Anda di halaman 1dari 22

SOSIALISASI UNDANG –

UNDANG NO 17 TAHUN 2012

TENTANG
PERKOPERASIAN
Andi Kuswandi, SE
Dinas Koperasi, UMKM dan
Pasar Kota Depok
27 Maret 2013
II. CAKUPAN UU NO.17/2012 TENTANG
PERKOPERASIAN
2

10
126 PP
17
PA 6
BA
SA PE
B RM
L
EN
3

A.Peraturan Pemerintah
1. Ketentuan mengenai tata cara pemakaian nama Koperasi (Pasal 17 ayat (4))
V. TINDAK LANJUT PERATURAN PELAKSANAAN UU TENTANG PERKOPERASIANYANG HARUS DIPERSIAPKAN

2. Ketentuan mengenai tata cara pengembangan jenis Koperasi (Pasal 85)


3. Ketentuan mengenai Koperasi berdasarkan prinsip ekonomi syariah (Pasal 87 ayat
(4))
4. Ketentuan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal
94 ayat (5))
5. Ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 95)
6. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembubaran, penyelesaian, dan
hapusnya status badan hukum Koperasi (Pasal 111)
7. Ketentuan mengenai peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta persyaratan
dan tata cara pemberian perlindungan kepada Koperasi (Pasal 113 ayat (2))
8. Ketentuan mengenai jenis, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi
administratif (Pasal 120 ayat (3))
9. Ketentuan mengenai Modal Koperasi (Pasal 77)
10.Ketentuan mengenai Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 100
B. Peraturan Menteri

(1) Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan permohonan pengesahan Koperasi
sebagai badan hukum (Pasal 10 ayat (5))
(2) Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu, dan Kantor Kas (Pasal 90 ayat (3))
(3) Ketentuan mengenai pengawasan dan pemeriksaan Koperasi (Pasal 99)
(4) Ketentuan mengenai penggabungan atau peleburan Koperasi (Pasal 101 ayat (6))
(5) Ketentuan mengenai Tata Cara Perubahan Unit Simpan Pinjam menjadi KSP (Pasal
122 ayat (4))
(6) Ketentuan mengenai persyaratan standart kompenti pengawas dan pengurus
koperasi simpan pinjam (pasal 92 ayat (2)).
BAB DALAM UNDANG –UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG
PERKOPERASIAN
5
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Landasan, Asas dan Tujuan
Bab III Nilai dan Prinsip
Bab IV Pendirian, Anggaran Dasar, Perubahan Anggaran Dasar, dan Pengumuman
Bab V Keanggotaan
Bab VI Perangkat Organisasi
Bab VII Modal
Bab VIII Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan
Bab IX Jenis, Tingkatan, dan Usaha
Bab X Koperasi Simpan Pinjam
Bab XI Pengawasan dan Pemeriksaan
Bab XII Penggabungan dan Peleburan
Bab XIII Pembubaran, Penyelesaian, dan Hapusnya Status Badan Hukum
Bab XIV Pemberdayaan
Bab XV Sanksi Administratif
Bab XVI Ketentuan Peralihan
Bab XVII Ketentuan Penutup
SUBSTANSI PENTING DALAM UNDANG –UNDANG
NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG
PERKOPERASIAN
6
1. Judul RUU tentang Koperasi disepakati berubah menjadi RUU tentang
Perkoperasian;
2. Diakomodasikannya Nilai dan Prinsip Koperasi sesuai dengan nilai-
nilai luhur Bangsa Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan hasil kongres International
Cooperative Alliance (ICA); (Pasal 5-6)
3. Pendirian Koperasi harus melalui akta autentik; (Pasal 9) yang dibuat
oleh Notaris Pejabat Pembuat Akta Koperasi (NPAK).
4. Penggunaan nama koperasi diatur.
5. Kemudahan rakyat dalam membentuk koperasi, dimana secara tegas diatur,
setiap permohonan pendirian koperasi harus sudah mendapat persetujuan
selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari.
6. Dalam pengelolaan menganut sistem two layer:
-pengawas
-pengurus + pengelola (jika diperlukan)
Lanjutan…
7

7. Jenis Koperasi :
1) Koperasi Produksi
2) Koperasi Konsumen
3) Koperasi Jasa
4) Koperasi Simpan Pinjam
8. Pengurus bisa dari non anggota
9. RAT selambat-lambatnya 5 (lima) bulan, dengan undangan sudah
diedarkan 14 (empat belas) hari
10. Bahan RAT secara lengkap terperinci
11. Bagi koperasi yang memiliki anggota lebih dari 500 orang, RAT bisa
dilakukan dengan sistem delegasi.
12.Pengawas sebagai unsur alat perlengkapan organisasi koperasi
ditingkatkan peranan dan kewenangannya
Lanjutan…
13. Modal Koperasi terdiri dari Setoran
8 Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal; (Pasal 66) dengan pengaturan sebagai berikut :
a. Setoran Pokok
Harus dibuat dengan nilai yang serendah rendahnya, agar tidak ada
hambatan setiap orang untuk masuk sebagai anggota koperasi.
b. Sertifikat Modal Koperasi (SMK)
nilai nominal per lembar SMK tidak boleh melebihi nilai nominal Setoran
Pokok. SMK diharapkan menjadi instrumen penghimpunan modal /
equity koperasi yang dapat secara dinamis menangkap setiap peluang
usaha bagi koperasi.
c. Modal penyertaan
koperasi diperbolehkan menerima modal penyertaan dari anggota, non
anggota, pemerintah dan pemerintah daerah.
14. Istilah sisa hasil usaha diubah menjadi Selisih Hasil Usaha yang
meliputi Surplus Hasil Usaha dan Defisit Hasil Usaha;
15. Koperasi Simpan Pinjam hanya dapat menghimpun simpanan dan
menyalurkan pinjaman kepada anggota; (Pasal 89) untuk non anggota
diberikan waktu 3 (tiga) bulan harus sudah menjadi anggota.
Lanjutan…
9
16. Koperasi Simpan Pinjam harus mempunyai izin usaha, tidak boleh
memberikan pinjaman kepada koperasi lain, harus melalui sekundernya.
17. Unit Simpan Pinjam Koperasi dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun, wajib berubah /
memisahkan menjadi Koperasi Simpan Pinjam yang merupakan badan
hukum koperasi tersendiri; (Pasal 122)
18. Untuk meningkatkan dan memantapkan pelayanan Koperasi sesuai
kharakteristik masyarakat muslim secara tegas disebutkan bahwa koperasi diberi
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
ekonomi syariah; (Pasal 87)
19. Untuk menjamin simpanan anggota Koperasi Simpan Pinjam, Pemerintah
diamanatkan untuk membentuk dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan
anggota Koperasi Simpan Pinjam (LPS-KSP) melalui Peraturan Pemerintah;
(Pasal 95 ayat (2).
20. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Koperasi akan lebih diintensifkan,
dalam kaitan ini khususnya untuk pengawasan terhadap koperasi simpan pinjam
Pemerintah juga diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawasan
Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP) yang bertanggung jawab kepada Menteri
dan dibentuk melalui Peraturan Pemerintah; (Pasal 100)
Lanjutan…
21. Dalam pemberdayaan koperasi,
10
pemerintah dan pemerintah daerah
memberikan bimbingan kemudahan diantaranya; adalah memberikan
insentif pajak dan fiscal.

22. Lembaga gerakan Koperasi didorong untuk menjadi


lembaga yang mandiri dengan menghimpun iuran dari anggota serta
membentuk Dana Pengembangan Dewan Koperasi Indonesia.
(Pasal 115).

23. Dalam rangka penyesuaian terhadap Undang –


Undang nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian diberi
waktu 3 (tiga) tahun.

24. Pedoman pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17


Tahun 2012 tentang Perkoperasian dalam Peraturan Pemerintah dan
Peraturan menteri selambat lambatnya 2 (dua) tahun.
IMPLIKASI BAGI KOPERASI
11
A. Bagi Koperasi Baru
Dalam pembentukan koperasi akte pendirian dan anggaran dasar langsung
menyesuaikan dengan UU no. 17 / 2012

B. Bagi koperasi Yang Telah Lama


1. Yang tidak ada unit simpan pinjam, cukup mengadakan perubahan anggaran
dasar menyesuaikan UU 17/2012
2. Bagi koperasi simpan pinjam, cukup mengadakan perubahan anggaran dasar
menyesuaikan UU 17/2012
3. Bagi koperasi yang mempunyai unit simpan pinjam :
a. Jika usahanya hanya simpan pinjam saja, cukup langsung
perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi Simpan Pinjam.
b. Bagi koperasi yang memiliki usaha sektor riil dan unit usaha simpan
pinjam tetapi usaha sektor riilnya tidak ekonomis, maka unit
sektor riil yang tidak ekonomis dapat di liquidasi, dan
langsung melakukan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi Simpan
Pinjam.
c. Bagi koperasi yang usaha sektor riil dan unit usaha simpan pinjam
akan terus dipertahankan maka, unit simpan pinjam
melakukan pemisahan menjadi koperasi simpan pinjam.
PROSES PENDIRIAN DAN PENGESAHAN
BADAN HUKUM KOPERASI

Sekelompok orang atau


badan usaha koperasi
-Pejabat yang berwenang wajib Diterima BADAN
melakukan penelitian terhadap materi
mempunyai kegiatan anggaran dasar yang diajukan HUKUM
dan kepentingan
ekonomi yang sama -Pejabat yang berwenang melakukan TERBIT
pengecekan terhadap keberadaan
koperasi tersebut Ditolak

Keputusan
Pra Koperasi penolakan dan Disetujui
alasannya
Rarat Persiapan
disampaikan
kembali kepada
Rapat Pembentukan kuasa pendiri
Kop. Primer sekurang-kurangnya
paling lama 30
Membahas Anggaran dihadiri 20 orang pendiri . HARI
Terhadap
Keputus
an Akhir
Dasar Koperasi :
penolakan, para
Koperasi pendiri koperasi
Anggaran Dasar Mengajukan dapat mengajukan
memuat : Pembuatan Akta Oleh Notaris.
- Nama & tempat Permohonan permintaan ulang Ditolak
Pengesahan pengesahan akta
kedudukan koperasi
Secara pendirian koperasi
- Maksud & tujuan
Tertulis dalam jangka waktu
- Bidang Usaha
Kop. Sekunder dihadiri sekurang- paling lama 1 bulan
- Keanggotaan kepada
kurangnya 3 (tiga) koperasi Keputusan
-Rapat Anggota Pejabat
melalui wakil-wakilnya terhadap
-Pengurus & berwenang permintaan
Pengawas
ulang tersebut
- Sisa Hasil Usaha
diberikan paling
lambat 1 bulan
PERSYARATAN PENGESAHAN
BADAN HUKUM KOPERASI
1. FORMULIR BERITA ACARA PENDIRIAN
KOPERASI + FOTOCOPY KTP ANGGOTA PENDIRI
2. AKTA PENDIRIAN KOPERASI DARI NOTARIS
3. SURAT PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN
HUKUM KOPERASI DARI NOTARIS / KOPERASI
4. SURAT KETERANGAN DOMISILI KOPERASI DARI
KELURAHAN DIKETAHUI KECAMATAN
5. NPWP KOPERASI
PERBEDAAN ANTARA
BADAN HUKUM DAN IJIN USAHA

Izin Usaha Legalitas Usaha

Badan Hukum Legalitas Lembaga


Perbedaan Badan Hukum dan Ijin Usaha
Badan Hukum Usaha Instansi YMIU

Penerbangan Kementerian Perhubungan


PT Pelayaran Kementerian Perhubungan
Perdagangan Kementerian Perdagangan
Pegelolaan Hutan Kementerian Kehutanan dan Perkebunan
Perhotelan Kementerian Pariwisata
Perkebunan Kementerian Kehutanan dan Perkebunan
Perbankan Bank Indonesia

Koperasi Penerbangan Kementerian Perhubungan


Pelayaran Kementerian Perhubungan
Perdagangan Kementerian Perdagangan
Pegelolaan Hutan Kementerian Kehutanan dan Perkebunan
Perhotelan Kementerian Pariwisata
Perkebunan Kementerian Kehutanan dan Perkebunan
Perbankan Bank Indonesia

Istimewa Simpan Pinjam Kementerian Negara Koperasi dan UKM

Jadi harus lebih


Lembaga Usaha Full Comittmen Untuk
membina SP
15
MATRIK PELAYANAN KOPERASI BARU

AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN


PELAYANAN DOKUMEN
PEMBENTUKAN Sudah ada usulan nama Dicocokan dengan nama- ditolak dan diminta
Koperasi nama koperasi yang sudah mengajukan yang baru
KOPERASI ada di Dinas Kab/Kota,
kalau ternyata itu sudah
dipakai oleh koperasi lain
belum ada usulan nama Diberikan informasi tentang Mengajukan usulan 1 (satu)
Koperasi nama-nama koperasi yang calon nama Koperasi yang
sudah dipakai yang tidak akan dipakai sebagi nama
boleh lagi dipakai oleh Koperasi
pemohon

USULAN Sudah rapat persiapan Permohonan Pengesahan dapat diperoses setelah


pendirian risalah rapat dan Akte Pendirian sudah koperasi diminta
PENGESAHAN akte pendirin sudah jadi, diajukan ke kantor Dinas memperbaiki akte sesuai
AKTA tetapi masih berdasarkan
UU 25/1992
Koperasi, UMKM Kab/Kota degan UU No.17/2012

PENDIRIAN Akta belum jadi Diberikan Penyuluhan Diminta berkosultasi


tentang akte pendirian yang dengan Notaris dan Dinas
telah diusukan dengan UU terkait untuk merumuskan
No.17 tahun 2012 sesuai akte pendirian yang sudah
master AD sesuai UU 17/2012
AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN
PELAYANAN DOKUMEN
Aktanya masih akte yang dibuat oleh Sudah mengajukan Dapat diperoses setelah Koperasi
USULAN koperasi/bawah tangan dan anggaran permohonan pengesahan diminta sekaligus memperbaiki
PENGESAHAN dasarnya masih berdasarkan UU perubahan AD akte menjadi ake autentik dan
25/1992 anggaran dasar sekaligus
AKTA PERUBAHAN menyesuaika dengan UU 17/2012
ANGGARAN
Aktenya sudah autentik oleh Notaris Sudah mengajukan Koperasi diminta sekaligus
DASAR tetapi anggaran dasarnya masih permohonan pengesahan memperbaiki anggaran dasar
berdasarkan UU 25/1992 perubahan AD menyesuaikan UU 17/2012

Koperasi-koperasi yang bergabung Sudah mengajukan Koperasi diminta sekalikus


akte yang dibuat oleh permohonan pengesahan AD memperbaiki akte penggabungan
Koperasi/aktenya masih dibawah penggabungan menjadi akte autentik sekaligus
tangan dan anggaran dasarnya masih menyesuaikan AD dengan UU
berdasarkan UU 25/1992 17/2012
PENGGABUNGAN
Koperasi-koperasi yang bergabung Sudah mengajukan Koperasi diminta memperbaiki
aktenya sudah autentik tetapi permohonan pengesahan AD akte penggabungan sesuai
anggaran dasarnya masih penggabungan dengan UU 17/2012
bersasarkan UU 25/1992

Koperasi-koperasi yang meleburkan Sudah mengajukan nama koperasi tersebut ditolak,


diri menjadi 1 (satu) koperasi baru permohonan AD peleburan diminta mengajukan nama
yang sudah menyebutkan nama baru menjadi 1 (satu) koperasi koperasi baru sekaligus
akte yang dibuat oleh koperasi/bawah disertai dengan nama memperbaiki akte peleburan
tangan dan anggaran dasarnya masih koperasi baru tetapi nama menjadi akte hasil peleburan
berdasarkan UU 25/1992 tersebut sudah di pakai oleh menyesuaikan AD dengan UU
koperasi lain. 17/2012
PELEBURAN
Koperasi-koperasi yang meleburkan sudah mengajukan Diberikan Informasi tentang
diri menjadi 1 (satu) koperasi baru, permohonan pengesahan AD nama-nama koperasi yang sudah
tetapi belum mengajukan nama, hasil peleburan menjadi 1 dipakai yang tidak boleh lagi
aktenya sudah autentik serta (satu) nama koperasi baru dipakai oleh pemohon
anggaran dasarnya masih
berdasarkan UU No.25/1992
AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN
PELAYANAN DOKUMEN
Rapat persiapan pemisahan sudah Sudah mengajukan nama koperasi tersebut
dilakukan akte koperasi yang pengesahan permohonan ditolak, diminta mengajukan
melakukan pemisahan masih pemisahan AD dan nama koperasi baru sekaligus
berbentuk akte yang dibuat oleh namanya sudah dipakai memperbaiki akte bawah
koperasi/bawah tangan dan koperasi tetapi nama tangan menjadi akte autentik
PEMISAHAN anggaran dasarnya masih tersebut sudah dipakai sekaligus untuk 2 (dua)
berdasarkan UU no.17/2012 dan oleh koperasi lain koperasi tersebut dan
belum mengajukan nama baru menyesuaikan AD dengan UU
17/2012
Rapat persiapan pemisahan sudah Diberikan informasi koperasi diminta mengajukan
dilakukan akte koperasi yang tentang nama-nama 1 (satu) calon nama baru
melakukan pemisahan masih koperasi yang tidak boleh sekaligus memperbaiki akte
berbentuk akte yang dibuat oleh lagi dipakai oleh pemohon untuk 2 (dua) koperasi tsb dan
koperasi/bawah tangan dan koperasi menyesuaikan UU 17/2012
anggaran dasarnya masih
berdasarkan UU no.25/1992 dan
belum mengajukan nama
Ijin usaha simpan pinjam untuk sudah diajukan ditolak, tidak ada lagi ijin
USP KOP permohonan ijin usaha usaha simpan pinjam USP-
simpan pinjam KOP

Ijin Usaha simpan pinjam untuk sudah diajukan belum dapat diproses, koperasi
KSP yang akte masih dibuat oleh permohonan ijin usaha terlebih dahulu diminta
koperasi/bawah tangan dan simpan pinjam diperbaiki akte menjadi akte
IJIN USAHA anggaran dasarnya masih autentik sekaligus
SIMPAN PINJAM berdasarkan UU No.12/1992 menyesuaikan anggaran dasar
degan UU 17/2012
Ijin Usaha Simpan Pinjam untk sudah diajukan belum dapat diproses, kopeasi
KSP yang aktenya sudah autentik permohonan ijin usaha terlebih dahulu diminta
tetapi anggaran dasarnya masih simpan pinjam menyesuaikan anggaran dasar
bersdasarkan UU 25/1992 dengan UU 17/2012
AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN
PELAYANAN DOKUMEN
IJIN KANTOR jin pembentukan kantor cabang sudah diajukan dapat diproses dengan
oleh KSP yang akte masih dibuat permohonan ijin usaha persyaratan sebagai berikut :
CABANG oleh koperasi/bawah tangan dan simpan pinjam
anggaran dasarnya masih
1.koperasi terlebih dahulu
berdasarkan UU 25/1992
diminta memperbaiki akte
menjadi akte autentik
sekaligus memperbaiki
anggaran dasar menyesuaikan
dengan UU 17/2012
2.mengajukan permohonan
dilampiri akte pembentukan
kantor cabang

3. evaluasi kinerja kantor


cabang yang telah dibuka
sebelumnya
4.hasil penilaian kesehatan
minimal cukup sehat
5.daerah menerbitkan surat
keterangan tidak keberatan

6.nama kepala kantor cabang


yang telah memiliki sertifikat
standart kompetensi

7.pengesahaan diajukan kepada


kantor dinas yang mengesahkan
AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN
PELAYANAN DOKUMEN
IJIN KANTOR Ijin Pembentukan kantor cabang sudah diajukan dapat diproses dengan
oleh KSP yang aktenya sudah permohonan ijin usaha persyaratan sebagai berikut :
CABANG autentik tetapi masih berdasarkan simpan pinjam
UU 25/1992
1.koperasi terlebih dahulu
diminta memperbaiki
anggaran dasar menyesuaikan
dengan UU 17/2012
2.mengajukan permohonan
dilampiri akte pembentukan
kantor cabang

3. evaluasi kinerja kantor


cabang yang telah dibuka
sebelumnya
4.hasil penilaian kesehatan
minimal cukup sehat
5.daerah menerbitkan surat
keterangan tidak keberatan

6.nama kepala kantor cabang


yang telah memiliki sertifikat
standart kompetensi

7.pengesahaan diajukan kepada


kantor dinas yang mengesahkan
AKTIVITAS STATUS KONDISI TINDAKAN
PELAYANAN DOKUMEN
Akte koperasi yang melakukan sudah mengajukan dapat diproses setelah dilakukan
PERUBAHAN perubahaan wilayah keanggotaan dari permohonan pengesahan evaluasi kinerja dan koperasi
WILAYAH Kab/Kota menjadi wilayah perubahan anggaran dasar terlebih dahulu diminta
keanggotaan Propinsi/Dl masih tentang wilayah keanggotaan memperbaiki akte menjadi akte
KEANGGOTAAN dibuat oleh Koperasi/bawah tangan dari tingkat Kab/Kota autentik sekaligus memperbaiki
DARI PRIMER menjadi koperasi yang
Wilayah keanggotaanya
anggaran dasar menyesuaikan
AD dengan UU 17/2012
KAB/KOTA tingkat propinsi/Dl
MENJADI Akte koperasi yang melakukan Sudah mengajukan sudah dapat diproses setelah dilakkukan
perubahaan Wilayah keanggotaan mengajukan permohonan evaluasi kinerja dan koperasi
PROPINSI/DI dari Kab/Kota menjadi Wilayah pengesahaan perubahaan diminta menyesuaikan akte dan
keanggotaan propinsi/Dl sudah anggaran dasar tentang anggaran dasar berdasarkan UU
dibentuk akte authentik tetapi masih wilayah keanggotaan dari 17/2012
berdasarkan uu 25/1992 tingkat propinsi/Di menjadi
koperasi yang wilayah
keanggotaanya tingkat
nasional
Akte koperasi yang melakukan sudah mengajukan dapat diproses setelah dilakukan
PERUBAHAN perubahan wilayah keanggotaan dari permohonan pengesahan evaluasi kinerja dan koperasi
WILAYAH propinsi/Dl menjadi wilayah perubahaan anggaran dasar diminta menyesuaikan aktedan
keanggotaan Nasional masih dibuat tentang wilayah keanggotaan anggaran sekaligus berdasarkan
KEANGGOTAAN oleh Koperasi/bawah tangan dari tingkat propinsi/Dl AD dengan UU 17/2012
DARI PRIMER menjadi koperasi yang
wilayah keanggotaanya
PROPINSI/DI tingkat Nasional
MENJADI PRIMER Akte koperasi yang melakukan sudah mengajukan surat keputusan perubahaan
perubahaan wilayah keanggotaanya permohonan pengesahan wilayah keanggotan belum dapar
NASIONAL dari Propinsi/Dl menjadi wilayah perubahaan anggaran dasar diproses, koperasi diminta
keanggotaan Nasional sudah tentang wilayah keanggotaan menyesuaika AD berdasarkan
berbentuk akte authentik tetapi masih dari tingkat propinsi/Dl dengan uu 16/2012
berdasarkan uu 25/1992 menjadi koperasi yang
wilayah keanggotaanya
tingkat Nasional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai