OLEH:
DEWI SATRIANA
B1B1 17 266
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
DAFTAR
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB III METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
posisi strategis diantara sumber daya lainnya. Tanpa SDM, sumber daya yang lain
tidak bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk menghasilkan suatu produk. Tetapi
menganggap SDM adalah aset organisasi yang paling penting, karena SDM yang
sumber daya manusianya. Sehingga sumber daya manusia atau pegawai dalam
tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif sumber daya
aspek sumber daya manusia yang terdapat didalamnya. Sehingga suatu organisasi
1
2
individu dapat memberikan kontribusi yang baik dan melaksanakan tugas dengan
optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Karena semua kegiatan organisasi akan
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Secara
umum kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang ditampilkan oleh karyawan
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau
hasil kerja (output), baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh karyawan
per satuan periode waktu, dalam melaksanakan tugas kerjanya, sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan
sebagai suatu hasil dan usaha seseorang, yang dicapai dengan kemampuan dan
harus dimiliki oleh setiap pegawai negeri sipil untuk melaksanakan setiap tugas
dan tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada aparatur sipil negara.
Dengan kinerja yang baik, maka setiap pegawai dapat menyelesaikan segala
beban organisasi dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada
organisasi dapat teratasi dengan baik. Kinerja menjadi hal yang penting dalam
sebuah perusahaan ketika dikaitkan dengan kegiatan dan aktifitas yang dilakukan
(Yuliati: 2009).
3
dimiliki secara optimal. Oleh karena itu kinerja dapat ditingkatkan dengan
salah satunya dengan memberikan motivasi. Penelitian yang dilakukan oleh Ernita
kinerja perawat.
karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan
agar mencapai kinerja yang baik, Anwar mangkunegara (2017). Motivasi kerja
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah
motivasi kerja seorang pegawai tinggi maka kinerja nya pun akan baik, sebaliknya
apabila motivasi kerja pegawai rendah maka kinerja nya pun akan rendah.
pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik, sikap, perilaku dan
pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk dalam waktu yang
bekerja sesuai dengan aturanaturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-
aturan yang sudah ditetapkan (Aritonang, 2011: 40). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa disiplin adalah suatu sikap menghormati dan menghargai peraturan yang
berlaku, baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan
yang terdapat di Kota Kendari yaitu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
Sakit Khusus Jiwa Tipe B, milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara,
terletak diatas tanah seluas 14.000 m2 dengan bangunan yang didirikan dan
digunakan untuk operasional pelayaan sampai saat ini seluas 5.992 m 2, berada di
Jalan Dr.Sutomo No. 29 Kendari dengan kapasitas 205 tempat tidur. Wilayah
Sulawesi Tenggara. Saat ini jumlah pegawai, yang terdiri dari staf, pejabat,
struktural dan tenaga fungsional tertentu berjumlah 238. Yang menjadi fokus
utama penulis dalam penelitian ini adalah tenaga keperawatan yang bekerja pada
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah 67 orang dengan
Tenaga Keperawatan
NERS 15 Orang
Perawat 52 Orang
Bidan 0 Orang
Jumlah 67 Orang
rumah sakit jiwa harus menata manajemen, diantaranya menilai efektif kerja
meningkatkan pengetahuan serta disiplin sesuai dengan harapan rumah sakit jiwa.
Salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan tugas
dapat dilihat bahwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara masih
terdapat beberapa tenaga keperawatan yang tidak memiliki sikap agresif dalam
dimiliki nya. Penulis juga masih melihat beberapa pasien yang menunggu perawat
sebelum waktu dinas selesai yang mengakibatkan ruangan pasien tidak ada
perawat yang menjaga. Hal ini dapat diartikan bahwa masih terdapat kekurangan-
kerja dan Disiplin Kerja pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.
6
Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Perawat Rawat Inap (Studi pada Perawat
Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Kota
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perawat Rawat Inap Rumah
dengan judul penelitian “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja
Malang dan Motivasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
penelitian pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara dengan judul :
Sulawesi Tenggara?
penulis maupun pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat yang dapat diambil
adalah:
8
1. Manfaat Teoritis
manusia, serta menjadi sumbangan pemikiran bagi penelitian lainnya yang ingin
meneliti lebih jauh dan mendalam terhadap hal-hal yang belum terungkap dalam
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Organisasi
pengambilan keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa
b. Bagi Penulis
agar tidak terlalu luas dan menimbulkan banyak persepsi, maka pembatasan
dalam penelitian ini lebih berfokus menguji pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
Evaluasi Keperawaatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
seni untuk mengatur dan mengelola sesuatu. Dalam bahasa inggris, kata ‘manage’
sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku sehingga menimbulkan efek
yang baik. Secara etimologi, definisi manajemen adalah sebuah seni mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah organisasi atau bisnis melalui
2.1.2 Motivasi
suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi
mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Menurut
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
10
1
bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju
untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Menurut Robins dalam Donni Juni
intensitas individu, arah dan ketekunan dari upaya menuju pencapaian tujuan.
Munurut Motivasi adalah proses pemuas kebutuhan, yang berarti bahwa ketika
suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berperilaku (to behave)
(2018:23) motivasi adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau
aktifitas dengan keikhlasan, senang hati dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari
mencapai suatu tujuan motivasi kerja berkaitan dengan hasil kerja individual
dan imbalan agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang
perusahaan inginkan.
dipengaruhi dari dalam maupun dari luar yang menyebabkan seseorang bertindak
internal yang berasal dari proses psikologis dalam diri seorang dan faktor
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri setiap individu,
antara lain:
kerja. Oleh karena itu kebiasaan sejak kecil nilai yang dianut dan
3) Keinginan dan harapan pribadi, Seseorang mau bekerja keras bila ada
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang dating dari luar pribasi seseorang yang
terdiri dari :
itu sendiri. Disaat sarana dan prasarana terpenuhi maka kerja akan
semakin semangat.
3) Status dan tanggung jawab, Seseorang yang dilabeli dengan status dan
lain-lainnya.
kebanggaan rohani.
Menurut Hasibuan (2016), tujuan dari motivasi ada dua belas antara lain :
a. Prinsip Partisipasi
dicapai pemimpin.
b. Prinsip Komunikasi
yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas,
a. Bersifat agresif,
diri perawat, seperti perawat mempunyai sifat agresif dalam bekerja, kreatif dalam
menyelesaian tugas pekerjaan dengan baik, serta bekerja dengan inisiatif tinggi.
1
Sayuti (2007)
Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan
menurut Edy Sutrisno (2016:89) disiplin adalah prilaku seseorang yang sesuai
dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah
laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis
maupun tidak tertulis. Menurut Priyono (2016) “Disiplin yang baik adalah disiplin
diri. Banyak orang menyadari bahwa ada kemungkinan bahwa dibalik disiplin diri
perusahaan atau badan yang tercermin dalam karya disiplin maka tinggi karyawan
juga meningkat.
yang berlaku. Disiplin kerja sangat penting karena semakin baik kedisiplinan
pegawai, maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai, jika pegawai
tanpa kedisiplinan maka sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal.
Hal tersebt menandakan bahwa disiplin kerja yang baik akan mendorong
disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap
peratran-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
tersebut. Dengan kata lain, pendisiplinan adalah suatu bentuk pelatihan yang
kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.
yang tinggi, para pegawai akan menaati semua peraturan yang ada, sehingga
Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu alat yang
bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga
kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku
di suatu perusahaan
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan instansi
2
dan norma-norma yang berlaku atau dapat juga dikatakan disiplin kerja adalah
suatu keadaan dimana setiap indiviu melaksanakan peraturan yang berlaku dengan
semestinya serta tidak adanya pelanggaran terhadap peraturan tersebut baik secara
yaitu:
organisasional.
berlaku.
perusahaan
ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa disiplin kerja yang baik, sulit bagi
besar bagi perusahaan maupun para karyawan. Bagi perusahaan, adanya disiplin
kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Bagi karyawan, disiplin kerja akan
2. Ketaatan Pada Peraturan Kerja, Pegawai yang taat pada peraturan kerja
selalu mengikuti pedoman kerja dan tidak akan melalaikan kerja yang
3. Ketaatan Pada Standar Kerja, Hal ini dapat dilihat melalui besarnya
yang tidak pantas. Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan
2
indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah satu wujud dari disiplin
kerja pegawai.
2.1.4 Kinerja
bahwa pada hakikatnya, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
kinerja yang ditetapkan untuk pekerjaan. Menurut Rahadi (2010) “kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”. Dalam Pandangan
lain, kinerja adalah hasil kerja yang dicapai individu sesuai dengan peran dan
tugasnya dalam periode tertentu yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau
standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja (Umam, 2018).
Mangkunegara (2017: 67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
(2016:190), “Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur
selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
dibebankan kepadanya”
2
Menurut (Edison, 2016:190) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber
adalah prilaku yang nyata yang ditampikan setiap orang sebagai prestasi kerja
dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok dan profesi dan terwujudnya tujuan
dan sasaran unit organisasi. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar
objektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan
dihargai sampai penghargaan superior mereka akan lebih terpacu untuk mencapai
prestasi pada tingkat yang lebih tinggi (Wardanengsih, dkk: 2018). Berdasarkan
undang – undang No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan pasal 29 terkait tugas
2
4. Peneliti Keperawatan,
berbunyi:
f. Melakukan rujukan
kompetensi
dokter
masyarakat
l. Mengelola kasus
alternative
2
a. Faktor Kemampuan
untuk pekerjaan dan terampil dalam mengerjakan tugas, maka akan lebih mudah
dalam mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu ditempatkan pada
b. Faktor Motivasi
kerja. Artinya, perawat harus memiliki sikap mental yang siap, mampu secara
fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu
motivasi.
Pusat PPNI telah menyusun standar professional yang mengacu pada tahapan
kesehatan klien dimasa lalu, status kesehatan klien saat ini, status
tinggi masalah.
Keperawatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ernita Sibarani pada tahun 2018 dengan
judul “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pada
Rumah Sakit Swasta Lancang Kuning Pekanbaru”. Penelitian ini bertujuan untuk
kinerja perawat di Rumah Sakit Swasta Lancang Kuning Pekanbaru. Alat analisis
yang digunakan yaitu SPSS versi 21. Hasil analisis menggunakan validitas test,
reability test, determination test, simple tes regresi linier, beberapa tes regresi
linier, tes t dan tes F sehingga dapat dilihat bahwa variabel motivasi secara
yang signifikan pada kinerja perawat, dan Pengaruh yang signifikan antara
pada tahun 2018 dengan judul “Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Disiplin
bahwa:
Penelitian ini dilakukan oleh Arina Manasikana, Indi Djastuti pada tahun
2016 dengan judul “Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pemberian
Insentif Terhadap Kinerja Perawat Rawat Inap (studi pada Perawat Rawat Inap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, motivasi dan
pada kinerja perawat di Rumah Sakit JIwa Daerah Dr. Amino Godndhohutomo
Kota Semarang. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda. Hasil
perawat.
pada tahun 2016, dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat
Pada Instalasi Paviliun Anyelir Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja Perawat pada
Instalasi Paviliun Anyelir Rumah Sakit Budi Kemyliaan Batam. Alat analisis yang
yang berada dalam kategori baik, variabel kinerja memperoleh nilai sebesar 78%
dimana persentase tersebut berada pada kategori baik dan motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat pada Instalasi Paviliun Anyer Rumah Sakit
Penelitian ini dilakukan oleh Sri Tungga Dewi, Tri Pitara Mahanggoro,
Mariska Urmila pada tahun 2018 dengan judul “Effect of Work Motivation with
disiplin kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit X. alat
terhadap kinerja perawat rumah sakit X sedangkan pengaruh motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja menunjukkan angka positif yang artinya terdapat
dan h1 diterima. Sedangkan hasil disiplin kerja terhadap kinerja tidak berpengaruh
signifikan, nilai disiplin kerja sebesar (0,750) dimana nilai tersebut lebih besar
dari nilai standar kesalahan (0,05) yang berarti h0 diterima dan h1 ditolak. Dari
hasil penelitian ditemukan bahwa sumber daya manusia di rumah sakit X masih
kurang dari segi motivasi dan dari segi disiplin kerja kualitas sumber daya
suatu kerangka yang bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai pada perawat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3
PERAWAT
Metode Analisis
Pembahasan
2.4 Hipotesis
Tenggara.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini yaitu di kantor Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
sasaran yang akan di teliti hanya mengambil tenaga medis perawat. Berdasarkan
data dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara jumlah perawat yang
populasi kurang dari 100 maka seluruhnya dijadikan sampel, apabila lebih dari
100 maka sampel dapat diambil 10%, 15%, 20%, 50% dan seterusnya dari jumlah
populasi. Berdasarkan uraian diatas karena jumlah populasinya kurang dari 100
orang responden, maka penulis mengambil seluruh perawat tetap Rumah Sakit
responden.
35
3
1. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik
atau angka – angka (Sujarweni, 2015). Data kualitatif dalam penelitian ini
berupa uraian penjelasan dari variabel dan objek penelitian dan juga
menggunakan skala likert kepada perawat Rumah Sakit Jiwa kota Kendari.
2. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala Numerik (Sujarweni,
2015). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas
diperoleh dari pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli(tanpa melalui
Sulawesi Tenggara.
2. Data Sekunder yaitu data yang bersumber dari hasil publikasi Rumah
peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
1. Kuesioner (Angket)
2. Dokumentasi
berupa catatan-catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian. Metode ini digunakan
digunakan penelitian.
3
Sebelum data dianlisis sesuai dengan rumus yang digunakan, maka data yang
berikut:
1. Editing
dipersiapkan ke tahap selanjutnya yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah diisi
oleh responden.
2. Coding
3. Tabulating
sesuai secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara
akan tampak ringkasan dan bersifat merangkum. Pada penelitian ini data-data
3
yang diperoleh dari lapangan kemudian disusun ke dalam bentuk tabel, sehingga
Likert dimana menurut (Sugiyono, 2016) “skala likert merupakan skala yang
setiap jawaban diberi bobot atau skor 1-5 dengan keterangan sebagai berikut:
kuesioner harus diuji kualitas datanya atau syarat yang penting yang berlaku
dalam kuesioner seperti, keharusan kuisioner untuk valid dan reliable. Hal ini
untuk variabel yang diukur, sehungga penelitian ini bisa mendukung hipotesis.
4
dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-variabel yang diteliti
akurasi yang dicapai oleh sebuah indicator dalam mengukur atas apa yang
digunakan, dalam hal ini pernyataan kuesioner cocok dengan obyek yang akan
diukur.
korelasi. Uji korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan
syarat minimum suatu dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,30 dengan derajat
atau 0,05. Jadi jika nilai hasil uji validitas lebih besar dari angka krisis tabel
korelasi, maka item pernyataan tersebut dikatakan valid. Dalam pengujian kualitas
data ini, peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social
alat ukur yang diguakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
pada responden kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban
pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan SPSS 26 menggunakan uji
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan handal (reliabel) jika
masalah yang diteliti. Untuk menganalisa data diperlukan suatu cara atau metode
analisa data. Metode analisa data yang digunakan untuk menganalisa penelitian
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1,X2. …. Xn) dengan variabel dependen (Y).
Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai, pada Perawat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara maka
digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Adapun rumus regresi linear
Keterangan :
Y = Dependent variable
a = Konstanta
X X = Independent variable
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
a = Konstanta
e = Standar eror
independen yaitu Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara simultan
1.
Jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka H1 diterima yang berarti secara
variabel kinerja.
2.
Jika nilai signifikan lebih dari 0,05 maka H 1 ditolak yang berarti secara
Kinerja.
independen yaitu Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Perawat (Y). pengujian ini
1.
Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka: (1) H 2 ditolak yang berarti
Kinerja; dan (2) H3 ditolak yang berarti secara parsial variabel Motivasi
A. Variabel Independen
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Motivasi (X1) dan
1. Motivasi (X1)
4
seseorang baik yang dipengaruhi dari dalam maupun dari luar yang menyebabkan
yaitu:
a. Bersifat agresif, dalam hal ini tingkat antusias yang dimiliki perawat
b. Bekerja dengan kreatif, dalam hal ini tingkat kreatifitas dan inovasi
perawat rumah sakit jiwa kota kendari dalam merawat pasien, seperti
c. Selalu meningkat mutu kerja, perawat rumah sakit jiwa kota kendari
dilihat dalam hal ini adalah kemampuan perawat rumah sakit jiwa
e. Bekerja dengan inisiatif tinggi, dalam hal ini inisiatif atau keinginan
semua peraturan instansi dan norma-norma yang berlaku. Ada empat indikator
a. Kehadiran, dalam hal ini tingkat ketepatan masuk dan peluang Rumah
Sakit Jiwa (1). Masuk tepat waktu dan (2). Pulang sesuai jam pulang
kantor.
yang telah di tetapkan (1). Memakai seragam dinas (2). Bekerja sesuai
prosedur.
d. Bekerja Etis, adalah perawat saling menghargai satu sama lain dalam
bekerja.
B. Variabel Dependen
menjadi akibat karena adanya variabel independen dan dalam penelitian ini yang
yang telah diterima selama mengikuti pendidikan sebagai perawat untuk dapat
dalam meningkatkan derajat kesehatan dan melayani pasien sesuai dengan tugas,
fungsi dan kompetensi yang dimiliki. Ada enam indikator kinerja perawat yaitu:
4
dialami klien/pasien.
diagnosa keperawatan,
asuhan keperawatan
Aldi, Y., & Susanti, F. (2019). Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Frisian Flag Indonesia
Wilayah Padang. Jabe (Journal Of Accounting And Business Education)
Https://Doi.Org/10.31227/Osf.Io/Et4rn
ANGKET PENELITIAN
Kepada Yth,
Tenggara di-tempat
dengan Hormat.
Nim : B1B117266
Hormat Saya
Peneliti,
DEWI SATRIANA
A. DATA RESPENDEN
Pangkat/Golongan : ……………………….
Usia : Tahun
Lama Bekerja :
B. PETUNJUK PENGISIAN
NAMA JUDUL
NO HASIL
PENELITI PENELITIAN
signifikan mempengaruhi
kinerja perawat.
statistika parametrik
memberikan petunjuk
bahwa kepemimpinan
statistika parametrik
memberikan petunjuk
4. Hasil penghitungan
analisis statistika
parametrik melalui
motivasi kerja.
Gondhohutomo
Kota Semarang)
berpengaruh signifikan
sebesar 80,5%.
berpengaruh signifikan
meningkat.