Anda di halaman 1dari 13

Deskripsikan gambar ini…?

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-1
Rizki Alfadillah Nasution, STIKOM Tunas Bangsa

MANAGEMENT, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-2
Pengertian Wewenang

A. WEWENANG
 Wewenang mengacu pada hak untuk membuat
keputusan tanpa persetujuan dari manajemen
jenjang yang lebih tinggi dan menuntut kepatuhan
dari pihak lain

 Menurut Handoko, Wewenang (authority) adalah


hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-3
Teori tentang Wewenang

Ada 2 pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu :

1. Teori Formal (Pandangan Klasik).

Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah


DIANUGERAHKAN; wewenang ada karena seseorang diberi atau dilimpahi atau
diwarisi hal tersebut.

Menurut pandangan ini manajer memiliki hak untuk memerintah, karena


merasa pada tingkatan yang lebih tinggi dan karyawan memiliki kewajiban
untuk melaksanakannya. Bila ditelusuri, sumber wewenang tertinggi dalam
suatu perusahaan adalah pemegang saham.

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-4
Teori tentang Wewenang

2. Teori Penerimaan (acceptance theory of authority)

Menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan.


Teori ini berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul
hanaya bila hal itu diterima oleh kelompok atu individu kepada
siapa wewenang tersebut dijalankan. Wewenang akan ada
apabila penerima wewenang menerima wewenang yang
diberikan. Salah satu pendukung teori ini adalah Caster I.
Bernard

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-5
Teori tentang Wewenang

Menurut Caster I. Bernard seseorang akan menerima perintah apabila


dipenuhi 4 kondisi;

1. Dia dapat memahami komunikasi tersebut;

2. Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentang dengan


tujuan organisasi

3. Dia yakin bahwa perintah itu tidak bertentangan dengan


kepentingan pribadinya sebagai suatu keseluruhan

4. Secara fisik dan mental dia mampu melaksanakan perintah


tersebut

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-6
Teori tentang Wewenang

Untuk dapat mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan suatu


perintah, maka seseorang harus memiliki kekuatan (Power) sebagai
berikut;
1. Kekuasaan Paksaan (coercive power)
2. Kekuasaan Balas Jasa (reward power)
3. Kekuasaan Sah (legitimate power)
4. Kekuasaan Panutan (referent power)
5. Kekuasaan Ahli (expert power)

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-7
Jenis-Jenis Wewenang

Jenis Wewenang :

1. Wewenang Lini (line authority)  wewenang dimana atasan melakukannya

atas perintah bawahan langsung yang diwujudkan dalam wewenang perintah

dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke

bawah melalui tingkatan organisasi.

2. Wewenang Staf (staff authority)  hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf

untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personalia

lini.

3. Wewenang Staf Fungsional (functional staff authority)  Staf mempunyai hak

untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsionalnya.

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-8
Pengertian Delegasi

DELEGASI  Merupakan pelimpahan wewenang dan


tanggungjawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu

DELEGASI WEWENANG  proses di mana para manajer


mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang
yang melapor kepadanya.

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-9
Kegiatan Delegasi

Ada 4 kegiatan ketika delegasi dilakukan :

1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas


kepada bawahan

2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk


mencapai tujuan

3. Penerimaan delegasi menimbulkan kewajiban dan


tanggungjawab

4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk


hasil-hasil yang dicapai

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-10
Alasan-Alasan Pendelegasian

1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih


dari bila mereka menangani setiap tugas sendiri

2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses


yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien

3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya


pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan


berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk belajar
dari kesalahn

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-11
Alasan-Alasan Pendelegasian

Manajer tidak ingin mendelegasikan wewenang dikarenakan :


• Tidak yakin akan kemampuan bawahan.
• Merasa mampu mengerjakan sendiri.
• Tidak efisien untuk mengajari bawahannya melakukan tugas.
• Takut wewenangnya akan berkurang, atau takut bawahannya dapat
melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya.

Karyawan tidak ingin menerima delegasi wewenang dikarenakan :


• Takut gagal.
• Merasa tidak ada penghargaan untuk kerja yang akan dilakukannya.
• Tidak ingin menanggung resiko.

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-12
Alasan-Alasan Pendelegasian

Delegasi Wewenang Yang Efektif :


• Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan,
karena tidak semua pekerjaan dapat didelegasikan.
• Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan,
dengan beberapa pertimbangan ; waktu yang dimiliki
karyawan, kemampuan yang dimiliki karyawan, kesempatan
yang akan dimanfaatkan oleh karyawan.
• Menedelegasikan tugas disertai pemberian informasi dan
pemberian wewenang yang cukup, dan bentuk hasil yang
diharapkan.
• Menetapkan feedback (umpan balik), untuk memonitor
kemajuan yang dicapai oleh bawahan.

Pengantar Manajemen
Manajemen & Bisnis | https://stikomtb.ac.id
http://rasto.staf.upi.edu 2-13

Anda mungkin juga menyukai