Anda di halaman 1dari 22

Modul PENGANTAR MANAJEMEN

09 Nama Dosen :

STRUKTUR ORGANISASI DAN PEMBAGIAN KERJA


Fakultas: Konsep dasar Pengorganisasian
Ekonomi & Bisnis Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan
keseluruhan sumber daya organisasi sesuai rencana yang telah dibuat
berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu
Prodi: Manajemen

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 1
Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi.
Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur
organisasi. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi
dimana manajer melakukan sumber daya organisasi,terutama yang terkait
dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi serta
bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan
dikomunikasikan
•4 pilar dalam pengorganisasian. Sebagaimana dikemukakan
Stoner,Freman dan Gilbert (1995),ada 4 pilar (building block) yang menjadi
untuk melakukan proses pengorganisasian, ke empat pilar tersebut adalah
:
1. Pilar Pertama ; Pembagian Kerja (division of work)
2. Pilar Kedua ; Pengelompokan Pekerjaan (departementalization)
3. Pilar Ketiga ; Penentuan Relasi Antarbagian (hierarchy)
4. Pilar Keempat ; Koordinasi (coordination)

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI
• Desain organisasi sangat bersifat situasional. Terdapat 4 faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi,yaitu :
1. Strategi Organisasi
2. Skala Organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan
BEBERAPA PENDEKATAN DALAM DEPARTEMENTALISASI
• Dalam mendisain organisasi,khususnya dalam proses departementalisasi
ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi,yaitu :
1. Pendekatan Fungsional
2. Pendekatan Produk
3. Pendekatan Pelanggan
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 3
4. Pendekatan Geografis
5. Pendekatan Matriks
STRUKTUR INFORMASI FORMAL DAN INFORMAL
• Bagaimana organisasi melakukan proses pengorganisasian yang diawali
dengan penyusunan desainorganisasi berdasarkan berbagai faktor yang
dimiliki dan dihadapi oleh organisasi, struktur organisasi yang dihasilkan
melalui keselruhan proses tersebut kerap dikenal sebagai struktur
organisasi formal
• Dalam kenyataannya,beberapa bagian atau para pekerja seringkali
mengelompokkan diri tidak hanya berdasarkan fungsi yang harus
dilaksanakannya sesuai dengan struktur organisasi yang telah dibuat,
akan tetapi juga mengelompokkan diri berdasarkan kesamaan
tuntutan,hobby dan lain sebagainya. Kelompok-kelompok pekerja ini
seringkali dinamakan dengan organisasi informal

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 4
KEKUASAAN DAN KEWENANGAN
• Dalam pengertian yang paling sederhana kekuasaan atau power berarti
suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau
situasi
• Kekuasaan sesungguhnya konsekuensi logis yang muncul dari setiap
organisasi yang didalamnya terdapat pimpinan dan bawahan,atau
manajemen puncak dan manajemen tingkat bawah
• Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam pencapaian
tujuan,maka organisasi ditujukan untuk mengubah situasi melalui orang-
orang agar perubahan terjadi.Agar perubahan ini dapat terjadi,maka
kekuasaan diperlukan

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 5
FAKTOR YANG MENDASARI ADANYA KEKUASAAN
• Menurut French dan Raven terdapat 5 faktor yang mendasari lahirnya
sebuah kekuasaan :
1. Reward Power
2. Coercive Power
3. Legitimate Power
4. Expert Power
5. Referent Power
• Setiap bagian dari struktur organisasi memiliki jenis kekuasaannya
masing-masing,terutama dibagian yang berada pada hierarki yang paling
tinggi dalam suatu organisasi
• Pada umumnya kekuasaan tersebut lebih disebabkan karena legitimasi
tertentu yang ditentukan oleh mekanisme dalam organisasi

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 6
KEWENANGAN
• Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari
kekuasaan yang seringkali digunakan dalam sebuah orgnisasi
• Dua pandangan mengenai wewenang formal
1. Pandangan Klasik (clasical view),dan
2. Pandangan Berdasarkan Penerimaan (acceptance view)
• Berdasarkan kedua pandangan ini bisa dikatakan bahwa tidak setiap
kewenangan dapat merubah situasi kearah yang diinginkan. Berbagai
jenis organisasi tentunya memiliki kekhasannya sendiri,apakah cenderung
mengikuti pandangan klasikatau pandangan yang berdasarkan
penerimaan

