Pidana
Kelompok 5:
Pinasti Putri Maulita (1107620172)
Putri Harianti (1107620173)
Resti Nugrahaning Widhi (1107620178)
Sayyidah Kaamilah (1107620025)
Kelas C PGSD 2020
Dosen Pengampu: Linda Zakiah, M.Pd.
Daftar Isi:
01 03
02 04
Simon R. Soesilo
J. De Bosch
Kemper
Sifat Hukum Acara Pidana
Fungsi Represif
Fungsi represif dalam hukum acara pidana adalah
adanya upaya untuk menegakkan ketentuan pidana
dan melaksanakan hukum pidana.
Fungsi Preventif
Fungsi preventif dalam hukum acarra pidana
adalah fungsi pencegahan dan upaya untuk
mengurangi tingkat kejahatan.
Tujuan Hukum Acara Pidana
• Asas Legalitas
• Asas Oportinitas
• Asas Accusatoir
Ruang Lingkup dan Dasar-Dasar Hukum
Acara Pidana
Ruang Lingkup Dasar-Dasar
Ruang lingkup hukum acara pidana Terdiri atas sumber hukum acara
lebih sempit yaitu hanya dimulai pidana yang sudah dikodifikasi,
pada mencari kebenaran, yaitu undang-undang Nomor 8
penyelidikannya dan berakhir pada Tahun 1981 tentang KUHAP, dan
pelaksanaan pidana atau eksekusi sumber hukum acara pidana yang
oleh jaksa atau penuntut umum. belum di kodifikasi, misalnya
undang-undang yang mengatur
tentang tindak pidana korupsi
(undang-undang Nomor 20 Tahun
2001).
02
Hak dan Kedudukan Tersangka
Pengertian Tersangka dan Hak Tersangka
Pengertian Tersangka
Menurut KUHP Tersangka adalah seorang yang
karena perbuatannya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana, maka ia diselidiki, disidik dan
diperiksa oleh penyidik.
• Menerima laporan atau pengaduan dari sesorang tentang adanya tindak pidana.
• Mencari keterangan dan barang bukti.
• Memeriksa seseorang yang dicurigai.
• Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
Penyelidikan dan Penyidikan
Pengertian Penyidikan
Penyidikan adalah suatu tindakan dari para aparat penegak hukum (penyidik) dalam
mencari dan menemukan, mengumpulkan alat bukti serta mencari tahu siapa pelaku tindak
pidana (Pasal 1 butir 2 KUHAP). Yang berwenang melakukan Penyidikan menurut KUHAP
pasal 1 butir 1 pasal 6 adalah Polisi dan PPNS.
Prosedur Penyidikan
• Sumber tindakan penyidik dalam penyidikan.
• Tindakan penyidik berikutnya
• Tindakan penyidik dalam hal tersangka tertangkap tangan
• Tindakan penyelidik dalam hal tersangka tidak tertangkap tangan
• Hasil penelitian, penyidikan dilanjutkan
• Hasil penelitian, penyidikan tidak dilanjutkan
Upaya Paksa
Penangkapan Penahanan
Penggeledahan Penyitaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan pada hukum acara pidana dapat dirinci dalam dua bagian,
yaitu pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
Pemeriksaan pendahuluan adalah pemeriksaan yang dilakukan pertama
kali oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun sebagai penyidik, apabila
ada dugaan bahwa hukum pidana materil telah dilanggar. Sedangkan
pemeriksaan di sidang pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk menentukan apakah dugaan bahwa seseorang yang telah
melakukan tindak pidana itu dapat dipidana atau tidak
Surat Dakwaan
Surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana
yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil
pemeriksaan penyidikan, dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam
pemeriksaan dimuka sidang pengadilan.
Eksepsi Tidak
Eksepsi Relatif Eksepsi Absolut Dapat Diterima
Eksepsi relatif terjadi Eksepsi absolut ialah Eksepsi berdasarkan
bilamana pengadilan bagaimana substansi dakwaan tidak dapat
tidak berwenang atau perkara yang akan diterima terjadi karena
dua pengadilan atau diajukan bukan wewenang ketentuan Pasal 143 ayat (2)
tidak berwenang pengadilan dimana perkara KUHAP tidak dipenuhi.
mengadilinya karena diajukan. Syarat ini disebut dengan
waktu dan tempat syarat formal dari surat
tindak pidana terjadi. Dakwaan.
Macam-Macam Eksepsi
Awal mulanya Noriv, Endang alias Dono, Jarsip alias Jarkem dan Candra ditangkap oleh pihak
penyidik dari Polres Kabupaten Tangerang. Penangkapan ini kemudian dianggap terdapat beberapa keganjilan oleh
tersangka maupun para keluarga tersangka yang kemudian melakukan pra-peradilan.
Keganjilan tersebut diutarakan oleh keluarga dan penasehat hukum antara lain: pada waktu
ditangkap para petugas polisi tidak menunjukkan surat tugas dan tanda pengenal diri, para tersangka telah
dianiaya dengan cara-cara yang keji dengan mulut dilakban dan mata ditutup atau diplester dengan lakban dan
diancam akan ditembak mati kalau tidak mengakui telah turut melakukan pembunuhan pada Izzun, serta
Pengakuan tersangka tunggal yakni Muhammad Sholeh alias Oleng mengakui secara jelas diketahui Oleng
membuat pernyataan resmi tertulis diketahui oleh perwira piket keamanan rutan Kabupaten Tangerang Iwan
Suhanda bahwa pelakunya hanya dirinya sendiri.
Terima Kasih !