MK. KEPEMIMPINAN
GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
PRODI S1 MJM - FE
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
MEDAN
OKTOBER 2021
ABSTRAK
i
ABSTRACT
On the other hand, an ineffective leadership style will not provide good
direction to his subordinates so that most employees do work with
compulsion and give results that are not optimal. Therefore, it takes a good
working relationship between leaders and employees. Work communication
between superiors and subordinates is very important to create a
harmonious and harmonious working relationship. By creating morale in
employees, it is hoped that every employee can work more optimally and
provide satisfactory results so that company goals can be achieved.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide ini
tepat waktu.
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................... i
ABSTRACT....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Permasalahan Yang Dibahas.................................................... 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Melihat dan mencari tau masalah-masalah apa saja yang terjadi pada
sebuah organisasi/perusahaan.
1
BAB II
1. Kegagalan Berkomunikasi
2
melihat. Jaman sekarang terutama untuk para milenial, mereka
berpendapat bahwa pekerjaan mereka tidak sekedar gaji yang mereka
terima namun berkontribusi untuk hal yang lebih baik.
B. Identifikasi Permasalahan
3
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang
menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut
siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24
Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra
bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala
internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai
perekat sosial.
4
yang trasformasional yang dapat membentuk ide dan gagasan karyawan
sehingga ketertinggalan dengan stasiun-stasiun televisi swasta dapat
diminimalisir. TVRI memiliki potensi coverage area yang menjangkau 65%
populasi Indonesia namun dengan sekitar 30% coverage transmisi dari Rp 650
miliar APBN-nya, ternyata lembaga penyiaran publik ini hanya mampu
mendapatkan audience share sebesar 0,75%. (kasali, 2013). Artinya
berdasarkan audience share yang hanya 0,75% artinya ada masalah besar
yang terjadi di televisi publik ini. Ini berarti ongkos untuk mendapatkan satu
penonton melalui TVRI jelas jauh lebih mahal daripada televisi-televisi
swasta lainya.
5
Giritli, et al. (2013) menyatakan adanya hubungan yang kuat antara
kepuasan kerja karyawan dengan komitmen organisasi. Berdasarkan uraian
tersebut maka hipotesis kedua adalah Kepuasan kerja karyawan
berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan PT. KPM.
6
Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan
kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi dan
gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh tidak langsung
terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan kerja.
7
4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kinerja karyawan?
8
kepemimpinan transformasional terhadap disiplin kerja sebesar 0,495 atau
49,5%.
9
oleh faktor lain, selain faktor disiplin kerja. Nilai koefisien korelasi 0,844
menunjukkan kekuatan hubungan antara disiplin kerja dan kinerja karyawan
sangat kuat, artinya setiap perubahan yang kecil, baik meningkat atau
menurun pada disiplin kerja akan mempengaruhi peningkatan atau
penurunan kinerja karyawan yang lebih besar. Total pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,844 atau 84,4%.
Pada PT. PLN (Persero) Rayon Puruk Cahu, penerapan dari gaya
kepemimpinan transformasional,budaya organisasi serta pengaruh dari
lingkungan kerja belum dilakukan pengukuran baik secara kuantitatif
maupun kualitatif sehingga tidak pernah ada ditunjukkan terkait hal ini
dalam bentuk penelitian. Namun jika dihubungkan dengan kondisi yang ada
saat ini dimana Rayon permasalahan yang sangat disoroti salah satunya
adalah penanganan pembayaran listrik yang tertunggak, yang datanya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
10
No RAYON TUNGGAKAN
Data di atas menunjukkan bahwa PT. PLN (Persero) Rayon Puruk Cahu
cukup baik dalam mengelola permasalahan tunggakan pembayaran
pelanggan, hal ini ditunjukkan bahwa PT. PLN (Persero) Rayon Puruk Cahu
memiliki tunggakan paling kecil dibandingkan dengan rayon lainnya. Data ini
menunjukkan salah satu bentuk produktivitas secara kuantitatif yang terukur
untuk salah satu hal yang bisa diambil untuk menunjukkan kinerja mereka.
11
organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas
(pemimpin).
ANALISIS INFERENSIAL
R2: 0.345
12
Variabel Standardized Coeffic t Sig. Keterang
ients hitun an
g
R2= 0.735
13
kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan.
melalui Y1 -
7 =0.210
Y1 – Y2 0.357 0.357 - -
X1,Y1 – Y2 0.826
14
Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh tidak langsung terhadap
kinerja karyawan melalui motivasi kerja
15
BAB III
16
meningkatnya kinerja karyawan atas komitmen organisasi, berdasarkan
analisis yang dilakukan pada komitmen organisasi tentang komponen
afektif, berkelanjutan dan normatif masa kerja pegawai yang didominasi
pegawai negeri sipil tidak terlalu memperdulikan untuk bisa
mempertahankan tempat bekerja dimana karyawan bekerja saat ini
dengan usia rata rata didominasi pegawai berusia antara 46-55 tahun.
17
7. Terdapat pengaruh dan signifikan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui komitmen organisasi adalah sebesar (X2 terhadap Z
melalui Y) = 0,2528, artinya budaya organisasi (X2) yang diukur oleh
kinerja karyawan (Z) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan
terhadap tinggi rendahnya kinerja karyawan yang dimediasi oleh
komitmen organisasi (Y). Dengan demikian tinggi rendahnya kinerja
karyawan dijelaskan oleh budaya organisasi yang dimediasi oleh
komitmen organisasi. besarnya kontribusi budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan yang dimediasi oleh komitmen organisasi adalah
sebesar 25,28%.
18
bahwa seharusnya perusahaan mempertimbangkan kembali besaran gaji
yang diterima karyawan dengan cara membandingkannya dengan besaran
gaji yang diberikan pesaing kepada karyawannya, perusahaan juga perlu
membandingkan antara besaran gaji dengan tanggung jawab yang
dibebankan serta jenis dan besaran tunjangan-tunjangan yang diberikan
untuk meningkatkan kepuasan karyawan.
19
dimana pimpinan berperan penting sebagai motivator agar dapat
bekerja dengan baik. Pimpinan telah melaksanakan gaya kepemimpinan
transformasional dengan cukup baik, akan tetapi pengaruh yang
diberikan gaya kepemimpinan transformasional itu sendiri belum
sepenuhnya tersampaikan pada para karyawannya. Untuk itu diperlukan
suatu gaya kepemimpinan transformasional yang dapat memberikan
contoh serta memberi pengaruh-pengaruh yang baik untuk para
karyawannya.
20
1. Terdapat pengaruh signifikan secara parsial Kepemimpinan
Transformasional terhadap Kinerja Karyawan dengan besar pengaruh
sebesar 81,1% termasuk kategori sangat kuat. Besarnaya pengaruh
tersebut di karenakan pimpinan memilikik harisma yang baik seperti
pimpinan dipercayai pegawai dalam memimpina perusahaan, pimpinan
memiliki wibawa dan dedikasi yang tinggi pada setiap pekerjaan. Selain
itu pimpinan juga mampu menginspirasi pegawai dalam melakukan
pekerjaaan seperti memberikan arahan dan mengayumi pegawai dan
memberiakan rasa optimisme dalam melakukan pekerjaan. Oleh sebab
itu pegawai mendapatkan ide-ide baru baik dalam pekerjaan atau cara
mengatasi permasalahan. Pimpinan PT. PLN (Persero) Rayon Puruk Cahu
dapat mengambil keputusan dengan baik serta memperhatiakan fasilias
kerja pegawai dalam memenuhi pekerjaan yang baik.
21
E. Solusi Dan Pembahasan Permasalahan Jurnal Kelima
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam pengplikasian rekayasa ide
melatih jiwa kepemimpinan ini adalah bagian pendalaman aspek-aspek yang
berkaitan dengan bagaimana cara kita memimpin diri sendiri secara
bertahap dan selanjutnya bagaimana memimpin orang lain maupun
kelompok.
23
DAFTAR PUSTAKA
24