Anda di halaman 1dari 9

2.

4 Lingkungan Kerja

2.4.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Seorang pencari kerja akan mempertimbangkan lingkungan kerja yang membuat mereka
aman, nyaman dan menyenangkan. Lingkungan kerja adalah tempat dimana calon karyawan
akan melakukan aktivitas bekerja setiap harinya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri di
lingkungan kerja yang baru dari berbagai upaya pengembangan diri. Menurut (Rahman et al.,
2020) menyatakan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada sekitar para karyawan dan
dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya, misalnya
kebersihan, penerangan yang memadai, dan lain-lain. Lingkungan kerja merupakan keadaan
sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan
menyenangkan, menetramkan, dan kesan betah bekerja. Lingkungan kerja adalah keseluruhan
alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode
kerjanya serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok
( Mangkunegara, 2017).

Lingkungan kerja adalah aspek penting disekitar karyawan maupun calon karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap semangat dan kenyamanan bekerja
karyawan nantinya yang akan berdampak pada tinggi atau rendahnya kinerja suatu perusahaan.
Menurut (Astuti & Iverizkinawati, 2018) lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang
sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas bekerja, dengan memperhatikan lingkungan
kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk
bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan dalam
bekerja.

Pengertian lain tentang lingkungan kerja bahwa lingkungan kerja merujuk pada lembaga-
lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di dalam maupun diluar organisasi tersebut dan
secara potensial memengaruhi kinerja organisasi itu. Lingkungan kerja adalah proses kerja
dimana lingkungan saling berinteraksi menurut pola tertentu, dan masing-masing memiliki
karakteristik dan/ atau nilai-nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas dari pada
lingkungan dimana organisasi itu berada, dan manusianya yang merupakan sentrum segalanya.
2.4.2 Aspek Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dapat dibagi menjadi beberapa bagian atau bisa disebut juga aspek pembentuk
lingkungan kerja, bagian-bagian itu bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Pelayanan kerja

Pelayanan karyawan merupakan aspek terpenting yang harus dilakukan oleh setiap
perusahaan terhadap tenaga kerja. Pelayanan yang baik dari perusahaan akan membuat karyawan
lebih bergairah dalam bekerja, mempunyai rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan
pekerjaannnya, serta dapat terus menjaga nama baik perusahaan melalui produktivitas kerjanya
dan tingkah lakunya, dengan pelayanan tersebut ini akan membuat calon pekerja merasa nyaman
apabila bekerja diperusahaan itu dan tidak salah memilih perusahaan yang dituju untuk bekerja.
Pada umumnya pelayanan karyawan meliputi beberapa hal yakni :

a. Pelayanan makan dan minum.

b. Pelayanan kesehatan.

c. Pelayanan kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja, dan sebagainya.

2. Kondisi kerja

Kondisi kerja karyawan sebaiknya diusahakan oleh manajemen perusahaan sebaik mungkin
agar timbul rasa aman dalam bekerja untuk karyawannya, kondisi kerja ini meliputi penerangan
yang cukup, suhu udara yang tepat, kebisingan yang ddapat dikendalikan, pengaruh warna, ruang
gerak yang diperlukan dan keamanan kerja karyawan.

3. Hubungan karyawan

Hubungan karyawan akan sangat menentukan dalam menghasilkan produktivitas kerja.


Hubungan karyawan terhadap sesama karyawan harus terjalin dengan baik, sehingga para
karyawan yang baru bergabung akan merasa nyaman dilingkungan tempat dia bekerja. Hal ini
disebabkan karena adanya hubungan antara motivasi serta semangat dan kegairahan kerja dengan
hubungan yang kondusif antar sesama karyawan dalam bekerja, ketidak serasian hubungan
antara karyawan dapat menurunkan motivasi dan kegairahan yang akibatnya akan dapat
menurunkan produktivitas kerja.

2.4.3 Faktor-faktor Lingkungan Kerja

Calon Karyawan akan melakukan dan berkontribusi dengan baik apabila lingkungan kerja
dilakukan dengan baik juga, lingkungan juga akan berpengaruh dengan kepuasan karyawan. Dari
beberapa faktor lingkungan kerja adapun faktor lingkungan kerja menurut Faida (2019:108)
ialah:

1. Hubungan sosial

Hubungan sosial dimana karyawan dengan karyawan lain dan pimpinan terjalin dengan baik,
yang membuat karyawan merasa nyaman berada dilingkungan kerjanya. Dengan begitu kinerja
karyawan akan meningkat dan tujuan organisasi bisa dicapai.

2. Kelembapan

Udara yang panas dan kelembapan tinggi dapat menimbulkan pengurangan panas dari tubuh
secara besar-besaran yang dikarenakan sistem penguapan. Sehinggan akan berpengaruh semakin
cepatnya denyutan jantung, karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen.

3. Bau

Tepatnya pemakaian AC akan dapat menghilangkan bau yang mengganggu disekitar tempat
karyawan bekerja.

