INDONESIA TBK.
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM. 2061201198
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya
Indonesia Tbk.”.
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi syarat tugas Akhir Semester Mata
Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, tujuan dari penulisan skripsi ini
Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap, semoga
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini membuat lingkungan bisnis tidak
hanya berjalan dan berubah dengan cepat tetapi juga penuh dengan ketidak pastian.
Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan dan pengusaha untuk
Persaingan di era globalisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang
perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Unggul atau tidaknya sebuah perusahaan
perubahan dan menghasilkan kinerja yang sesuai dengan harapan pelanggan. Banyak
cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing, tetapi
pada dasarnya kunci utama dari keunggulan bersaing adalah pada kualitas sumber
daya manusia.
Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, dan job
evaluation, Oleh karena itu setiap aktivitas sumber daya manusia membutuhkan
perencanaan dan pemahaman tentang apa yang akan berhasil dan apa yang tidak.
Dalam lingkungan persaingan bisnis tantangan kerja terus berubah, hukum dan
kebutuhan perusahaan juga berubah, untuk itu maka sumber daya manusia juga harus
Sumber daya manusia yang saat ini dibutuhkan adalah sumber daya manusia
dalam mencapai targetnya. Tentunya target ini merupakan visi dan misi yang ingin di
mencapai peningkatan kinerja karyawan. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses
yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
(Wibowo, 2012).
Dengan kata lain kepemimpinan adalah merupakan unsur yang sangat penting,
memiliki tanggung jawab yang besar dalam perusahaan. Dalam sebuah perusahaan
seorang pemimpin akan selalu dihadapkan pada berbagai macam persoalan dalam
kemampuan yang baik dalam membaca situasi yang dihadapi dan menyesuasikan
gaya kepemimpinannya secara fleksibel agar sesuai dan mampu memenuhi tuntutan
situasi yang dihadapi, sehingga para bawahan yang dipimpinannya mampu dimotivasi
dengan baik dan mampu melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.
mencapai kinerja pada tingkat yang tinggi, melebihi dari apa yang mereka pikirkan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Jeffrey et al. (2011) menemukan bahwa gaya
pegawai. Semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan juga akan meningkatkan
Maulizar (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab yang diberikan organisasi dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika. Dampak positif akan dirasakan dengan meningkatnya kinerja
karyawan, oleh sebab itu manajemen harus mampu mempelajari bagaimana sikap
serta prilaku karyawan dalam perusahaan untuk dapat mencapai tujuan dengan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
2016:67).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Terkait dengan latar belakang yang telah di bahas sebelumnya, maka tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
pengalaman bagi penulis dalam bidang penelitian yang dimulai dari pengumpulan
data, penelitian ini juga merupakan penerapan teori-teori dari ilmu pengetahuan
2. Bagi Perusahaan
transformasional.
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan litelatur bacaan pada perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis
Ahmad Dahlan dan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen khususnya dan
TINJAUAN TEORITIS
Manajemen bersumber dari bahasa Inggris yaitu “manage” yang memiliki arti
sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada organisasi melalui kerja bersama dan
bekerja sama dengan sumber daya yang dipunyai organisasi. Menurut G.R. Terry
(2010:16) manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakantindakan
serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni pengelolaan
sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan melalui orang
lain.
Ricardianto 2018, 15) menyatakan bahwa “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
maksimal”.
perilaku, dan kinerja karyawan agar mampu memberikan kontribusi yang optimal
dalam rangka memcapai sasaran-sasaran perusahaan”. Menurut (Bray & Rue 2015, 2)
mengatakan bahwa : “Manajemen sumber daya manusia adalah desain aktivitas yang
Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut (Arif Yusuf Hamali 2018, 6) yaitu :
1. Perencanaan
sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu
pemberhentian karyawan.
2. Pengorganisasian
dalam bentuk bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan dan pengadaan
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan, agar mau kerja
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
tujuan.
4. Pengendalian
5. Pengembangan
dan pelatihan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
6. Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak, adil diartikan sesuai dengan prestasi kerja,
organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan
dan cukup sulit dalam manajemen sumber daya manusia, karena mempersatukan
8. Pemeliharaan
mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
ekternal konsistensi.
9. Kedisplinan
Kedisplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang
penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa adanya
norma social.
10. Pemberhentian
Menurut (Arif Yusuf Hamali 2018, 15) menyatakan bahwa manajemen sumber daya
1. Tujuan sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan
tujuan perusahaan atau yang dikenal dengan Corporate Social Responbility (CSR)
untuk menyediakan produk dan jsa yang diperlukan dengan tingkat harga yang
manusia yang ada, dan pada akhirnya masyarakat mengkehendaki agar setiap
2. Tujuan Organisasional
karyawan.
mampu bertahan.
3. Tujuan Fungsional
daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Divisi
sumber daya manusia harus meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia
dengan cara memberikan konsultasi yang baik. Divisi sumber daya manusia
sebagai penguji realitas ketika para manajer lini mengajukan gagasan dan arah
yang baru.
4. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau
Karyawan akan keluar dari perusahaan apabila tujuan pribadi dan tujuan
perusahaan.
suatu organisasi. Karyawan dituntut untuk dapat mengikuti arahan dari pimpinannya
karena merekalah yang dianggap mampu menjadi influence bagi karyawan untuk
dapat memiliki tujuan yang sama dengan perusahaan. Jika tujuan yang dituju tidaklah
sama maka akan sulit bagi suatu organisasi menjalankan proses pencapaiannya.
Dalam buku The Art of Leadership, Ordway Tead menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerja sama
kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-
yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang
visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi yang
tengah tumbuh dan membaik. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara
tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal
ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk
mewujudkannya.
Selain itu, teori yang digunakan dalam kepemimpinan dibagi menjadi dua. Pertama,
yaitu:
a. Teori watak atau sifat (trait theory). Teori ini menekankan keberhasilan organisasi
pemimpin yang berhasil. Adapun 2 tokoh yang mengemukakan mengenai teori ini
adalah Stogdil dan Keirsey. Menurut Stogdill, pemimpin yang berhasil adalah
a Capacity
b. Achievementc.
c. Responsibility
d. Statuse.Participation
b.Perbedaan Persepsi. Setiap orang memiliki pemaham dan cara berpikir yang
berbeda
Teori ini di dasarkan pada studi perilaku hubungan pemimpin dengan individu,
memimpin, jenis pekerjaan, waktu, tempat,lingkungan, dan tujuan yang akan di capai.
Adapun jenis-jenis tipe kepemimpinan situasional ini dapat dibagi lagi menjadi empat
yaitu:
Tipe direktif ini memiliki ciri – ciri yaitu komunikasi cenderung mengarah satu
arah yaitu atas ke bawah. Atasan memberi perintah yaitu apa yang dikerjakan,
bagaimana mengerjakan kapan dan dimana bawahan tidak terlibat dalam proses
Tipe konsultif ini memiliki ciri – ciri yaitu sebelum menetapkan menjadi
Menurut Wahjosumidjo (1994) yang dikutip oleh M. Reza Maulana (2009) bahwa
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa
para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.
dapat berkembang dan mencapai kinerja pada tingkat yang tinggi, melebihi dari apa
tersebut, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari pada yang awalnya
mendatangkan perubahan di dalam diri setiap individu yang terlibat dan/atau bagi
seluruh organisasi untuk mencapai kinerja yang semakin tinggi. Menurut Mamik
kekuasaan jabatan.
E. Kinerja Karyawan
Kinerja dalam bahasa Inggris disebut dengan performance, yang juga memiliki
arti prestasi. Maka jika dilihat secara harfiah arti dari kinerja adalah hasil/prestasi
tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Kinerja karyawan dalam perhotelan
tamu maka kinerja karyawan dianggap semakin baik. Kinerja merupakan suatu fungsi
kesediaan dan tingkat kemampuan. Kinerja juga dinyatakan sebagai kualitas dan
kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok
(2010:9), adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Setiap
karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui kinerja yang baik,
kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dilihat secara nyata dengan standar
kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya menurut
kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Berhasil tidaknya kinerja yang
kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka semakin baik kinerja
organisasi.
atasan dari masing-masing unit kerja dengan beberapa alternatif cara penilaian
Informasi yang diperoleh dari penilaian kinerja tersebut dapat digunakan bagi
penyelia atau manajer untuk mengelola kinerja karyawan, mengetahui apa penyebab
F. Peningkatan Kinerja
Terkait dengan penjelasan mengenai kinerja dalam hal ini terkait dengan
kinerja adalah sebuah seni, sebuah ilmu,dan sebuah studi, yang berkelanjutan bagi top
manajer yang berhasil. Pada era globalisasi saatini meningkatkan kinerja tidak mudah,
hal ini karena motivasi yang kurang, permasalahan pribadi serta kurangnya perhatian
Manajer bertanggung jawab, jika salah satu karyawan tidak sukses, berarti ia
diharapkan.
terlambat
2. Orang termotivasi oleh dua hal : ketakutan atas hukuman dan harapan akan
imbalan
Beberapa imbalan atau insentif ini berbentuk uang. Karyawan dewasa ini,
terutama, termotivasi, oleh sekian banyak hal diantaranya adalah jam kerja yang
3. Masalah kinerja kecil yang diabaikan sejak awal akan menjadi masalah besar dan
Sebagian besar karyawan tidak bekerja dalam ruang bawah tanah yang tertutup.
Mereka secara tidak sadar membandingkan kinerja mereka dengan kinerja orang
lain. Jika karyawan yang berkinerja buruk tidak dikoreksi, standar kinerja
Manajer yang tidak mau mencoba pendekatan baru untuk mengubah perilaku dan
yang mereka cari pada pekerjaan berikutnya. Para karyawan yang cerdas
Dewasa ini, harapan seorang karyawan tinggi. Tidak ada yang puas hanya
• Pelatihan
• Pemecahan masalah
• Pelatihan dan bimbingan
5. Setiap orang ahli dalam suatu bidang – kuncinya adalah menemukan apa yang
6. Anda tidak dapat memuaskan seorang bos yang tidak tahu apa yang diinginkannya
Para manajer harus memahami citra yang konkret tentang seperti apa kinerja yang
baik itu dan kemudian memberi gambaran kepada karyawan. Bagi sejumlah
karyawan,memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja yang baik adalah satu-
sendiri telah dibentuk oleh mantan perusahaan, mantan manajernya, orang tua,
system sekolah yang menantang atau tidak menantang, kelompok rekan kerjanya,
target kinerja dalam kata-kata dan penjelasan yang mudah dipahami karyawan
sangat berharga untuk tidak bertindak sama sekali. Sejumlah perilaku karyawan
yang tidak produktif bersifat temporer dan merupakan akibat dari situasi tertentu
puncak.
8. Menangkap basah orang yang sedang melakukan sesuatu yang benar
Dalam hal ini seorang manajer harus mampu menanamkan pikiran bahwa betapa
karyawan bekerja dengan baik. Manajemen telah menyadari bahwa focus berulang
pada kesalahan karyawan akan menanamkan gambaran kinerja yang buruk dalam
benak karyawan.
mengamati atau mengingat saat-saat karyawan terlihat dapat belajar dengan cepat
karyawan tersebut
10. Anda akan mendapatkan kinerja yang lebih hebat dengan bekerja sama daripada
Rockefeller melalui Casey Fitts Hawley (2004) yaitu ”Telah lama saya diyakinkan
bahwaa secara alami, perusahaan dan karyawan adalah mitra kerja, bukan musuh
bahwa kepentingan mereka sama, buka berlawanan bahwa dalam jangka panjang,
A. Objek Penelitian
variabel bebas dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat pada PT Unilever
Indonesia Tbk. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa variabel variabel tersebut
merupakan aspek penting yang harus terus mendapat perhatian dalam lingkup
organisasi karyawan.
B. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tesis ini adalah adalah metode
kuantitatif yang berupa metode survai. Menurut Bilson Simamora dalam bukunya
adalah metode riset yang dalam pengumpulan data primer melakukan tanya jawab
penelitian ini selain metode deskriptif juga verifikatif. Pengujian ini menyangkut
deskriptif yaitu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada masa
berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang
Sedangkan sifat penelitian ini adalah verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan
antar fenomena yang akan diselidiki. Di dalam metode deskriptif ini juga
menyoroti hubungan antara variabel pengujian dan menguji hipotesis yang telah
regresi linier berganda dalam menentukan tingkat pengaruh yang terjadi dan
obyek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam
kelompok tersebut (Sugiyono dalam Husein Umar, 2005:106). Adapun
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependent atau terikat (Sugiyono 2004: 21). Variabel bebas dalam
1) Motivasi kerja ( X 1 )
2) Komitmen ( X 2 )
3) Kepemimpinan ( X 3 )
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2004: 21). Variabel terikat dalam
2. Kepemimpinan
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
3. Kinerja Pegawai
a. Definisi Konseptual
Kinerja adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai oleh pegawai
dalam bidang pekerjaannya, menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
b. Definisi Operasional
Kinerja adalah persepsi Pegawai mengenai hasil kerja yang dihasilkan dengan
Indikator :
• Kerja sama
• Prakarsa
maka hal ini dapat dijadikan suatu indikator suatu kepemimpinan yang berhasil di
juga dapat dilihat melalui profil dewan komisaris di dalamnya. Terkait dengan
Indonesia juga dapat dilihat melalui kinerja usaha melalui pernyataan sebagai
berikut “Dengan fokus tanpa henti pada bisnis inti, yaitu meningkatkan kualitas
pertumbuhan dua digit pada top dan bottom line. Dalam operasi kami mencatat
Indonesia tahun 2012 adalah “Kinerja kami yang mantap di tahun 2012
target kami untuk menumbuhkan bisnis dua kali lipat dalam lima tahun, dengan
4. Instrumen Penelitian
variabel, yaitu : Motivasi Kerja (X1), Komitmen (X2) dan Kepemimpinan (X3)
maupun variabel Kinerja Pegawai (Y) digunakan instrumen penelitian. Instrumen ini
disusun dalam bentuk kuesioner yang berisi kalimat pernyataan atau pertanyaan
berupa kalimat posistif berhubungan dengan keempat variabel tersebut. Kuesioner
variabel penelitian, indikator penelitian dan instrument penelitian, maka dapat dilihat
Tabel 3.1
Dimensi Juml
No Variabel Indikator Butir
ah
3 Kepemimpina 1) Energi dan keteguhan hati 1) Menyusun visi masa depan dan 1,2 2
perbaikan
kinerjanya
pada permasalahan
Populasi
penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh Pegawai PT
Dalam penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
berupa catatan, literatur, dan sebagainya yang relevan dengan masalah yang akan
dibahas.
Penelitian pustaka dilakukan untuk mempelajari secara mendalam dengan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumah literatur baik buku, jurnal,
majalah, koran, internet, karya tulis serta penelitian yang pernah dilakukan peneliti
manajemen sumber daya manusia dan konsep-konsep Motivasi kerja, Komitmen dan
Dengan kata lain bahwa teknik ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebanyak
dan sedalam mungkin teori-teori dan pendapat yang digunakan dalam pembahasan
responden.
jawaban. Oleh karena itu data angket berupa data kualitatif maka perlu
angka.
Pada penelitian ini responden diminta memilih salah satu dari lima
jawaban yang diharapkan, maka semakin tinggi skor atau bobot yang
7. Rancangan Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan data rating scale. Dalam rating scale
responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh
karena itu rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja
skala Likert. Karena skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2004:107).
penelitian yang berupa daftar penyataan disusun, maka diadakan uji validitas dan
reliabilitas.
8. Pengujian Data
a. Uji Validitas
item yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Pengujian ini dilakukan
dengan mengkorelasikan skor item (butir) terhadap skor total. Skor butir
b. Uji Reliabilitas
uji statistic Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
c. Uji Normalitas
yang akan digunakan termasuk uji statistic parametric atau uji statistic non
disetiap nilai. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat normalitas data
probability. Apabila sebaran data tidak berada pada garis normal, maka dapat
dikatakan bahwa data yang diuji memiliki sebaran yang tidak normal dan
sebaliknya jika data terletak disekitar garis normal, atau asumsi kenormalan
data terpenuhi maka sebaran data adalah normal dan analisis data dapat
Kegiatan dalam penelitian setelah data dari seluruh responden atau sumber
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik
a. Statistik Deskriptif
b. Statistik Inferensial
dan juga mencari hubungan antar variabel dan hubungan sebab akibat antara
1) Analisis Korelasi
hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi
(Sarwono:2007)
dengan variabel bebas atau variabel yang setara. Nilai yang didapat
keofisien regresi baik secara partial maupun secara simultan sebagai berikut :
Hipotesis operasional secara partial dirumuskan dengan hipotesis null
= banyaknya parameter pada persamaan regresi. Uji t adalah untuk menguji apakah
Menguji hipotesis tersebut dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat
H0 : Y = RY X1 + RY X2 + RY X3 + ε , = 0,
Fhitung, sebagaimana dikemukakan oleh Gujarati (2003 : 258) adalah sebagai berikut :
R 2 / (k − 1)
F=
( )
1 − R 2 / (n − k )
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
Untuk 1 variabel bebas nilai R2 sama dengan nilai r2, statistik uji diatas
= banyaknya parameter.
membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada level of significant 0,05 dan degree of
terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05, yang berarti nilai
signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1
terhadap kinerja karyawan Koperasi Mitra Sejahtera. Hasil hipotesis ini didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Tampi, (2014) dengan hasil menunjukkan hasil
terhadap kinerja karyawan dan secara parsial gaya kepemimpinan dan motivasi
Hasil penelitian ini juga menunjukkan semakin tepat gaya kepemimpinan yang
kepemimpinan yang terdiri atas orientasi tugas, orientasi hubungan, dan kekuasaan
jabatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, hasil penelitian ini sesuai
dengan pendapat Mamik, (2010) yang menyatakan bahwa pemimpin perusahaan perlu
mengarahkan bawahannya agar mereka dapat meningkatkan kinerja mereka lebih baik
lagi, sehingga mutu produk yang dihasilkan karyawan juga lebih berkualitas. Salah
dapat berkembang dan mencapai kinerja pada tingkat yang tinggi, melebihi dari apa
yang digunakan oleh manajer untuk mengatur dan mempengaruhi karyawannya untuk
memiliki hubungan yang sangat erat dengan motivasi dan kinerja karyawan.
http://repositori.buddhidharma.ac.id/391/3/BAB%20II.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5848/5/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/8371066/Performance_Leadership_PT_Unilever_Indonesia_
Tbk
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41940/1/VICKY%20SOFYA
N%20RACHMADANI-FEB.pdf
http://repository.univ-tridinanti.ac.id/1097/
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/9044
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/download/1039/1054/