Anda di halaman 1dari 5

2.

4 LATAR BELAKANG DAN FOKUS PENELITIAN KUALITATIF


2.4.1 Latar Belakang Penelitian Kualitatif
Uraian tentang latar belakang masalah sangat penting untuk disampaikan sebelum
masalah dirumuskan. Latar belakang masalah memberikan ancangan dan alasan yang
kuat bagi dilaksanakannya penelitian. Selain itu bagian ini juga menjelaskan kedudukan
penelitian yang dilakukan dalam kaitannya dengan penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan orag lain. Kebaruan penelitian yang dilakukan akan tergambar pada bagian
ini. Untuk itu pekerjaan terberat dalam menyusun rencana penelitian adalah
menguraikan latar belakang masalah. Uraian latar belakang masalah yang baik perlu
dilengkapi dengan argumen yang kuat, data empirik, fakta yang tercatat dalam
dokumen-dokumen, dan hasil penelitian terdahulu maupun penelitian penjajakan.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mencari pengertian yang mendalam tentang
suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita, masalah, dan gejala serta peristiwa hanya
dapat dipahami apabila peneliti menelusurinya secara mendalam dan tidak hanya
terbatas pada pandangan di permukaan saja. Kedalaman inilah yang menjadi ciri khas
metode kualitatif, sekaligus sebagai faktor unggulannya. Seperti fenomena gunung es
dimana yang nampak dipermukaan hanya kecil, tetapi yang berada dibawahnya justru
yang besar dan kuat.
Dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, Sugiyono (2013) menuliskan
bahwa penelitian kualitatif cocok diterapkan antara lain untuk meneliti hal-hal sebagai
berikut:
1. Apabila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau bahkan masih
gelap. Metode kualitatif sangat cocok diterapkan pada kondisi semacam ini karena
peneliti akan langsung masuk ke lapangan sehingga masalah akan dapat dapat
ditemukan dengan jelas.
2. Penelitian kualitatif sangat cocok untuk memahami makna dibalik yang tampak.
Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan
dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna
tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar, akan tetapi justru
menjadi tanda Tanya menurut penelitian kualitatif.
Contoh: Ketika ada 10 orang menyatakan bahwa si Fulan tidak mencuri, sementara
ada 2 orang menyatakan bahwa si Fulan tidak mencuri. Ketika makna yang ada di
balik pernyataan mereka diungkapkan, bisa jadi 2 orang itulah justru yang benar.
Jadi data untuk mencari makna dari setiap perbuatan hanya cocok untuk diteliti
dengan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi.
3. Metode kualitatif sangat cocok untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial
yang kompleks hanya dapat diurai jika peneliti menggunakan metode kualitatif
antara lain dengan cara observasi terlibat dan wawancara mendalam terhadap
kelompok sosial yang diteliti. Dengan demikian, akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas dalam kelompok sosial yang diteliti.
4. Metode kualitatif sangat cocok untuk memahami perasaan orang. Perasaan orang
memang sangat sulit dimengerti. Metode kualitatif melalui cara observasi terlibat
dan wawancara mendalam akan memudahkan untuk ikut merasakan apa yang
dirasakan orang yang diteliti.
5. Metode kualitatif sangat cocok untuk mengembangkan teori, khususnya teori yang
dibangun berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dengan metode kualitatif,
peneliti melakukan penjelajahan awal, kemudian mengumpulkan data untuk
dianalisis sehingga dapat ditemukan hipotesis berupa hubungan antar gejala yang
diteliti. Hipotesis ini kemudian diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih
mendalam lagi. Jika hipotesis terbukti, akan menjadi teori.
6. Metode kualitatif sangat cocok untuk memastikan kebenaran data sosial. Data sosial
sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif melalui teknik
pengumpulan data secara triangulasi/gabungan, kepastian data akan lebih terjamin
karena dalam teknik triangulasi jika teknik dan data tertentu belum menemukan apa
yang dituju, akan diganti dengan teknik lain.
7. Metode kualitatif sangat cocok untuk meneliti sejarah perkembangan. Sejarah
seorang tokoh atau masyarakat tertentu akan dapat dilacak dengan metode kualitatif
dengan menggunakan data dokumentasi dan wawancara mendalam kepada pelaku
sejarah atau orang yang dipandang tahu.
2.4.2 Fokus Penelitian Kualitatif
Langkah sangat penting dalam setiap penelitian ialah merumuskan fokus dan
masalah. Fokus penelitian perlu dibuat agar peneliti bisa berkonsentrasi pada satu titik
yang menjadi pusat perhatian. Satu hal penting lainnya terkait dengan rumusan masalah
ialah dari rumusan tersebut dapat digali informasi penting dan mendalam untuk menjadi
pengetahuan yang berharga bagi kemanusiaan, bukan sembarang informasi yang tidak
bernilai ilmiah.
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong. Oleh sebab itu
penelitian perlu dimulai dengan fokus, yaitu masalah yang bersumber pada pengalaman
peneliti atau melalui pengetahuan yang diperoleh dari kepustakaan dan sebagainya.
Pada penelitian kualitatif masalah bertumpu pada suatu fokus. Fokus disini berarti
pembatasan suatu masalah dalam sebuah penelitian yang bertujuan agar mengetahui
secara jelas tentang batasan-batasan mana saja atau untuk mengetahui ruang linkup
yang akan diteliti supaya sasaran penelitian tidak terlalu luas.
Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan
pada tingkat kebaruan dan originalitas informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial
(lapangan). Kebaruan informasi tersebut bisa berupa upaya untuk memahami secara
lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial, tetapi juga ada keinginan untuk
menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti.
Terdapat dua maksud yang ingin dicapai dengan memfokuskan masalah:
1. Penetapan fokus dapat membantu dalam membatasi penyelidikan atau penelitian,
artinya jika fokus itu sudah ditentukan, maka secara pasti kita sudah mendapatkan
batasan-batasan tentang yang akan diteliti.
2. Penetapan fokus dapat membantu dalam mengidentifikasi data-data mana yang
dibutuhkan atau sudah memenuhi bidang inklusi-ekslusi atau kriteria masuk-keluar
informasi yang didapatkan, maksudnya peneliti sudah mengetahui data-data mana
yang relevan bagi penelitiannya dengan adanya penetapan fokus penelitian tersebut.
Menurut Bungin (Andi Prastowo, 2011: 137) setidaknya terdapat lima kriteria dalam
menentukan fokus penelitian kualitatif:
1. Interesting, yaitu tentukanlah fokus masalah yang akan diteliti yang menarik baik
bagi peneliti ataupun bagi masyarakat, sehingga semua kalangan akan tertarik
terhadapa penelitian tersebut.
2. Aktual, yaitu fokus masalah yang kita pilih tersebut bersifat kekinian, atau yang
terjadi sekarang atau saat ini. Agar penelitian bisa memberikan solusi bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.
3. Monumental, yaitu masalah yang selalu bisa diingat oleh masyarakat. Seperti
masalah tentang sosial, agama, dan sebagainya.
4. Spektakuler, yaitu masalah yang dipilih itu masalah yang menakjubkan yang mana
akan menarik perhatian banyak kalangan.
5. Fokus pada tema tertentu, yaitu fokus masalah itu pada tema tertentu saja agar tidak
melebar dan meluas, sehingga menyulitkan bagi peneliti untuk meneliti tentang apa
yang mau diteliti.
Perbedaan fokus penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif:
1. Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus penelitian antara lain: melalui uji
teoritik, membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistic, kejelasan
hubungan dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus, dan
soal-soal penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung.
2. Pada pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian anatara lain: membangun
teori-teori yang dibangun dari fakta-fakta mendasar (grounded) mengembangkan
pengertian, dan sebagainya. Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya
dan tanpa dibatasi norma-norma, rumus, dan seterusnya.

Sumber:
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books. Diakses 25
januari 2021 http://digilibfkip.univetbantara.ac.id/materi/Buku.pdf
Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: konsep dan prosedurnya. Diakses
25 januari 2021 http://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-penelitian-
kualitatif.pdf
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Diakses 25 januari 2021 https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=59V8DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=METODOLOGI+PENELITIA
N+KUALITATIF+CV+JEJAK&ots=5HautycuDo&sig=vcL9SIRdK9qSMDTqNMDpqbf
UIwk
Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. Diakses 25
januari 2021 https://osf.io/preprints/mfzuj/
Sugiarto, E. (2017). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis: Suaka Media.
Diandra Kreatif. Diakses 25 januari 2021 https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=jWjvDQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA3&dq=latar+belakang++
%22penelitian+kualitatif
%22&ots=X6P4_XsRle&sig=2R_vNi1oMe_nHzrJX3IdHt89tXQ

Anda mungkin juga menyukai