PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Oleh :
NIA AGUSTYANA
NIM. 201010501372
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala cinta dan
rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Kreasi Sensasi Indonesia”.Proposal skripsi ini ditulis dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi di
program sarjana. Prposal skripsi ini membahas tentang topik yang penting dan
dianggap relevan dalam studi. Penulis berharap bahwa hasil penelitian dan temuan
dari proposal skripsi ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi para
pembaca serta dapat menjadi saran dan masukan untuk penelitian di masa depan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yang pertama dan paling utana untuk nenek Hj. Amhati dan almarhum
kakek H. Duyoh yang amat saya cintai dan sayangi, serta seluruh keluarga
yang sudah mendoakan dan mendukung saya.
2. Kepada Bapak DR. E. Nurzaman A.M, Msi., M.M selaku rektor
Universitas Pamulang Tangerang Selatan.
3. Kepada seluruh dosen dan staff Universitas Pamulang yang telah
berkonstribusi besar selama melaksanakan Pendidikan.
4. Kepada Manajaer dan seluruh staff PT. Kreasi Sensasi Indonesia yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu melakukan penelitian
proposal skripsi.
Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan proposal skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan dukungan dan manfaat bagi pembaca.
(Nia Agustyana)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
ii
3.6.3 Analisis Desktriptif......................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................65
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Gaya Kepemiminan PT. Kreasi Sensasi Indonesia...................................2
Tabel 1.2 Data Motivasi Karyawan PT. Kreasi sensasi Insonesia.....................................3
Tabel 1.3 Data Kinerja Karyawan PT. Kreasi sensasi Insonesia.......................................4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................39-45
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian...........................................................................................48
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian....................................................................50
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir......................................................................................46
Gambar 3.1 Kriteria Pengujian Hipotesis......................................................................62
Gambar 3.2 Kriteria Pengujian Hipotesis......................................................................63
v
BAB I
PENDAHULUAN
juga harus mampu menjaga tenaga kerja atau sumber daya manusianya itu sendiri.
Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam Perusahaan untuk mencapai
tujuan Bersama. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia mengatur tenaga
organisasi atau perusahaan. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah
sumber daya manusia yang efektif, bisnis dapat memungkinkan seluruh karyawan
bekerja secara optimal untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Sumber daya manusia merupakan bagian inti dan penting untuk mencapai tujuan,
1
Tujuan perusahaan adalah hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan yang
telah direncanakan. Tujuan tanpa adanya sumber daya manusia tidak akan
tercapai, bahkan tidak bisa berjalan. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
visi, misi dan tujuan Perusahaan. Oleh sebab itu gaya kepemimpinan berpengaruh
yaitu bersifat otoriter yang merupakan salah satu penyebab menurunnya motivasi
dan kinerja karyawan. Berikut ini data hasil permasalahan gaya kepemimpinan
Tabel 1.1
Data Gaya Kepemimpinan PT. Kreasi Sensasi Indonesia
2
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat dari data tersebut menunjukan
bahwa kepemipinan masih kurang efektif, seperti kejujuran 43%, toleransi 47%,
kedisiplinan 38%, kerja sama 45%, kreatif 42%, dan mandiri 48%.
Berikut data permaslahan pada saat melakukan wawancara Bersama Manajer PT.
Tabel 1.2
Motivasi Karyawan PT. Kreasi Sensasi Indonesia
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat pada tahun 2021 indikator motivasi mencapai
rata-rata 48% dan pada tahun 2022 indikator motivasi mencapai rat-rata 44%.
Dengan hasil pada tabel dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja pada
2021 dan 2022 tidak mencapai 50% bahkan mengalami penurunan 4% hanya
dalam satu tahun, dan dapat disimpulkan juga motivasi pada PT. Kreasi Sensasi
Indonesia tidak konsisten dan buruk karena mengalami penurunan dan rat-rata
diabwah 50%.
3
Tabel 1.3
Data Kinerja Karyawan di PT. Kreasi Sensasi Indonesia tahun 2020-2023
No. Indikator Mencapai Tidak Mencapai Terget
Target Target 100%
1 Kualitas 40% 60% Buruk
0-25% = Buruk
25-50% = Cukup
50-75% = Baik
Berdasarkan Tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan PT.
menunjukkan kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan target yang sudah
secara efektif dan efisien, hal ini yang merupakan korelasi dari keberhasilan
seperti gaya kepemimpinan yang berpengaruh bagi naik atau turunnya kinerja
penyebab menurunnya kinerja karyawan yang dapat menghambat visi, misi, dan
4
PT. Kreasi Sensasi Indonesia didirikan pada tahun 2009. PT. Kreasi
macam pakaian. Dari tahun 2009 hingga 2013, penjualan pakaian ini mendapat
respon yang baik dari masyarakat, dan penjualannya terus meningkat. Kemudian
pada tahun 2016 PT. Kreasi Sensasi Indonesia mencoba membuka usaha di
bidang baru yaitu food and baverage, sehingga izin usaha perusahaan harus
diubah sesuai dengan bidang usaha yang sedsng dijalani. Dalam menjalankan
perusahaan yang tumbuh dan berkembang, PT. Kreasi Sensasi Indonesia tentunya
menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang semakin ketat di pasar yang
5
Gaya kepemimpinan yang tepat dapat meningkatkan motivasi
motivasi, motivasi sendiri memiliki arti bahwa suatu dorongan kehendak yang
tertentu. Selain itu, motivasi kerja juga merupakan faktor penting yang dapat
serangkaian sikap dan nilai- nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai
hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu". Karyawan yang termotivasi akan
bekerja dengan lebih giat dan fokus pada pencapaian tujuan perusahaan.
Kepemimpinan dan motivasi merupakan hal yang penting dalam sebuah era
kerja dan motivasi kerja yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji
pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT.
kepemimpinan dan motivasi kerja di PT. Kreasi Sensasi Indonesia, maka penulis
Sensasi Indonesia”.
6
1.2 Rumusan Masalah
7
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Sensasi Indonesia dalam membuat rencana dan strategi yang lebih baik
serupa.
8
1.5 Sistematika Penulisan
skripsi ini menggunakan sistematika dalam penulisan ini meliputi beberapa bab
yang akan diuraikan menjadi sub bab. Sistematika tersebut adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab tinjauan pustaka berisi referensi dan teori yang relevan dengan topik
penelitian.
jenis data yang digunakan, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
1. Pengertian Manajemen
yang telah direncanakan. Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
secara efektif dn efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain,
sumber daya menuju pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.
2. Fungsi Manajemen
fungsi ini tidak akan berjalan secara linear melainkan secara spiral sehingga
memungkinkan akan terus bergerak dan tidak berhenti di suatu tahap. Untuk lebih
10
1. Planning (Perencanaan) merupakan susunan langkah-langkah secara
merupakah tahap awal dari proses manajemen karena pada tahap ini
yang dilakukan pada tahap organizing, yaitu staffing dan pemaduan segala
karena pada kegiatan ini, manajemen menempatkan orang yang tepat pada
untuk bekerja sama mencapai tujuan perusahaan. Tahapan ini terdiri dari
setiap sumber daya yang ada untuk bekerja sesuai dengan perencanaan
yang telah ditentukan sebelumnya dan mengkoordinasi agar kerja sama ini
11
4. Controlling (pengawasan) bukan hanya sekedar
mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan
3. Unsur Manajemen
daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
1) Manusia (Man)
sebagai sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi atau badan
usaha.
2) Uang (Money)
dan rencana yang telah ditetapkan. Uang merupakan alat tukar serta alat
12
3) Bahan-bahan (Material)
maka proses produksi tidak bisa berjalan. Dalam dunia usaha, hasil yang
baik memerlukan sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya dan
4) Mesin (Machine)
5) Metode (Methods)
kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, sebuah metode merupakan sarana
6) Pasar (Market)
Pasar merupakan hal yang penting dalam manajemen, karena jika tidak
ada pasar, maka hasil produksi tidak aka nada aratinya kerena tidak ada
sarana untuk menjualnya. Maka dari itu, jika pasar tidak ada maka tidak
13
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
daya manusia dalam suatu organisasi. Secara umum, Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh. Manajer dan tenaga kerja lainnya untuk menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya manusia dikumpulkan
secara sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya
manusia.
14
Menurut Siagian (2010:6) Manajemen sumber daya manusia yaitu suatu
Perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan apda posisi dan
manusia meliputi :
1) Fungsi-fungsi Manajerial
a. Perencanaan (planning)
tercapai.
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Menggerakan (actuating)
sedemekian rupa agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan.
15
d. Pengawasan (controlling)
ditetapkan sebelumnya.
2) Fungsi-fungsi Operasional
a. Pengadaan
tujuan.
b. Pengembangan
pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerja masa ini
c. Kompensasi
dan tidak langsung (indirect) uang atau barang kepada karyawan sebagai
adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak
konsistensi.
16
d. Pengintergrasian
merupakan hal yang penting dan sulit dalam SDM, karena mempersatukan
e. Pemeliharaan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar merka tetap mau
fungsi-fungsi SDM.
f. Kedisiplinan
g. Pemberhentian
17
3. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
meliputi :
organisasi saat ini dan masa depan. Hal ini mencakup perkiraan
tenaga kerja.
pekerjaan.
bahwa organisasi dapat memiliki staf yang berkualitas, produktif, dan efektif
keamanan
18
kerja dan kesehatan karyawan. Selain dari itu, ada beberapa tujuan dari manajemen
manusia.
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
19
perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini menyelaraskan presepsi
diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang akan
a) Kepemimpinan Otoriter
keputusan yang cepat, dan kontrol yang ketat dari seorang pemimpin.
Gaya ini cocok untuk situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan
ketegasan.
b) Kepemimpinan Demokratis
memberikan masukan serta ide. Gaya ini cocok untuk situasi yang
dari
20
seorang pemimpin. Gaya ini cocok untuk situasi yang membutuhkan
Menurut H. Joseph Reitz dalam Indah Dwi Rahayu (2017:2), ada beberapa
pemimpin.
membuat orang lain bekerja sama sebagai tim di bawah kepemimpinan Anda
untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, ada beberapa faktor penting yang
lahir ke dunia sebagai pribadi dan faktor pendidikan yang diterimanya. Jika
21
seseorang dilahirkan dengan keterampilan kepemimpinan dasar, mereka akan
lebih kuat jika diasuh oleh lingkungan, sebaliknya dia hanya akan menjadi
pemimpin yang polos dan sederhana. Sebaliknya, jika orang tidak dilahirkan
juga menjadi pemimpin dengan keterampilan standar. Oleh karena itu potensi
bawaan dan lingkungan pengasuhan merupakan dua hal yang tidak dapat
2) Faktor Lokal.
Dua orang memiliki kualitas kepemimpinan yang sama, tetapi yang satu
memiliki status, tetapi levelnya tidak sama, sehingga memiliki efek yang
berbeda.
Saat situasi tidak menentu dan kacau, memiliki pemimpin karismatik lebih
signifikan. Sehingga situasi berbicara, dia juga memilah dan memilih talenta
para pemimpin, apakah dia ada di waktu yang tepat atau tidak.
22
3. Manfaat kepemimpinan
yang solid. Visi dan tujuan kelompok harus dicapai melalui kerja keras. Tentu
saja, kepemimpinan yang baik juga menciptakan keseriusan dan kerja tim.
perbedaan karakter yang ada. 3. Tentu saja ada kendala yang menghambat
tercapainya visi dan tujuan. Rintangan menjadi semakin sulit. Memecahkan ini
yang benar. Contoh kepemimpinan yang baik melakukan hal ini dan berdiri
23
4. Indikator gaya kepemimpinan
merupakan tolak ukur utama bagi pemimpin dalam memimpin suatu organisasi.
yang ingin digunakan atau dimiliki oleh pemimpin. Namun secara umum menurut
1) Kejujuran
2) Toleransi
3) Kedisiplinan
4) Kerjasama
5) Kreatif
24
6) Kemandirian
yang harus diselesaikan tanpa bantuan dari pihak ain ataupun orang lain.
tanggung jawab karyawan untuk memperoleh rasa pencapaian yang lebih besar.
mereka dan mencari cara untuk memperoleh dorongan untuk menjadi lebih sukses
di tempat kerja.
dari dalam diri seseorang atau individu karena terinspirasi, tersemangati, dan
25
sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktivitas yang dia lakukan mendapat hasil
bekerja giat serta antusias mencapai hasil yang optimal. Hal yang dimaksud ini
adalah gejala proses mental, seperti kognitif proses mental kognitif (akal) atau
gejala jiwa konasi yang berarti kehendak atau kemauan seseorang. Dengan
demikian motivasi juga dapat dikatakan sebagai proses mental seseorang yang
organisasi. Artinya, motivasi tidak hanya dapat datang dari diri individu saja,
Dari sini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu sikap
mental, yang timbul baik dari dalam diri sendiri maupun dari faktor luar, yang
mencapai suatu kegiatan seperti bekerja sebaik mungkin untuk mencapai tujuan
26
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
serta untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara pribadi atau
pekerjaan, kesempatan untuk berkembang, atau nilai-nilai etis dan moral yang
seseorang akan dipengaruhi oleh beragam faktor, dan faktor tersebut dapat
dibedakan menjadi faktor intern dan ekstern yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal yang dapat memengaruhi pemberian motivasi kerja pada karyawan
pekerjaan yang tetap, dan kondisi kerja yang aman dan nyaman.
Keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang
mau bekerja.
27
3. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
oleh masyarakat.
b. Faktor Eksternal
Keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang
pekerjaan.
28
4. Jaminan pekerjaan
Terutama seseorang yang telah bekerja lama pada posisi yang stagnan
jawab yang lebih, tentunya diiringi oleh hak yang lebih pula.
Saat peraturan jelas dan tegas namun tetap fleksibel, maka seseorang akan
melakukannya
kinerja, dan kepuasan kerja karyawan. Motivasi kerja juga bertujuan untuk
semangat kerja dan rasa memiliki terhadap organisasi. Dengan demikian, motivasi
organisasi melalui karyawan yang produktif, kompeten, dan terlibat secara aktif
29
Menurut Hasibuan (2017:146) terdapat beberapa tujuan motivasi kerja
menjadi kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang
30
1) Kebutuhan fisiologis
seperti makan, minum, tempat tinggal, udara, dan seks. Ini adalah kebutuhan
Kebutuhan untuk merasa aman dan terlindungi baik secara fisik maupun
psikologis, seperti rasa aman dari bahaya fisik, rasa aman dari ancaman
3) Kebutuhan sosial
4) Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan untuk dihargai dan mendapat pengakuan baik dari diri sendiri
maupun orang lain. Seperti reputasi, status, ketenaran, pengakuan atas prestasi.
31
2.1.5 Kinerja Karyawan
dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja karyawan juga
mencakup proses dan hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dalam
untuk menilai sejauh mana karyawan dapat memenuhi tuntutan pekerjaan yang
istilah dengan spektrum definisi luas yang dapat mengacu pada pengertian:
karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
32
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya suatu kegiatan. Oleh karena itu,
faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan merupakan hal penting yang
harus diperhatikan untuk menjamin kinerja yang baik. Berikut ini beberapa faktor
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge and skill). Oleh karena itu
33
2) Faktor Motivasi (Motivation)
bersama.
3) Team faktor ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan
sekerja.
4) System faktor ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
Tujuan dari kinerja karyawan adalah untuk mencapai hasil maksimal dari
kegiatan yang dilakukan oleh karyawan di tempat kerja. Hal ini dapat dicapai
34
penghargaan, serta memberikan kebijakan yang adil dan jelas. Hal ini dapat
efisiensi, efektivitas, dan keuntungan, serta merupakan salah satu faktor kunci
arah dan sifat yang luas, tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi
1) Administrasi penggajian.
9) Pemberhentian karyawan.
35
Selain itu Sunyoto (2017:10) tujuan penilaian kinerja di antaranya adalah
sebagai berikut.
4. Indikator kinerja
hasil atau outcome suatu program atau proyek dan menunjukkan sejauh mana
yang objektif terkait kinerja yang terjadi. Indikator kinerja ini juga mampu
menunjukkan kekurangan atau kelebihan suatu program atau proyek yang dapat
36
Menurut Robbins (2018:351) terdapat enam indikator kinerja yang di
dalam waktu tertentu yang sudah ditetapkan sebagai standar pencapaian waktu
penyelesaian pekerjaan.
terdahulu yang diambil oleh peneliti harus relevan dengan judul yang akan
dilakukan.
37
Tabel 2.1
Penelitian Terdahuli
Indonesia karyawan
Cabang Batam
Pegawai pegawai.
38
Nama Peneliti Judul Metode
bebas tersebut,
motivasi kerja
merupakan variabel
yang dominan
pengaruhnya terhadap
kinerja pegawai.
Atasan sebaiknya
menerapkan gaya
kepemimpinan
partisipatif dan
memberikan motivasi
meningkatkan kinerja
bawahannya
39
Nama Peneliti Judul Metode
Producion di meningkat
PT. Cladetek
BI-Metal
Manufacturing
Batam
Terhdapa
Kinerja
Karyawan pada
Percetakan
Sarda Jaya
Denpasar
40
Nama Peneliti Judul Metode
Garam
41
Nama Peneliti Judul Metode
kepemimpinan
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
melalui motivasi
kerja.
8. Siagian, ISSN : Pengaruh Gaya Kuantitatif Hasil penelitian
secara langsung
terhadap kinerja.
42
Nama Peneliti Judul Metode
pendidik. Disiplin
kerja juga
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja
pendidik.
Gaya kepemimpinan
partisipatif disarankan
untuk meningkatkan
kerja pendidik
sehingga dapat
meningkatkan
kinerjanya.
ekstrinsik perlu
43
Nama Peneliti Judul Metode
ditingkatkan melalui
pengembangan diri
dan insentif.
Penerapan aturan
meningkatkan
kedisiplinan dan
kinerja.
pemahaman terhadap teori atau gagasan yang menjadi dasar penelitian dalam
skripsi. Kerangka berpikir ini dapat membantu penulis dalam pemilihan dan
penggunaan konsep atau paradigma yang tepat, sebagai dasar pemikiran dan
analisis data. Dengan adanya kerangka berpikir yang kuat dan jelas, maka skripsi
dapat menunjukkan pemahaman yang lebih baik dari masalah yang dibahas dan
hasil yang didapatkan. Kerangka berpikir dalam skripsi dapat menyediakan dasar
yang kuat untuk membawa peneliti ke arah pemahaman yang lebih mendalam
tentang topik penelitian dan memastikan bahwa hasil penelitian yang didapatkan
44
Menurut Uma Serakan (2016:61) menngemukakan bahwa, “Kerangka
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
didseskripsikan.”
Gaya
Kepemimpinan(X1)
Indikator :
1. kejujuran
2. toleransi
3. kedisiplinan H1
4. kreatif
5. Kerjasama
6. kemandirian
Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Kartono
Indikator :
(2010:34)
1. kualitas
2. kuantitas
3. efektivitas
4. tanggung jawab
Sumber : Robbins
Motivasi Kerja (X2)
(2011:260)
Indikator :
1. Bpjs
2. Insentif H2
3. Lembur
4. Thr
Sumber : Sonang P.
Siagian (2010:138) H3
45
2.4 Pengembangan Hipotesis
dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh.
Ho1 : Diduga tidak ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
Ho2 : Diduga tidak ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada
Ho3 : Diduga tidak ada pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
47
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
48
1) Gaya Kepemimpinan (X1)
Gaya kepemipinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan kekuatan
dan kemampuan dalam mengarahkan, mempengaruhi, dan mengendalikan
yang tersedia untuk memimpin karyawannya. Dalam penelitian ini
indikator kepemimpinan yang digunakan antara lain : Kejujuran,
Toleransi, Kedisiplinan, Kerjasama, Kreatif dan Kemandirian.
2) Motivasi Kerja (X2)
Motivasi merupakan faktor yang mempenagruhi semangat dan
kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam
perusahaan. Dalam penelitian ini indikator motivasi yang digunakan antara
lain : Kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan social,
Kebutuhan penghargaan dan Kebutuhan aktualisasi diri.
49
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
50
Sampel dapat diartikan sebagai bagian kecil dari obyek penelitian yang
dipilih oleh peneliti. Oleh karena itu, hanya diambil sedikit saja dari keseluruhan
objek penyelidikan yang disebut sebagai “populasi”, dan objek yang diambil
disebut sebagai “sampel”. Menurut Sugiyono, sampel didefinisikan sebagai
bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi.
Dijelaskan pula pengambilan sampel dilakukan peneliti karena beberapa kondisi.
Pertama, karena jumlah suatu objek penelitian sangat besar dan peneliti tidak
mungkin meneliti objek satu per satu secara keseluruhan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berada di PT.
Kreasi Sensasi Indonesia yang berjumlah 135 karyawan. Melihat jumlah populasi
yang ada, maka layak untuk diambil keseluruhan untuk dijadikan sampel tanpa
harus mengambil sampel dalam jumlah tertentu. Sehingga sampel dari penelitian
ini adalah seluruh karyawan PT. Kreasi Sensasi Indonesia.
51
dimana setiap petanyaan memiliki opsi untuk menjadi data yang akan
dimasukan dalam penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
memperoleh informasi dari pewawancara dengan mengajukan pertanyaan
yang ditanggapi oleh orang yang diwawancarai. Dalam metode ini dilakukan
wawancara terhadap manajer PT. Kreasi Sensasi Indonesia untuk menanyakan
data yang dibutuhkan mengeai penelitian.
tersebut.
1. Uji Validitas
Dengan kata lain uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
Dimana :
(∑yi )2
: Jumlah kuadrat pengamatan variabel y
1) Jika nila Sig < maka suatu instrumen yang di uji korelasinya adalah valid
2) Jika nilai Sig > maka suatu instrumen yang di uji korelasinya adalah tidak
valid.
53
2. Uji Reliabilitas
Dimana :
∑ab 2
= Jumlah varians butir
a1 2
= Varians total
Kriteria pengujian :
1) Jika nilai koefisien reliabilitas yakni Alpha ≥ 0,60 maka reliabilitas cukup
baik.
baik.
54
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
klasik pada regresi berganda. Penggunaan model regresi linier berganda harus
1. Uji Normalitas
1) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > level
2) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) < level of
2. Uji Multikoliniearitas
variabel bebas tidak memiliki hubungan linier satu sama lain. Sebab, jika
variabel terikat menjadi bias karena terjadi masalah hubungan di antara para
55
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
ketentuan:
2) Bila VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
yang lain.
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
56
3.6.3 Analisis Deskriptif
biasanya ditampilkan dalam bentuk tabel biasa atau tabel frekuensi, grafik,
suatu tinggi tertentu ada besaran berat badan yang mempengaruhi, demikian
juga sebaliknya.
57
Y = a + B . X + B .X
1 1 2 2
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Konstanta
X 2 = Pengaruh disiplin
dan tidak biasa maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik.Pengujian ini
regresi berganda.
mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuat atau
(Sugiyono, 2018:).
58
Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara variabel
yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X akan
variabel yang diuji, berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan
diuji lemah.
tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang diteliti dan
diuji.
59
0,80 - 1,000 Sangat Tinggi
60
4. Analisis Koefiesien Determinasi
KD = r2 ×100%........................................................................(3.3)
Keterangan :
KD : Koefisien Derminasi
61
3.6.4 Uji Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, apabila
salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima, sehingga keputusan yang
berikut :
62
Keterangan :
t = nilai t hitung
r = koefesien korelasi
n = jumlah sampel
63
2. Uji F ( Uji Simultan )
Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara
Dimana :
Fh = Nilai F Hitung
R 2
= Koefisien Korelasi Berganda
kinerja karyawan.
64
Ha = Ada pengaruh antara lingkungan kerja dan disiplin terhadap kinerja
karyawan.
Terima H apabila F
0 hitung ≤ atau -F
tabel hitung ≥- Ftabel
Nilai R-Square berguna untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat
D = R2 x 100%
Dimana :
D = Determinasi
65
DAFTAR PUSTAKA
66
Mangkunefara, A. A Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Perusahaan Bandung : Remaja Rosda Karya.
67