LINGKUNGAN KERJA
Dosen Pengampu: Aulia Nurlaili Kusuma Wardani S.E,. M.M
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA:
KELAS 4B
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang lingkungan kerja.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
dilakukan perbaikan pada makalah.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah tentang konsep dan teori jaminan
sosial dalam hubungan industrial ini bermanfaat bagi masyarakat serta dapat
memberikan informasi maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak terlepas dari adanya peran
pekerja. Guna memberdayakan pekerja secara efektif diperlukan sebuah
perencanaan sumber daya manusia. suatu organisasi menurut Riva’I (2004:35)
“tanpa didukung pegawai atau karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif,
strategi dan operasionalnya, maka organisasi atau perusahaan itu tidak akan mampu
mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang
akan datang”.
Perencanaan sumber daya manusia (human resource planning) merupakan proses
manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari
posisi yang di inginkan dimasa depan. Sedangkan sumber daya manusia adalah
seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer
sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi
yang terkait dengan manusia.
Banyak perusahaan tidak memerhatikan lingkungan kerja karena menganggap itu
bukan faktor yang penting. Anggapan itu adalah kekeliruan besar karena lingkungan
kerja memengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan kinerja berkaitan dengan
lingkungan internal eksternal.perusahaan juga perlu memerhatikan pemberian
kompensasi terhadap karyawan. Tujuan mereka bekerja adalah jelas untuk
memperoleh kompensasi yang layak sesuai dengan yang telah mereka kerjakan.
Pemberian kompensasi memotivasi kinerja karyawan. Semain baik kompensasi
yang diberikan, karyawan semakin baik dalam bekerja. Lingkungan kerja yang
kurang kondusif serta pemberian kompensasi yang masih kurang menjadi
permasalahan yang beraitan denagn kinerja karyawan. Dua faktor tersebut
mengakibatkan sikap dan minat karyawan menjadi kurang terhadap tugas-tugas
yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini terlihat masih adanya karyawan yang tidak
1
bersemangat dalam bekerja secara individu kurang minat, sehingga berakibat pada
kinerja yang dicapai kurang maksimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan kerja?
2. Apa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja?
3. Apa indikator dari lingkungan kerja?
4. Apa manfaat lingkungan kerja yang baik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan kerja.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi lingkungan.
3. Untuk mengetahui indikator dari lingkungan kerja.
4. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Faktor lingkungan kerja
4
4. Faktor Fisiologis
Adalah kondisi lingkungan dan peralatan kerja yang berhubungan dengan
postur tubuh, stamina/daya tahan, konsentrasi, kelelahan, kenyamanan, dan
kemudahan penggunaan peralatan dan lain-lain dalam
melaksanakanpekerjaan sehari-hari. Faktor ini disebut juga faktor
ergonomic dalam desain pekerjaan yang fasilitas, peralatan, prosedur dan
mekanismenya harus disesuaikan dengan kondisi karyawan. Misalnya baju
pelindung yang tidak sempit dan kebesaran, peralatan yang ditempatkan
sesuai dengan tinggi tubuh rata-rata agar mudah dijangkau, kontruksi
peralatan kantor tidak menimbulkan sesuatu yang merugikan kesehatan
dan lain-lain.
5. Faktor Psikologis/Mental
Adalah iklim atau suasana kerja yang tenang, menyenangkan atau
sebaliknya yang bersumber dari interaksi antara sesama karyawan sebagai
manusia atau makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang
lain, sesuai posisi masing-masing. Misal hubungan antara pegawai dengan
atasan yang bebas dari tekanan atau antar sesama karyawan yang diikuti
saling pengertian, penerimaan, seling menghargai, menghormati dan
suasana kekeluargaan, kepuasaan kerja karena faktor upah dan perlakuan
secara manusiawi, kesempatan pengembangan diri, keterbukaan dalam
pembinaan dan pengembangan karier dan lain-lain.
5
Suatu keadaan lingkungan kerja yang berpengaruh langsung pada kondisi fisik
dari karyawan. Adapaun indikator dari lingkungan kerja fisik adalah:
1. Pengaturan suhu
Merupakan factor yang penting. Karena suhu udara yang terlalu panas
akan mengakibatkan penurunan semngat kerja karyawan yang juga akan
mengakibatkan penurunan semangat kerja karyawan yang juga mengakibatkan
menurunnya kinerja karyawan.
2. Penerangan
Merupakan factor yang penting yang berhubungan dengan kenyamanan
kerja adalah penerangan. Penerangan memegang peranan penting pada tuga-
tugas tertentu. Kenyamanan akan terasa jika kita bekerja dalam ruangan yang
terang dan akan berbeda suasana jika kita bekerja pada ruangan yang rema-
remang.
3. Mutu udara
Salah satu fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara
yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi pegawai.
Udara yang tercemar pada lingkungan kerja dapat mengakibatkan sakit kepala,
mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi
6
Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai,
pengaturan ruang kerja merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas.
Pengaturan ruang kerja itu penting karena sangat dipengaruhi interaksi social.
Orang lebih mungkin berinteraksi dengan individu-individu yang dekat dengan
fisik. Oleh karena itu lokasi kerja berpengaruh terhadap informasi yang ingin
diketahui.
7
Kepribadian merupakan sifat atau cara dimana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu yang lain, dengan kata lain
kepribadian merupakan sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
5. Keadaan emosi
Emosi adalah keadaan yang berlangsung lebih dalam yang
menggerakkan atau yang memperingatkan apakah karyawan tersebut sadar
tentang hal tersebut atau tidak.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang
pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang benar dan dalam skala waktu yang
ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan
tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan
tinggi.
Lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan
kerja yang kondusif di tempat kerja adalah salah satu syarat untuk menciptakan
kinerja perusahaan yang lebih baik. Lingkungan kerja yang kondusif sendiri bisa
8
tercipta jika adanya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun
kecelakaan kerja, penyakit, dan hal – hal yang berkaitan dengan stress, serta
hilang
Rasio seleski tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan.
9
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian – kerugian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P, Coulter, Mary. 2002. Management edisi 7th ed. Prentice Hall
Robbins, Stephen P, Cenzo, David A. 2002. Human resources management edisi 7th
ed. John wiley & sons
Simon, PBS. (2014) pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening kepada koperasi
agrobisnis tarumanusantara jember. Skripsi pada UNEJ Jember: tidak diterbitkan.
11