Oleh:
Muhammad Jayadi
Stb. 02220160332
Ekonomi / Manajemen
2
MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembibing II
DAFTAR ISI
3
HALAMAN JUDUL..................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
DAFTAR TABEL......................................................................................................4
I. PENDAHULUAN..............................................................................................5
A. Latar Belakang...............................................................................................5
B. Rumusan Masalah .........................................................................................11
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................11
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................11
II. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................13
A. Landasan Teori...............................................................................................13
B. Kajian Empiris ..............................................................................................25
C. Penelitian Terdahulu......................................................................................26
III. METODE PENELITIAN....................................................................................30
A. Lokasi Penelitian ...........................................................................................30
B. Populasi Dan Sampel.....................................................................................30
C. Metode Pengumpulan Data............................................................................31
D. Jenis Dan Sumber Data..................................................................................31
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................................................39
IV. PELAKSANAAN PENELITIAN.......................................................................42
A. Jadwal Penelitian............................................................................................42
B. Perkiraan Biaya..............................................................................................42
C. Sistematika Penulisan.....................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................45
DAFTAR TABEL
4
I. PENDAHULUAN
5
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
Mulai dari sumber daya manusia, peralatan, mesin, keuangan, dan sumber daya
manusia merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yaitu organisasi.
Oleh karena itu upaya-upaya sumber daya manusia hendak dievaluasi berdasarkan
Menurut [ CITATION Sam17 \l 1033 ] sumber daya manusia adalah penduduk yang
siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha untuk mencapai
tujuan organisasi. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat
disejajarkan dengan konsep tenaga kerja yang meliputi angkatan kerja dan bukan
penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang
kemampuannya. Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari
dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada
6
disebuah wilayah dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada
pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu
produktivitas semua pekerja dalam sebuah organisasi. Dalam hal ini, produktivitas
diartikan sebagai hasil produksi (output) sebuah perusahaan (barang dan jasa)
khusus sebuah departemen sumber daya manusia adalah membantu para manajer lini,
atau manajer-manajer fungsional yang lain, agar dapat mengelola para pekerja itu
berdampak pada kemajuan suatu perusahaan. Salah satu ukuran keberhasilan kinerja
tersebut bisa dikatakan berhasil. Apabila rendah dari standar atau menurun, bisa
dinyatakan tidak atau kurang berhasil. Secara defenisi kerja, produktivitas menurut
Devi (Aprilyanti Selvia, 2017) merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai
waktu. Defenisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran, produktivitas
7
mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
kerja karyawan yang tinggi, tetapi tak jarang banyak perusahaan yang kurang
dibiarkan begitu saja maka produktivitas kerja karyawan akan menurun, sehingga
dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang tenaga kerja dapat dikatakan
produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang di
harapkan dalam waktu yang tepat. Lain halnya (Hasibuan, 2010) mengatakan bahwa
ataupun tim didalam organisasi tersebut. Sehingga perusahaan atau suatu organisasi
produktivitasnya tinggi, dan untuk mencapai produktivitas yang tinggi sumber daya
manusia harus mampu bekerja atau mampu melakukan kegiatan yang mempunyai
nilai ekonomis.
pencapaian tujuan suatu perusahaan belum optimal, PT. Masuya Distra Sentosa
yang menuntut tingkat produktivitas kerja karyawan yang tinggi. Dalam usahanya
PT. Masuya Distra Sentosa Makassar yang bergerak dibidang distributor makanan
dan minuman Jepang yang terbesar di Makassar. Ini membuktikan pihak perusahaan
adalah lingkungan kerja dimana pegawai tersebut bekerja, seperti halnya yang
diungkapkan oleh Teori motivasi George dalam (Hasibuan, 2010) mendukung faktor-
faktor yang mempengaruhi produktivitas dimana teori ini menyatakan bahwa suasana
Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat
untuk bekerja optimal (Saripuddin Jasman, 2017). Lingkungan kerja juga berarti
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
Daniel, 2015) lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan yang terjadi berkaitan
dengan hubungan kerja baik dengan hubungan atasan maupun hubungan sesama
rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Selain fakor-faktor diatas, faktor
yang tidak mendukung akan membuat karyawan tidak bersemangat dan merasa
biografis (usia, jenis kelamin, status perkawinan dan masa kerja), ciri kepribadian,
nilai, sikap, persepsi dan tingkat kemampuan dasar yang akan mempengaruhi
persepsi dan sikap individu. Karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus
Stoner (Ananda dan Bambang, 2018) karakteristik individu adalah: minat, sikap,
dan kebutuhan yang dibawa oleh seseorang kedalam situasi kerja. Orang-orang yang
berbeda dalam karakteristik ini, dan oleh karenanya motivasi kerja mereka akan
berbeda pula. Karyawan dengan kemampuan kerja yang tinggi yang didukung oleh
nilai perilaku dan sikap yang baik, serta minat kerja yang tinggi akan menjadikan
berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan
menyebabkan perilaku individu satu dengan yang lain berbeda pula, meskipun
bekerja ditempat yang sama (Abadylla, 2015). Teori Sujak (Iskandar, 2017) yang
Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Akbar dkk, 2018) menunjukkan bahwa
penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Senata dkk, 2014) menyatakan bahwa
karyawan pada UD. Kembang Sari Kabupaten Badung. Selanjutnya dari hasil kajian
empiris yang dilakukan oleh (Mantalia Sri, 2017) menemukan bahwa karakteristik
Torsina Singkawang.
Sentosa Makassar”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Makassar.
12
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
akan datang.
A. Landasan Teori
1. Lingkungan Kerja
lingkungan yang ada disekitarnya menjadi penting dan berpengaruh bagi dirinya
14
karyawan tersebut bekerja juga tidak kalah pentingnya didalam meningkatkan kinerja
sehingga mereka bekerja lebih giat dan bergirah kerja dalam menjalankan tugas-
Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat
untuk bekerja optimal (Saripuddin Jasman, 2017). Lingkungan kerja juga berarti
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan
sebagainya.
kerja yang kondusif (Sahlan dkk., 2015). Kondisi lingkungan kerja yang kondusif
dapat mempengaruhi karyawan lebih fokus dalam bekerja dan menyelesaikan tugas-
tugas yang diberikan. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan memberikan
15
kerja yang baik akan membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan, dan di
Nuraida (Moulana Ferry dkk., 2017) lingkungan kerja fisik meliputi cahaya/
lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan
hubungan kerja baik dengan hubungan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja,
kerja. Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap
terdapat dua faktor Hezberg (Hanafi, 2017). Konsep ini menyebutkan faktor
instrinsik dan fakor ekstrinsik yang berperan dalam produktivitas kerja karyawan.
pekerjaan itu.
16
pelakunya.
a. Imbalan mengandung arti sejauh mana semua pendapatan baik uang maupun
giat.
baru untuk memperbaiki cara kerja, namun juga lingkungan kerja yang nyaman yang
Ishak dan Tanjung (Senata dkk., 2014) manfaat lingkungan kerja adalah
manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang yang termotivasi adalah
standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Menurut (Sunyoto, 2013)
a. Penerangan
Penerangan perlu untuk kesehatan, keamanan dan daya guna para pekerja,
b. Kebisingan
yang tidak dikehendaki oleh para karyawan, karena sifatnya yang mengganggu
c. Suhu udara
Keadaan suhu udara didalam ruangan kerja perlu diatur sedemikian rupa.
Suhu udara yang terlalu panas akan menurunkan gairah kerja karyawan, begitu
pula sebaliknya suhu udara yang terlalu dingin akan menciptakan suasana dalam
bebankan.
e. Pewarnaan
untuk dinding ruang kerja perusahaan. Warna yang digunakan untuk ruangan
f. Keamanan
18
2. Karakteristik Individu
masing individu (personal) yang meliputi: ciri biografis (usia, jenis kelamin, status
perkawinan dan masa kerja), ciri kepribadian, nilai, sikap, persepsi dan tingkat
individu adalah ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap individu. Masa
depan seorang individu dalam organisasi tidak bergantung pada produktivitas saja,
persepsi oleh penilai sebagai karakter/perilaku karyawan yang baik atau buruk akan
mempengaruhi.
barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal
Stoner (Ananda dan Bambang, 2018) karakteristik individu adalah: minat, sikap,
dan kebutuhan yang dibawa oleh seseorang kedalam situasi kerja. Orang-orang yang
berbeda dalam karakteristik ini, dan oleh karenanya motivasi kerja mereka akan
berbeda pula. Karyawan dengan kemampuan kerja yang tinggi yang didukung oleh
nilai perilaku dan sikap yang baik, serta minat kerja yang tinggi akan menjadikan
19
kemampuan dan kecakapan, latar belakang dan demografi. Klasifikasi dari demografi
adalah jenis kelamin dan ras. Perilaku karyawan menentukan hasil, mereka dapat
menghasilkan prestasi atau kinerja jangka panjang yang positif dan pertumbuhan diri
atau sebaliknya.
umur, bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis
tertentu; serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
belajar dan motivasi. Lanjutnya, cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa
budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula.
lahir.Ukuran fisik, wajah yang menarik, jenis kelamin, temperamen, komposisi dari
refleksi otot, tingkat energi dan ritme biologis adalah karakteristik yang umumnya
dianggap apakah sepenuhnya atau sebagian dipengaruhi oleh siapa orang tua yang
Karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki seorang
20
karyawan yang dapat menjadikan dirinya memiliki kemampuan yang berbeda dengan
(Aktarina Destia, 2019). Menurut (Ardana dkk, 2012) karakteristik individu meliputi
sebagai berikut:
a. Minat
c. Kebutuhan individual
Thoha (Fatimah Hermin dkk., 2015) menyatakan bahwa perilaku manusia adalah
sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Individu
karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristik ini akan dibawa manakala
kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia
kerja, yang akan menyebabkan perilaku individu satu dengan yang lain berbeda pula,
kemampuan fisik lebih banyak diperlukan pada aktivitas atau tugas-tugas yang
menuntut stamina, cekatan, kekuatan dan keterampilan atau bakat-bakat yang sejenis.
Setiap orang memiliki kemampuan fisik dan tingkat stamina yang berbeda-beda.
tuntutan yang diminta oleh pekerjaan yang bersangkutan (Mantalia Sri, 2017).
a. Kemampuan
b. Kebutuhan
Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
c. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan
d. Pengalaman
bidang tertentu. Pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki
e. Pengharapan
3. Produktivitas Kerja
dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas merupakan hal yang
sangat penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan, dengan adanya
produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efekif dan efisien.
keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja sedangkan
keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2015).
sumber daya (masukan) yang dipergunakan persatuan waktu. Defenisi kerja ini
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.
perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang
dicapai dengan pasar tenaga kerja per satuan waktu dan sebagai tolak ukur jika
ekspansi dan aktivitas dari sikap sumber yang digunakan selama produktivitas
yang digunakan.
kerja dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang tenaga
23
kerja dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai
dengan yang di harapkan dalam waktu yang tepat. Lain halnya (Hasibuan, 2010)
secara perorangan ataupun tim didalam organisasi tersebut. Lebih lanjut Hasibuan
secara lebih sederhana maksud dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu
hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan
tercermin juga sikap mental yang baik. Dengan demikian, baik perusahaan maupun
(Sulaeman, 2014).
mental, etika dan keahlian sehingga dapat dijadikan sebagai pendorong dalam
merupakan faktor kunci untuk dapat melakukan perbaikan setiap hari dan hanya
tenaga kerja yang dapat meningkatkan produktivitas (Lestari dan Sriathi, 2012).
kerja. Mengatasi hal itu perlu pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor penentu
menerus.
Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus menerus ialah
peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen
organisasi.
organisasi. Karena itu memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat
mendasar yang haru dipegang teguh oleh manajemen dalam hierarki organisasi.
dapat turun. Menurut Siagian (Senata dkk., 2014) “idealnya produktivitas kerja akan
tinggi apabila karyawan dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang
perkembangan efisiensi (waktu, bahan, tenaga), teknik produksi, sistem kerja dan
25
adanya peningkatan keterampilan dan tenaga kerja (Panjaitan dan Arik, 2017). Selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu, karena mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai.
semangat kerja, pengembangan diri, mutu dan efisiensi. Masalah produktivitas kerja
dalam suau organisasi merupakan faktor yang penting, terutama bila dihubungkan
dengan masalah penggunan sumber daya input. Teori motivasi George dalam
dimana teori ini menyatakan bahwa suasana dan tempat lingkungan kerja memiliki
dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan
ketepatan waktu.
