Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA

ANGGARAN DASAR
SEBAGAI ACUAN BERKOPERASI
AKTA PENDIRIAN
Akta pendirian koperasi adalah akta perjanjian yang dibuat oleh
para pendiri dalam rangka pembentukan koperasi, dan memuat
anggaran dasar koperasi. Dalam buku Arifin Sitio dan Halomoan
Tamba yang berjudul Koperasi Teori dan Praktik, disebutkan
bahwa Akta pendirian ini merupakan salah satu syarat mendirikan
sebuah perkumpulan koperasi selain dipenuhinya syarat jumlah
minimal calon pendiri yaitu minimal 20 (dua puluh) orang dan
berkedudukan di wilayah Indonesia.
ANGGARAN DASAR
Anggaran dasar koperasi adalah suatu peraturan yang dibuat secara tertulis yang
memuat ketentuan-ketentuan pokok tentang organisasi, tata laksana, dan kegiatan
usaha suatu koperasi dan yang merupakan salah satu syarat mutlak untuk berdirinya
koperasi termasuk dalam kaitannya dengan usaha memperoleh pengesahan badan
hukum koperasi.

Anggaran Dasar dalam koperasi memuat semua ketentuan hukum yang berlaku bagi
semua anggota dari koperasi tersebut baik mengenai hubungan hukum antara sesama
anggota koperasi maupun para anggota koperasi dengan koperasinya ataupun
mengenai hubungan-hubungan hukum yang berlaku terhadap koperasi apabila hendak
menjalin hubungan usaha dengan pihak ketiga
FUNGS
I
Fungsi dari anggaran dasar sendiri ialah untuk:
1. menjamin ketertiban organisasi, karena dalam anggaran dasar tersebut memuat aturan tentang fungsi, tugas
dan tata kerja dari alat-alat perlengkapan organisasi koperasi;
2. mencegah adanya kesewenang-wenangan dari alat perlengkapan organisasi koperasi, baik itu anggota,
pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi;
3. serta jaminan bagi pihak di luar koperasi, misalnya dalam rangka kerjasama usaha, permohonan kredit dan
sebagainya.
Perbedaan yang mendasar antara anggaran dasar Perseoan Terbatas dengan Koperasi salah satunya ialah
anggaran dasar Perseroan Terbatas dibuat dihadapan notaris sedangkan koperasi dibuat dibuat di hadapan
Camat selaku Pejabat Pembuat Akta Koperasi atau Notaris yang terdaftar dalam kementerian koperasi.

Selain itu juga menyangkut dengan modal awal untuk mendirikan Koperasi jumlahnya tidak sebesar untuk
mendirikan Perseroan Terbatas.

Tujuan nya pun berbeda yaitu PT untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sedangkan Koperasi adalah
untuk mensejahterakan semua anggota koperasinya tersebut.
Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) UU No. 25
tahun 1992 memuat Sekurang-kurangnya :

a. daftar nama pendiri;

b. nama dan tempat kedudukan ;

c. maksud dan tujuan serta bidang usaha;

d. ketentuan mengenai keanggotaan ;

e. ketentuan mengenai Rapat Anggota ;

f. ketentuan mengenai pengelolaan ;

g. ketentuan mengenai permodalan ;

h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya ;

i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha ;

j. ketentuan mengenai sanksi.


Jenis Ketentuan-Ketentuan dalam Anggaran
Dasar
1. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan koperasi, yang juga telah diatur secara lengkap dalam undang-undang atau peraturan

pelaksaan undang-undang. Ketentuan-ketentuan anggaran dasar ini dapat menyimpang dari ketentuan-ketentuan itu hanya jika hal

ini secara tegas dinyatakan dalam undang-undang atau peraturan pelaksanaan undang-undang itu.

2. Ketentuan-ketentuan yang berdasarkan ketentuan undang-undang atau peraturan pelaksanaan undang-undang perlu dimasukkan ke

dalam anggaran dasar koperasi. Ketentuan ini disebut sebagai isi anggaran dasar yang diperlukan.

3. Ketentuan-ketentuan koperasi yang diatur dalam anggaran dasar karena kehendak anggota. Jika para anggota hendak mengatur

ketentuan-ketentuan tambahan mengenai tata tertib intern koperasi, maka hal-hal ini harus dicantumkan dalam anggaran dasar

dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku.


Isi Anggaran Dasar Koperasi

UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian

Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2015


tentang Kelembagaan Koperasi
UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Pasal 8)
a. Daftar Nama Pendiri
b. Nama dan Tempat Kedudukan
c. Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha
d. Ketentuan mengenai Keanggotaan
e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota
f. Ketentuan mengenai Pengelolaan
g. Ketentuan mengenai Permodalan
h. Ketentuan mengenai Jangka Waktu Berdirinya
i. Ketentuan mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
j. Ketentuan mengenai Sanksi
Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Kelembagaan Koperasi (Pasal 5 angka 4)
a. Daftar Nama Pendiri k. Pengawas
b. Nama dan Tempat Kedudukan l. Pengelolaan dan Pengendalian
c. Jenis Koperasi m. Bidang Usaha
d. Maksud dan Tujuan n. Pembagian Sisa Hasil Usaha
e. Jangka Waktu Berdirinya; o. Ketentuan Mengenai Pembubaran, Penyelesaian,
dan Hapusnya Status Badan Hukum
f. Keanggotaan;
p. Sanksi.
g. Jumlah Setoran Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
Sebagai Modal Awal
h. Permodalan
i. Rapat Anggota
j. Pengurus
Isi Tambahan Anggaran Dasar Koperasi
◦ Pembatasan masa kerja koperasi untuk suatu jangka waktu tertentu

◦ Afiliasi koperasi yang bersangkutan pada suatu koperasi sekunder, federasi, dan sebagainya.

◦ Izin untuk melakukan bisnis dengan bukan anggota atau pembatasan untuk melakukan bisnis dengan bukan angota

◦ Persyaratan untuk mayoritas bersyarat dalam mengambil keputusan-keputusan mengenai hal-hal tertentu dalam
rapat anggota.

◦ Ketentuan-ketentuan mengenai modal penyertaan anggota minimum yang diatur secara stafel yaitu ketentuan-
ketentuan yang mengharuskan tiap anggota membayar modal penyertaan yang sebanding dengan volume usahanya
pada koperasi.

Anda mungkin juga menyukai