Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Memahami Desain Sistem Kerja”

Dosen Pengampu: Tri Sugiarti Ramadhan , SE, MM

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. A. Muhayan Arif (21801081272)


2. Maulan Arlando D.B (21801081278)
3. Dea Adinda Putri Andini (21801081259)
4. Dani Dinda Saputra (21801081276)
5. Baroikah Wahyu Diana (21801081272)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2019/2020

i
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Memahami Desain Sistem Kerja ” makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah .

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. Latar Belakang ..................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
3. Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

1. Pengertian Desain Pekerjaan ................................................................ 3


2. Dampak Kondisi Pekerjaan .................................................................. 4
3. Metode analisi, studi gerak dan kondisi pekerjaan .............................. 4
4. Pengukuran pekerjaan .......................................................................... 5
5. Kompensasi .......................................................................................... 5
6. Perlunya Keputusan Mengenai Lokasi ................................................ 6
7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi ....................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

1. Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAfTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan
dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber
daya manusia). Terminologi sumber daya manusia atau sering disebut dengan
human resources, merujuk kepada orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.
Tatkala para manajer terlibat dalam aktivitas sumber daya manusia sebagai bagian
dari pekerjaannya, mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang disodorkan oleh
orang-orang untuk mencapai rencana dan tujuan organisasi. Pencapaian tujuan
organisasi dan kebutuhan karyawan bukanlah dua kejadian yang terpisah atau
berdiri sendiri, melainkan saling menopang satu sama lainnya. Tujuan yang satu
tidak dapat diraih dengan mengorbankan tujuan yang lain. Hal yang esensial dari
manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan dan pendayagunaan secara
penuh dan berkesinambungan terhadap sumber daya manusia yang ada sehingga
mereka dapat bekerja secara optimal, efektif dan
produktif dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan (Sadili, 2006: 2123).

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Desain Pekerjaan?


2. Dampak Kondisi Pekerjaan?
3. Metode analisi, studi gerak dan kondisi pekerjaan?
4. Pengukuran pekerjaan?
5. Kompensasi?
6. Perlunya Keputusan Mengenai Lokasi ?
7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi?

1
C. Tujuan

1. Agar Mengethui Desain Pekerjaan.


2. Agar Mengerti Dampak Kondisi Pekerja.
3. Agar Mengetahui Metode Analisis, Studi Gerak dan Desain Pekerjaan.
4. Agar Mengetahui Pengukuran Pekerjaan.
5. Agar Mengetahui Pengertian Kompensasi.
6. Agar Mengetahui Perlunya Keputusan Mengenai lokasi
7. Agar Mengetahui Mengenai Lokasi Faktor-aktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Lokasi

2
BAB II
Pembahasan

1. Pengertian Desain Pekerjaan

Pengertian Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja


seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya untuk
mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi.
Menurut Eddy Herjanto pengertian desain pekerjaan adalah rincian tugas
dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang
mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, bagaimana tugas
dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
Menurut Mathis dan Jackson definisi desain pekerjaan merujuk pada
pengaturan tugas, kewajiban dan tanggung jawab menjadi sebuah unit kerja
yang produktif. Desain pekerjaan menyampaikan isi dan pengaruh pekerjaan
kepada karyawan. Pengidentifikasian komponen pekerjaan yang ada
merupakan satu bagian integral dari rancangan pekerjaan.

2. Dampak Kondisi Pekerjaan

Pada umumnya karyawan akan merasakan kepuasan dalam bekerja


apabila didukung oleh kondisi kerja atau lingkungan kerja yang baik, sehingga
kinerja dan output perusahaan dapat meningkat. Sebaliknya apabila kondisi
kerja atau lingkungan tempat kerja buruk maka kepuasan karyawan akan
menurun, sehingga secara tidak langsung faktor kondisi kerja tersebut akan
memengaruhi kinerja karyawan itu sendiri dan outputnya terhadap perusahaan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Komarudin, (2001: 87) bahwa kondisi
kerja atau yang sering disebut sebagai lingkungan kerja adalah kehidupan sosial
psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap pekerjaan
karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja menurut
Nitiseminto, (2002: 183) ialah segala sesuatu yang berada di sekitar pekerja,
yang dapat memengaruhi dirinya dalam melakukan pekerjaan. Sementara
Mangkunegara, (2005: 105) mengungkapkan bahwa kondisi kerja atau

3
lingkungan kerja ialah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan
kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas
kerja. Jenis-jenis Kondisi Lingkungan Kerja Kondisi lingkungan kerja di sini
dapat berupa lingkungan fisik (contoh: suhu udara, ruang gerak, keamanan
kerja, penerangan) dan nonfisik (contoh: berupa kondisi psikologis pekerja,
keletihan kerja, bosan kerja). Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sedarmayanti, (2001: 21) bahwa kondisi lingkungan kerja secara garis besar
dibagi menjadi dua, yaitu: a. Kondisi Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja
fisik ialah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat
kerja yang dapat memengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung (Sedarmayanti, 2001: 21). Lingkungan kerja fisik ini dibagi
menjadi dua, antara lain:

1) Lingkungan yang berhubungan secara langsung dengan karyawan. Misalnya:


meja, kursi.

2) Lingkungan perantara yang dapat memengaruhi kondisi karyawan.


Misalnya: sirkulasi udara, bau tidak sedap. b. Kondisi Lingkungan Kerja Non-
Fisik Lingkungan kerja non-fisik merupakan seluruh kondisi yang terjadi dan
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan dengan sesama rekan kerja, atau hubungan dengan bawahan
(Sedarmayanti, 2001: 31).

3. Metode analisis , studi gerak dan kondisi pekerjaan

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk
menjawab masalah risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia, sebab
sebelumnya belum pernah ada riset sejenis atau hasil riset sejenis sudah
kedaluarsa (Istijanto, 2005: 32). Data primer ini diperoleh dari wawancara
mengenai data yang diteliti serta dari kuesioner yang diisi responden secara
langsung di CV. Nova Furniture. Metode yang ditempuh dalam penelitian ini
ialah Probability Sampling, yaitu setiap anggota populasi memiliki peluang
untuk sama-sama terpilih sebagai sampel. Dan jenis metode yang ditempuh
ialah dengan menggunakan metode

4
Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono, (2014: 64-65) dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dimana
sampelnya merupakan karyawan CV. Nova Furniture yang berjumlah 200
orang yang diambil 33 orang secara random, sehingga setiap anggota dalam
sampling memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

4. Pengukuran pekerjaan

Pengukuran Kerja (Work Measurement) adalah tindakan pengukuran


yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada
suatu perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai
umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan
suatu rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian–
penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Dalam pengukuran
kerja, biasanya dilihat dari proses operasi dalam perusahaan dapat efisien atau
tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk atau
melaksanakan suatu pelayanan (jasa). Jumlah waktu yang harus digunakan
untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal disebut
standar pekerja (labor standards).

5. Kompensasi

Pengertian kompensasi adalah semua imbalan yang diterima oleh seorang


pekerja atas jasa atau hasil kerjanya pada sebuah organisasi/ perusahaan
imbalan tersebut dapat berupa uang ataupun barang, baik langsung ataupun
tidak langsung.Kompensasi dalam bentuk uang, artinya pekerja tersebut
dibayar sejumlah uang kartal atas pekerjaannya. Sedangkan kompensasi dalam
bentuk barang, artinya pekerja tersebut dibayar dengan barang tertentu atas
jasanya.Istilah kompensasi sangat berhubungan dengan imbalan-imbalan
finansial (financial reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar
hubungan kerja. Biasanya kompensasi diberikan dalam bentuk finansial (uang)
karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Pemberian
kompensasi yang baik kepada pekerja/ karyawan akan memberikan dampak
positif pada sebuah organisasi, diantaranya:

5
1. Memacu karyawan untuk berprestasi dan bekerja lebih giat
2. Perusahaan mendapat pekerja yang berkualitas baik
3. Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum
4. Menjadi daya pikat bagi pencari kerja yang berkualitas
5. Perusahaan memiliki kelebihan tersendiri dibanding kompetitor

Jenis-jenis Kompensasi :

Selanjutnya, kompensasi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi 3


macam yaitu:

1. Kompensasi finansial langsung, yaitu gaji atau upah yang dibayarkan


karena kewajiban atau pokok, misalnya bayaran pokok, bayaran intensif
berupa bonus dan komisi.
2. Kompensasi finansial tak langsung, yaitu kompensasi dalam bentuk
bayaran diluar kewajiban. Perusahaan berhak memberikan atau tidak
memberikan kompensasi tambahan ini bagi karyawannya kecuali jika
memang dibutuhkan seperti cuti kehamilan.
3. Kompensasi non financial, yaitu kompensasi yang diberikan hanya jika
anggota mampu menyelesaikan pekerjaan tantangan dan bisa mencapai
target perusahaan dengan cara inovatif.

6. Perlunya keputusan mengenai lokasi

Lokasi harus memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang


menguntungkan dari sejumlah akses yang ada. Semakin strategis suatu
lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan, berarti akan semakin besar
peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan
penentuan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan yaitu untuk
memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih
pangsa pasar yang lebih luas. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi
biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.Misalnya biaya

6
pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari
perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan biasanya karena
permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena
perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilai tukar, biaya-biaya,
dan sikap masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi :
· Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
· Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di
tempat lain
· Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi


industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk
meminimalkan biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk
bisnis eceran dan jasa profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada
memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan
gudang bisa ditentukan oleh biaya serta kecepatan pengiriman.

7. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi.

1. Produktivitas Tenaga Kerja


Ketika memutuskan suatu lokasi menajemen akan tergiur dengan area
yang memiliki tingkat upah yang rendah. Namun, tingkah upah tidak dapat
dipertimbangkan oleh mereka sendiri. Tenaga kerja merupakan tulang
punggung dalam menjaga kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun
keahliannya, adakalanya suatu industri membutuhkan tenaga kerja yang
banyak walaupun kurang pendidikan. Tetapi ada pula industri yang hanya
membuthkan tenaga kerja yang berpendidikan dan terampil. Dengan
demikian penempatan lokasi berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung
pada jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.

7
2. Biaya

Kas dapat membagi biaya lokasi ke dalam 2 kategori :


a. Biaya nyata / berwujud adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi
langsung dan dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan
umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lain.
b. Biaya tidak nyata / tidak berwujud adalah biaya yang meliputi pendidikan,
fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan
perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga
meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang
dapat mempengaruhi proses rekruitmen pekerja.

3. Resiko Politik Nilai dan Budaya


Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap
pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta
dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan.
Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung
lama. Walaupun demikian pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini
dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja
mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah
lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan
apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika
perusahaan pindah kelokasi baru. Satu dari tantangan terbesar keputusan
operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Perbedaan
budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu membuat
perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.

4. Kedekatan pada Pasar dan Kondisi Lingkungan


Faktor lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada
disekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi. Adanya organisasi
jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati

8
bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan
manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya
pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang
dikirim banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat
berguna. Selain itu dengan produksi yang banyak dan tepat waktu pemasok
menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.

5. Kedekatan Pada Pemasok


Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan
pemasok karena barang –barang yang mudah busuk, biaya transportasi,
jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran
dan makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah yang mudah
busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang
bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang
berjumlah sama seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji
besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya
transportasi menjadi faktor utama. Contohnya lagi seperti pohon ke kayu,
umumnya sangat memerlukan tempat fasilitas yang dekat dengan bahan
mentah.

6. Kedekatan pada Pesaing


Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan
dengan para pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau
clustering yang sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di
wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi,
modal proyek, dan bakat.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber daya
manusia khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis pekerjaan. Dengan
menganalisis suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-tugas apa yang akan dilakukan
dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh sumber
daya manusia yang akan menduduki posisi itu. Analisis pekerjaan adalah informasi
tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan
agar tujuan tercapai.

Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas


pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personel
requirement), perilaku manusia, dan alat-alat yang akan dipergunakan. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia sangat
bergantung pada informasi yang diperoleh dari analisis jabatan. Informasi yang
diperoleh dari analisis pekerjaan berguna bagi perencanaan dan implementasi
fungsi atau aktivitas manajemen sumber daya manusia yang lain.

Daftar Pustaka

10
http://seputarpengertian.blogspot.com/2017/05/pengertian-desain-pekerjaan-serta-
jenisnya.html

https://www.maxmanroe.com/pengertian-kompensasi.html

http://maimelajahekonomi.blogspot.com/2017/03/strategi-lokasi-manajemen-
operasi.html

11

Anda mungkin juga menyukai