Disusun oleh :
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
Analisis Materi Hukum Pidana Kelompok 1 s.d 4
A. Jenis – jenis Hukuman
Menurut ketentuan pasal 10 KUHP terdapat beberapa jenis hukuman
yang dapat dijatuhkan kepada seseorang yang telah melakukan tindak pidana, di
mana hukuman yang dapat dijatuhkan itu dapat berupa:
1. Pidana Pokok:
- Pidana mati
- Pidana penjara
- Kurungan
- Denda
2. Pidana Tambahan :
- Pencabutan hak-hak tertentu
- Perampasan barang-barang tertentu
- Pengumuman putusan hakim
Hal tersebut juga selaras dengan Asas Dalam Hukum Pidana, pada Asak
Legalitas yang tersirat dalam Pasal 1 KUHP yang dirumuskan demikian :
(1) Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan
pidana dalam perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan
dilakukan
B. Upaya Hukum
Upaya hukum adalah suatu upaya atau hak yang diberikan oleh undang-
undang kepada seseorang atau badan hukum untuk dalam hal tertentu melawan
putusan hakim.
Dalam KUHAP terdapat beberapa pasal yang dapat diketegorikan
sebagai upaya hukum yang dapat dilakukan dalam perkara pidana, yaitu sebagai
berikut :
1) UPAYA HUKUM PRAPRADILAN
Prapradilan dapat diartikan sebagai lembaga mandiri yang
ada di dalam hukum pidana Indonesia. Menurut KUHAP,
prapradilan tersebut diatur dalam Pasal 77 s/d Pasal 83. Dalam
pelaksanaannya, prapradilan sering digunakan para pihak untuk
mengajukan upaya hukum guna menguji apakah tindakan-
tindakan yang dilakukan apparat penegak hukum (Polisi, Jaksa
atau KPK) dalam melakukan tindakan hukum selah benar dimata
hukum atau tidak pada dasarnya, dalam prapradilan yang dinilai
hanyalah aspek formil terhadap tindakan aparat hukum, sehingga
tidak berhubungan dengan pokok perkara.
2) UPAYA HUKUM BIASA
Upaya hukum biasa ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
upaya hukum banding, dan upaya hukum kasasi.
3) UPAYA HUKUM LUAR BIASA
Upaya hukum luar biasa ini dapat dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu pertama, pemeriksaan kasasi demi kepentingan hukum, dan
kedua, Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan yang
berkekuatan hukum tetap.
Seperti pada upaya hukum luar biasa pada peninjauan kembali terhadap
putusan, ini merupakan paradox yang terjadi dalam sistem hukum pidana,
dimana praktek hukum tersebut sangat bertentangan dengan nilai dan norma
hukum sebagaimana diatur dalam KUHAP, Tetapi dalam praktek peninjauan
kembali seringkali dilakukan oleh jaksa dengan alasan ada yurisprudensi
pengadilan yang memutus perkara tersebut, akibatnya hukum tidak
mencerminkan keadilan dan kepastian bahkan cenderung menabrak kepentingan
hukum terpidana dan ahli warisnya.
E. Simpulan
Dari kempat materi bisa disimpulan kempat-empatnya sangat berkaitan
dengan ilmu hukum pidana baik secara teori ataupun praktiknya, begitupun
dengan kehidupan dimasyarakat secara langsung bahwa penegakan hukum
haruslah tersistem dengan baik agar masyarakat mendapat kejelasan hukum,
karena dengan sistem yang baik inipun masyarakat masih merasa kurang puas.
Semoga penegakan hukum dinegeri ini memulih dan berlaku tegas.