Dosen Pengampu:
Novia Luthviatin, S.KM., M.Kes.
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Cica Wahyuningtias 202110101036
Annisa Rizki Maulidia 202110101047
Hani Retno Asih 202110101062
Elya Rahmawati 202110101127
Syintia Dwi Pramesti 202110101136
Rizkiah Sekarayu W. 202110101154
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Perilaku Individu Dalam Kelompok” ini dengan baik.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dinamika Kelompok Kelas D. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan secara langsung
maupun tidak langsung selama menyusun makalah ini. Rasa terima kasih ini
disampaikan khususnya kepada :
1. Ibu Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
2. Bapak Taufan Asrisyah Ode, S.KM., M.Kes selaku Dosen Penanggung
Jawab Mata Kuliah Dinamika Kelompok Kelas D.
3. Ibu Novia Luthviatin, S.KM., M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Dinamika Kelompok Kelas D.
4. Anggota Kelompok 2 yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari sistematika maupun hasil makalah. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka
sekali apabila pembaca memberikan kritik serta masukan guna penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.....................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1. 3 Tujuan..................................................................................................2
1.3.1. Tujuan Umum....................................................................................2
1.3.2. Tujuan Khusus...................................................................................2
1. 4 Manfaat................................................................................................2
1.4.1 Manfaat Teoritis.....................................................................................2
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................................3
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................4
2.1 Dasar Perilaku Individual...................................................................4
2.2 Aspek Yang Ada Dalam Individu........................................................6
2.3 Dinamika Individu Dalam Kelompok.................................................8
2.4 Masuknya Individu Dalam Organisasi.............................................11
2.5 Kinerja Individu.................................................................................13
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.........................................................................................19
3.2 Saran...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
LAMPIRAN..........................................................................................................23
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk individu dan makhluk sosial, manusia sebagai
makhluk individu dimaknai sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara
fisik dan rohani. Manusia juga disebut sebagai makhluk sosial yang bermakna
tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dalam menjalani
kehidupan sehari-harinya. Pada kehidupan sehari-harinya tersebut manusia akan
saling berhubungan dan interaksi dengan manusia lain. Adanya hubungan serta
interaksi antar manusia akan menciptakan kelompok-kelompok sosial yang
dilandasi untuk tujuan yang sama. Perilaku dalam berkehidupan sosial merupakan
aspek penting yang perlu diperhatikan. Perilaku merupakan sikap individu yang
berkaitan dengan cara bertindak terhadap suatu hal (Hantono dan Pramitasari,
2018) Interaksi individu dalam sebuah organisasi tidaklah sama antara satu
dengan yang lainnya, hal ini dikarenakan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh
masing-masing individu berbeda-beda. Kepribadian merupakan konsep paling
mendasar yang menjelaskan untuk serangkaian perilaku yang khas dimana
individu berpikir dan bertindak ketika ia sedang menyesuaikan diri dalam
lingkungannya (Rodiah dkk., 2022).
Perilaku individu dipengaruhi oleh karakteristiknya seperti ciri-ciri
biografis, kepribadian, persepsi dan sikap. Perilaku individu dalam kelompok
dapat terbagi menjadi empat aspek diantaranya yaitu, kerjasama, kompetisi,
tolong menolong, dan konflik. Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial di
mana orang-orang atau kelompok-kelompok bekerja bersama-sama, saling tolong
menolong untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kompetisi terjadi ketika hasil
yang ingin dicapai oleh para individu tidak dapat dibagi yang berarti hanya
terdapat satu pihak saja yang berhasil mendapatkannya. Tolong menolong atau
helping dapat didasari dengan adanya perasaan senasib ketika ingin mencapai
suatu hal. Konflik atau pertikaian, yakni bentuk interaksi sosial yang terjadi
karena perbedaan paham dan kepentingan antar individu (Arifin Tahir, 2014).
Perilaku individu dalam kelompok tentu akan berbeda, karena adanya
perbedaan karakteristik individu dalam kelompok. Perbedaan tersebut merupakan
1
2
hal yang wajar ada pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang ada dapat
menjadi sebuah peluang dan tantangan. Peluang tersebut salah satunya adalah
adanya banyak pendapat dari berbagai karakteristik individu yang memunculkan
berbagai inovasi baru. Perbedaan karakteristik individu tersebut apabila tidak
dikelola dengan baik, kurang koordinasi, akan menjadi tantangan tersendiri yang
mana harus diupayakan untuk memiliki tujuan yang sama dan dapat mencapai
tujuan tersebut, sehingga sangat penting untuk mengetahui bagaimana perilaku
individu dalam suatu kelompok.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka terdapat rumusan
masalah yang dapat diangkat pada makalah ini yaitu bagaimana perilaku individu
dalam kelompok?
1. 3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
1. 4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai perilaku individu dalam kelompok, apa saja dasar perilaku
individu, aspek individu yang terdapat dalam kelompok, dinamika individu,
masuknya individu dalam organiasi, serta kinerja individu dalam kelompok.
3
4
5
keadaan individu yang dapat berupa senang, sedih, kecewa, marah, dan
sebagainya.
h. Tanggapan
Tanggapan terbentuk dari gambaran yang ada dalam diri individu setelah
memiliki persepsi mengenai sesuatu. Tanggapan dapat berupa proses
pengungkapan pikiran individu setelah mengadakan pengamatan pada suatu
objek.
i. Kemauan
Kemauan merupakan rasa yang mendorong terbentuknya perilaku pada
individu. Dorongan ini membuat individu terdorong untuk melakukan suatu
hal sesuai dengan pikiran dan perasaannya.
j. Bakat
Bakat merupakan aspek dalam individu yang menunjukkan kualitas individu
tersebut. Bakat bersifat alami dan membutuhkan pengembangan untuk
memperoleh kemampuan yang diharapkan (Labola 2019).
k. Intelegensi
Intelegensi merupakan kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam
beradaptasi pada lingkungan atau situasi tertentu. Intelegensi juga dapat
berarti kemampuan individu dalam memecahkan persoalan atau kecepatan
seseorang memahami suatu topik. Intelegensi dapat terlihat dari tindakan
nyata individu tersebut.
Dinamika kelompok dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dinamika kelompok
sebagai suatu metode dan proses, yang mana merupakan salah satu alat
manajemen untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal agar
pengelolaan organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Dinamika
kelompok sebagai suatu metode diartikan bahwa dinamika kelompok harus
membuat setiap anggota didalam kelompok semakin menyadari siapa dirinya dan
siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok dengan kelebihan
maupun kekurangannya masing-masing. Dinamika kelompok sebagai suatu proses
diartikan dinamika kelompok berupaya dalam menciptakan suasana yang
membuat semua anggota kelompok merasa terlibat secara aktif dalam setiap tahap
perkembangan kelompok, sehingga setiap anggota merasakan dirinya sebagai
bagian dari kelompok dan bukan orang asing. Dengan demikian, diharapkan
setiap individu dalam kelompok merasa turut bertanggungjawab atas pencapaian
tujuan organisasi yang lebih luas (Kemhan, 2020).
Dinamika individu dalam kelompok meliputi beberapa aspek, diantaranya
yaitu:
1. Konformitas
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan pada individu agar
selaras dengan norma kelompok sebagai akibat dari tekanan kelompok.
Perubahan perilaku ini dipengaruhi oleh adanya norma-norma atau aturan
yang berlaku dalam kelompok tersebut yang telah disepakati sebelumnya
(Ayu dkk., 2019). Konformitas terjadi karena keinginan individu agar
diterima oleh kelompok. Perubahan sikap dan perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
a. Kohesifitas
Kohesi kelompok adalah ketertarikan atau kekuatan yang mendorong
anggota kelompok untuk tetap berada dalam kelompok. Semakin kohesif
kelompok, maka semakin besar tingkat kepuasan anggota dan menjadikan
suatu kelompok menjadi kompak. Pada kelompok yang kohesif, anggota
merasa aman dan terlindungi, sehingga komunikasi akan lebih bebas,
sering dan terbuka. Oleh karena itu, semakin tinggi kohesifitas kelompok,
10
3. Altruisme
Altruisme adalah kesediaan anggota kelompok untuk saling membantu
anggota kelompok lain yang mengalami kesulitan dalam proses diskusi,
sehingga akan terjalin kerjasama yang baik antar anggota .
4. Kepatuhan
Kepatuhan merupakan bentuk pengaruh sosial yang disebabkan oleh adanya
peraturan, yang mana seseorang hanya perlu melakukan perintah kepada satu
atau lebih individu dalam kelompok untuk melakukan satu atau beberapa
jenis tindakan, sedangkan individu yang diperintahkan akan mengikuti
permintaan atau perintah dari orang yang memiliki power atau kekuatan
(Setyawan, 2022).
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
berhasil dicapai oleh seseorang. Pada pengertian lain menurut Gibson et al (1994)
dalam Silaen dkk (2021:30) menyebutkan bahwa kinerja merujuk pada tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Jika tujuan tersebut dapat dicapai, maka kinerja yang
dilakukan dapat dinyatakan baik dan sukses. Hal ini dapat dipahami bahwa, jika
kinerja individu baik maka akan mudah dalam mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Kinerja individu dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi
secara keseluruhan.
Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Gibson et al (2012) dalam
Silaen dkk (2021:33) meliputi sebagai berikut:
1. Faktor Individu
Faktor individu merupakan faktor yang berasal dari individu sendiri, yang
meliputi latar belakang, demografis, kemampuan dan keterampilan.
a. Latar Belakang
Latar belakang individu dapat berpengaruh terhadap kinerja individu, hal ini
dapat berupa latar belakang keluarga serta pengalaman individu. Individu
dengan keluarga yang memiliki kebiasaan yang baik dan positif seperti
disiplin, jujur, dan bertanggung jawab, dapat menerapkan hal tersebut ketika
di suatu organisasi atau bidang usaha. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh
Pratiwi dan Kusmawan (2022) yang menunjukan bahwa latar belakang
keluarga secara langsung berpengaruh positif signifikan terhadap
keberlangsungan usaha yang dilakukan, yaitu usaha pengrajin perak, karena
latar belakang keluarga memiliki keahlian menjadi pengrajin. Kemudian,
pengalaman individu ketika di organisasi atau tempat kerja yang sesuai
dengan keahliannya, maka memudahkan individu tersebut dalam
menyelesaikan tugasnya. Pengalaman kerja memiliki pengaruh yang positif
terhadap kinerja pegawai, yang artinya semakin tinggi pengalaman kerja
maka kinerja pegawai akan semakin baik (Yasin dkk., 2021).
b. Karakteristik Demografis
Karakteristik demografi meliputi usia, jenis kelamin, dan ras, yang mana
karakteristik tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja individu. Usia
15
dapat berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir, sehingga semakin
dewasa usia seseorang maka pengalaman hidup juga bertambah diikuti
dengan kematangan mental dan intelektual. Hal ini berpengaruh terhadap
kinerja, salah satunya adalah pada saat mengambil keputusan, yaitu dengan
bijaksana dan bertanggung jawab (Zuliyanti dan Hidayati, 2021).
Kemudian, kinerja antara individu laki – laki dan perempuan juga memiliki
perbedaan pada jenis pekerjaan tertentu. Pekerjaan dengan ketelitian dan
ketelatenan tinggi lebih sering dikerjakan oleh perempuan, misalnya adalah
menjahit, merajut, membuat kue dan sebagainya. Laki – laki lebih sering
mengerjakan pekerjaan lapangan yang membutuhkan energi lebih salah
satunya adalah menjadi tukang bangunan. Ras dalam faktor demografis
berkaitan dengan kebudayaan, nilai, dan bahasa setiap individu. Individu
yang memiliki kesamaan bahasa akan mudah dalam berinteraksi dengan
individu lain, sehingga kinerja lebih optimal dan produktivitas kerja
meningkat (Silaen dkk., 2021:34).
c. Kemampuan dan Keterampilan
Kemampuan merupakan sifat alamiah atau sifat yang dipelajari oleh
seseorang untuk melakukan sesuatu. Kemampuan merupakan salah satu
unsur yang membentuk kinerja karyawan. Kemudian, keterampilan
merupakan kompetensi seseorang yang terkait dengan tugas atau pekerjaan.
Keterampilan didasarkan atas pengalaman yang dimiliki selama bekerja, dan
akan terus meningkat jika terus dilatih. Penelitian oleh Nurla dkk,(2021)
menyebutkan bahwa kemampuan secara signifikan berpengaruh terhadap
kinerja guru di SMK Negeri 4 Soppeng.
2. Faktor Psikologis
a. Persepsi
Persepsi individu terhadap lingkungan kerja yaitu dengan memahami
lingkungan kerja menggunakan lima hal, yaitu penglihatan, sentuhan,
pendengaran, perasaan, dan penciuman. Persepsi bertujuan untuk membantu
individu dalam memilih, mengorganisasikan, menginterpretasikan
rangsangan menjadi gambaran yang bermanfaat (Silaen dkk., 2021:35). Hal
ini bertujuan agar menciptakan persepsi yang baik bagi setiap individu
16
Individu yang memiliki motivasi yang tinggi, gairah atau dorongan untuk
segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, akan menghasilkan kinerja yang optimal (Silaen dkk., 2021:37).
Hal ini tentu akan memberikan keuntungan terhadap organisasi, dimana
tujuan yang telah ditetapkan akan mudah untuk dicapai.
3. Faktor Organisasi
a. Sumber Daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam organisasi adalah segala sumber daya
yang dapat menunjang kinerja individu. Sumber daya yang digunakan harus
memiliki keterkaitan dengan tugas yang dikerjakan, salah satunya adalah
teknologi yang memadai. Teknologi terus berkembang, jika teknologi yang
digunakan lengkap dan canggih seperti sistem informasi yang baik, maka
penyelesaian tugas juga dapat dilakukan dengan efektif dan efisien,
sehingga kinerja individu akan semakin optimal.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan individu dalam organisasi dapat berpengaruh pada kinerja
individu itu sendiri, kinerja kelompok, serta kinerja organisasi.
Kepemimpinan yang baik dan benar akan meningkatkan kinerja seorang
dalam suatu kelompok untuk tercapainya hasil atau tujuan yang telah
ditetapkan. Pada proses kepemimpinan terdapat upaya untuk mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, motivasi, mempengaruhi dalam
memperbaiki kelompok dan budaya kelompok serta mempengaruhi dalam
melaksanakan tanggung jawab dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yapentra, (2021) yang
menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di PT. Telkom Akses Cabang Pekanbaru.
c. Penghargaan
Pemberian penghargaan pada individu bertujuan untuk meningkatkan
motivasi individu. Individu yang memiliki motivasi yang baik setelah
mendapat penghargaan, maka akan terus berupaya untuk melakukan
pekerjaan atau tugas dengan sebaik – baiknya, sehingga kinerja individu
tersebut akan terus meningkat. Penghargaan terbagi dalam dua jenis, yaitu
18
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis teori perubahan perilaku tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dasar perilaku individual meliputi; karateristik biografis, kemampuan dan
pembelajaran.
2. Aspek yang ada dalam suatu individu meliputi; Persepsi, motivasi, sikap,
kepribadian, ingatan, fantasi, perasaan, tanggapan, kemauan, bakat,
intelegensi.
3. Dinamika individu dalam kelompok meliputi beberapa aspek yaitu
Konformitas, Pemikiran Kelompok, Altruisme, Kepatuhan
4. Pertumbuhan kelompok melalui beberapa fase, yaitu fase forming (fase
kekelompokan), fase storming (fase peralihan), fase norming (fase
pembentukan norma) dan fase performing (fase berprestasi)
5. Faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor individu, faktor psikologis,
dan faktor organisasid.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sesuai dengan bahasan yang telah dijelaskan
adalah Materi yang dituliskan pada makalah ini didasarkan pada beberapa
referensi yang ditemukan oleh penulis dan masih memiliki keterbatasan. Oleh
karena itu pembaca sebaiknya lebih mendalami materi mengenai perilaku individu
dalam kelompok dengan membaca sumber-sumber lain dan tidak hanya terpaku
pada apa yang disampaikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Tahir. 2014. Buku Ajar Perilaku Organisasi. Buku Ajar Perilaku
Organisasi.
Ayu, S. M., F. P. Utami, R. S. N. Djannah, dan J. D. Saptadi. 2019. Buku Ajar
Dinamika Kelompok. Yogyakarta: CV. Mine.
Hadi, S., 2017, Dinamika Kelompok (Sebuah Tinjauan Terhadap Perspektif
Pembangunan Masyarakat Petani).
19
20