Dosen Pembimbing :
Osrita Hapsara ,Dr.,SE,MM.
Disusun Oleh:
1
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian........................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................9
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................10
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................10
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
KUESIONER…………………………………………………………………....42
2
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN
KOTA JAMBI
dengan kata lain dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia
organisasi.
pelatihan dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil
3
optimal. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses
mikro dalam arti lingkungan suatu unit kerja (departemen atau lembaga-
daya manusia secara makro merupakan hal yang penting dalam rangka
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
sebaliknya”.
diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu
organisasi, dan hasil kerjanya tersebut disesuaikan dengan hasil kerja yang
dimilikinya.
pekerjaan akan diselesaikan dengan baik, tepat waktu dan karyawan akan
5
Kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan dipengaruhi oleh kualitas
sumber daya manusia pada karyawan tersebut. Dimana kualitas sumber daya
daya manusia pada karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi itu sendiri.
wilayah kerjanya.
oleh adanya kesadaran akan tugas, tanggung jawab dan timbang rasa yang
jumlah karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi pada tahun 2018-
6
7
Tabel 1.1
Jumlah Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi Tahun
2018-2022
Tahun Jumlah Karyawan Perkembangan
(Orang) (%)
2018 33 -
2019 35 6,06
2020 37 5,71
2021 38 2,70
2022 41 7,89
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi,tahun 2023
Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui jumlah karyawan pada BPJS
dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk
pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Tabel 1.2
Data Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada BPJS
Ketenagakerjaan Kota Jambi
Tahun 2018-2022
Tahun Jumlah Pengembangan Sumber Daya Manusia
Karyawan Pelatihan Nama Pelatihan Pendidikan Formal
(Orang) (Orang) (Orang)
2018 33 28 Diklat Pemasaran -
2019 35 29 Diklat Pelayanan 2
2020 37 30 Diklat SDM dan Umum -
2021 38 35 Diklat Keuangan -
2022 41 39 Diklat Pengawas 2
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi,tahun 2023
8
Berdasarkan tabel 1.2 diatas, data pengembangan sumber daya manusia
bahwa masih ada beberapa karyawan yang belum mengikuti diklat, terutama
Karyawan yang mengikuti pelatihan diklat pemasaran pada tahun 2018 ada
28 orang sementara jumlah karyawan pada tahun 2018 ada 33 orang artinya
ada 5 orang yang tidak mengikuti pelatihan diklat pemasaran, tahun 2019 ada
artinya ada 4 orang yang tidak mengikuti pelatihan diklat pelayanan, tahun
2020 ada 30 orang yang mengikuti pelatihan diklat sdm dan umum dan tidak
artinya ada 7 orang yang tidak mengikuti pelatihan diklat sdm dan umum,
tahun 2021 ada 35 orang yang mengikuti pelatihan diklat keuangan yang
diberikan pendidikan oleh perusahaan tidak ada artinya ada 3 orang yang tidak
mengikuti pelatihan diklat keuangan, dan tahun 2022 ada 39 orang yang
9
memberikan ide akan mampu menyelesaikan masalah dan membuat inovasi
menarik untuk dikaji. Hal ini disesuaikan dengan keadaan tersebut. Dimana
atau sebaliknya”. Jika kinerja karyawan kurang baik maka dampaknya terhadap
pencapaian target dan realisasi pelayanan publik yang telah ditetapkan sulit
publik pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi tahun 2018 sampai tahun 2022.
Tabel 1.3
Data Kinerja Perkembangan Target dan Realisasi Program Pelayanan Publik
Pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi
Tahun 2018- 2022
Target Realisasi Rasio Pencapaian Kerja(%)
Tahun P PU BPU P PU BPU P PU BPU
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
2018 1.321 45.664 12.454 940 33.742 8.579 71,15 73,89 68,88
2019 1.675 45.664 17.654 1.524 40.654 12.579 90,98 89,02 71,25
2020 2.443 58.983 24.342 1.776 43.321 15.634 72,69 73,44 64,22
2021 2.222 60.978 26.540 1.924 55.654 20.579 86,58 91,26 77,53
2022 2.876 70.542 32.465 2.570 65.695 26.507 89,36 93,12 81,64
Rata-rata 82,15 84,14 72,70
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Jambi Tahun 2023
Keterangan:
P : Perusahaan
PU : Pekerja Penerima Upah
BPU : Bukan Penerima Upah
10
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa pelayanan publik BPJS
dengan standar. Pekerja penerima upah diterima oleh orang yang bekerja
menerima gaji, upah atau imbalan dalam bentuk lain dari pemberi kerja. Seperti
pekerja kantoran atau buruh pabrik. Sementara itu bukan penerima upah diterima
oleh orang perorangan yang melakukan kegiatan usaha secara mandiri untuk
Kondisi pengembangan sumber daya manusia yang tidak baik akan berakibat
pada hasil pelaksanaan pekerjaan. Maka dari sinilah penulis tertarik untuk
sebagai berikut:
mengikuti pelatihan.
11
1.3 Rumusan Masalah
adalah :
1. Manfaat Praktis
12
2. Manfaat Teoritis
referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian pada masa yang
akan datang.
disiplin kerja.
13
sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam
perusahaan.
adalah ilmu dan seni yang dipergunakan dalam mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar semua potensi fisik dan psikis
14
organisasi yang diarahkan untuk menarik, mengembangkan, dan
manusia terhadap pencapaian tujuan organisasi agar lebih efektif dan efesien
sumber daya manusia yang paling sentral, dan merupakan suatu rangkaian
sebagai berikut:
15
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
16
5. Pengadaaan
6. Pengembangan
7. Kompensasi
8. Pengintergrasian
17
9. Pemeliharaan
10. Kedisiplinan
norma sosial.
11. Pemberhentian
mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Sementara itu,
18
yang memformulasikan perubahan yang dibutuhkan dan
manusia adalah kegiatan- kegiatan belajar yang diadakan dalam jangka waktu
sumber daya manusia secara makro merupakan hal yang penting dalam rangka
organisasi.
pengelolaan sumber daya manusia. Secara mikro dalam arti lingkungan suatu
dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal.
19
2.1.5 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
output;
maksimal.
1. Perubahan Kinerja
20
2. Perubahan Kepribadian dan Tingkah Laku
3. Ujian
daya manusia yang dilakukan oleh organisasi. Meskipun dalam hal ini,
21
bidangnya. Seorang ahli mempunyai pengalaman yang baik dan
organisasi.
efisien.
22
2.1.7 Indikator-Indikator Pengembangan Sumber Daya Manusia
memajukan kualitas sumber daya insani ada tiga indikator yang harus
tadi dalam hal jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih
baik.
1. Pelatihan
2. Pendidikan
3. Pengembangan
1. Motivasi
2. Kepribadian
3. Keterampilan
23
2.1.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan
pengembangan :
3. Motivasi.
4. Partisipasi aktif.
memperlihatkan bahwa kinerja yang optimal akan dapat dicapai jika terdapat
mengakibatkan rasa keadilan tersebut menurut teori ini antara lain manfaat
24
motivasi sehingga mereka dapat terpacu untuk melakukan tugas-
tugasnya, dan pekerjaan yang dilakukan harus adil dan masuk akal,
mendidik.
25
Di dalam instansi terdapat tiga jenis-jenis disiplin kerja menurut Agustini
(2019:94) adalah:
1. Disiplin Preventif
Yaitu disiplin yang bertujuan untuk mencegah pegawai berperilaku yang
untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar
para pegawai di instansi. Dalam hal ini terdapat tiga hal yang perlu
menjadi miliknya
26
Pegawai perlu diberi penjelasan tentang berbagai ketentuan yang wajib ditaati
oleh informasi yang lengkap mengenai latar belakang berbagai ketentuan yang
bersifat normatif.
instansi.
2. Disiplin Korektif
Yaitu disiplin yang bertujuan agar pegawai tidak melakukan pelanggaran yang
sudah dilakukan. Jika ada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran atas
kepadanya dikenakan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya
penerapan disiplin kepada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran atas
instruksinya seorang pegawai dari unit kelompok kerja memiliki tugas yang sudah
jelas dan sudah mendengarkan masalah yang perlu dilakukan dalam tugasnya, serta
pimpinan sudah mencoba untuk membantu melakukan tugasnya secara baik, dan
seseorang pegawai tersebut masih tetap gagal untuk mencapai standar kriteria tata
27
Tindakan sanksi korektif seyogyanya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang
paling ringan hingga yang paling berat. Menurut Sayles dan Strauss dalam Agustini
d. pemecatan (discharge)
3. Disiplin Progresif
kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai sesuai dengan pencapaian dan
28
kesediaan. Kemampuan dan kesediaan seseorang tidaklah efektif untuk
apa yang akan dilakukan atau dikerjakan serta bagaimana cara untuk
29
sebagai tingkat keberhasilan seseorang dalam melakukan tugas
Kinerja dapat dikatakan sukses dan telah baik jika tujuan yang
yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup untuk
jika pekerjaan itu di luar kemampuannya maka pekerjaannya itu tidak akan
rendah.
30
5. Teladan pimpinan
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik, jujur,
serta sesuai dengan kata dan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang
baik maka kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Tapi jika teladan
kurang baik (kurang disiplin), maka para bawahan pun kurang baik.
31
6. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraaan) ikut mempengaruhi kedisiplinan
pegawai terhadap pekerjaan. Jika kecintaan pegawai semakin baik terhadap
pekerjaan, maka kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Karena
dengan upah yang sesuai atas beban kerja yang ditanggung, maka pegawai
akan merasa puas dari segi pekerjaan dan juga kepuasan akan kebutuhan.
7. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta di
perlakukan sama dengan manusia lainnya. Pimpinan yang cakap selalu
berusaha bersikap adalah terhadap semua bawahannya. Karena menyadari
bahwa dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik
pula.
8. Pengawasan
Pengawasan adalah tindakan nyata dan efektif untuk mencegah dan
mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan,
meningkatkan prestasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan,
menggali sistem-sistem kerja yang paling efektif, serta menciptakan sistem
internal kontrol yang baik dalam mendukung terwujudnya tujuan instansi,
pegawai, dan masyarakat.
9. Sanksi Hukum
Hukum berperan penting dalam memelihara disiplin pegawai karena
adanya sanksi hukum maka pegawai semakin takut untuk melanggar
peraturan-peraturan, sikap dan perilaku disiplin pegawai akan berkurang.
10. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan pegawai, pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk
menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukum
yang ditetapkan.
11. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama pegawai ikut
menciptkan kedisiplinan yang baik pada setiap kantor
32
Sedangkan menurut pendapat Rivai dalam Alfiah (2019) ada lima indikator disiplin
kerja yaitu sebagai berikut:
diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja baik itu
organisasi, dan hasil kerjanya tersebut disesuaikan dengan hasil kerja yang
maupun kuantitas
33
2. Memberikan pengetahuan baru dimana akan membantu pegawai
1. Target
2. Kualitas
3. Waktu penyelesaian
34
penyerahan pekerjaan menjadi pasti. Ini adalah modal untuk membuat
kepercayaan pelanggan.
4. Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi
juga harus dilakukan dengan cara yang benar, transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan.
dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan
yang lain secara vertikal dan horizontal baik didalam maupun diluar
perusahaan
35
keputusanatau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam
berikut:
karyawan.
rencanakan
36
direncanakan setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai
senasib sepenanggungan.
37
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Kerjasama
4. Ketepatan waktu
penting.
Sumber Daya Manusia (X) sebagai variabel bebas dan Kinerja Karyawan
38
(Y) sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah gambaran kerangka berfikir
Gambar 1.1
Bagan Kerangka Pemikiran
kriteria baik.
1. Data primer
2 .Data sekunder
bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber
pendukung.
40
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari :
2. Angket (Kursioner)
berikut :
41
sumber daya manusia pada BPJS Ketenagakerjaan Kota Jambi digunakan
Tabel 2.1
Skala Pengukuran Instrumen
Jawaban Nilai
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Sumber
Skor terendah
Skor tertinggi
Skor terendah
Skor tertinggi
= 205
𝑛 (𝑚−1)
Rentang Skala (RS)
𝑚
=
41 (5−1)
RS
5
=
= 32,8
42
Sehinga interval kelasnya adalah:
Tabel 2.2
Rentang Skala
Rentang Skala Kategori
41-73,8 Sangat Tidak Setuju
73,9-106,6 Tidak Setuju
106,7-139,4 Netral
139,5-172,2 Setuju
172,3-205 Sangat Setuju
Sumber : Olah Data 2023
alat bantu program SPSS 20. Rumus regresi linear sederhana adalah sebagai
Y = a + b.X + e
Keterangan :
Y = Kinerja
b = Koofesien Regresi
a = Konstanta
x = Pengembangan Sumber Daya Manusia
e = Error
2. Koefisien Korelasi (r)
menyatakan derajad hubungan linier (searah bukan timbal balik antara dua
sebagai berikut :
Tabel 2.3
Kriteria Nilai Koefisien Korelasi
0,00 – 0,20 Sangat Lemah
0,21 – 0,40 Lemah
0,41 -0,70 Kuat
0,71 – 0,90 Sangat Kuat
0,91 – 0,99 Sangat Kuat
1,00 Sempurna
Sumber : Agusyana (2012:85)
2. Uji Statistik t
a. Rancangan Hipotesis
44
b. Menghitung t tabel (Sarwono, 2012:191) menggunakan ketentuan
c. Kriteria keputusan
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak Hi diterima artinya terdapat pengaruh
terhadap kinerja.
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
45
Tabel 2.4
Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengembangan Pengembangan sumber 1.Perubahan 1. Pengembangan sumber
Sumber Daya daya manusia adalah Kinerja daya manusia yang
Manusia suatu proses diberikan instansi untuk
(X) perencanaan, perubahan kinerja
pendididkan, pelatihan, pegawai Ordinal
pembinaan, dan 2. Pengembangan sumber
pengelolaan tenaga atau daya manusia yang
karyawan untuk diberikan instansi untuk
mencapai suatu hasil perbaikan kinerja
optimal. pegawai
46
untuk kepentingan
perusahaan
1. Melaksanakan
4. Taat Asas pekerjaan dengan
tanggung jawab Ordinal
2. Setiap hasil kerja harus
dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agusyana, 2012, Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS. PT. Elex
Media Komputido: Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi
11.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Istijanto, 2009, Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Jakarta.
48
Krismiyati. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sd Negeri Inpres Angkasa Biak.
Jurnal Officer, 3(1), 44.
Putong, Iskandar. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta : Mitra
49
Sukarna. (2011). Dasar –dasar Manajemen. Bandung: Mandar Maju
NAMA :
UMUR :
Petunjuk Pengisian
50
Berilah tanda ceklis atau centang pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan jawaban
anda. Ada empat jawaban yang tersedia, yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
51