Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LINGKUNGAN FISIK KERJA


Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Teknik Industri

Disusun Oleh:
Fathur Rahman Al Azmi (230130153)
Kelas: A4
Dosen Pengampu:
Bapak Syarifuddin.ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena telah melimpahkan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Teknik

Industri ini sebagai bagian dari proses pembelajaran di kampus yang berjudul

“Lingkungan Kerja Fisik”

Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah

pengetahuan khususnya Pengantar Teknik Industri serta memahami sejarah dan

perkembangan teknik industri. Semoga makalah ini bermanfaat untuk

memberikan konstribusi kepada mahasiswa prodi Teknik industri sebagai materi

pembelajaran awal.

Dan tentunya penulis menyadari makalah ini masih sangar jauh dari

sempurna, untuk itu kepada dosen penulis minta masukkannya demi perbaikan

pembuatan makalah kami di masa yang akan mendatang.

Aceh Utara, 1 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan..................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Batasan Masalah.........................................................................
1.4 Tujuan..........................................................................................
Bab II Pembahasan ................................................................................
2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik............................................
2.2 Konsep Lingkungan Kerja..........................................................
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja.............
Bab III Kesimpulan.................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industrialisasi akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi,

penggunaan bahan dan peralatan yang semakin kompleks dan rumit. Penerapan

teknologi tinggi dan penggunaan bahan dan peralatan yang beraneka ragam dan

kompleks tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan SDM. Keterbatasan manusia

sering menjadi faktor penentu terjadinya musibah seperti: kecelakaan,kebakaran,

peledakan, pencemaran lingkungan dan timbulnya penyakit akibat kerja. Pada

tempat kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

menurut Suma'mur (1989) berpendapat bahwa faktor lain yang tidak kalah

pentingnya yang mempengaruhi kelelahan kerja pekerja adalah faktor lingkungan

kerja. Lingkungan kerja terdiri dari beberapa macam seperti Kebisingan (noise),

pencahayaan (lighting) ,bau-bauan (odor), warna (color), kelembapan (humidity),

desain tempat duduk, sirkulasi udara, getaran mekanis, tata ruang, dan suhu

(temperature).

Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja

dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Lingkungan kerja

yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal

dan produktif.

Lingkungan kerja adalah suasana dimana pekerja melakukan aktivitas setiap

harinya. Terkait dengan pengertian lingkungan keja fisik, menurut Sedarmayanti

(2001:21), "Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja baik secara

langsung maupun secara tidak langsung”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan kerja fisik?

2. Bagaimanakah konsep lingkungan kerja?

3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja?

1.3 Batasan Masalah

Lingkungan Kerja memiliki dua bagian yang bisa dipelajari. Oleh karena

itu, pada pembelajaran ini penulis membatasi pembahasan diantaranya yaitu

Lingkungan Kerja Fisik.

1.4 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Lingkungan kerja fisik.

2. Mengetahui konsep lingkungan kerja fisik.

3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat

berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap pekerjaan.

Apabila lingkungan kerja kurang kondusif maka akan menyebabkan kinerja

tenaga kerja yang akan menurun ini disebabkan kurangnya motivasi kerja yang

muncul dari dalam diri tenaga kerja untuk bekerja dengan baik.

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat

di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni:

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pekerja (Seperti: pusat

kerja, kursi, meja dan sebagainya)

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan

kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur,

kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau

tidak sedap, warna dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap pekerja, maka

langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dan

tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar

memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.


2.2 Konsep Lingkungan Kerja

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar perusahaan, tetapi

mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Pada

umumnya lingkungan tidak dapat dikuasai oleh perusahaan sehingga perusahaan

harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Syarat-syarat untuk dapat bekerja dengan perasaan tentram, aman dan

nyaman mengandung dua faktor utama yaitu faktor fisik dan non fisik. Menurut

Slamet Saksono berpendapat bahwa: “Segala sesuatu yang yang menyangkut

faktor fisik yang menjadi menjadi kewajiban serta tanggung jawab perusahaan

adalah tata ruangan kerja. Tata ruangan kerja yang baik adalah yang dapat

mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan bagi pekerja.Barang-

barang yang diperlukan dalam ruang kerja harus ditempatkan sedemikian rupa

sehingga dapat dihindarkan gangguan yang ditimbulkan terhadap pekerja"

(Saksono,1998:105).

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja,seperti yang

dikemukakan Sedarmayanti (1996:5), yaitu:

1. Pencahayaan

Berjalannya suatu perusahaan tak luput dari adanya faktor pencahayaan,

begitu pula untuk menunjang kondisi kerja penerangan memberikan arti yang

sangat penting. Salah satu faktor yang penting dari lingkungan kerja yang dapat

memberikan semangat dalam bekerja adalah pencahayaan yang baik. Pekerja yang
terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan terhadap ketegangan mata yang

disertai dengan keletihan mental, perasaan marah dan gangguan fisik lainnya.

Dalam hal penerangan di sini tidak hanya terbatas pada penerangan listrik tetapi

juga pencahayaan matahari. Pencahayaan yang baik dapat memberikan kepuasan

dalam bekerja dan tentunya akan meningkatkan produktivitas, selanjutnya

pencahayaan yang tidak baik dapat memberikan ketidak puasan dalam bekerja dan

menurunkan produktivitas. Hal ini disebabkan karena pencahayaan yang baik

tentunya akan memudahkan para pekerja dalam melakukan aktivitas.

Ciri-ciri pencahayaan yang baik menurut Sofyan Assauri (1993:31) adalah

sebagai berikut:

a. Sinar cahaya yang cukup.

b. Sinarnya yang tidak berkilau dan menyilaukan.

c. Tidak terdapat kontras yang tajam.

d. Cahaya yang terang

e. Distribusi cahaya yang merata

f. Warna yang sesuai.

2. Temperatur

Lingkungan kerja dapat dirasakan nyaman manakala ditunjang oleh

beberapa faktor, salah satu faktor yang memberikan andil adalah suhu udara.

Temperatur dalam ruangan kerja merupakan salah satu faktor yang harus

diperhatikan oleh manajemen perusahaan agar pekerja dapat bekerja dengan

menggunakan seluruh kemampuan sehinggan menciptakan hasil yang optimal.


Selain suhu udara, sirkulasi udara di tempat kerja perlu diperhatikan juga.

Bila sirkulasi udara baik maka udara kotor yang ada dalam ruangan bisa diganti

dengan udara yang bersih yang berasal dari luar ruangan.

Berbicara tentang kondisi udara maka ada tiga hal yang menjadi fokus

perhatian yaitu kelembaban, suhu udara dan sirkulasi udara.Ketiga hal tersebut

sangat berpengaruh terhadap aktivitas para pekerja. Bagaimana seorang pekerja

dapat bekerja secara optimal bila keadaan udaranya sangat gerah. Hal tersebut

akhirnya dapat menurunkan semangat kerja karena dipengaruhi oleh turunnya

konsentrasi dan tingkat stres pekerja. Mengenai kelembaban, suhu udara dan

sirkulasi udara dijelaskan oleh Sritomo Wignosubroto (1989:45) sebagai berikut:

a. Kelembaban

Kelembaban udara adalah banyaknya air yang terkandung di dalam udara.

Kelembaban ini sangat berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara.

Suatu keadaan dimana temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi

akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran.

b. Suhu Udara

Tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan

normal dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan

diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh tersebut.

Produktivitas manusia akan mencapi tingkat yang paling tinggi pada temperatur

sekitar 24-27C.

c. Sirkulasi Udara

Udara disekitar kita dikatakan kotor apabila keadaam oksigen di dalam

udara tersebut telah berkurang dan bercampur gas-gas lainnya yang


membahayakan kesehatan tubuh. Hal ini diakibatkan oleh perputaran udara yang

tidak normal.

