Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

HUKUM ACARA PIDANA

NAMA : Adinda Amalia

NIM : 1203030003

KELAS : HTN 4A

DOSEN PENGAMPU : Ridwan Eko Prasetyo, S.H., M.H.I.

a. Mengapa dalam proses penegakkan hukum pidana masih memerlukan Hukum Acara
Pidana
Dalam memproses dan menindaklanjuti hukum pidana, kehadiran hukum acara pidana
sangat diperlukan. Hukum acara pidana berisi mengenai tata cara, alur dan juga prosedur
dalam penyelesaian tindakan yang menimbulkan pidana. Tidak lengkap bila dalam
sebuah penegakkan hukum tidak menyertakan hukum acara pidana, dalam penentuan
hukuman pun harus mengikutsertakan hukum acara pidana sebagai proses pencarian
keadilan maka selanjutnya hukum pidana akan mengatur hukuman sesuai dengan KUHP.

b. Bagaimana Keterkaitan Hukum Pidana dengan Hukum Acara Pidana


Antara hukum pidana dan hukum acara pidana memiliki keterkaitan yang tidak bisa
dilepas, seseorang yang melakukan tindak pidana tidak dapat dihukum begitu saja tanpa
melewati proses penyelidikan,penyidikan, penuntutan dan juga putusan hakim yang
merupakan tata cara atau prosedur dari hukum acara pidana.

c. Apa tujuan dan fungsi Hukum Acara Pidana


Tujuan dari adanya hukum acara pidana ialah untuk mempermudah dalam penegakkan
hukum dan mencari kebenaran materiil yaitu suatu kebenaran dari kasus tindakan pidana
dengan mengikutsertakan hukum acara pidana. Selain itu, hukum acara pidana memiliki
fungsi sebagai alat dalam melaksanakan hukum pidana, dimana jika terjadi kasus tindak
pidana seseorang dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan hukum pidana melalui
proses yang ada pada hukum acara pidana. Adapun fungsi hukum pidana acara menurut
yang disampaikan oleh Van Bemlen yaitu :
a) Mencari dan menemukan sebuah kebenaran
b) Pemberian keputusan oleh hakim
c) Melaksanakan putusan hakim
d. Apa yang menjadi perbedaan antara Hukum Acara Pidana berdasarkan HIR dan KUHAP
Hukum acara pidana hadir untuk menggantikan HIR, dimana KUHAP dinilai lebih
kodifikatif dan unifikatif serta dinilai lebih memberikan perlindungan atas HAM. Berikut
perbedaan antara HIR dan hukum acara pidana :
a) HIR lebih mencolok kepada kekuasaan dari pejabat pelaksana hukum sedangkan
KUHAP lebih mengedepankan perilindungan atas HAM;
b) HIR memberikan fokus utamanya kedapa fungsionalisasi pejabat yang diberikan
kekuasaan dan menjadikan terdakwa sebagai objek, sedangkan KUHAP
mengfokuskan pada pembinaan sikap petugas dari pelaksana hukum dengan cara
klasifikasi wewenang dan tanggung jawab serta tegas selain itu terngsangka
dibawah perlindungan asas praduga tidak besalah;
c) HIR mempunyai secara vertikal dengan artian dari atasan pejabat baru, sedangkan
bila KUHAP mempunyai dua sistem pengawasan yaitu vertikal dan horizontal
dan dapat diartikan dari sesama instansi dan unsur-unsur penegak hukum yang
lain;
d) HIR sendiri pada proses pidananya terbagi atas pemeriksaan pendahuluan,
pemeriksaan sidang pengadilan ,dan upaya hukum serta pelaksanaan putusan
hakim. Sedangkan KUHAP prosesnya meliputi penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, keputusan hakim dan yang terakhir upaya hukum.

e. Mengapa pelaksanaan Hukum Acara Pidana harus memperhatikan asas-asas dana prinsip
Hukum Acara Pidana
Asas dan prinsip dalam hukum acara pidana adalah pondasi dalam penerapan hukum.
Jika dalam berlakunya hukum acara pidana tidak berdasarkan asas-asas dan prinsip
hukum acara pidana maka dalam penegakkan hukum sendiri cita-cita yang diharapkan
untuk menegakkan keadilan bisa saja tidak tercapai.

f. Jelaskan tahapan dalam Hukum Acara Pidana


a) Penyelidikan
tahap pertama dalam hukum acara pidana adalah penyelidikan yaitu rentetan
kegiatan penyidik untuk menggali serta menemukan suatu kejadian yang
disinyalir sebagai tindak pidana pidana untuk menentukan bisa atau tidaknya
dilakukan ketahapan selanjutnya yaitu penyidikan menurut cara yang telah diatur
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana pada Pasal 1 Ayat 5. Dimana berdasarkan UU terkait dapat
dikatakan bahwasanya penyelidikan ditujukan sebagai langkah dalam menyatakan
apakah suatu perbuatan dapat dikelompokkan ke dalam suatu tindak pidana atau
bukan.

b) Penyidikan
langkah kedua adalah penyidikaan dimana pada tahapan ini suatu perbuatan
sudah bisa dapat dikenakan ke dalam suatu tindak pidana. Didasari dengan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 pada Pasal 1 ayat 2 Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana yang berbunyi rentetan tindakan penyidik dalam hal dan
menurut cara yang telah diatur dalam undang-undang dengan cara mencari dan
mengumpulkan informasi dan bukti dimana dengan informasi dan bukti tersebut
membuat titik terang dalam menemukan tersangkanya.

c) Penuntutan
Tahapan ketiga setelah penyelidikan dan penyidikan adalah penuntutan dimana
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana penuntutan merupakan suatu tindakan pidana ke pengadian negeri
yang memiliki wewenang dalam hal dan menurut cara yang sudah diatur didalam
undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim pada
sidang pengadilan. Adapun setelah penuntut umum diberikan hasil penyelidikan
dan penyidikan maka penuntut umum akan memdalami hasil tersebut selama 7
hari selanjutnya wajib memberitahukan kepada penyidik hasilnya sudah lengkap
atau belum bila belum penuntut umum akan mengembalikan berkas terseut
dengan memberitahu informasi lain yang bisa dilakukan guna melengkapi berkas
dalam 14 hari.

d) Putusan hakim
Putusan hakim yang akhirnya dijatuhkan kepada terdakwa dan putusannya
memiliki kekuatan yang mengikat selama tidak adanya upaya hukum yang
dilakukan terdakwa terhadap putusan yang diberikan hakim.

e) Upaya Hukum
Setelah dibacakannya putusan hakim kepada terdakwa, terdakwa atau penuntut
umum memiliki hak untuk menyampaikan keberatan kepada putusan hakim
tersebut. Upaya hukum yang dapat dilakukan yaitu berupa banding atau kasasi
atau hak yang dimiliki terdakwa untuk meninjau kembali sesuai dengan cara yang
telah diatur dalam KUHAP.

g. Apa perbedaan penyelidik dan penyidik


Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yang memiliki wewenang
oleh undang-undang untuk mengadakan penyelidikan. Sedangkan penyidik adalah
pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai Negeri Sipil yang sama
seperti penyelidik diberi wewenag oleh undang-undang untuk mengadakan penyelidikan.
Bila dilihat dari segi wewenangnya penyelidik memiliki tugas untuk menerima laporan
atas tindak pindana yang dilakukan oleh seseorang. sedangkan penyidik sama seperti
penyelidik tetapi penyidik dapat memerintah berhenti seseorang tersangka dan
memeriksa tanda pengenal diri tersangka selain itu penyidik dapat melakukan
pemeriksaan serta penyitaan surat dan mengadakan panggilan seseorang yang lain untuk
dijadikan saksi

h. Apakah saat proses penyelidikan, penyelidik dapat melakukan tindak pengeledahan


Berdasarkan pasal 5 ayat 1 KUHAP pihak penyelidik dapat melakukan penggeledahan
tanpa perintah atas penyelidik.

Anda mungkin juga menyukai