Anda di halaman 1dari 35

Afif Ghufroni SST.

FT MPH
Jenis-jenis Organisasi
1. LEADER-ORIENTED ORGANIZATION :
- Putusan selalu oleh pemimpin
- Pengabdian dan kepatuhan anggota diperlukan

2. PATRIARCHAL (LEADERSHIP) ORGANIZATION :


- Hubungan pimpinan-anggota seperti hubungan antara
Bapak-Anak ----> perlindungan.
- Selalu memerlukan restu / persetujuan pemimpin, meskipun putusan
dibuat oleh anggota.

3. BUREAUCRACY :
- Diatur oleh suatu struktur tertentu.
- Beroperasi sesuai seperangkat peraturan / ketentuan tertentu.
- Tanpa menghubungkan denagn pemimpin atau pemegang
kekuasaan tertentu.
4. DEMOCRATIC ORGANIZATION :
- Anggota mempunyai hak bersuara.
- Keputusan diambil secara bersama.
- Pemimpin tunduk pada keputusan bersama.
- Pemimpin memberi arahan, tidak memberi
perintah.
Jenis Organisasi Berdasarkan
Wewenang
1. Organisasi Lini.
2. Organisasi Lini dan Staff.
3. Organisasi Fungsional.
4. Organisasi Lini dan Fungsional
5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staf.
6. Organisasi Komite.
1. Organisasi Lini (Line Organization)

 Diciptakan oleh Henry Fayol


 Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertikal antara
atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan
tertinggi sampai dengan jabatan yang terendah,
antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-
masing dihubungkan dengan garis wewenang atau
komando.
 Organisasi ini sering disebut dengan organisasi
militer.
 Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi
kecil.
Ciri-ciri organisasi Lini:
 Hubungan antara atasan dan bawahan masih
bersifat langsung dengan satu garis wewenang
 Jumlah karyawan sedikit
 Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
 Belum terdapat spesialisasi
 Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang
& tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan
 Struktur organisasi sederhana dan stabil
 Organisasi tipe lini biasanya organisasi kecil
Keuntungan-keuntungan organisasi tipe Lini :
 Ada kesatuan komando
 Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
 Proses pengambilan keputusan dapat berjalan cepat
 Garis kepemimpinan tegas dan langsung
 Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
 Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
 Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi
pengembangan bakat-bakat pimpinan.
 Adanya penghematan biaya
 Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi Lini :
 Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali
sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
 Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan,
karena dipegang sendiri
 Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara
otoriter/diktaktor dan kaku.
 Kesempatan pegawai untuk berkembang agak
terbatas karena sukar untuk mengambil inisiatif
sendiri
 Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang,
yaitu pimpinan
2. Organisasi Lini dan Staff
(Line and Staff Organization)

 Merupakan kombinasi dari organisasi lini


 asas komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh
para staff
 staff berperan memberi masukan, bantuan
pikiran saran-saran, data informasi yang
dibutuhkan.
Ciri-ciri :
 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat
langsung
 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
 Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan
staff
 Jumlah karyawan banyak
 Organisasi besar dan bersifat kompleks
 Adanya spesialisasi
Keuntungan organisasi Lini dan staff :
 Asas kesatuan komando tetap ada (1 tangan)
 Adanya tugas yang jelas antara pimpian staff
dan pelaksana
 fleksibel (pada organisasi besar/ kecil).
 Pengambilan keputusan relatif mudah, karena
mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari
staff.
 Koordinasi mudah dilakukan (pembagian tugas
jelas).
 Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan Organisasi garis dan staff :
 Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai
yang tidak saling mengenal
 Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-
masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah
yang penting
 Penggunaan staff ahli bisa menambah biaya yang
besar
 Mungkin terdapat perbedaan interpretasi antara lini
dan staff dalam kebijakan dan tugas-tugas yang
diberikan sehingga menimbulkan permasalahan
menjadi kompleks.
3. Organisasi Fungsional
(Functional Organization)
 Diciptakan oleh Frederick W. Taylor
 Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan,
masalah pembagian kerja merupakan
masalah yang menjadi perhatian.
Ciri-ciri Organisasi Fungsional :
 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas
dapat dibedakan
 Bawahan akan menerima perintah dari
beberapa atasan
 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
 Target-target jelas dan pasti
 Pengawasan ketat
 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan organisasi fungsional :
 Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
 Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya
masing-masing
 Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
 Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada
eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
 Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang
menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup
tinggi.
 Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional :
 Pekerjaan seringkali sangat membosankan
 Sulit mengadakan perpindahan
karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian
lain karena pegawai hanya memperhatikan
bidang spesialisasi sendiri saja
 Sering ada pegawai yang mementingkan
bidangnya sendiri, sehingga koordinasi
menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
4. Organisasi Lini dan Fungsional
(Line and Function Organization)
 Wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada perkepala unit
dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu
dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih
melimpahkan wewenang kepada pejabat
fungsional yang melaksanakan bidang
pekerjaan operasional dan hasil tugasnya
diserahkan kepada kepala unit terdahulu
tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri :
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan
tugas-tugas yang bersifat bantuan.
 Terdapat spesialisasi yang maksimal
 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian
kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
 Solidaritas tinggi
 Disiplin tinggi
 Produktifitas tinggi karena spesialisasi maksimal
Kelemahan organisasi Lini dan Fungsional :
 Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena
dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
 Spesialisasi memberikan kejenuhan
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF
(LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)

Ciri-ciri:
 Organisasi besar dan kadang sangat
ruwet
 Jumlah karyawan banyak.
 Mempunyai unsur karyawan pokok:
Karyawan dengan tugas pokok (line
personal), Karyawan dengan tugas
bantuan (staff personal), Karyawan
dengan tugas operasional fungsional
(functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE
ORGANIZATION)
Suatu organisasi dimana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya
dilaksanakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :


 Executive Committee (Pimpinan Komite),
yaitu para anggotanya mempunyai
wewenang lini
 Staff Committee, yaitu orang – orang yang
hanya mempunyai wewenang staff
ciri-ciri :
 Anggota bertindak secara kolektif
 Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab
sama dari masing-masing anggota dewan.
 Asas musyawarah sangat ditonjolkan
PENGELOLAAN MASALAH
KESEHATAN
Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal
Input
 Bagian atau elemen yang terdapat pada
sistem kesehatan yang diperlukan untuk
dapat berfungsinya istem kesehatan.
 Terdiri dari 7M + 1i
 Man (ketenagaan), Money (dana/biaya),
Material (bahan,sarana dan prasarana),
Machine (peralatan), Market-marketing
(pasar-pemasaran), Minute (waktu) dan
Informasi (peraturan, kebijakan).
Process
 Proses transformasi atau konversi.
 Perubahan Input menjadi keluaran yang
direncanakan melalui pelaksanakan
fungsi manajeman sesuai dengan
standar mutu, SOP dan sistem informasi
manajeman kesehatan.
 Indikator yang dipakai : Kesehatan,
Pelayanan kesehatan, kontribusi sektor-
sektor terkait.
Output
 Output merupakan cakupan program
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan.
 Output merupakan hasil langsung dari
input berupa cakupan.
 Indikator keberhasilan : keadaan
lingkungan, perilaku hidup masyarakat,
akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Outcame
 Outcame merupakan hasil yang dicapai
dari suatu program kesehatan berupa
indikator keberhasilan suatu program.
 Indikator kematian (mortalitas),
kesakitan (morbiditas), status gizi, angka
harapan hidup.
Impact
 Impact merupakan dampak dan manfaat
langsung atau tidak langsung yang
diakibatkan dari pencapaian tujuan
suatu program pelayanan kesehatan.
 Impact berupa benefit cost, kepuasan
pelanggan, derajat kesehatan.
Lingkungan
 Lingkungan Internal merupakan yang
berhubungan langsung dengan sistem
pelayanan kesehatan.
 Contoh : Puskesmas lingkungan internal
berupa Pemerintah daerah, pusat , dinas
kesehatan , kalurahan dll.
 Lingkungan eksternal merupakan
lingkungan diluar sistem pelayanan
kesehatan yang sewaktu-waktu dapat
berpotensi memberikan dampak
kepadal pelayanan kesehatan.
 Contoh : politik, ekonomi, budaya,
persaingan.
Feed back
 Feed back merupakan masukan dari
berbagai elemen untuk perbaikan sistem
pelayanan kesehatan.
 Masukan bisa dari internal sistem atau
dari lingkungan.
 Contoh : masukan dari sumberdaya,
kinerja pegawai, organisasi.
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai