A. Pada dasarnya proses pertama dalam hukum acara pidana dimulai dari
penyelidikan kemudian penyidikan, penuntutan, putusan hakim. Dalam
penyelidikan yang bertugas untuk melakukannya adalah Kepolisian
Republik Indonesia. Akan tetapi, dalam Penyidikan yang memiliki
wewenang adalah Kepolisian Republik Indonesia dan pejabat pegawai
negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang.
Kemudian untuk tahap penuntutan berada dalam wewenang Kejaksaan
Republik Indonesia dan terakhir untuk putusan terhadap suatu tindak
pidana berada dalam wewenang hakim yang memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara:
A. Penyelidikan
B. Penyidikan
C. Penuntutan
D. Putusan Hakim
Pasal 1 angka 15 KUHAP, terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa,
dan diadili di sidang pengadilan
2. Penyelidik
Pasal 1 angka 4 KUHAP, “pengertian Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik
Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan
penyelidikan.”
3. Penyidik
4. Penuntut Umum/Jaksa
Pasal 1 angka 6 huruf a KUHAP didefinisikan mengenai arti penuntut umum yaitu
“pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai
penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pasal 1 angka 6 huruf b KUHAP menjelaskan mengenai jaksa yakni adalah jaksa yang
diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan
melaksanakan penetapan hakim.