Anda di halaman 1dari 16

USAHA

SIMPAN PINJAM
KELOMPOK 5

Yudha Firmansyah (20210015)

Annisa Roudlotun Nikmah (20210019)

Ali Maksum (20210029)


Pengertian Usaha Simpan Pinjam

Kegiatan simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi
yang bersangkutan , calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain, dan atau
anggotanya

Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat (15) koperasi simpan pinjam
adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha.
Kegiatan lembaga ini berupa menerima simpanan maupun pinjaman yang modalnya
diperoleh dari simpanan anggota (simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan
sukarela/hibah) dan dari modal pinjaman kepala badan usaha/koperasi lainnya. Koperasi ini
bertujuan agar masyarakat dapat menabung dengan aman dan melakukan pinjaman dengan
bungan yang kecil
RUANG LINGKUP

Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah
penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai
dan untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani
tidak saja anggota tetapi juga masyarakat luas.
Kegiatan simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan penghimpunan dana
baik dari anggota ataupun masyarakat umum. Bentuk penghimpunan berupa tabungan
atau simpanan dan pinjaman modal. Sedangkan dilihat dari aspek aktiva, koperasi simpan
pinjam merupakan upaya yntuk memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari hasil
penghimpunan yang disalurkan kepada anggota dalam bentuk pinjman.
LEGALITAS

Diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah republik Indonesia No.
15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan pinjam oleh Koperasi pasal 6

Dalam suatu usaha, legalitas berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki untuk sarana perlindungan
hukum. Untuk menjalankan KSP, ada beberapa legalitas yang perlu dipenuhi

1. Prosedur Mendirikan Koperasi Simpan Pinjam. Menurut Pasal 6 angka 1 UU No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja, mendirikan KSP minimal didirikan oleh 9 orang (koperasi primer)
atau minimal 3 koperasi sekunder. Rincian KSP diatur pada Peraturan Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah No. 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan
Pembinaan Pengkoperasian, sebagai berikut:
a. Rapat pendirian KSP. Hal ini untuk mernacang Anggaran Dasar, penanaman koperasi,
dan landasan dibentuknya Akta Pendirian Koperasi. Nama yang disepakati didaftarkan
online ke Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum (DJAHU)
b. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Simpan Pinjam. Setelah nama disetujui, dalam 30
hari KSP wajib mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian ke Menteri
2. Izin Usaha Koperasi Simpan Pinjam
Izin ini di atur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor. 11 Tahun 2018 tentang Perizinan Usaha Simpan Pinjam
Koperasi. Agar dapat izin usaha KSP harus mengakses laman online Single
Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan
cara pendiri memasukkan Nomor Pengesahan Badan Hukum Koperasi dengan
memenuhi komitmen. Komitmen tersebut pada dasarnya sama dengan
dokumen-dokumen yang harus dipenuhi pada permohonan pengesahan akta
pendirian, anmun diatur mengenai nominal penyetoran modal senidri, yaitu
a. KSP Primer
- Wilayah keanggotaan dalam kota/kabupaten, minimal Rp. 15.000.000,00;
- Wilayah keanggotaan lintas kota/kabupaten, minimal Rp. 75.000.000,00;
- Wilayah keanggotaan lintas provinsi, minimal Rp. 375.000.000,00;
b. KSP Sekunder
- Wilayah keanggotaan dalam kota/kabupaten, minimal Rp. 50.000.000,00;
- Wilayah keanggotaan lintas kota/kabupaten, minimal Rp. 150.000.000,00;
- Wilayah keanggotaan lintas provinsi, minimal Rp. 500.000.000,00;
BENTUK KOPERASI SIMPAN PINJAM
Contoh-contoh bentuk koperasi simpan pinjam, yaitu:

- KUD (Koperasi Simpan Pinjam Unit Desa)


KUD adalah jenis koperasi yang dikelola oleh pedesaan yang mempunyai fungsi untuk
memenuhi kebutuhan anggota masyarakat dipedesaan tersebut.
- KSU (Koperasi Serba Usaha)
KSU adalah koperasi yang dikelola oleh siapa saja yang sangat utama yaitu di kota-kota
besar. Kehadiran KSU ini sangat penting sekali untuk menunjang perekonomian perkotaan
karena kebutuhan usaha dan hidup dikota semakin tinggi.
- KPS (Koperasi Pasar)
KPS adalah bentuk koperasi yang dikelola oleh pasar yang dimana perannya sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan pedagang. Tidak hanya itu saja KPS juga sangat
berpengaruh dalam menyatukan anggota pasar dan juga lainnya seperti tukang parkir,
tukang becak, kuli panggul dan lainnya.
- KKD (Koperasi Kredit)
KKD juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat, adapun tujuannya untuk
memudahkan dan membantu para anggota didalamnya. Biasanya KKD ini berbentuk
kelompok kecil seperti yang sering kita ikuti yaitu Arisan dan sifat dari koperasi ini tidak
tetap.
PENDIRIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
Dasar hukum mendirikan koperasi adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar koperasi, dan Peraturan Menteri Nomor 1
Tahun 2006 yaitu tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar
koperasi. Mendirikan koperasi minimal 20 orang dimulai dari rapat pembentukan mengenai berbagai kesepakatan sebagai dasar
pengajuan akta pendirian ke notaris lalu diajukan ke pejabat yang berwenang untuk dievaluasi. Yang ahrus dilampirkan berupa
salinan akta pendirian bermaterai, akkta pendirian yang ditandatangani notaris, surat bukti tersedianya modal, rencana kegiatan
usaha sekurang-kurangnya 3 tahun kedepan, dan RAPB.

Syarat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 


a. Terdapat persyaratan khusus untuk KSP yaitu pada Pasal 10 ayat (5) Permen Koperasi dan UKM No. 9 thn
2018 , Setelah pengajuan akta pendirian koperasi, dan mendapatkan penilaian terkait anggaran dasar
serta persyaratan administrasi. Maka Menteri akan menerbitkan dua opsi surat, yaitu Surat Keputusan
(SK) penerimaan, atau penolakan.
b. Tahapan dan Prosedur Pendirian Koperasi yaitu Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun
2018 telah mengatur tentang  tahapan dan tata cara pendirian koperasi, yaitu : (1) Perencanaan
Pendirian Koperasi, (2) penyampaian rencana dan konsultasi ke daerah pusat maupun dinas, (3) rapat
pendirian koperasi, (4) Verifikasi Nama Koperasi (5) Pengajuan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi, (6)
Verifikasi Dokumen Permohonan (7) Mekanisme di Sisminbhkop, (8) Pengesahan Pendirian Koperasi
PERANGKAT ORGANISASI

- Rapat Anggota, paling sedikit sekali dalam setahun dan dihadiri minimal setengah
ditambah satu dari jumlah anggota.
- Pengurus, mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam
rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan rencana atau langkah-langkah
operasionalnya.
- Badan Pengawas atau Pemeriksa, bertugas melakukan pengawasan terhadapt tugas
para pengurus.
- Persyaratan lengkap dan persyaratan khusus koperasi simpan pinjam (terdapat di
bagian legalitas
PEMBENTUKAN UNIT
SIMPAN PINJAM KOPERASI
Persyaratan lengkap untuk mementuk dan mendirikan koperasi simpan pinjam, yaitu:

- Fotocopy akta pendirian koperasi dari notaris (rangkap dua)


- Berita acara rapat pendirian koperasi
- Daftar hadir rapat pendirian yang telah ditandatangani semua anggota
- Fotocopy KTP pendir
- Kuasa pendiri atau pengurus terpilih yang bertugas untuk mengurus proses pengesahan
penbentukan koperasi
- Surat bukti tersedianya modal
- Rencana kegiatan usaha koperasi dalam 3 tahun ke depan
- Rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi
- Daftar susunan kepengurusan dan pengawas koperasi
- Daftar sarana kerja koperasi
- urat pernyataan yang menyatakan tidak memiliki hubungan keluarga anatara pengurus
- Sususnan struktur organisasi koperasi
Khusus untuk koperasi simpan pinjam beberapa persyaratan tambahan antara lain:

- Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, itu berupa deposito puda bank

pemerintah atas nama menteri negara koperasi dan umkm


- Kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan usp yang dikelola secara kusus dan
terpisah dari pembukuan koperasinya.
- Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
- Surat perjanjian kerja antara pengurus koperasi dengan pengelola USPkoperasi
- Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan beberapa pomn berikut
seperti bukti telah mengikuti pelatihan atau magang usaha simpan pinjam koperasi, surat
keterangan berkelakuan baik atau SKCK, surat pernyataan tidak mempunyai hubungan
sedarah dengan pengurus dan pengawas, dan terakhir adalah surat pernyataan pengelola
tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna waktu
- Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam
- Menyediakan surat pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilaikeschata USP
koperasinya oleh pejabat yang berwenang. Info lebih detail dapat anda lihat di situs
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
PEMBUKAAN JARINGAN PELAYANAN
USAHA SIMPAN PINJAM

Jaringan Pelayanan adalah bentuk pelayanan koperasi melalui pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan
kantor kas dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada anggota
Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018
tentang Perizinan Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pasal 6
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu dilaksanakan dengan peryaratan:
a. memiliki Izin Operasional pembukaan Kantor Cabang
b. Kantor Cabang telah melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam paling sedikit 6 (enam)
bulan;
c. mempunyai anggota paling sedikit 20 (dua puluh) orang di daerah yang akan dibuka Jaringan
Pelayanannya;
d. memiliki laporan keuangan Kantor Cabang yang bersangkutan dalam 1 (satu) tahun terakhir;
e. memiliki persetujuan pembukaan Kantor Cabang Pembantu dari bupati/wali kota setempat jika
tidak memiliki Kantor Cabang pada kabupaten/kota setempat;
f. memiliki rencana kerja Kantor Cabang Pembantu paling sedikit 1 (satu) tahun;
g. memiliki daftar nama dan riwayat hidup calon pimpinan dan daftar nama calon karyawan
Kantor Cabang Pembantu; dan
h. calon kepala cabang pembantu wajib memiliki sertifikat kompetensi.
STANDAR OPERASIONAL MANAGEMEN USAHA
SIMPAN PINJAM

Standar Operasional Managemen Usaha Simpan pinjam diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah republik Indonesia No. 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan pinjam oleh Koperasi

Pasal 14, berbunyi “Standar Operasional Manajemen merupakan panduan bagi pihak manajemen KSP dan USP
Koperasi dalam memberikan pelayanan prima bagi anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotannya..”

Pasal 15 berbunyi, “Ruang lingkup strandar operasional manajemen meliputi 3 (tiga) bagian yang terdiri dari: a.
standar operasional manajemen kelembagaan KSP/USP Koperasi; b. standar operasional manajemenusaha KSP/USP
Koperasi; c. standar operasional manajemen keuangan KSP/USP Koperasi; dan d. pengamanan aset dan hutang.”

Pasal 16 berbunyi “Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penyusunan standar operasional manajemen KSP dan
USP Koperasi diatur dengan Peraturan Deputi Bidang Pembiayaan.”
MODAL USAHA SIMPAN PINJAM

Sumber permodalan koperasi simpan pinjam berasal dari dua sumber, yaitu dari modal sendiri dan dari modal
pinjaman. Modal pinjaman adalah modal yang dihimpun dari para anggota, koperasi lain, dan lembaga keuangan lain
seperti Bank. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari para anggota koperasi, yaitu berupa simpanan wajib,
simpanan pokok, simpanan sukarela, dan hibah. Secara ringkas, berikut adalah beberapa sumber modal koperasi:

a. Simpanan Pokok, yaitu simpanan wajib sejumlah uang yang harus dibayar oleh para anggota
saat pertamakali bergabung menjadi anggota koperasi dan tidak dapat diambil kembali
selama menjadi anggota. Besar simpanan pokok masing-masing anggota nilainya sama.
b. Simpanan Wajib, yaitu simpanan wajib sejumlah uang yang harus diserahkan para anggota
koperasi setiap periode waktu tertentu dan dengan nominal tertentu.
c. Simpanan bebas/ sukarela, yaitu simpanan yang diberikan para anggota koperasi secara
sukarela dan bisa diambil kembali kapan saja
d. Hibah/ Donasi, yaitu uang atau barang modal yang memiliki nilai yang diterima dari pihak
pemberi dan sifatnya tidak mengikat.
KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah republik Indonesia No. 15/Per/M.KUKM/IX/2015
tentang Usaha Simpan pinjam oleh Koperasi Pasal 19

(1) Kegiatan usaha simpan pinjam meliputi:


a. menghimpun simpanan dari anggota;
b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau
anggotanya; dan
c. mengelola keseimbangan sumber dana dan penyaluran pinjaman.
(2) Calon anggota koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
wajib menjadi anggota koperasi.
(3) Kegiatan usaha simpan pinjam dengan koperasi lain dilakukan melalui kemitraan yang dituangkan dalam
perjanjian tertulis.

Pasal 20 ayat (1) berbunyi “Kegiatan usaha simpan pinjam dilaksanakan dengan tata kelola yang baik, menerapkan prinsip kehati-hatian dan
manajemen risiko, serta mematuhi peraturan yang terkait dengan pengelolaan usaha simpan pinjam.”
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai