Anda di halaman 1dari 2

Perarturan Menteri Hukum dan HAM 1/2023

Regulation
INTRO:
Pada dasarnya penerbitan Permenkuhman 1/2023 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
di Bidang Kekayaan Intelektual dimaksudkan untuk menetapkan landasan hukum bagi penyidik
pegawai negeri sipil (PPNS) dalam menjalankan tugasnya.
Peraturan ini pada intinya membahas mengenai lingkup tugas penyidik PPNS dan prosedur
penanganan perkara dalam tidak pidana kekayaan intelektual.
Pasal 6 (wasmalitrik itu sendiri mencakup kegiatan pengawasan, pengamatan, penelitian dan
pemeriksaan).
Pasal 8
Lebih lanjut, mengenai prosedur penanganan perkara dalam tidak pidana KI, pelapor yang berhak
membuat laporan pengaduan adalah: a, b, c, dan d.
Pasal 9
Pelapor menyampaikan dugaan Tindak Pidana kekayaan intelektual kepada Penyidik atau petugas
yang ditunjuk dengan melampirkan surat pengaduan dan menyertakan bukti pendukung yang
kemudian dimuar dalam bentuk Laporan Pengaduan.
Pasal 11
Sesudah adanya Laporan Pengaduan maka Langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan
wasmatlitrik.
Pasal 14
Kegiatan wasmatlitrik dilakukan melalui pengamatan, wawncara, pembuntutan, pelacakan, dan
penelitian serta analisis dokumen yang ada.
Pasal 15
Kemudian atas hasil wasmatlitrik tesebut penyidik menyelenggarakan rapat gelar perkara awal untuk
menentukan tindak lanjut penanganan perkara.
Pasal 16 – tidak terdapat cukup bukti
Pasal 17 – sebaliknya, jika hasil wasmatlitrik menentukan adanya tindak perkara KI maka
pemeriksaan masuk ke tahap PENYIDIKAN.
Pasal 24 – kriteria kesulitan
Sebelum masuk ke tahap penyidikan, perkara akan diseleksi berdasarkan tingkat kesulitannya.
Pasal 30 – pelaksanaan
Setelah penyidik menetapkan tingkat kesulitannya, maka pemeriksaan masuk ke tahap penyidikan.
Pasal 51 – penghentian penyidikan
Mengenai penghentian penyidikan, ….
Pasal 60 – Mediasi
Lebih lanjut, penyelesaikan sengketa KI dapat dilakukan melalui mediasi.

Anda mungkin juga menyukai