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 7
BEBERAPA JENIS KEWENANGAN DALAM ORGANISASI
• Kewenangan dalam sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi
kewenangan lini (line authority) ,kewenangan staf (staff authorithy) ,dan
kewenangan fungsional (functional authority)
• Konflik lini dan staf. Adakalnya konflik terjadi antara mereka yang berada
di bagian lini dan staf
• Mereka yang dibagian linikadang kala merasa bahwa dirinya lebih
mengetahui apa yang terjadi dilapangan sehingga ketika misalnya
terdapat masukan dari mereka yang memiliki kewenangan staf,mereka
yang berada dibagian lini tidak dengan serta merta mengikuti apa yang
dianjurkan oleh bagian staf tersebut
• Tidak saja antar bagian,konflik bisa saja terjadi dalam sesama anggota
dalam satu bagian yang sama,dikarenakan perbedaan
usi,pengalaman,tingkat pendidikan,atau juga faktor perilaku dari orang-
orang yang berada di perusahaan

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 8
TANGGUNG JAWAB (Responsibiliity)
• Setiap bagian atau departemen yang telah dibentuk atau ditentukan serta
dihubungkan melalui garis-garis kewenangan maupun garis perintah
memiliki suatu konsekuensi penting lainnya dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yaitu apa yang dinamakan tanggung jawab
• Kadang kala orang-orang melupakan esensi dari tanggung jawab sebagai
bagian dari jabatan atau tugas yang diemban ketika menduduki suatu
bagian atau departemen tertentu. Pada beberapa kasus dalam
organisasi,orang-orang terdorong ingin memiliki karir yang bagus dalam
manajemen terdorong karena kewenangannya,bukan karena tanggung
jawabnya
• Oleh karena itu perlu disadaribahwa setiap bagian dalam organisasi
memiliki kewenangan sekaligus juga tanggung jawabdalam pencapaian
tujuan atau target-target organisasi

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 9
PELIMPAHAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
• Adakalanya seseorang yang berada disuatu posisi manajerial tertentu
memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Keterbatasan ini dapat dilihat dari dari segi ketersediaan waktu,jumlah
pekerjaan,keahlian yang dimiliki,maupun berbagai faktor lainnya. Maka
perlu dilakukan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab,sering
disebut dengan istilah delegasi (delegation)
• Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan
tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi dalam melakukan
berbagai aktivitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi
• Manfaat pelimpahan wewenang. Yang pertama ialah pelimpahan
wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan mempelajari sesuatu
yang baru dan memeperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang
baru tersebut

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 10
• Manfaat kedua yakni bahwa pelimpahan wewenang mendorong
tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal
• Manfaat yang ketiga ialah penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan
dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan
sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung
jawab
• Kendala pelimpahan wewenang. Sekalipun pelimpahan wewenang
memiliki sisi manfaat,namun juga tidak terlepas dari kendala dalam
pelaksanaannya
• Staf yang tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas untuk menerima dan
menjalankan sesuatu yang didelegasikan kepadanya justru akan
menghambat pencapaian tujuan kearah yang lebih baik
• Disisi lain,pelimpahan wewenang juga dapat mengakibatkan dampak pada
kurang bertanggung jawabnya atasan terhadap apa yang semestinya dia
lakukan
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 11
PELIMPAHAN WEWENANG YANG EFEKTIF
• Agar pelimpahan wewenang dapat berjalan secara efektif,maka ada 3
unsur pokok yang perlu diperhatikan
• Pertama; kepercayaan manager terhadap bawahan
• Kedua; adanya komunikasi yang terbuka antara manager dengan
bawahan
• Ketiga; kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi,tuntutan
dari setiap pekerjaan,dan kemampuan bawahan
• Selain 3 kunci pokok tersebut,Stoner memberikan prinsip klasik mengenai
dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efektif :
• Pertama; prinsip skalar merujuk kepada pedoman bahwa dalam sebuah
proses pendelegasian atau pelimpahan wewenang,harus ada garis
wewenang yang jelas dari hirarki yang tertinggi hingga hirarki yang
terendah

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 12
• Kedua;prinsip kesatuan perintah prinsip ini merujuk kepada pandangan bahwa
setiap bawahan semestinya melapor atau mempertanggung jawabkan hanya
kepada satu atasan yang memberikan wewenang kepadanya,oleh karena itu juga
perintah semestinya berasal dari satu sumber
• Ketiga; tanggung jawab,kewenangan dan pertanggung jawaban prinsip ini
beranggapan bahwa pelimpahan wewenang dilakukan untuk memeperjelas siapa
yang bertanggung jawab akan suatu pekerjaan dan dengan kewenangan seperti
apa. Dengan kejelasan tersebut proses pertanggung jawaban wewenang yang
didelegasikan akan lebih mudah dan jelas
TINDAKAN AGAR PELIMPAHAN WEWENANG EFEKTIF
• Ketiga kunci pokok sebagaimana diterangkan diatas dapat mendorong pelimpahan
wewenang menjadi lebih efektif jika diiringi beberapa tindakan,antara lain :

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 13
1. Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
2. Penentuan orang yang layak menerima delegasi
3. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
4. Pelimpahan tugas yang akan diberikan
5. Intervensi pada saat diperlukan
SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI DALAM PENGORGANISASIAN
• Terdapat 2 cara pokok dalam menjalankan fungsi pengorganisasian yaitu dengan
cara sentralisasi dan desentralisasi
• Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas
tanggung jawab dan perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi kemudian
hirarki yang dibawahnya menterjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang
telah diputuska dari hirarki yang tertinggi

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 14
• Desentralisasi merujuk kepada konsep pengorganisasian yang memandang bahwa
apa yang terjadi dilapangan atau dalam kenyataan seringkali tidak sesuai dengan
apa yang dipahami oleh hiraraki yang tertinggi dari sebuah organisasi,oleh karena
itu perlu ada pembagian porsi dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan
yang menyangkut dengan cara bagaimana organisasi akan dijalankan
• Sentralisasi versus Desentralisasi. Berdasarkan pengertian diatas mengenai
sentralisasi dan desentralisasi dalam menjalankan fungsi organisasian,terdapat
beberapa kelebihan dan keterbatasan bagi masing-masing pendekatan tersebut.
Diantara kelebihan penggunaan desentralisasi,yaitu :
• Pertama, kedekatan dengan fihak sasaran ; bagi organisasi bisnis jika pendekatan
desentralisasi dilakukan maka sub organisasi yang menjalankan perusahaan di
daerah akan lebih mudah mengenali pasar,hal mana akan lebih memudahkan
organisasi untuk menjawab kabutuhan dari fihak sasaran

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 15
• Kedua, pengetahuan lokal/lapangan; desentrlisasi menggambarkan adanya
pengorganisasian yang berbasiskan pengetahuan lokal atau lapangan secara lebih
baik
• Ketiga, penerimaan dari pihak sasaran; jika desentralisasi dilakukan maka
perusahaan,misalnya dapat melakukan pendekatan berdasarkan daerah dimana
pasar sasaran dituju
• Keempat, keputusan yang lebih fleksibel; yang diambil organisasi karena sangat
disesuaikan dengan kondisi lokal dimana organisasi tersebut beroperasi
• Ada beberapa alasan mengapa sebagian organisasi masih mempertahankan
pendekatan sentralisasi :
• Pertama, sifat keumuman dari cara pengelolaan; organisasi yang masih
mempertahankan cara sentralisasi memandang bahwa pada dasarnya cara
mengelola sebuah organisasi umumnya sama dari satu organisasi ke organisasi
lainnya

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 16
• Kedua, efisiensi biaya; desentralisasi berarti adanya staf tambahan,regulasi
tambahan,bangunan tambahan,dan dengan demikian juga biaya tambahan
• Ketiga, kesamaan kualitas; sentralisasi dapat menjamin terpeliharanya kualitas
output dan outcome dari organisasi
• Keempat, adanya kemajuan teknologi; sentralisasi tidak berarti lambat dalam
berbagai hal. Berbagai keputusan,kebijakan hingga cara pengerjaan dari
organisasi,dengan adanya perkembangan teknologi dapat dilakukan dengan cepat
MENDISAIN PEKERJAAN (job design)
• Jika pilihan cara pengorganisasian telah dilakukan apakah bersifat sentralisasi
atau desentralisasi,bagian-bagian dalam perusahaan telah ditetapkan,apakah
yang bersifat lini,staf dan fungsional yang digambarkan dalam struktur
organisasi,maka langkah selanjutnya adalah bagaimana pekerjaan menurut
bagian-bagian tersebut didisain

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 17
• Stoner,Freeman dan Gilbert (1995) menjelaskan bahwa terdapat 3 pendekatan
dalam melakukan desain pekerjaan,yaitu:
1. Pendekatan Mekanis; pekerjaan dibagi berdasarkan beban pekerjaannya
apakah yang bersifat rutin atau tidak bersifat rutin
2. Pendekatan Motivasi; pekerjaan harus didisain dan dibagi berdasarkan motif
yang berbedabeda yang dimiliki oleh para pekerja
3. Pendekatan Biologis; pekerjaan didisain sedemikian rupa agar
mempertimbangkan aspek biologis dari pada tenaga kerja atau orang-orang
yang ada dalam organisasi. Yang berkaitan dengan faktor biologis ialah
keamanan gender dari pelecehan,kesehatann tempat kerja dan lain-lain
• Menurut Christian Korunka juga Smith dan Sainfort (2017) ketiga pendekatan
tersebut pada praktiknya dijadikannpertimbangan oleh perusahaan secara
bersamaan ketika mereka mendisain dan menetapkan pekerjaan yang akan
dijalankan dalam sebuah perusahaan.

www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 18
www.ubharajaya.ac.id 19
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 20
www.ubharajaya.ac.id
www.ubharajaya.ac.id 21
THANK YOU
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

www.ubharajaya.ac.id 22

Anda mungkin juga menyukai