Kotoran udara disekitar kita dapat dirasakan dengan sesaknya pernafasan.

Ini tidak boleh dibiarkan, karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan

cepat membuat tubuh kita lelah. Sirkulasi udara dengan memberikan ventilasi

cukup akan membantu penggantian udara kotor dengan udara bersih.

Seperti yang diungkapkan oleh Sritomo Wignjosoebroto (1989:50) pengaruh

temperatur udara terhadap manusia bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas Manusia

Temperature Pengaruh Terhadap Manusia


Kurang lebih 49℃ Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1
jam,tetapi jauhdi atas tingkat kemampuan fisik
dan mental. Lebihkurang 30°℃ aktiviatas
mental dan daya tanggapcenderung membuat
kesalahan dalam pekerjaan. Timbulkelelahan
fisik dan sebagainya
Kurang dari 30℃ Aktivitas mental dan daya tanggap mulai
menurun dancenderung untuk membuat
kesalahan dalam pekerjaandan menimbulkan
kelelahan fisik
Kurang lebih 24℃ Yaitu kondisi optimum (normal)bagi manusia
Kurang dari 24℃ Kelakuan ekstrim mulai muncul
Sumber:Sritomo Wignjosoebroto(1989:50)

3. Kebisingan

Untuk meningkatkan produktivitas kerja suara yang mengganggu perlu

dikurangi. Suara bising ditimbulkan dari suara mesin pada saat bersamaan dalam

satu ruangan bisa mengganggu konsentrasi pekerja itu sendiri pada saat bekerja.

Bunyi bising dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja, untuk itu suara-

suara ribut harus diusahakan berkurang. Turunnya konsentrasi karena ditimbulkan

oleh suara bising dapat berdampak pada meningkatnya stres pekerja.


Menurut Sedarmayanti (1996:26) ada tiga aspek yang menentukan kualitas suara

bunyi yang bisa menimbulkan tingkat gangguan terhadap manusia,yaitu:

a. Lama bunyi

Lama waktu bunyi terdengar. Semakin lama telinga kita mendengar

kebisingan maka semakin buruk akibatnya bagi pendengaran (tuli).

b. Intensitas kebisingan

Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel (dB), yang menunjukan

besarnya arus energi persatuan luas dan batas pendengaran manusia mencapai 70

desibel.

c. Frekuensi

Frekuensi suara menunjukan jumlah dari gelombang-gelombang suara yang

sampai de telinga kita setiap detik yang dinyatakan dalam jumlah getaran

perdetik atau Hertz (HZ).

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa telinga manusia memiliki

batasan dalam pendengaran. Batas pendengaran manusia mencapai 70 desibel,

jika suara yang didengar manusia melebihi batas tersebut maka konsentasi

manusia akan mudah kabur. Gangguan-gangguan seperti ini hendaknya dihindari

agar semangat kerja tetap stabil dan produktivitas kerja menjadi optimal.

4. Getaran

Getaran adalah gerak bolak-balik suatu partikel secara periodik melalui titik

keseimbangannya. Berikut jenis-jenis getaran:


• Getaran mekanis

getaran mekanis adalah getaran suatu benda yang bergetar mengalami suatu

pergeseran linear atau pergeseran sudut.Adapun contoh dari salah satu jenis-jenis

getaran atau contoh getaran mekanis adalah jung pegas, getaran pada bandul,

getaran senar gitar saat dipetik, getaran atom pada zat padat.

• Getaran nonmekanis

Getaran non mekanis adalah getaran di mana benda yang bergetar tidak

mengalami pergeseran linear atau pergeseran sudut.

5. Kebersihan

Kondisi lingkungan kerja merupakan hal yang sangat mempengaruhi

produktivitas karyawan. Salah satu hal yang bisa meningkatkan kualitas kondisi

lingkungan kerja adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan kerja. Selain

karena ruang kerja adalah tempat karyawan menghabiskan waktu setiap harinya

sehingga haruslah nyaman, lingkungan kerja yang bersihpastilah terjamin

kesehatannya. Dengan lingkungan kerja yang sehat maka karyawan bisa bekerja

dengan nyaman dan terbebas dari penyakit. Manfaat yang bisa dimiliki oleh

perusahaan ketika kebersihan lingkungan kerja terjaga dengn baik adalah sebagai

berikut ini:

• Penyakit tidak akan datang

Banyak hal yang mempengaruhi kenyamanan bekerja di kantor. Ada

tidaknya debu, sanitasi yang buruk, dan ruangan yang pengap akan membuat

bekerja di kantor menjadi tidak lagi nyaman. Dengan kondisi yang buruk ini akan

banyak penyakit berdatangan dan menyerang kesehatan karyawan seperti diare,


flu, dan masalah pernapasan.

• Berantakan boleh,kotor jangan

jika perusahaan Anda bekerja di bidang kreatif, biasanya meja kantor akan

cenderung lebih berantakan. Mengapa demikian? Karena tatanan meja yang

terlalu rapi dan kaku biasanya akan mengahambat ide kreatif muncul di otak

karyawan. Untuk itu, meja yang berantakan bisa jadi akan memberikan sedikit

kelegaan dan suasana kurang formal sehingga ide bisa muncul. Namun, meja yang

berantakan bukan berarti bisa menjadi alasan untuk tidak menjaga kebersihan

lingkungan kerja. Meja kantor dan sekitarnya haruslah tetap bersih meski sedikit

berantakan. Karena jika dibiarkan kotor, maka produktivitas karyawan tetap akan

menurun dan tidak bisa jadi maksimal. Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh

kesehatan yang meningkat akibat kebersihan lingkungan kerja yang terjaga.

• Biarkan cahaya alami masuk

Salah satu cara untuk membuat lingkungan kerja jadi lebih sehat dan bersih

adalah dengan membiarkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan. Cahaya

matahari yang masuk akan membantu level sebuah hormone dalam tubuh yang

memberikan perasaan nyaman dan senang, meningkat. Dengan begitu, risiko

depresi atau tidak bahagia akan berkurang.


BAB III
KESIMPULAN

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam menunjang

hasil kerja yang maksimal dalam setiap pekerjaan. Faktor-faktonya antara lain

yaitu Pencahayaan, Suhu Udara (Kelembaban, Suhu udara, Sirkulasi udara),

Kebisingan (Lama bunyi, Intensitas kebisingan, Frekuensi), dan Penggunaan

warna. Apabila lingkungan kerja kurang kondusif maka akan menyebabkan

kinerja tenaga kerja yang akan menurun ini disebabkan kurangnya motivasi kerja

yang muncul dari dalam diri tenaga kerja untuk bekerja dengan baik.

Lingkungan kerja yang baik dan bersih, cahaya yang cukup,bebas dari

kebisingan dan gangguan diharapkan akan memberi semangat tersendiri bagi

pekerja dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Tetapi lingkungan kerja yang

buruk, gelap dan lembab akan menimbulkan cepat lelah dan menurunkan

semangat dan produktivitas dalam bekerja.


DAFTAR PUSTAKA

Derry. 2016. Makalah Lingkungan Fisik Kerja. Diakses pada 1 Oktober 2023 dari

https://www.scribd.com/document/333167108/Makalah-Lingkungan-Fisik

Kerja

Suma’mur, P.K. 1989. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT.

Gunung Agung. Jakarta.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju

Wignjosoebroto, Sritomo. 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja.

Surabaya : Laboratorium Ergonomi dan Teknik Tata Cara ITS.

Assauri, Sofyan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Ketiga. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai