Organisai lini
Bentuk organisasi lini atau garis mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut :
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan
bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak
fleksibel).
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ujiansma.com/keuntungan-dan-
kelemahan-bentuk-organisasi-
lini&ved=2ahUKEwiKpvrchPboAhVDWX0KHXoWADcQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw1O4eMye_Ti4uKYzp
gTWHDG&cshid=1587359608466
Bentuk struktur ini di buat oleh Henry Fayol, diman didalam organisasi lini memiliki garis wewenang atau
kekuasaan yang menghubungkan langsung secara vertikal dari atasan menuju bawahan.
Hubungan antara atasan dengan bawahan bersifat langsung melalui garis wewenang terpendek.
Puncak pimpinan biasanya adalah pemilik perusahaan dan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan,
keputusan dan kebijakan dari organisasi.
Jumlah karyawan relatif sangat sedikit dan pada umumnya saling mengenal.
Tingkat spesialisasinya karyawan tidak begitu tinggi dan alat-alatnya yang digunakan masih sedikit.
Pimpinan Organisasi adalah satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan kebijaksanaan dari
organisasi.
Setiap kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang
ada didalam unitnya.
Kelebihan :
Garis komando dan pengendalian tugas, tidak mungkin terjadi kesimpang siuran karena pimpinan
langsung berhubungan dengan karyawan.
Disiplin dan semangat kerja dari karyawan pada umumnya sangat baik.
Rasa solidaritas para karyawan pada umumnya sangat tinggi karena mereka saling mengenal.
Kelemahan :
Tujuan pribadi pimpinan dan tujuan organisasi seringkali tidak dapat dibedakan.
Maju mundurnya organisasi sangat bergantung kepada kemampuan pimpinan, karena wewenang
menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan pengendalian dipegang sendiri.
Kaderisasi dan pengembangan bawahan kurang mendapatkan perhatian, karena mereka tidak
diikutsertakan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian.
Rencana, keputusan, kebijaksanaan dan pengendalian relatif kurang baik, karena adanya faktor
keterbatasan manusia.
2. Bentuk Struktur Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
Pada dasarnya bentuk struktur organisasi Garis dan staf adalah percampuran antara organisasi garis dan
organisasi fungsional.
Azas satu komando tetap dipertahankan dan pedelegasian wewenang dilakukan vertikal dari puncak
pimpinan menuju pimpinan dibawahnya.
Puncak pimpinan memiliki hak menetapkan keputusan, kebijaksanaan dan juga merealisasikan tujuan
perusahaan.
Untuk mempermudah pekerjaan dan tugasnya maka pucuk pimpinan dibantuk orelh para staf yang
bertugas memberikan bantuan pemikiran, saran, informasi serta pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan.
Hanya terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
Kesatuan komando tetap dipertahankan dan setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap
bawahannya hanya mempunyai seorang atasan langsung.
Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dapat di gunakan secara maksimal.
Kelebihan:
Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan karena pimpinan tetap berada dalam satu tangan saja.
Terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana.
Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya mempunyai seorang atasan tertentu
saja.
Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab kepada seorang atasan tertentu
saja.
Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat bantuan data, informasi, saran-
saran, dan pemikiran para stafnya.
prinsip “the right man in the right place” lebih mudah untuk di laksanakan.
Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada organisasi besar maupun kecil,
organisasi perusahaan maupun organisasi sosial.
Kedisiplinan dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya sesuai dengan keahliannya.
Koordinasi relatif mudah dilaksanakan, karena sudah ada pembagian tugas yang jelas.
Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena mereka bekerja sesuai dengan
kecakapan dan keahliannya.
Perintah dan pertanggungjawaban melalui garis vertikal terpendek.
Kelemahannya :
Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan nasihat.
Solidaritas dan esprit de corp karyawan kurang baik karena mereka tidak saling mengenal.
Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian menganggap tugasnyalah yang
terpenting.
Bentuk organisasi fungsional ini di buat oleh F.W. Taylor yang disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan.
Pada bentuk organisasi ini pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Pembagian kerja di dasarkan pada spesialisasi dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.
Kelebihan :
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal.
Solidaritas, moral dan kedisiplinan karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama tinggi.
Direktur Utama tugasnya ringan, karena para direkturnya adalah spesialis dibidangnya masing-masing.
Kelemahannya :
Karyawan sulit mengadakan alih tugas akibat dari spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti
pelatihan terlebih dahulu.
Sering terjadi solidaritas kelompok yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan pengkotak-kotakkan
ikatan karyawan yang sempit.
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, dan fungsional serta biasanya dilakukan pada
organisasi yang besar dan kompleks.
Pada tingkatan Dewan Komisaris (board of director) diterapkan bentuk organisasi lini dan staf sedangkan
pada tingkat middle manager diterapkan bentuk organisasi fungsional.
Organisasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan kelemahan dari
ketiga bentuk organisasi tersebut.
Bentuk organisasi komite adalah sebuah organisasi yang setiap anggotanya mempunyai wewenang yang
sama dan pimpinannya kolektif.
Organisasi komite mengutamakan pimpinan yang dapat berarti di dalam organisasi ini terdapat
pimpinan kolektif presidium (plural executive) dan komite ini bersifat manajerial.
Komite dapat memiliki sifat formal atau informal dimana komite-komite tersebut dapat di bentuk
sebagai bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang dibagikan secara
khusus.
Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara kolektif.
Pelaksana di kelompokkan berdasarkan bidang / komisi tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam
bentuk tugas.
Keunggulannya :
Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh beberapa orang.
Kelemahannya :
Penanggung jawab keputusan kurang jelas, sebab keputusan merupakan keputusan bersama.
Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan keinginannya melalui voting suara.
https://www.pahlevi.net/bentuk-struktur-organisasi/
A. Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara
vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap
paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini
diciptakan oleh Henry Fayol.
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6. Organisasi kecil
3 Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan
wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga
pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang
pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu
memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur
organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
2 Karyawan banyak
3 Organisasi besar
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
1. Personel lini
2. Personel staf
3 Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4 Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
C. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan
pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang
pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri :
1 Organisasi kecil
2 Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan
4 Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang
tertentu
5 Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
8 Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal
kerja menjadi sulit dilakukan.
1. Lingkungan stabil
Ciri :
4 Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-
ketua seksi, dan para perugas
5 Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau
kegiatan
7 Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
1 Solodaritas tinggi
2 Disiplin tinggi
3 Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
anggota organisasi
4 Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
5 Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi
F. Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board
dengan pluralistic manajemen.
2 Staff Committee
1 Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham
maupun dewan
3 Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
http://anasdharmawan.blogspot.com/2015/10/bentuk-bagan-struktur-organisasi.html?m=1
Organisasi Kombinasi adalah organisasi yang perkembangannya lebih lanjut dari organisasi berbentuk
lini dan fungsional.
2. CIRI-CIRI
a. Pertanggungan jawab ganda dapat membuat kebingungan dan kebijakan dan kontradiktif
https://organisasikelompok2.blogspot.com/2016/11/contoh-organisasi-dalam-perusahaan.html?m=1
2. Indikator kesehatan
ngka kematian bayi selalu menjadi indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan
suatu negara, kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan suatu penyakit
penyebab kematian di suatu negara akan tercermin secara jelas dengan adanya tingkat AKB. AKB
merupakan tolak ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah
khususnya dibidang kesehatan. Kematian Bayi (Infant Mortality) adalah kematian anak kecil dibawah
usia 1 tahun, angka kematian ini diukur dengan angka kematian bayi (AKB) yang merupakan jumlah
kematian anak dibawah 1 tahun per 1000 kelahiran.
WHO melaporkan bahwa setiap hari lebih dari 7.200 bayi lahir meninggal, sebagian besar (98%) terjadi
pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang. Pada negara kaya, WHO mencatat 1
bayi mati dari 320 kelahiran. WHO menyatakan angka ini berubah sedikit pada dasawarsa lalu. Angka
tertinggi 47 per seribu kematian bayi saat lahir tercatat di Pakistan, diikuti oleh Nigeria, Bangladesh,
Djibouti, dan Senegal. Dari Susenas, data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2004
hasil perhitungan AKB adalah 52 per 1000 kelahiran dengan frekuensi waktu Mei tahun 2002. Menurut
data SDKI tahun 2007 AKB 34 per 1000 kelahiran.
Menurut data dari Worldatlas tahun 2015, negara Angola merupakan negara dengan angka kematian
bayi tertinggi di dunia dimana terdapat 96 kematian bayi per 1000 kelahiran bayi yang hidup. Diurutan
kedua ada di negara Afrika Tengah dimana terdapat 92 kematian bayi per 1000 kelahiran bayi yang
hidup.
Sierra Leone menempati urutan ketiga dengan 87 kematian bayi per 1000 kelahiran bayi yang hidup, ini
membuat mereka masuk ke Daftar Negara dengan Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran tertinggi di
dunia yang kemudian disusul dengan negara-negara di bawah ini:
https://www.google.com/amp/s/www.posciety.com/angka-kematian-bayi-indikator-kesehatan-
negara/amp/
Saat ini,angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya dan target yang ditetapkan Kementrian Kesehatan dimana angka kematian ibu menjadi
118 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil SDKI 2012, dalam lima tahun terakhir AKI 359
per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010, masih dalam perhitungan, semula
dilaporkan AKI 259 per 100.000 kelahiran hidup, setelah dihitung kembali sementara menjadi 346 per
100.000 kelahiran hidup.Kesulitan mencapai target MDGs ini juga dialami oleh negara-negara lain, hanya
19 negara yang dapat menurunkan 75% kematian ibu sesuai target global.
https://mediakom.sehatnegeriku.com/kesehatan-ibu-kunci-utama-kualitas-bangsa/