MERSIANA SAPUTRI
218221153
MERSIANA SAPUTRI
218221153
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
DAFTAR ISI
iii
C. Defenisi Operasional Variabel ....................................................... 52
D. Populasi Dan Sampel ..................................................................... 54
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 55
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 56
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
tugas pokok dan fungsinya sangat tergantung pada kemampuan para pegawainya
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Peranan sumber daya manusia sangatlah
penting pada suatu Instansi dalam menyediakan pelayanan public (Fazira, 2019).
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa keberlangsungan
suatu Instansi sangat ditentukan oleh faktor manusia sebagai sumber daya yang
diperlukan adanya penanganan sendiri terhadap sumber daya yang ada agar mereka
dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pimpinan. Pemeliharaan
pegawai secara maksimal mutlak diperlukan, baik secara moral maupun fisik.
Dengan adanya lingkungan kerja yang baik, yang dapat memenuhi kebutuhan
1
2
Lingkungan kerja yang baik dapat berguna untuk mencegah kejenuhan kerja
dan kerugian pada instansi, sehingga dengan adanya lingkungan kerja yang
pegawai. Lingkungan kerja yang nyaman merupakan suatu usaha untuk membentuk
pegawai yang berkualitas sehingga pegawai menjadi bersemangat dan tekun dalam
antara yang diberikan pegawai kepada instansi dan yang diberikan instansi kepada
Salah satu syarat atau faktor ketercapaian kepuasan kerja adalah dengan
lingkungan kerja yang kondusif. Kepuasan kerja dalam pekerjaan dipahami sebagai
kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh hasil tujuan
Kepuasan kerja muncul sebagai akibat dari situasi kerja yang ada pada
mengenai senang atau tidak senang, nyaman atau tidak nyaman atas lingkungan
kerja instansi tempat dimana dia bekerja. Bentuk kepuasan kerja pegawai akan
terlihat dari sikap positif atau negatif dalam diri pegawai. Kepuasan kerja pegawai
bersifat dinamis, artinya dapat berubah sewaktu-waktu. Pada suatu waktu pegawai
3
manajemen sebuah instansi, pegawai akan dapat menjadi puas. Oleh karena itu,
sebuah perusahaan dapat saja terjadi baik antar sesama pegawai maupun pegawai
dengan pimpinan sebuah instansi. Hal ini terjadi karena setiap manusia yang ada
di dalam perusahaan memiliki berbagai macam sifat, sikap, dan perilaku yang
mampu menciptakan rasa nyaman dan aman bagi seluruh pegawai. Sehingga
dari instansi karena dalam kegiatannya pimpinan dapat mempengaruhi moral dan
kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi
dan terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan.
dan memberikan kepuasan pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu (Husien,
2016)
Instansi yang mempunyai lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan
kondisi kerja yang baik akan membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan.
disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas
yang dibebankannya”. Instansi harus dapat memperhatikan kondisi yang ada dalam
instansi baik di dalam maupun di luar ruangan tempat kerja, sehingga pegawai dapat
baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal,
sehat, aman, dan nyaman”. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya
dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang
kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak
kerja terbagi 4 menjadi dua yaitu: (1) Lingkungan kerja fisik merupakan suatu
5
keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
Lingkungan kerja non fisik merupakan semua keadaan terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan hubungan
B. Rumusan Masalah
dijelaskan secara ilmiah, maka rumusan masalah menjadi bagian penting dalam
Satarmese ?
C. Tujuan Penelitian
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi
Kecamatan Satarmese.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan input (masukan) serta gambaran kepada kepala desa dan
kerja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur
pegawai dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh instansi terkait.”
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
kepadanya.”
sebelumnya.”
7
8
sasaran, tujuan, visi, dan misi instansi yang dituangkan dalam suatu
istilah secara umum yang digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau
aktivitas dari suatu instansi pada suatu periode dengan suatu referensi
(2011:9) “Kinerja adalah sesuatu yang secara aktual orang kerjakan dan
oriented dan non profit orientet yang dihasilkan selama satu periode
waktu”.
kesimpulan bahwa kinerja adalah suatu proses atau hasil kerja yang
dihasilkan oleh pegawai melalui beberapa aspek yang harus dilalui serta
c) Disiplin
ketetapan perusahaan.
d) Inisiatif
a. Faktor Kemampuan
dengan keahliannya.
a) Faktor motivasi
kerja.
b) Sikap mental
a) Kualitas Kerja
oleh para karyawan telah sesuai dengan prosedur dan sistim kerja
yang telah ditetapkan atau dalam arti telah memberikan hasil sesuai
b) Kuantitas Kerja
Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam penggunaan
c) Efisiensi Kerja
d) Kerjasama
e) Disiplin
norma sosial yang berlaku, dimna pegawai selalu datang dan pulang
baik, seperti ia jarang atau bahkan tidak pernah absen untuk sesuatu
f) Loyalitas (Kesetiaan)
yang terbaik. Dalam hal ini karyawan selalu mempunyai sikap yang
2. Kondisi Kerja
apabila didukung oleh kondisi kerja atau lingkungan kerja yang baik,
apabila kondisi kerja atau lingkungan tempat kerja buruk maka kepuasan
17
melakukan pekerjaan.
atau lingkungan kerja ialah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan
produktivitas kerja.
(2001: 21) bahwa kondisi lingkungan kerja secara garis besar dibagi
b. Kondisi Lingkungan
31).
3. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
agar mau berperan serta dalam rangka memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan bersama.
sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi”.
bahwa pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta miliki sifat,
sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
b. Teori Kepemimpinan
Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan,
21
dan hasil yang akan dicapai, Jadi, berdasarkan teori ini, seorang
2020).
e) Teori Kelompok
yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara
keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit
sendiri.
c. Metode Kepemimpinan
kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang
pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama
dipimpinnya.
24
orang yang ada dalam organisasi tersebut. Visi yang jelas dapat secara
dipimpin. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari
d. Perilaku Kepemimpinan
diperbuatnya.
26
dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan
melayani Tuhan.
e. Fungsi Pemimpin
yaitu:
yaitu:
a) Fungsi Instruktif
perintah. Dalam hal ini fungsi orang yang dipimpin adalah sebagai
b) Fungsi Konsultatif
dan dilaksanakan.
c) Fungsi Partisipasi
sebagai pelaksana.
d) Fungsi Delegasi
tidak dapat berbuat banyak dan mungkin dapat menjadi tidak berarti
efisien.
e) Fungsi pengendalian
memperbaiki keputusan-keputusan.
atau orang lain. Setiap anggotanya harus dibina agar tidak menjadi orang
f. Pengertian Masyarakat
dari kata Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari
kata bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi).
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas
hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan
hubungan, Mac lver dan Page dalam (Soekanto 2006: 22), memaparkan
bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari
waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama,
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh
kesamaan.
sebagai wadah yang paling sempurna bagi kehidupan bersama antar manusia.
4. Kepuasan Kerja
beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi
seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau
(Novita, 2014).
kepuasan kerjanya.
sebagai anggota kelompok kerja dan oleh organisasi secara ikhlas dan
(Galla, 2020).
kondisi kerja yang aman dan bersih, maka tenaga kerja mungkin bisa
menjadi tidak puas jika tempat kerja tidak aman dan kotor (Progdi,
2009).
an employee works”.
a. Turnnover
c. Umur
dari pada pegawai yang berumur relative muda. Hal ini diasumsikan
d. Tingkat Pekerjaan
lebih tinggi cendrung lebih puas dari pada pegawai yang menduduki
(Sukidi, 2017).
pegawai.
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai
e) Sikap pimpinan.
f) Sikap pekerja.
objektif karena didasarkan pada kriteria yang objektif pula dan perlu
tuntutan organisasi.
secara objektif.
d) Ada tindak lanjut atau follow up dari pemimpin, dan adanya aksi
pemimpin.
45
pihak pemimpin.
Ada dua tipe survei kepuasan kerja, yaitu survei objektif dan tipe
survei deskriptif.
layak, kondisi kerja yang menunjang dan rekan kerja yang mendukung.
lanjut bahwa:
dari pada sekedar uang atau prestasi yang tampak di mata. Bagi
5. Penelitian Terdahulu
kinerja, obyek yang diteliti juga berbeda, peneliti meneliti di PT. Arief
Nirwana Utama.
faktor lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik memiliki
Secara simultan faktor lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non
B. Kerangka Pikir
kerangka pemikiran tersebut adalah hasil dari pemikiran oleh peneliti dan dapat
penelitian dari dasar teori yang perlu diperkuat dengan hasil penelitian-
penelitian terdahulu yang relevan. Dan menjadi tolak ukur seberapa jauh
penelitian itu sudah dilakukan, apakah sudah tepat sasaran atau tidak.
Kondisi Kerja
Kepuasan Kerja
C. Hipotesis
Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022
B. Desain Peneltian
pemecahan masalah atas apa yang yang diteliti untuk mencapai tujuan yang
diteliti.
hubungan antara variabel yang dikaji serta mengukur variabel bebas dan
statistic.
51
52
kerja, 3) tata ruang yang nyaman, 4) fasilitas kerja, 5) suana kerja nyaman.
1) Tingkat gaji
2) Kepemimpinan
5) Fasilitas kerja
4. Pengukuran Variabel
values). Pada penelitian ini,data yang tersedia dalam bentuk skala ordinal
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
variabel penelitian.
54
1. Populasi penelitian
yang terdiri atas obyek, subjek yang mempuyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
desa Pongkor.
2. Sampel penelitian
Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
digunakan nilai
sebagai berikut.
55
a. Penelitian lapangan
Studi lapangan adalah salah satu kegiatan pengungkapan fakta-fakta melalui
a) Kuesioner
b) Observasi
c) Wawancara
d) Dokumentasi
Cara untuk mendapatka data dengan jalan mengambil data yang ada
tugas dan wewenang karyawan serta studi pustaka dan sumber dari
internet.
56
b. Penelitian kepustakaan
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
berikut :
independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Regresi sederhana ini
terhadap kepuasan kerja (Y) pada Kantor Desa Pongkor. Rumus yang
Rumus : Y = a + bX
Dimana
a : Konstanta
b : Koefisien
variabel terikatnya. Dimana t tabel > t hitung, H0 diterima. Dan jika t tabel
< t hitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > α (0,05), maka H0
diterima H1 ditolak dan jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
58
59
Novita , Sunuharjo, Bambang Swasto, and Ika Ruhana. 2014. “Pengaruh Kepuasan
Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT .
Telekomunikasi Indonesia , Tbk Witel Jatim Selatan , Malang ).” Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) 34(1): 38–46.
Pangemanan, Sofia. 2017. “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN DESA (Studi Di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi
Timur Kabupaten Bolaang Mongondow).” Jurnal Eksekutif 1(1).
Panggabean, Justice Zeni Zari. 2020. “Suksesi Kepemimpinan Dalam Perspektif
Pendidikan Kristen.” Jurnal Christian Humaniora 3(2): 121–31.
Progdi, Sumarto, Manajemen Fe, and Upnv Jatim. 2009. “Meningkatkan
Kompensasi, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Untuk Mengurangi Labor
Turnover Intention.” Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis 9(1): 40–51.
Sohiron, Sohiron, Ahmad Syukri, and Kasful Anwar US. 2019. “Sifat Empati
Pemimpin Terhadap Bawahan Sebagai Kunci Keberhasihan Kepemimpinan
Dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam.” Indonesian Journal of Islamic
Educational Management 2(1): 43.
Sukidi, Sukidi, and Farid Wajdi. 2017. “Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening.” Jurnal Manajemen Dayasaing 18(2): 79.
Umala, Muhajir. 2019. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Tojo Una-Una.” e Jurnal Katalogis 5(10): 147–54.
Wartono, T, and S Mochtar. 2015. “Stres Dan Kinerja Di Lingkungan Kerja Yang
Semakin Kompetitif.” Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang
2(2): 153–71.
Wibowo, Mukti, Mochammad Al Musadieq, and Gunawan Eko Nurtjahjono. 2014.
“KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT .
Telekomunikasi Indonesia Tbk . Kandatel Malang ).” Jurnal Administrasi
Bisnis 16(1): 1–9.