Anda di halaman 1dari 11

Model Proses Kewirausahaan

Menurut carol noore yang dikutip oleh bygrave


(1996), proses kewirausahaan diawali dengan
adanya inovasi.

• Inovasi itu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik


yang berasal dari pribadi maupun dari luar pribadi, seperti
pendidikan, sosial, organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
• Model proses kewirausahaan diawali dari inovasi, kejadian
pemicu, implementasi dan akhirnya usaha akan
berkembang
Noore pada bygrave (1996) menyajikan model proses
kewirausahaan seperti gambar berikut :
Secara ringkas, model proses
kewirausahaan mencakup tahap-
tahap berikut :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
1. Proses inovasi
Inovasi adalah suatu ciri yang sangat menonjol
dari wirausaha. Inovasi merupakan suatu proses
untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang
dapat dipasarkan.

Prose inovasi ini terdorong oleh faktor-faktor


seperti keinginan berprestasi, adanya sifat
penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor
pendidikan dan faktor pengalaman serta adanya
peluang.
2. Proses pemicu
Faktor personal yang memicu atau memaksa seseorang untuk
terjun ke dunia bisnis seperti :
- Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang.
- Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
- Tidak ada pekerjaan lain
- Dorongan karena faktor usia
- Keberanian menanggung resiko
- Komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis
Faktor lingkungan :
- sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya tabungan,
modal, warisan, atau memiliki bangunan yang srategis
- Mengikuti latihan-latihan bisnis/kursus bisnis.
3. Proses pelaksanaan
Beberapa faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah
bisnis, yaitu kesiapan mental wirausahawan, adanya manajer
sebagai pelaksanaan kegiatan, adanya komitmen terhadap bisnis
dan adanya visi jauh ke depan untuk mencapai keberhasilan.

4. Proses pertumbuhan
Didorong oleh faktor organisasi antara lain :
- Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua
rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.
- Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
- Adanya produk yang menjadi unggulan
- Adanya konsumen dan pemasok barang yang continue.
- Adanya pihak investor yang memberikan fasilitas keuangan.
Berdasarkan proses kewirausahaan, zimmer
(1996) dalam suryana (2001) membagi fase
perkembangan kewirausahaan menjadi dua
1. Fase awal (perintisan)
2. Fase pertumbuhan.
1. Fase Awal ( Perintisan )
• Tujuan dan perencanaan adalah “menciptakan ide-ide ke pasar”
• Sifat dan ciri cirinya :
1. Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa
sekarang
2. Usaha-usaha menengah diarahkan untuk jangka panjang
3. Pengambil risiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang
tinggi terhadap perubahan dan kegagalan.
4. Kapasitas untuk menemukan ide-ide inovasi yang memberi
kepuasan kepada konsumen.
5. Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi pada bidangnya.
• Sifat untuk desain
1. Struktur pola yang sederhana dan luas dengan jaringan
kerja komunikasi yang luas secara horizontal.
2. Otoritas pengambil keputusan dimiliki oleh wirausahawan.
3. Informal dan sistem kontrol personal.
2. Fase Pertumbuhan
• Tujuan perencana “tumbuh sederhana, efisien, orientasi laba,
dan rencana langsung untuk mencapainya”
• Sifat atau ciri ciri nya :
1. Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa
sekarang: usaha usaha menengah diarahkan untuk jangka panjang
2. Pengambil risiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang
tinggi terhadap perubahan dan kegagalan.
3. Kapasitas untuk menempa: selama pertumbuhan cepat,
kemurnian organisasi dan kemampuan berhitung.
4. Pengetahuan manajerial dan pengalaman dengan menggunakan
orang lain dan sumber yang ada.
• Sifat Untuk Desain
1. Struktur yang fungsional atau vertikal. Akan tetapi, saluran
komunikasi informal sering digunakan.
2. Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada
manajer level kedua. Kuasi formal (tidak terlalu kompleks atau
bekerja sama) dalam beroperasi

Anda mungkin juga menyukai