Anda di halaman 1dari 6

MATERI KULIAH

“Bentuk dan Jenis Koperasi serta Proses Pendirian


Koperasi”

Mata Kulliah : Ekonomi Koperasi dan UMKM


Dosen pengampu : Sri Rezeki, SE.M.Si.Dr

MANAJEMEN A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Bentuk koperasi berdasarkan undang – undang koperasi

Menurut undang-undang perkoperasian, koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau


Koperasi Sekunder.
→ Primer adalah semua koperasi yang didirikan dan beranggotakan orang seorang
Sedangkan Koperasi Sekunder adalah semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum Koperasi Primer dan atau Badan Hukum
Koperasi Sekunder.
→ Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi
usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya bermuara
pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian koperasi
sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta mengembangkan
kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya, sehingga panda
dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi primer.
→ Sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja, melainkan juga
dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat kepentingan aktivitas atau
kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang sama tersebut akan dapat
dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi sekunder dalam skala kekuatan
yang lebih besar.
Koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dengan demikian, sebelum kita mendirikan
koperasi harus metentukan secara jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi
anggotanya.

Jenis Koperasi berdasarkan undang – undang Koperasi

Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dengan demikian, sebelum kita mendirikan
koperasi harus metentukan secara jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi
anggotanya.
Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah :
a. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk
kepentingan anggota, baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini dapat
dianggap pula sebagai koperasi jasa.
b. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau
pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk
kepentingan anggota dan masyarakat selaku konsumen.
c. Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang
dihasilkan anggota selaku produsen.
d. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil
produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
pemasaran/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.
e. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu
untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan dan
pelatihan, dan sebagainya

Proses Pendirian Koperasi

Tata Cara Pendirian Koperasi

Perlu diketahui, setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,dan
Menengah (PP 7/2021), dalam Pasal 4 PP 7/2021 menyatakan, bahwa koperasi memperoleh
status badan hukum pada tanggal diterbitkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM
(Menkumham). 

Kemudian, Pasal 5 PP 7/2021 menyebutkan pembentukan koperasi dilakukan dengan akta


pendirian yang memuat anggaran dasar. 

Adapun prosedur pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen KUKM 9/2018, sebagai
berikut:

→ Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian. Berdasarkan Pasal 6


ayat (1)  PP 7/2021 rapat pendirian, merupakan langkah awal untuk mendirikan koperasi
yang dihadiri oleh para pendiri. 

Rapat pembentukan koperasi dapat dilakukan secara daring dan/atau luring. Hal ini guna
memaksimalkan kehadiran setiap anggota koperasi, khususnya dalam menyampaikan
pendapatnya. Hasil rapat pembentukan dinyatakan dengan notulen atau berita acara yang
ditandatangani oleh pimpinan rapat, dalam bentuk paraf atau tanda tangan dengan tinta basah
atau elektronik.
Rapat pembentukan tersebut, membahas materi rancangan anggaran dasar. Adapun isi dari
anggaran dasar dalam akta pendirian koperasi, yaitu: 

 Daftar nama pendiri


 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan serta bidang usaha
 Ketentuan mengenai keanggotaan
 Ketentuan mengenai Rapat Anggota
 Ketentuan mengenai pengelolaan
 Ketentuan mengenai permodalan
 Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
 Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
 Ketentuan mengenai sanksi. 

→ Setelah rapat pembentukan selesai maka Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) dapat
membuat akta pendirian koperasi. 

→ Selanjutnya para pendiri atau kuasa pendiri dapat mengajukan akta pendirian koperasi
kepada Menteri dalam jangka waktu 30 hari setelah koperasi mendapat persetujuan nama
koperasi dari sistem Administrasi Hukum Umum (AHU) online.  Apabila dalam jangka
waktu tersebut koperasi tidak mengajukan akta pendirian koperasi, maka persetujuan nama
koperasi melalui AHU online kadaluarsa. 

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2018 telah mengatur tentang 
tahapan dan tata cara pendirian koperasi, yaitu :

 Perencanaan Pendirian Koperasi


 Penyampaian rencana dan konsultasi ke daerah pusat maupun dinas
 Rapat Pendirian Koperasi
 Verifikasi Nama Koperasi
 Pengajuan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi
 Verifikasi Dokumen Permohonan
 Mekanisme di Sisminbhkop
 Pengesahan Pendirian Koperasi

Syarat Pendirian Koperasi

Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan
Perkoperasian telah mengatur mengenai persyaratan pendirian Koperasi di Indonesia. 
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian koperasi yang harus
dihadiri oleh para pendiri, dan juga dihadiri oleh pejabat yang berguna untuk melakukan
penyuluhan terkait koperasi. Jumlah orang yang hadir dalam pendirian koperasi akan berbeda
tergantung jenisnya. Untuk pendirian koperasi primer dihadiri oleh 20 orang dan akan lebih
sedikit untuk koperasi sekunder.
→ Syarat Koperasi Primer

Pendiri koperasi mengajukan akta pendirian koperasi baik itu secara tertulis maupun secara
elektronik kepada Menteri dengan melampirkan beberapa persyaratan, yaitu:

 Dua rangkap akta pendirian koperasi (bermaterai)


 Berita acara rapat pendirian koperasi
 Surat bukti penyetoran modal, 
 Rencana awal kegiatan koperasi

→ Syarat Koperasi Sekunder

Syarat untuk mendirikan koperasi sekunder sama seperti koperasi primer, namun terdapat
beberapa tambahan dokumen berupa:

 Hasil berita acara rapat pendirian 


 Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder
 NPWP aktif untuk setiap calon anggota koperasi primer dan/atau sekunder

→ Syarat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 

Terdapat persyaratan khusus untuk KSP yang bisa dilihat pada:

 Pasal 10 ayat (5) Permen Koperasi dan UKM No. 9 thn 2018 

Setelah pengajuan akta pendirian koperasi, dan mendapatkan penilaian terkait anggaran
dasar serta persyaratan administrasi. Maka Menteri akan menerbitkan dua opsi surat, yaitu
Surat Keputusan (SK) penerimaan, atau penolakan.
Daftar Pustaka

https://kopkun.com/learning-coop/bentuk-dan-jenis-koperasi.html

https://cucoindo.org/2020/04/20/bentuk-dan-jenis-koperasi/

https://smartlegal.id/badan-usaha/pendirian-koperasi/2021/03/01/pendirian-koperasi-2021-
begini-syarat-dan-prosedur-lengkapnya/

https://izin.co.id/indonesia-business-tips/2020/12/29/syarat-pendirian-koperasi/

Anda mungkin juga menyukai