4. Siklus udara

Siklus udara yang baik tidak baik apalagi dapat merasakan gejala sesak nafas pada tubuh orang
normal. Siklus udara yang baik adalah ventilasi yang cukup dan adanya tanaman.

5. Penerangan

Penerangan atau cahaya sangat besar manfaatnya bagi karyawan lainnya yang gunanya untuk
mendapatkan keselamatan dan kelancaran dalam melaksankan pekerjaan. Maka perlu
diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang
kurang jelas akan menyababkan lambatnya pekerjaan, banyak mengalami kesalahan, dan pada
akhirnya menyebabkan kurang efesien dalam melaksanakan pekerjaaan.

6. Kebersihan

Perusahaan seharusnya selalu menjaga kebersihan lingkungan sebab selain mempengaruhi


kesehatan, dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Lingkungan kerja yang bersih juga pasti
akan menimmbulkan rasa senang bagi karyawan lainnya, rasa senang ini juga mempengaruhi
karyawan untuk bersemangat dan bergairah untuk melaksankan pekerjaan.

7. Keamanan

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tepat dalam keadaan aman maka
diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu nya upaya menjaga keamaan, yang dapat
menggunakan tenaga kerja (Satpam) dan Cctv.
2.4.4 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Menurut Sarwoto dalam (Sedarmayanti, 2017) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni:

A. Lingkungan tempat kerja/Lingkungan kerja fisik (physical working environment); dan


Suasana kerja/Lingkungan kerja non fisik (Non -Phisical Warking Environment).
Menurut (Sedarmayanti, 2017), “Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk
fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
memengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni:

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan, seperti: pusat kerja,


kursi, meja dan sebagainya;

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja
yang memengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi
udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-
lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan, maka


langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik maupun
tingkah lakunya, yang kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik
yang sesuai.

B. Menurut (Sedarmayanti, 2017) lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

2.4.5 Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Ada beberapa indikator Menurut sedarmayanti (2017:30) indikator lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik yaitu :

1.Indikator lingkungan kerja fisik antara lain :

a. Penerangan cahaya
Penerangan cahaya yang minim akan menyebabkan ketegangan pada mata dan membuat
pekerja menjadi lambat dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Pengaturan cahaya yang
sangat tepat juga akan membantu karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya agar tidak
adanya potensi kesalahan yang besar. Oleh karena itu, penerangan cahaya sangat penting
diperhatikan.

b. Suhu

Salah satu menjaga metabolisme tubuh agar tetap stabil ialah menjaga ketersediaannya
oksigen yang cukup dengan cara memperhatikan suhu udara pada lingkungan kerja. Apabila
suhu udara tidak diperhatikan atau kurangnya oksigen akan berbahaya bagi karyawan.
Memerlukan oksigen yang cukup dengan cara melakukan penanaman disekitar tempat kerja,
karena sumber tanaman itu kan menghasilkan oksigen.

c. Keamanan

Keamanan dalam lingkungan kerja itu sangat penting untuk mendukung nyamannya dalam
melaksanakan tanggung jawab karyawan. Keamanan juga untuk menjaga kondisi dan tempat
lingkungan kerja agar tetap kondusif dan akan menimbulkan hasil kerja yang baik ketika
keamanan diperhatikan.

d. Jam kerja

Jam kerja ialah waktu untuk melakukan pekerjaan yang dapat dilaksanakan siang
hari/malah hari sesuai dengan ketentuan perusahaan. Jam kerja juga perlu diperhatikan dengan
adanya ketentuan perusahaan, dengan melakukan Analisa jam kerja proses untuk menetapkan
jumlah jam kerja juga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akan fleksibel dalam
waktu tertentu.

e. Kebersihan

Kebersihan adalah salah satu dimensi yang harus diperhatikan dalam menjaga kenyaman
para karyawan agar tetap produktif. Kebersihan juga merupakan salah satu yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan kejiwaan seseorang. Dengan adanya menciptakan kebersihan
diruang kerja juga akan menimbulkan motivasi karyawan agar terus menjaga ruang kerja agar
tetap bersih dan nyaman.

f. Penggunaan warna

Memberikan penggunaan warna yang tepat akan ditempat kerja juga salah satu yang dapat
menimbulkan karyawan merasa relax dan tidak menggangu pandangan saat bekerja.

2. Indikator lingkungan kerja non fisik antara lain :


a. Hubungan kerja antara atasan dengan bawahan

Atasan dan bawahan diibaratkan garis vertical dimana yang berwewenang yang lebih
tinggi ialah atasan dan mempunyai kekuasaan memerintah bawahannya. Namun jabatan bukan
hal yang menghalangi hubungan baik antar atasan dengan bawahan. Dengan adanya hubungan
kerja antara atasan dengan bawahan yang baik akan menimbulkan rasa kenyamanan pada
karyawan. Hubungan antar atasan dengan bawahan jangan diberi jarak yang jauh agar bisa
mengulurkan tangan untuk membantu ketika atasan atau bawahan sedang kesulitan.

b. Hubungan kerja antar rekan kerja.

Sama dengan hal hubungan dengan atasan dan bawahan. Hubungan kerja antar rekan juga
sangat dibutuhkan bila saat kesulitan antar rekan kerja saling membantu. Menciptakan hubungan
antar rekan kerja yang baik juga dapat memperoleh lingkungan kerja yang sehat secara mental,
dll.

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian

Ninta Riayun, Pengaruh E- Pendekatan Berdasarkan hasil uji


Taufiq Rahman Recruitment, Kuantitatif Penelitian menunjukkan
(2017) Kompensasi, dan bahwa lingkungan kerja
Lingkungan Kerja berpengaruh positif
Terhadap Minat signifikan terhadap
Melamar Pekerjaan minat melamar
mahasiswa Universitas pekerjaan.
Pelita Bangsa

Siska Pengaruh Kompensasi, Analisis regresi Berdasarkan hasil dari


Munawaroh, Lingkungan Kerja, Dan linier sederhana analisis regresi linier
Muhammad E-Recruitment sederhana pada
Ekhsan (2018) Terhadap Minat penelitian (hasil uji t)
melamar kerja Generasi dinyatakan bahwa
Z wilayah cikarang variabel kompensasi
utara dan lingkungan kerja
secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat melamar
pekerjaan.

Komang Dede Pengaruh Reputasi, Analisis regresi Berdasarkan hasil dari


Permadi, I Gusti Kompensasi, dan linier berganda analisis regresi linier
Salit Ketut Netra Lingkungan Kerja berganda pada
Terhadap Minat penelitian (hasil uji t)
Melamar Pekerjaan dinyatakan variabel
Oleh Universitas reputasi perusahaan,
Udayana kompensasi yang
ditawarkan perusahaan
dan lingkungan kerja
perusahaan secara
parsial berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap minat melamar
pekerjaan.

Sri Wulandari Pengaruh motivasi Analisis regresi  Secara parsial


(2022) spritual, lingkungan linier berganda menunjukkan bahwa
kerja dan penghargaan variabel lingkungan
finansial terhadap minat kerja terdapat
mahasiswa bekerja di pengaruh terhadap
perbankan syariah minat bekerja
mahasiswa IAIN
Padangsidempuan dan
variabel penghargaan
finansial terdapat
pengaruh terhadap
minat bekerja IAIN
Padangsidempuan

 Hasil uji F diketahui


bahwa motivasi
spiritual, lingkungan
kerja dan
penghargaan finansial
secara simultan
berpengaruh terhadap
minat bekerja
mahasiswa IAIN
Padangsidempuan

Tista Eka Rahayu Pengaruh Reputasi Uji Regresi Linier Berdasarkan hasil
(2018) Perusahaan, Berganda adanya pengaruh positif
Kompensasi dan lingkungan kerja
Lingkungan Kerja terhadap minat melamar
Terhadap Minat pekerjaan
Pelamar Pekerjaan

Kerangka Konseptual

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Minat Melamar Kerja

Menurut Anorogo dan Widiyanti (2018) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar karyawan dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas – tugas yang
dibebankannya. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Lingkungan
kerja suatu perusahaan menjadi pertimbangan bagi calon karyawan agar kelak di masa depan
mereka dapat bekerja dengan senang dan penuh semangat karena ditopang oleh lingkungan kerja
perusahaan yang baik. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu disekitar pegawai didalam
dalam melaksanakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya kinerja
karyawan. Menurut Penelitian (Anam, 2018:46), lingkungan kerja ialah sesuatu yang ada
disekeliling karyawan sehingga mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan rasa aman,
nyaman, serta rasa puas dalam melakukan dan menuntaskan pekerjaan yang diberikan oleh
atasan.

Berdasarkan hasil penelitian Utami dan Hartanto serta Artana bahwa, lingkungan kerja
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kenyamanan dan kinerja karyawan, ini menyatakan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lingkungan kerja sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan juga
harus diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan kerja yang baik
akan memberikan motivasi kerja bagi para karyawan dalam menyelesaikan beban tugasnya.
Lingkungan kerja perusahaan terbukti secara positif berpengaruh terhadap minat melamar
pekerjaan, perusahaan harus memiliki lingkungan kerja yang baik sesuai dengan harapan calon
tenaga kerja agar calon tenaga kerja tertarik untuk mengajukan lamaran.

Berdasarkan Penelitian Menurut (Darmadi, 2020:242), lingkungan kerja termasuk sesuatu


yang berada pada sekitar para karyawan sehingga mempengaruhi suatu individu dalam
melaksanakan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya, seperti adanya pendingin udara,
pencahayaan yang bagus dan lain-lain.

Maka teori penelitian terdahulu dapat diperoleh kesimpulan bahwa Jika karyawan sadar
terhadap tugas dan tanggung jawabnya dan melakukan apa yang dilaksanakan sesuai dengan
aturan dan tata tertib yang berlaku, maka sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang
bersangkutan dengan tempat lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai