PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan bagian yang integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada
masyarakat. Rumah sakit adalah Institusi Pelayanan K yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
Tujuan rumah sakit adalah untuk memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia, serta rumah sakit sendiri
memiliki fungsi untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Setiap
rumah sakit diwajibkan memliki tenaga kesehatan yang berwenang untuk menjaga
kerahasiaan berkas identitas pasien, yang disebut dengan tenaga perekam medis.
Tenaga rekam medis adalah tenaga kesehatan di rumah sakit yang berupaya menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Untuk menunjang produktivitas kerja petugas rekam medis, maka dibutuhkan
lingkungan kerja yang bagus. Dalam lingkungan kerja yang bagus akan berdampak positif
terhadap produktivitas kerja sehingga meningkatkan pelayanan dan menguntungkan bagi
rumah sakit.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi lingkungan kerja
2. Untuk mengetahui manfaat lingkungan kerja
3. Untuk mengetahui tujuan lingkungan kerja
4. Untuk mengetahui indikator lingkungan kerja
5. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam lingkungan kerja
6. Untuk mengetahui standart lingkungan kerja.
7. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
8. Untuk memahami konsep dasar 5R
9. Untuk mengetahui keselamatan kerja di unit rekam medis
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
Manfaat utama bagi mahasiswa adalah dapat mengenal lingkungan kerjanya setelah lulus.
1.4.2 Manfaat Bagi Stikes Yayasan RSUD Dr. Soetomo
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan kerja merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber
daya manusia (MSDM). Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang ada di tempat kerja
yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung selain itu
lingkungan kerja merupakan suatu komunitas tempat manusia berkumpul dalam suatu
keberagaman serta dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. . Lingkungan kerja juga dapat diartikan segala sesuatu yang ada di sekitar
pegawai pada saat bekerja berupa fisik dan non fisik yang dapat mempengaruhi diri pegawai
dalam menjalankan tugas yang dibebankan oleh perusahaan maupun lembaga. Adapun
pengertian lingkungan kerja menurut beberapa para ahli seperti dibawah ini :
a. Menurut Nitisemito 1992, adalah “Sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.”
b. Menurut Sedarmayati 2001, adalah “Keseluruan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kinerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.”
c. Menurut Bambang 1991, adalah “Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang pegawai.”
d. Menurut Sutrisno 2010, adalah “Keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di
sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, lingkungan kerja ini meliputi tempat bekerja, fasilitas, dan alat
bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja
antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.”
Berdasarkan dari pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja/karyawan berupa
fisik dan non fisik yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal, dimana dalam
lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja yang mendukung karyawan dalam
penyelesaian tugas yang dibebankan kepada karyawan guna meningkatkan kerja karyawan
dalam suatu perusahaan.
Namun secara singkat pengertian lingkungan kerja adalah segala kondisi, tempat dan
suasana sekitar yang berupa fisik dan non fisik dan berpengaruh terhadap para pegawai
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan maksmimal.
Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang
yang ada di dalam lingkungannya. Oleh karena itu, hendaknya diusahakan agar lingkungan
kerja harus baik dan kondusif karena lingkungan kerja yang baik dan kondusif menjadikan
karyawan merasa betah berada di ruangan dan merasa senang serta bersemangat untuk
melaksanakan setiap tugas-tugasnya.
benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh
Lingkungan kerja dapat dibagi menjadi beberapa bagian atau bisa disebut juga
aspek pembentuk lingkungan kerja, bagian-bagian itu bisa diuraikan sebagai berikut
(Simanjuntak, 2003:39):
1. Pelayanan kerja
pekerjaannnya, serta dapat terus mennjaga nama baik perusahaan melalui produktivitas
kerjanya dan tingkah lakuknya. Pada umumnya pelayanan karyawan meliputi beberapa
haln yakni :
b. Pelayanan kesehatan .
2. Kondisi Kerja
3. Hubungan karyawan
Menurut Gempur Santoso, 2004 dalam buku Ergonomi, standar lingkungan kerja fisik meliputi:
a. Temperatur
1. ± 49°C : temperatur yang dapat dditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas
kemampuan fisik dan mental.
2. ± 30°C : temperatur mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung
membuat kesalahan dalam pekerjaan, timbul kelelahan fisik.
3. ± 24°C : kondisi optimum.
4. ± 10°C : kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.
5. Produktivitas manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperature
± 24°C sampai dengan ± 27°C
b. Kelembaban
Udara yang panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh
secara besar-besaran (karena sistem penguapan). Sehingga mempengaruhi semakin
cepatnya denyut jantung, karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen.
c. Siklus udara
Udara normal mengandung 21% oksigen, 0.03% karbondioksida, dan 0.9% gas campuran.
Siklus udara tidak baik apabila terdapat gejala sesak nafas pada tubuh orang normal.
Maka siklus udara yang baik adalah ventilasi cukup dan tanaman.
d. Pencahayaan
Ukuran jarak pandang untuk membaca idealnya adalah 30cm tanpa pemaksaan mata,
menggunakan cahaya warna netral seperti putih.
Keuntungan cahaya yang baik adalah:
1. Prestasi lebih besar
2. Semangat kerja lebih tinggi
3. Hasil pekerjaan lebih efektif
4. Kesalahan berkurang
5. Keletihan berkurang
1. Kelelahan mata
2. Kelelahan mental
3. Kelelahan daerah mata dan kepala
4. Kerusakan indera mata
e. Kebisingan
f. Bau
Pemakaian AC yang tepat dapat menghilangkan bau yang menganggu disekitar
g. Getaran Mekanis
Getaran dipengaruhi oleh intensitas, frekuensi, dan lamanya getaran. Getaran yang tidak baik
ditandai dengan adanya gejala konsentrasi menurun, kelelahan, dan gangguan mata,
syaraf dan otot.
h. Warna
1. Merah: panas, kegembiraan, kegiatan kerja, merangsang semangat kerja.
2. Kuning: kehangatan matahari, merangsang mata dan syraf, gembira, riang,
melenyapkan rasa tertekan, terang dan leluasa.
3. Hijau dan biru: sejuk, aman, menyegarkan, ketentraman, mengurangi ketegangan
otot dan tekanan darah, baik untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi.
4. Gelap: leluasa
Ruang yang seluruhnya warna putih terbukti terlalu terang menerima pantulan, akan
menimbulkan silau bagi para pekerja. Di Indonesia sebaiknya menggunakan warna
redup seperti: biru muda, hijau muda, abu-abu muda. Jika ruangan kerja sempit, maka
dapat diberikan warna yang memberi kesan luas.
Menurut Nitisemo (2001) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung
kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang
sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,
komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. Membina hubungan yang baik antara
sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karena kita saling
membutuhkan.
2.6 Indikator Lingkungan Kerja
Indikator-indikator lingkungan kerja oleh Nitisemito (1992,159) yaitu sebagai berikut:
1. Suasana kerja
Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang
melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan,
kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orangorang
yang ada ditempat tersebut (Saydam, 1996:381).
Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja harmonis dan
tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan
yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan
(cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas (kurang cukup)
mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat,
banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam
melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit tercapai.
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar dikatakan kotor
apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan
gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara
segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil
oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena
terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja,
merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut
penelitian, kebisingan yang serius dapat menyebabkan kematian.
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu faktor
keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan
ditempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Pengaman
(SATPAM). Dari dua pendapat yang berbeda yaitu dari Nitisemito (1992:159) dan
Sedarmayanti (2009:28) tentang lingkungan kerja diharapkan terciptanya lingkungan
kerja yang kondusif sehingga karyawan akan betah dalam bekerja.
Dari dua pendapat berbeda peneliti mengambil indikator yaitu suasana kerja,
hubungan dengan rekan kerja, tersedianya fasilitas kerja, penerangan, sirkulasi udara,
kebisingan, bau tidak sedap, dan keamanan.
2013:103):
1. Cahaya
2. Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi
kerja para karyawan, khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka
dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan alat-alat lainnya
kegembiraan dan ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.
3. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya
uap air pada udara itu.
4. Suara
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu (Siagian, 2006:63) :
1. Bangunan tempat kerja
5. Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk karyawan nyaman dan mudah
Menurut (Sedarmayanti dalam Wulan, 2011:21) Menyatakan bahwa secara garis
besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan kerja fisik
dan faktor lingkungan kerja non fisik.
1. Faktor Lingkungan Kerja Fisik
a. Pewarnaan
b. Penerangan
c. Udara
d. Suara bising
e. Ruang gerak
f. Keamanan
g. Kebersihan
1. Struktur kerja
5. Kelancaran komunikasi
Menurut (Suwatno dan Priansa, 2011:163)secara umum lingkunga
kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis.
Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada disekitar pekerja itu
sndiri. Kondisi di lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang
meliputi:
b. Rancangan Pekerjaan
Meliputi peralatan kerja dan prosedur kerja atau metode kerja, peralatan kerja
yang tidak sesuai dengan pekerjaannya akan mempengaruhi kesehatan hasil kerja
karywan.
c. Kondisi Lingkungan Kerja
Penerangan dan kebisingan sangat berhubungan dengan kenyamanan para pekerja
dalam bekerja. Sirkulasi udara, suhu ruangan dan penerangan yang sesuai sangat
mempengaruhi kondisi seseorang dalam menjalankan tugasnya.
Faktor lingkungan psikis adalah hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan
keorganisasian. Kondisi psikis yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah:
a. Pekerjaan Yang Berlebihan
Pekerjaan yang berlebihan dengan waktu yang terbatas atau mendesak dalam
penyelesaian suatu pekerjaan akan menimbulkan penekanan dan ketegangan terhadap
karyawan, sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.
c. Frustasi
Frustasi dapatberdampak pada terhambatnya usaha pencapaian tujuan, misalnya
harapan perusahaan tidak sesuai dengan harapan karyawan, apanbila hal ini
berlangsung terus menerus akan menimbulkan frustasi bagi karyawan.
d. Perubahan-Perubahan Dalam Segala Bentuk