a. Kuantitas kerja
Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam
jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau telah ditetapkan oleh
lembaga/perusahaan.
b. Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
26
dari suatu produk yang dihasilkan karyawan, dalam hal ini merupakan suatu
c. Ketepatan waktu
awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
Ketepatan waktu diukur dari persepsi pekerja terhadap suatu aktivitas yang
B. Kajian Empiris
kerja
adalah: pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam
persoalan pribadi, kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja dan disiplin kerja yang
keras
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. BPR Restu Artha
produktivitas kerja.
produktivitas kerja
produktivitas kerja karyawan, yaitu: faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur,
individu melalui etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Multi
C. Penelitian Terdahulu
berikut beberapa penelitian terdahulu yang kami gunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini:
terhadap produktivitas kerja bagian produksi susu UHT PT. Indolakto didapat
hasil yang tidak signifikan (14,5%). Uji hipotesis statistik menunjukan t hitung >
t Tabel = 3,267 > 1,998. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan
28
kerja.
Individu memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.489 ini berarti jika variabel
independen lain nilainya tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 poin
terhadap produktivitas kerja pegawai pada. Nilai p-value 0,006 kurang dari 5%
berarti hipotesis diterima. Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan di atas,
(X2) memperoleh skor sebanyak 77,70% (baik) dan variabel Produktivitas Kerja
(Y) juga memperoleh skor sebanyak 77,66% (baik). Maka variabel lingkungan
Kota.
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Masuya Distra Sentosa Makassar yang
beralamat di Jl. Ir. Sutami No.1A, Parang Loe, Kecamatan Tamalanrea, Kota
2021.
1. Populasi
32
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
demikian populasi yang akan digunakan penelitian bagi penulis adalah seluruh
karyawan pada PT. Masuya Distra Sentosa Makassar yang berjumlah 35 karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006).
Slovin yaitu:
N
n=
1+ N (e)2
Keterangan :
n =Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Sehingga jumlah populasi (N) = 35, error level yang ditetapkan 10% maka
35 35
n= 2 = = 25,9 dibulatkan menjadi 26
1+35 (e) 1,35
1. Observasi
33
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis dari
gejala-gejala yang sedang diteliti. Melalui observasi, peneliti dapat melihat dan
merumuskan gambaran kondisi dari setiap objek penelitian secara lebih jelas. Teknik
ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
2. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
3. Penelitian Kepustakaan
berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur, penelitian
terdahulu, buku bacaan dan publikasi lainnya yang layak dijadikan sumber penelitian
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini ialah data kualitatif. Data kualitatif
adalah jenis data yang tidak dapat dianalisis dalam bentuk biilangan atau angka.
Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai objek penelitian. Data
2. Sumber data
34
a) Data primer
Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.
b) Data sekunder
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan
cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur,
artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang
dilakukan
menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows,
setelah semua data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
penyebaran kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk
menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
35
penelitian ini. Keabsahan suatu jawaban ditentukan oleh alat ukur yang ditentukan.
Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti
a) Uji Validitas
Uji vaiditas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi,
validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat
betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Mengukur validitas dapat
dengan menunjukkan hasil yang signifikan yaitu dibawah 0,05. Jika masing-masing
b) Uji Reliabilitas
dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak baik akan bersifat tendensius
sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji
konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
36
tersebut dikatakan cronbach alphanya jika memiliki nilai lebih besar 0,60 yang
berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yang
handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang.
Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang digunakan.
(Ghozali, 2016)
a) Uji Normalitas
(Ghozali, 2016) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel
tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data
mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability
Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal,
b) Uji Multikolinieritas
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan
terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan
variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolinieritas juga
dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10
(Ghozali, 2016).
c) Uji Heteroskedastisitas
diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada satu model dapat dilihat dari pola gambar
regresi linier berganda tidak dapat heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
4. Uji Hipotesis
linear berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu
Y = α +β1x1 + β2x2 + ε
Keterangan:
Y : Produktivitas Kerja
X1 : Lingkungan Kerja
X2 : Karakteristik Individu
α : Konstanta
βx : Koefisien regresi
ε: Error
variabel independen lebih dari satu, suatu modal regresi berganda dikatakan linear
jika memenuhi syarat-syarat linearitas, seperti normalitas data (baik secara individu
heteroskedastisitas. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika
memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik.
pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai R Square (R2) untuk
mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu disiplin kerja dan lingkungan
R2 ≤ 1). Jika nilai R2 bernilai besar (mendekati 1) berarti variabel bebas dapat
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan
satu variabel bebas maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti R2, nilai
Adjusted R -square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
c) Uji Statistik F
variabel dependen (Y). (Ghozali, 2016). Apabila F hitung > F tabel, maka Ho
signifikan sebesar 5%, jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama
juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada
lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak
d) Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
(Ghozali, 2016). Uji t dapat juga dilakukan dengan hanya melihat nilai signifikansi
SPSS. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 (untuk tingkat
terhadap variable dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada
0,05 maka variabel independen secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap
variable dependen.
Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat
untuk bekerja optimal (Saripuddin Jasman, 2017). Indikator lingkungan kerja terdiri
dari:
1) Lingkungan kerja fisik, yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja dimana dapat mempengaruhi kerja karyawan baik secara
2) Lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan
masing individu (personal) yang meliputi: ciri biografis (usia, jenis kelamin, status
perkawinan dan masa kerja), ciri kepribadian, nilai, sikap, persepsi dan tingkat
1) Kemampuan Kerja
a) Nilai
keluarga.
Minat dalam bekerja adalah sikap yang membuat orang senang akan objek
situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan
dengan pekerjaannya.
kerja dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang tenaga
kerja dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai
dengan yang diharapkan dalam waktu yang tepat. Indikator produktivitas kerja terdiri
dari:
1) Kuantitas kerja
Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau yang ditetapkan oleh
perusahaan.
2) Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari
suatu produk yang dihasilkan karyawan. Dalam hal ini merupakan suatu
3) Ketepatan waktu
43
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
A. Jadwal Penelitian
menjelaskan alur dari rencana penelitian yang akan dilakukan sehingga penelitian
dapat terlaksana sesuai target yang diharapkan. Berikut tabel jadwal penelitian:
44
Tabel 2
No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Penelitian
B. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya yang akan digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
C. Sistematika Penulisan
Berikut ini peneliti sajikan uraian singkat materi-materi yang akan dibahas pada
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
Bab ini merupakan tinjaun pustaka yang berisi tentang landasan teori yang
meliputi variabel-variabel yang akan di teliti, kajian empiris, dan penelitian terdahulu
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan, meliputi lokasi
penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
DAFTAR PUSTAKA
Works Cited
(n.d.).
Samsuni. (2017). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Vol 17, No 1 (2017): Published in
March of 2017, 113-124.
Bibliography
(n.d.).
Samsuni. (2017). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Vol 17, No 1 (2017): Published in
March of 2017, 113-124.
Works Cited
(n.d.).
Samsuni. (2017). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Vol 17, No 1 (2017): Published in
March of 2017, 113-124.
Panjaitan, P., & Arik, P. (2017). Pengaruh social media terhadap produktivitas kerja
generasi millenial (studi pada karyawan PT. Angkasa pura I cabang bandara
internasional juanda). Jurnal Administrasi Bisnis 48 (1), 173-180.
Peoni, H. (2014). Pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan (studi pada PT. Taspen (persero) cabang manado). Jurnal
Adminstrasi Bisnis 3 (001).
Putri, R.H. (2016). Pengaruh pendidikan, pengalaman kerja, dan jenis kelamin
terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi CV. Karunia abadi
wonosobo. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi 5 (4), 292-300.
Sahlan, N.I., Peggy, A.M., & Irvan, T. (2015). Pengaruh lingkungan kerja, kepuasan
kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank sulut cabang
airmadidi. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi 3 (1).
Samsuni. (2017). Manajemen sumber daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah
Keislaman dan Kemasyarakatan 17 (1), 113-124.
Saripuddin, J. (2017). Pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Sarana agro nusantara medan. Kumpulan
Jurnal Dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 3 (2).
Sedarmayanti. (2011). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Senata, I.W., I Made Nuridja, & Kadek Rai Suwena. (2014). Pengaruh lingkungan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan UD. Kembamg sari kabupaten
Badung. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 4 (1).
Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD kabupaten madiun.
Jurnal Jibeka 9 (1), 44-53.
50