
- Perbaikan pada tingkat ekonomi negara.
- Kebaikan bagi para pengusah kecil hingga tinggi
Kekurangan :
- Keborosan mencerminkan para konsumeris
- Keinginan melebihi ketersediaan.
C. Contoh perilaku konsumerisme
- Membeli produk karena iming-iming hadiah.
- Membeli produk demi menjaga penampilan diri, simbol status sosial, dan
gengsi.
- Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau
kegunaannya).
- Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
- Mencoba lebih dari dua produk sejenis dengan merek berbeda yang berbeda.
8
http://makalahe19.blogspot.co.id/2016/10/makalah-akhlak-madzhab-dalam-etika.html
8
2.5 Spirirtualisme
A. Pengertian Spiritualisme
Spiritualisme adalah kepercayaan atau praktek – praktek yang berdasarkan
kepercayaan bahwa jiwa – jiwa yang berangkat (saat meninggal) tetap bisa
mengadakan hubungan dengan jasad.
B. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan :
- Dengan spiritualisme manusia akan mempercayai hal ghaib.
Kekurangan
- Mansia terlalu percaya pada isu-isu yang bohong mengenai kepercayaan pada
hal ghaib.
- Manusia tergolong syirik karena mempercayai dan menuhankan selain Allah.
C. Contoh perilaku spiritualisme
- Praktek seorang dukun
- Kepercayaan adat istiadat suku tertentu yang memepercayai arwah roh nenek
moyang yag sudah meninggal akan datang pada malam tertentu.
Dalam hal ini manusia sebagai umat muslim harus mempercayai hal ghaib.
Namun, tidak ada kehidupan setelah kematian melainkan setelah datangnya
kiamat.
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-
bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari
kedatangan mereka kepadaku.”(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),
hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya
Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai
hari mereka dibangkitkan. Qs.23:97-100
9
2.6 Vitalisme
A. Pengertian Vitalisme
Tindakan
Tindakan yang baik adalah tindakan yang mencerminkan kekuatan dalam
hidup manusia.9 Manusia yang berkuasa itulah manusia yang baik. Apa saja
yang dilakukan oleh orang kuat dijadikan pedoman untuk rakyat dan orang
banyak.
B. Keunggulan dan Kelemahan
Kelebihan:
- Menyokong suatu kehidupan.
Kekurangan :
- Tidak bisa saling mengintervensi.
- Orang yang dilahirkan dengan kekurangan (fisik atau materi) dianggap
lemah tidak dapat berbuat apa-apa.
- Faham ini seperti hukum rimba diman yang kuat memangsa yang lemah
dimangsa.
C. Contoh perilaku vitalisme:
- Seorang pembunuh menganggap lawannya hanya seseorang yang tidak
berdaya yang pantas untuk di bunuh
- Kesombongan seseorang yang merasa dirinya paling hebat sehingga
mengakibatkan keterpurukan orang lain.
Vitalisme sangat tidak sesuai dengan Islam, karena dalam Islam umat
manusia dianggap sederajat dari segi fisik, tahta, bangsa, ras, jenis kulit, dll.
Derajat manusia hanya digolongkan dari ketaqwaannya.
Firman Allah SWT:
10
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
2.7 Utilitarisme
A. Pengertian Utilitarisme
Tindakan yang baik adalah tindakan yang berguna untuk mencapai tujuan (utilis
= berguna ). 10 Demikianlah ukuran baik bagi penganut aliran yang disebut
utilitarisme. Kalau ukuran ini berlaku bagi perorangan disebut individual, dan jika
berlaku bagi masyarakat (Negara) disebut social. Dalam arti kompleks, faham ini
menilai bahwa baik atau buruk ditinjau dari sejauh mana dapat meningkatkan atau
mengurangi kesenangan banyak orang.
Dalam Islam Allah pun menyeru umat manusia untuk saling tolong-
menolong dalam kebaikan. Yang artinya manusia harus menolong tapi hanya
dengan jalan kebaikan.
10
Moekijat, Asas – Asas Etika, Bandung: Mandar Maju,1995,hlm.12
11
Firman Allah SWT:
اْلثْ ِم َعلَى تَ َع َاونُوا َو َل ۖ َوالتَّ ْق َوى ْال ِب ِر َعلَى ِ ّللاَ َواتَّقُوا ۚ َو ْالعُد َْو
ِ ْ ان َّ ۖ ّللاَ ِإ َّن
َّ ُ شدِيد ِ ْال ِعقَا
َ ب
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
سبِي ِلُ فِي َوأ َ ْنفِقوا
َ ِّللا
ُ ّل َُ ّللاَ ِإنُ ۛ َوأَحْ سِنوا ۛ الت ْهل َك ُِة ِإلَى بِأ َ ْيدِيك ُْم ت ْلقوا َو
ُ ُْالم ْح ِسنِينَُ يحِ ب
12
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
1. Pengertian madzhab dalam etika merupakan upaya suatu ilmu untuk
memajukan perilaku manusia, yang berdasar pada teori-teori hasil
pemikiran manusia.
2. Kenapa madzhab dalam etika memiliki banyak kekurangan? Hal ini
dikerenakan setiap madzhab berasal dari hasil pemikiran dagkal
manusia tanpa didasari hukum Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah
dimana hukum Islam ini tidak terkandung kekurangan didalamnya
karena semuanya berasal dari sabda Yang Maha Pencipta (rabb) Allah
SWT. Sedangkan pemikiran manusia hanyalah pemikiran dari apa yang
di ciptakan Allah SWT.
3. Agar etika kita atau akhlak kita sebagi umat muslim tidak terpengaruh
dari faham-faham menurut pemikiran manusia seperti yang telah di
sebutkan, maka kita haruslah lebih mengenal Islam dan meyakini Islam
sebagai Rhmata Lil ‘Aamin juga mempraktekan apa yang diperitahkan
dan dilarang oleh Allah SWT.
3.2 Saran
Dalam makalah yang penulis buat, penulis sudah memaksimalkan
penulisan isi makalah ini. Maka apabila pembaca merasa ada yang kurang
atau ada yang salah dapat mendiskusikannya dengan penulis sebagai saran
dan kritik, agar dapat memperbaiki isi makalah ini kedepannya.
13
Daftar Pustaka
Al Madkhal Ila Dirasatil Madarisi Wal Madzahibil Fiqhiyyah, oleh DR. Umar
Sulaiman Al Asyqar
Bertens, K.2007. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
http//www. Mazhab Etika _ bagus dwi - Academia.edu.html
http://makalahe19.blogspot.co.id/2016/10/makalah-akhlak-madzhab-dalam-
etika.html
http://makalahe19.blogspot.co.id/2016/10/makalah-akhlak-madzhab-dalam-
etika.html
Moekijat. 1995. Asas – Asas Etika. Bandung: Mandar Maju
Poejawijayatna. 1997. Etika Filsafat Tingkah laku. Bandung: Rineka Cipta
14