SKRIPSI
Diajukan oleh:
RICO PRATAMA
19411027
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 6
1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 6
7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
7 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori....................................................................................... 8
2.1.2 Dukungan Organisasi .......................................................................... 8
2.1.3 Kinerja ................................................................................................11
2.2 Mekanisme Psikologis ........................................................................... 13
2.3 Penelitian Terdahulu ..............................................................................15
2.4 Kerangka Penelitian ............................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................21
3.2 Batasan Penelitian .................................................................................. 22
3.3 Lokasi Penelitian.................................................................................... 22
3.4 Jenis Data dan teknik Pengumpulan Data.............................................. 22
3.4.1 Jenis Data ...................................................................................22
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .........................................................23
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut Wibowo ( 2014: 69) kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam
organisasi sangat berperan dan mempengaruhi kinerja karyawan, disamping itu
ada beberapa faktor lain yang dianggap mampu mempengaruhi kinerja karyawan
salah satu diantaranya ialah motivasi karyawan.
Maka dari itu sukses tidaknya usaha dalam mencapai tujuan ditentukan dari
kualitas kepemimpinannya. Mengingat bahwa apa yang digerakkan oleh seorang
pemimpin bukan benda mati, tetapi manusia yang mempunyai perasaan dan akal
serta beraneka ragam jenis dan sifatnya, maka masalah kepemimpinannya tidak
dipandang mudah. Kemampuan seorang pemimpin merupakan suatu sarana
mencapai tujuan. Hal ini berarti dalam memenuhi kebutuhannya tergantung
keterampilan dan kemampuan pemimpin. Setiap organisasi bawahan/ pekerja selalu
tergantung pada pemimpin.bila pemimpin tidak mempunyai kemampuan
memimpin maka tugas- tugas yang kompleks tidak bisa dikerjakan dengan baik,
apabila pemimpin mampu menjalankan fungsinya dengan baik, maka sangat
mungkin organisasi tersebut mampu mencapai sasarannya. Jadi seorang pemimpin
atau kepala dalam suatu organisasi akan diakui sebagai pemimpin apabila dia
mampu mempengaruhi dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan
organisasinya. Pemimpin juga panutan bagi bawahannya bahkan bawahannya
senantiasa mengikuti arahan dari pemimpinnya. Dengan kata lain bahwapemimpin
harus senantiasa memberikan contoh dan motivasi kepada bawahannya namun tidak
semua perintah harus dituruti, jika perintah itu baik makadilaksanakan namun jika
kurang baik maka berusahalah untuk meninggalkan atau kembalikan ke jalan yang
benar. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi
dimana karyawan merasakan mendapatkan inspirasi untuk bekerja keras.
Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil- hasil
kinerja yang yang tinggi ingin dicapai secara konsisten. pemimpin akanmelakukan
pendekatan kepemimpinan yang mencerminkan suatu kesadaran bahwa
produktivitas melalui karyawan merupakan bagian utama dan tidak dapat digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi.Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001) dalam
Andika (2014) penghargaan menghasilkan dua macam manfaat yaitu
: (1) Memberikan informasi, Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan
memberikan informasi atau mengingatkan mereka akan pentingnya sesuatu yang
diberi penghargaan di bandingkan dengan hal lain (2) memberikan motivasi seorang
karyawan yang mendapatkan penghargaan juga dapat meningkatan motivasi
personil terhadap kinerja, sehingga membantu personil dalam memutuskan
bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka.
Pemberian reward pada setiap orang harus disesuaikan dengan hak dan
kewajibannya. Perlu ditekankan disini bahwa reward tidak hanya diukur dengan
materi, akan tetapi juga dipengaruhi oleh interaksi antara manusia sertalingkungan
organisasi, pada saat tertentu manusia terangsang dengan keuntungan keuntungan
ekonomi (economic rewards). Jika hak berkaitan dengan reward
2
sebagai perangsang peningkatan kinerja, maka perlu adanya punishment sebagai
penjamin meminimalisasi kesalahan dan penurunan kinerja. Punishment adalah
suatu konsekuensi tidak menyenangkan atau tidak di inginkan yang diberikan oleh
atasan atas suatu perilaku tertentu yang telah dilakukan
3
indisipliner berkurang. Akan tetapi, punishment harus diterapkan berdasarkan
pertimbangan logis, masuk akal, dan telah diinformasikan secara jelas kepada
karyawan. Punishment seharusnya diterapkan tidak terlalu ringan maupun terlalu
berat karena punishment bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk
memelihara kedisiplinan dalam organisasi.
Seperti halnya dalam PT. Angkasa Pura II Persero yang juga telah menerapkan
sistem Reward dan Punishment. Reward untuk meningkatkan kinerja yang telah
diterapkan di PT. Angkasa Pura II Persero tersebut diantaranya melalui pemberian
pujian bagi karyawan dari atasan, pemberian kompensasi, penambahan gaji dan
bonus, dan pemberian hadiah bagi karyawan berprestasi yang telah memenuhi
syarat dan kriteria tertentu yang telah ditetapkan PT. Angkasa Pura II Persero
tersebut, karyawan yang mendapatkan reward yaitu karyawan yang menyelesaikan
tugasnya sesuai dengan target yang diberikan kepadanya oleh perusahaan, seperti
pemasangan jaringan atau instalasi dengan jumlah yang sudah di tentukan oleh
perusahaan dan melebihi dari target tersebut dan pemasangan jaringan yang bagus
dan sesuai SOP perusahaan dan juga pemasaran yang baik.
Table 1.1 jumlah Karyawan PT. Angkasa Pura dan posisi Jabatan
board of directors 1
TOTAL 38 Orang
Sumber : PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Radin Inten II
Lampung.
apalagi saat ini kepemilikan dan pengelolaan bandara Radin Inten II diserahkan ke
PT Angkasa Pura II, Dengan demikian masing masing karyawan yang ada di divisi
sebagaimana tersebut pada tabel 1.1 dituntut untuk lebih dapat meningkatkan
kinerjanya. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah karyawan pada
PT. Angkasa Pura II Persero ini memiliki jumlah karyawan dengankeseluruhan 38
orang. Hal ini yang menyebabkan setiap karyawan memiliki hasil dan kinerja yang
harus diselesaikan pada setiap unit dan divisinya tersebut.
5
Pimpinan juga menjelaskan sudah adanya hukuman bagi pelanggar aturan, sanksi
yang diberikan pun beragam ada yang sekedar diperingatkan ada juga yang terpaksa
dikeluarkan. Dengan adanya masalah seperti kurang maksimal bekerja, kurang
memanfaatkan waktu dan kurangnya kerjasama antar karyawan merupakan bagian
dari kinerja. Sedangkan hal-hal yang sudah dilakukan pimpinan seperti
kesejahteraan dan pemberian hukuman bagi karyawan merupakan bagian dari
reward dan punishment.
Dari pihak PT Angkasa Pura II sendiri telah memberikan reward non financial
seperti Penambahan Berbagai Sarana Dan Prasarana sudah dimaksimalkan sesuai
aturan yang berlaku, yang tidak hanya dinikmati oleh konsumen penerima jasa dari
PT Angkasa Pura II namun juga bagi karyawan yang membantu mempermudah
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan alat sarana dan prasarana yang
tersedia.
Tabel 1.2 Jenis reward yang diterima karyawan Angkasa Pura serta Periode
pemberiannya
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data yang dapat disimpulkan oleh
perusahaan kepada karyawan yang memiliki setiap kebutuhan dan jenis dari
kebutuhan tersebut, dan dijelaskan dalam memberikan reward ini perusahaan harus
melakukan sesuatu untuk meningkatkan prestasinya. Reward yang diberikan 1 bulan
dalam 1 tahun sekali terlambat diberikan, Info yang diperoleh bahwa keterlambatan
ini dikarenakan belum tercukupinya dana. Bonus tahunan biasanya diberikan
kepada seluruh karyawan dalam bentuk uang, Sedangkan penghargaan diberikan
kepada karyawan yang berprestasi dalam bentuk sertifikat atau alatrumah tangga
lainnya. Hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh
pemberian reward dan punishment di PT. Angkasa Pura II Persero Lampung. Hasil
penelitian Dicky (2017) dan Rizki (2019) bahwa Reward dan Punishment
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Namun berbeda
dengan hasil penelitian Riansyah (2021) bahwa Reward dan Punishment
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Kinerja
6
Karyawan
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka menjadi sesuatu hal yang
menarik untuk dilakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Reward
dan Punishment terhadap Motivasi kerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura
II Persero Lampung”.
2. Manfaat
7
1.4 Sistematika Penulisan
: BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan
Di dalam bab ini berisi kajian pustaka, pengertian kinerja, faktor yang
mempengaruhi kinerja, penilaian kinerja dan indikator kinerja karyawan, reward
dan punishment beserta pengertian dan indikatornya, penelitian terdahulu,kerangka
pemikiran dan hipotesis.
Pada bab ini penulis akan menguraikan lokasi penelitian, operasional variabel
penelitian , populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
serta teknik analisis data
Pada bab ini penulis menguraikan secara umum dan singkat tentang sejarah PT.
Angkasa Pura II Persero, visi dan misi PT. Angkasa Pura II Persero, struktur
organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan
Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang dilakukan terdiri dari
identitas responden, analisis deskriptif variabel reward dan punishment serta kinerja
karyawan, analisis pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan dan
pembahasan hasil penelitian
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran yang dikemukakan atas
dasar analisis yang telah dilakuan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pamela & Oloko (2015) Motivasi adalah kunci dari organisasi yang sukses
untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara dan bantuan
yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan bimbingan yang tepat
atau arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk
bekerja dengan cara yang anda inginkan. Chukwuma & Obiefuna (2014) Motivasi
adalah proses membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan perilaku, dan
menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik. Dengan demikian, motif (kebutuhan,
keinginan) mendorong karyawan untuk bertindak.
Motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan kebutuhan dalam diri
manusia yang menciptakan kekosongan dalam diri seseorang (Chukwuma &
Obiefuna, 2014). Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan- kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai akan memuaskan atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. (Munandar,2001).
Steers & Porter (dalam Miftahun & Sugiyanto 2010) menyatakan bahwa
motivasi kerja adalah suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu perilaku,
mengarahkan perilaku, dan memelihara atau mempertahankan. Perilaku yang sesuai
dengan lingkungan kerja dalam organisasi. Motivasi kerja merupakan kebutuhan
pokok manusia dan sebagai insentif yang diharapkan memenuhi kebutuhan pokok
yang diinginkan, sehingga jika kebutuhan itu ada akan berakibat pada kesuksesan
terhadap suatu kegiatan. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan
berusaha agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan sebaik‐baiknya.Dalam
pengertian umum, Motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong
perubahan ke arah suatu tujuan tertentu Motivasi kerja adalah suatu yang
menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam
psikologi kerja biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya
motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.
(Anoraga, 2009).
9
Motivasi adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi perilaku
manusia dan kinerja. Teori Motivasi telah dibahas dan dikonsep oleh berbagai
peneliti. Tingkat motivasi seorang individu atau tim diberikan dalam tugas atau
pekerjaan mereka yang dapat mempengaruhi semua aspek kinerja organisasi.
Dalam penelitian terbaru, motivasi didefinisikan oleh Saraswathi (2011) sebagai
kesediaan untuk mengerahkan tingkat tinggi usaha, menuju tujuan organisasi,yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan
individual. (Wan & Tan, 2013)
1. Faktor Motivasi : faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah yang dapat
menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk bekerja lebih keras. Faktor
ini akan mendorong lebih banyak upaya.
2. Faktor penyehat : faktor ini disebut penyehat karena berfungsi mencegah
terjadinya ketidakpuasan kerja, faktor penyehat adalah faktor yang
jumlahnya mencukupi faktor motivator. Jika jumlah faktor pemelihara
10
Frederick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) juga mengemukakan faktor lain
mengenai Motivasi yaitu:
1. Supervise
2. Hubungan interpersonal
3. Kondisi kerja fisikal
4. Gaji
5. Kebijakan dan praktik perusahaan
6. Benefit dan sekuritas pekerjaan
1. Kebutuhan Psikologis
2. Kebutuhan Keamanan
11
3. Kebutuhan akan penghargaan
4. Kebutuhan akan merealisasi diri
a. Material
Adalah merupakan motivasi yang bersifat material sebagai imbalan prestasi yang
diberikannya, hal ini dapat diberikan berupa upah, gaji, barang-barang dan
lainnya.
b. Non Material
Merupakan memotivasi yang tidak berbentuk materi. Yang termasuk non material
adalah promosi,diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan, pujian,
sertifikat, piagam dan lainnya.
Dimensi dan indikator yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu
berdasarkan menurut Mathis (2011: 113) kinerja karyawan umumnya dapat dinilai
dari beberapa kriteria atau indikator-indikator sebagai berikut:
1. Hard Skill
a. Kuantitas
b. Kualitas
c. efektivitas
2. Soft Skill
a. Ketepatan waktu
b. Kemampuan bekerja sama
c. Kesetiaan terhadap organisasi
d. Kejujuran dalam bekerja
2.3 Reward
2.3.1 Pengertian Reward
Menurut Handoko (2012 : 66) Reward merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha untuk
mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan
suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu suatu usaha kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggunaan, dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu
melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.
12
Menurut Kadarisman (2012 : 122) dalam Dicky Saputra (2017 : 3) “reward
adalah semua bentuk return balik finansial maupun non finansial yang diterima
karyawan karena jasa yang disumbangkan ke perusahaan” Menurut Koentjoro
(2013 : 2) dalam Dicky Saputra (2017 : 3) “reward dibagi menjadi dua jenis yaitu
reward extrinsic dan reward intrinsik. Penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards)
adalah suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut”.
Menurut Irham Fahmi (2016: 64) “reward atau sering kita sebut dengan
kompensasi merupakan bentuk pemberian balas jasa yang diberikan kepada seorang
karyawan atas prestasi pekerjaan yang dilakukan, baik berbentuk finansial maupun
non finansial”. Dari pengertian -pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
reward adalah pemberian balas jasa atau penghargaan yang diterima karyawan baik
secara finansial maupun non finansial
13
1. Untuk memberikan dan menjelaskan hak dan kewajiban yang diterima oleh
seorang karyawan.
2. Untuk memenuhi keinginan yang menjadi keinginan karyawan sesuai
dengan kesepakatan yang ditandatangani.
3. Untuk menggambarkan wibawa perusahaan bahwa mampu membayar
reward dan berbagai bentuk reward lainnya secara tepat waktu.
4. Sebagai penjelasan kepada pihak stakeholders bahwa perusahaan mampu
melaksanakan kewajiban likuiditasnya secara tepat waktu.
5. Mampu menaikkan reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang loyal dan
berdedikasi tinggi dalam membangun kepedulian dan kesejahteraan
karyawan.
1. Gaji adalah suatu bentuk pembayaran secara berkala dari seorang majikan
pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja.
2. Insentif adalah tindakan menjadikan atau membuat suatu motivasi dan
menyebarkannya secara massal. Secara internasional, intensif berupa
tindakan yang melebihi hasil yang diharapkan dan membentuk motivasi dari
luar.
3. Tunjangan adalah sejumlah uang yang dibagikan atau dialokasikan
secara rutin untuk tujuan tertentu.
4. Penghargaan Internasional adalah suatu yang diberikan pada perorangan
atau kelompok jika mereka melakukan suatu keunggulan di bidang tertentu.
5. Promosi jabatan adalah pemindahan karyawan dari suatu posisi atau jabatan,
ke posisi atau jabatan yang lebih tinggi dengan gaji, fasilitas, tanggung
jawab, dan peluang lebih besar.
Fungsi Reward
14
1. Menarik orang yang memiliki kualitas untuk bergabung dengan organisasi
15
2.4 Punishment
2.4.1 Pengertian Punishment
Punishment dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia hukuman adalah siksa dan
sebagainya yang diterapkan kepada orang yang melanggar undang-undang dan
sebagainya Punishment adalah suatu konsekuensi yang tidak menyenangkan atau
tidak diinginkan yang diberikan oleh atasan atas suatu perilaku tertentu yang telah
dilakukan. Punishment (hukuman) jika digunakan secara efektif dapat menekan
perilaku dalam organisasi, dengan kata lain punishment sebaiknya diberikan setelah
melalui pertimbangan yang cermat dan objektif dari semua aspek yang relevan
dengan situasi yang terjadi.
Perusahaan yang sudah memiliki penerapan sistem reward sudah pasti ada
menerapkan sistem punishment. Punishment Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia
hukuman adalah siksa dan sebagainya yang diterapkan kepada orang yang
melanggar peraturan. Berikut adalah pengertian punishment menurut beberapa ahli.
16
Lain hal nya menurut Ny. Roestiyah N.K dalam Yahdi (2016:23):“Suatu
perbuatan yang tidak menyenangkan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya
untuk pelanggaran dan kejahatan, yang bermaksud untuk memperbaiki kesalahan
dan bukan untuk mendendam”.
Menurut Purwanto dalam Arik (2016:189) secara garis besar, punishment dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Punishment preventif
Punishment yang dilakukan dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi
pelanggaran. Punishment ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi
pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum pelanggaran dilakukan.
Dengan demikian, punishment preventif adalah hukuman yang bersifat pencegahan.
Tujuan dari hukuman preventif ini adalah untuk menjaga agar hal-halyang dapat
menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pegawaian bisa dihindari.
2. Punishment represif
Punishment yang dilakukan karena adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang
telah diperbuat. Jadi, punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
kesalahan. Punishment represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatan yang
dianggap bertentangan dengan peraturan-peraturan atau sesuatu perbuatan yang
dianggap melanggar peraturan.
17
3. Hukuman sedang, dengan jenis: penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah
direncanakan atau penurunan gaji yang besarnya disesuaikan dengan peraturan
perusahaan dan penundaan kenaikan pangkat atau promosi.
4. Hukuman berat, dengan jenis: penurunan pangkat atau demosi, pembebasan
dari jabatan, pemberhentian kerja atas permintaan pegawai yang
bersangkutan.
1. Hukuman Preventif
Hukuman preventif adalah hukuman yang dilakukan dengan maksud agar tidak
atau jangan terjadi pelanggaran. Hukuman ini bertujuan untuk mencegah jangan
sampai terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukan sebelum pelanggaran itu
dilakukan.
1. Tata tertib
Tata tertib adalah sederetan peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau
suatu tata kehidupan, misalnya tata tertib di kelas, tata tertib ujuan sekolah,
dan tata tertib di WC.
2. Anjuran dan perintah
Anjuran atau perintah adalah suatu saran atau ajakan untuk berbuat atau
melakukan sesuatu yang berguna. Contohnya anjuran untuk belajar setiap
hari, anjuran untuk selalu menepati waktu dan anjuran untuk tidak
mencontek.
3. Larangan
Larangan merupakan suatu keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang
merugikan. Contohnya larangan untuk bercakap-cakap di dalam kelas dan
larangan untuk berkawan dengan anak malas.d)
4. Paksaan
18
Paksaan adalah suatu perintah dengan kekerasan terhadap anak untuk
melakukan sesuatu dengan tujuan agar jalannya proses pendidikan tidak
terganggu atau terhambat.
5. Disiplin
Disiplin merupakan adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan
peraturan dan larangan-larangan.
2. Hukuman Represif
1. Pemberitahuan
Pemberitahuan yang dimaksud disini adalah pemberitahuan kepada anak
yang telah melakukan sesuatu yang dapat mengganggu atau menghambat
jalannya proses pendidikan.
2. Teguran
Jika pemberitahuan diberikan kepada siswa yang mungkin belum
mengetahui tentang suatu hal, maka teguran berlaku bagi siswa yang telah
mengetahuinya.
3. Peringatan
Setelah teguran diberikan kepada anak, namun anak tidak menggubrisnya,
maka dalam hal ini anda wajib memberikan peringatan terhadapnya.
1. Hukuman Alam
19
3. Berdasarkan Metodenya
Hukuman dengan isyarat ini biasanya dijatuhkan kepada anak dengan cara
memberi isyarat melalui mimik dan pantomimik, misalnya dengan mata, rautmuka,
atau bahkan ganjaran anggota tubuh. Hukuman dengan isyarat biasanya digunakan
untuk pelanggaran-pelanggaran ringan yang sifatnya preventif terhadap perbuatan
atau tingkah laku anak.
3 Tujuan Punishment
20
3. Teori Ganti Rugi Hukuman diadakan untuk mengganti kerugian-kerugian
yang telah diderita perusahaan akibat dari kejahatan-kejahatan atau
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.
Salah satunya adalah teori tujuan pemberian punishment (Yanuar, 2012: 59),
sebagai berikut:
jenis hukuman yang berlandaskan teori ini. Teori perubahan ini tidak
merugikan anak atau membuat anak menjadi trauma, sehingga sangat cocok untuk
diterapkan.
21
d. Teori ganti kerugian Menurut teori ini, hukuman dilakukan untuk mengganti
kerugian-kerugian yang telah diakibatkan oleh kejahatan- kejahatan yang telah
dilakukan pelanggar atau terhukum. Hukuman ini lebih banyak diterapkan dalam
pemerintahan atau masyarakat, sedangkan dalam dunia pendidikan teori ini dapat
diterapkan sebagai salah satu teori menghukum akan tetapi skala yang diberikan
dalam skala yang kecil. Contohnya seperti seorang siswa yang merusak barang milik
temannya, maka guru dapat menghukum siswa tersebut dengan hukuman ganti rugi
22
3. Demosi
2) Bersifat Mendidik.
3) Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak
diharapkan.
1. Tata Tertib
2. Usaha meminimalisir kesalahan yang akan datang
3. Paksaan/tekanan
4. Hukuman diberikan dengan adanya penjelasan
5. Teguran
6. Peringatan
7. Kebijakan PHK
23
No nama peneliti variable jurnal hasil
1 Khairunnisa Reward Dan Shinta 5
Dengan
2019 Punishment demikian dapat
Terhadap Kinerja
disimpulkan
Karyawan Pada
bahwa reward
PT. President
dan punishment
Indonesia Medan
secara
simultan
dapat
berpengaruh
positif dan
signifikan kinerja
karyawan pada
PT. ABC
President Indonesia
dengan nilai31,6%
2 Ayu hidayah Pengaruh Jurnal
Hasil
indriasari 2017 pemberian reward Manajemen
dan punishment pengujian
terhadap kinerja hipotesis (H3)
karyawan pada telah
PT.Wahana Shinta 3 membuktikan
Prestasi Logistik terdapat
pada Jakarta
pengaruh secara
bersama sama
antara
reward dan
punishment terhadap
kinerja karyawan.
Melalui hasil
perhitungan yang
telah dilakukan
3 Dicky saputra Pengaruh Reward Hasil
(2017) dan Punishment Jurnal
terhadap penelitian
Manajemen
produktivitas pada variabel
dan
karyawan Kewirausahaan berpengaruh
PT.Kereta Api Vol.8 No.1 reward dan
Indonesia Divisi Punishment
Regional Shinta 1 secara signifikan
SumateraBarat dan positif terhadap
Produktivitas kerja
4 Arik Prastya Shinta 5
Pengaruh Hasil
(2014)
Reward dan penelitian
Punishment menunjukan
terhadap variabel .
Motivasi penelitian
Kerja Sera secara
Dampaknya parsial,berpeng
TerhadapKinerja aruh signifikan
24
terhadap
motivasi
karyawan
dengan
koefisien beta
0.337 dan sig.0.0024
sedangkan Parsial
Punishment tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja motivasi
5 Andika Putra Pengaruh Reward Hasil Penelitian
(2017) danPunishment Jurnal Riset Menunjukan
terhadap Motivasi Manajemen Reward dan
Kerja Karyawan Punishment
Goldia Camilan berpengaruh secara
Malang simultanterhadap
variabel motivasi
kerja. Dan Reward
dan Punishment
Berpengaruh parsial
terhadapvariabel
motivasi kerja
6 Elzi Sayyid Pengaruh Gaya Hasil
(2013) Kepemimpinan Jurnal menunjukan
terhadap Motivasi Administrasi
Kerja PT. Malang pengaruh
Bisnis (JAB)
Intermedia Pers Vol.1 No.1 signifikan
secara serentak
antara
variabel X1 , X2
terhadap
variabel Y hal
ini dibuktikan
hasil F Tabel
dengan derajat
bebas ni1 = 3
dan n2 = 28
dengan a= 0,05
adalah sebesar
2,947
7 Gunanto(2018) Pengaruh Reward Hasil
dan Punishment Joernal menunjukan
terhadap Kinerja International
Welder Studi reward dan
Infaktor
Kasus Proyek vol.1no.1 punishment
Pipeline Spread 4 memberikan
Labuan pengaruh
Maringgai – signifikan secara
Tanjung karang
simultan
25
No nama peneliti variable jurnal Hasil
8 Pinar Gungor The Relationship Hasil penelitian
(2011) Between Reward Jurnal ini
Management Internasional
System and menimbulkan
Strategik
Employee Management hubungan
Perfomance with Conference positif terhadap
the Meadiatung system
Role of penghargaan
Motivation A dan motivas
Quantitative
intristik.
Study on
Menurut temuan
merekatidak
dipengaruhi oleh
desain
9 Shinta 2 Hasil penelitianini
Dwiyanti The Effect of
menimbulkan
Rewards on
(2019) berpengaruh positif,
Employee dan juga variabel
vol. 2 No3 Performance punishment
with Employee berpengaruh positif
Engagement dan signifikan.
as an Intervening
Variable in
Indonesian
Pharmaceu tical
Companies
10 Shinta 4 Hasil penelitian pada
Ayu Pengaruh
uji parsial (uji-t) dapat
Pemberian diketahui bahwa
Hidaya
Reward Dan variabel reward
Indrisari Punishment berpengaruh positif,
2018 Terhadap dan juga variabel
Kinerja punishment
karyawan Pada berpengaruh positif
PT. Evans dan signifikan.
Group Kiri
Aceh Tambang
26
2.6 Kerangka Pemikiran
dapat dilihat keterkaitan antara variabel independen (X1) dan (X2) dengan variabel
dependen (Y).
2.7 Hipotesis
2.7.1 Pengaruh Reward terhadap Motivasi kerja Karyawan
Reward adalah hadiah yang diberikan atas perbuatan – perbuatan/hal – hal yang
baik yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial
(individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Reward (X1) terhadap
Kinerja Karyawan (Y).Menurut Ramayulis (2008). Menurut Sutrisno (2012:119)
reward merupakan alat memotivasi untuk mendorong yang paling ampuh bagi
perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. Adapun reward
yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja keras,
dan memungkinkan mereka bekerja tidak tenang, dari sini jelaslah besar kecilnya
reward sangat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan.
Penelitian Ayu hidaya indrisari 2018 membuktikan adanya pengaruh positif
pengaruh reward terhadap motivasi kerja karyawan, penelitian ini sama juga
dengan penelitian Gunanto (2018) yang menyatakan reward berpengaruh signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan
27
2.7.2 Pengaruh Punishment Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Menurut Siagian (2006) Punishment adalah suatu perbuatan dimana orang yang
sadar dan sengaja menjatuhkan nestapa pada orang lain dengan tujuan untuk
memperbaiki atau melindungi dirinya sendiri dari kelemahan jasmani dan rohani
Penelitian andika pratama (2017) membuktikan adanya pengaruh punishment
terhadap motivasi kerja karyawan, penelitian ini juga sama dengan penelitian Ayu
hidayah indriasari (2017) yang menyatakan Punishment berpengaruh secara
bersamaan terhadap motivasi kerja karyawan .
Penelitian Pinar Gungor (2011) membuktikan adanya pengaruh positif reward dan
punishment terhadap motivasi kerja karyawan, penelitian ini juga sama dengan
penelitian Rizki Khairunnisa 2019 yang menyatakan Punishment dan reward
berpengaruh Positif terhadap motivasi kerja karyawan.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan maupun Staf Bandar Udara
Radin Inten II Lampung. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah metode pengambilan sampel yang
menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2015). Dengan
sampel penelitian sebanyak 32 dan populasi 32 Bandar Udara Radin Inten II
Lampung.
1. Variable Independent X
Reward (X1)
Berdasarkan pada landasan teori Bab II, reward difokuskan pada promosi jabatan,
pengembangan karir, insentif dan kompensasi.
Definisi Operasional
Variabel Definisi Konseptual Indikator/Dimensi Ukuran
Reward (X1) Reward adalah usaha - Gaji tetap 1.Gaji yang sesuai dengan
(Nawawi, 2005:319) menumbuhkan
beban
perasaan diterima
pekerjaan
(diakui) di
lingkungan 2.Gaji sesuai dengan
kerja,yang keahlian
menyentuh aspek 3.Pentingnya kelayakan gaji
kompensasi dan untuk
aspek hubungan mengkonsistensikan kinerja
antara para pekerja
yang satu dengan
yang lain
29
1. Insentif sesuai dengan
kinerja dan prestasi
2. Pentingnya insentif untuk
menambah kualitas kinerja
menumbuhkan - Pelatihan dan 1. Dapat mengikuti
pengemba ngan karir pelatihan 2. Mempunyai
kesempatan yang sama
untuk mengembang kan
karir
perasaan - Asuransi 1. Mendapatkan asuransi
ketenagakerja an
2. Mendapatkan Asuransi
kesehatan
- Promosi jabatan 1. Kesempatan yang sama
untuk mendapat promosi
2. Promosi untuk karyawan
berprestasi
2. Variable
Independent X2
Selain diberi reward karyawan yang lalai dalam pekerjaannya akan mendapatkan
punishment. Berdasarkan pada landasan teori bab II, punishment yang meliputi :
hukuman ringan, hukuman sedang, hukuman berat.
Definisi Operasional
Variabel Definisi Konseptual Indikator/Dimensi Ukuran
Punisment Ancaman hukuman - Hukuman Ringan 1. Terlambat datang kerja
yang bertujuan untuk mendapatkan
memperbaiki kinerja 2. Tidak memakai atribut
karyawan pelanggar, kerja dengan baik
memelihara mendapatkan SP 1
peraturan yang
berlaku dan
memberikan
pelajaran pada
pelanggar.
- Hukuman sedang 1. Meninggalkan tugas
tanpa ijin mendapatkan SP
2
2. Tidur saat kerja
mendapatkan SP 2
3. Sengaja membuat
keributan ditempat kerja
mendapatkan SP 2
- Hukuman berat 1. Mencuri barang milik
perusahaan mendapatkan
SP3 / PHK
2. Mengancam pimpinan
perusahaan atau atasan
mendapatkan sanksi
skorsing atau PHK
30
3. Motivasi Kerja
Berdasarkan pada landasan teori bab II, aspek-aspek yang dinilai dalam,motivasi
karyawan meliputi: soft skill dan hard skill
Definisi Operasional
Variabel Definisi Konseptual Indikator/Dimensi Ukuran
Motivasi (Y) Motivasi adalah Kemampuan 1. Pengetahuan tentang
(Hafidzi dkk, pemberian daya Konseptual pekerjaan
2019:52) penggerak yang Kemampuan 2. Penyelesaian tugas
menciptakan interpersonal dengan baik
kegairahan kerja 3. Pekerjaan tepat waktu
seseorang agar 4. Keterampilan dalam
mereka mampu bekerja
bekerja sama,bekerja 5. Tanggung jawab terhadap
efektif,dan integrasi pekerjaan
dengan segala daya 6. Loyalitas dalam
upaya untuk pekerjaan 7. Tanggung
mencapai kepuasan. jawab terhadap atasan
8. Pemahaman Instruksi
kerja 9. Kemampuan
bekerja sama dengan tim
10. Kemampuan
berkomunikasi
11. Kemampuan
memotivasi timnya
12. Kemampuan melakukan
negosiasi
a. Wawancara
Yaitu melakukan wawancara langsung dengan kepala atau pimpinan pada PT.
Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Radin Inten II Lampung
b. Kuesioner
31
Tabel 3.2
Jawaban sekor
a. Uji Validitas
32
Uji validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
sepantasnya harus diukur (Sugiyono, 2011). Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kesamaan antar data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
apa yang terjadi pada objek peneliti sehingga terdapat data yang valid. uji validitas
digunakan untuk mengukur data yang terkumpul agar hasilnya valid. dengan
instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
diharuskan valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariate
diantara masing-masing skor per indikator dengan total skor variabel penelitian
(Aslichati, 2011)
Perhitungan uji validitas menggunakan program aplikasi olah data SPSS for
windows versi 2.0. butir angket yang sah atau valid dikatakan apabila mempunyai
nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% pada df (N-2).
b. Uji Reliabilitas
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan) artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan) artinya variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan
33
terhadap variabel terikat
1. Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas < nilai signifikansi (sig ≤ 0,05), maka
model penelitian dapat digunakan
2. Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitas > nilai signifikansi (Sig ≥ 0,05), maka
model penelitian tidak dapat digunakan
Y= a+b1X1+b2X2+e
Keterangan :
Y =Kinerja
a = Constanta
e = Error disturbances
Jika nilai Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (cross escort) relatif rendah karena adanya variasi
yang besar antara masing – masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu
(time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali,
2011).
35
DAFTAR PUSTAKA
Bhernanda Tri Mulia Aziza Putri Artino1, Dede Nurohman 2. (2022). Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Bsi Kcp Tulungagung. Scientific Journal Of Reflection
Srivastava, A., Locke, EA and Bartol, KM (2001). Money and Subjective Well-Being it's
Not the Money, it's the Motives, Journal of Personality and Social Psychology,Vol.
80, pp. 959-971.
Andika putra pratama (2017). Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan Goldia Camilan Malang – Jurnal Riset Manajemen Prodi
Manajemen
Ayu Hidayah Indiasari. (2018). Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Evans Group Simpang Kiri Aceh Tamiang
https://www.neliti.com/id/publications/279615/pengaruh-reward-dan-punishment-terhad
ap-kinerja-welder-studi-kasus-di-proyek-pip
Rizky Khairun, Nisa. (2019). Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. President Indonesia Medan, 9(7), 93–106.
Febrianti, S., Al Musadieq, M., & Prasetya, A. (2014). Pengaruh Reward Dan
Punishment Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja (Studi
Pada Karyawan Pt. Panin Bank Tbk. Area Mikro Jombang). Jurnal Administrasi
Bisnis (Jab)|Vol (Vol. 12).
. (2014). Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya
Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Panin Bank Tbk. Area Mikro
36
Jombang), 4(3), 18–26.
Güngör, Pinar (2011). The relationship between reward management system and
employee performance with the mediating role of motivation: A quantitative study
on global banks
https://jobs.smartrecruiters.com/PTAngkasaPuraIIPersero22/743999708592684-staff-ad
ministrasi-bandara-pt-angkasa-pura-ii-persero
https://repository.uir.ac.id/10936/1/165210511.pdf
(https://dephub.go.id/post/read/tingkatkan-kinerja,-pengelolaan-bandara-radin-inten-ii-la
mpung-diserahkan-ke-ap-ii?language=en).
37
LAMPIRAN
38
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Perkenalkan nama saya Rico pratama, saya mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna memenuhi tugas akhir saya. Mohon
kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan
kuesioner yang penulis susun dalam rangka pelaksanaan penelitian. Jawaban yang
Bapak/Ibu/Sdr berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan maupun jabatan, mengingat
kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Sdr akan kami jaga.
1. Identitas Responden
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Umur :……..tahun
3. Pendidikan
a. SD b. SLTP
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban
Bapak/Ibu/Sdr.
39
Financial Reward (X1)
No Pernyataan STS TS N S ST
Motivasi (Y)
No Pernyataan STS TS N S ST
a. Fisiologi
Perusahaan menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung semua
40
c. Kebuthan Sosial
Perusahaan memberikan kebebsan kepada
setiap karyawan untuk dapat bersosialisasi
3
serta bekerja sama dalam menyelesaikan
permasalhan yang ada.
d. Kebutuhan Penghargaan
Perusahaan selalu memberikan (pujian,
penghargaan) bagi karyawan yang
4
berprestasi serta motivasi untuk
membangkitkan semnagat kerja.
e. Aktualisasi Diri
Perusahaan memberikan kebebasan
(Aktualisasi diri) dan kepercayaan penuh
5
kepada setiap karyawan untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
a. Kualitas
Selalu mengerjakan tugas sesuai kualitas
1
yang diinginkan oleh peusahaan
b. Kuantitas
Terampil dalam melaksanakan pekerjaan
2 sesuai dengan kuantitas (output, fungsi.
Waktu) yang diinginkan perusahaan.
c. Teamwork
41