Anda di halaman 1dari 69

 

PEMERIKSAAN
  PENDAHULUAN
 Penyelidikan
 Penyidikan
 

PENGERTIAN
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
  Pemeriksaan pendahuluan di dalamnya
Pemeriksaan
terdapat langkah yang dilakukan yang
sebetulnya tercakup dalam tindakan
penyelidikan dan penyidikan.
 Penyidikan sendiri di dalamnya mencakup
Penyidikan
berbagai tindakan termasuk upaya paksa.

  S. Tanusubroto:
 pemeriksaan pendahuluan yaitu pemeriksaan
penyidikan atau pemeriksaan sebelum dilakukan
pemeriksaan di muka persidangan pengadilan.
 

PENYELIDIKAN
 

PENGERTIAN PENYELIDIKAN

  Pasal 1 angka 5 KUHAP o. Pasal 1 angka ! UU "o.


# Tahun #$$# Tentang Kepolisian "egara %.&.:
 Pe
Penyelidikan
nyelidikan adalah serangkaian tindakan
penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu
peristi'a yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam
undang(undang ini.
 

M. YAHYA HARAHAP:
  Penyelidikan berarti serangkaian tindakan mencari dan
Penyelidikan
menemukan sesuatu keadaan atau peristi'a yang
berhubungan dengan keahatan dan pelanggaran tindak
pidana atau yang diduga sebagai perbuatan tindak pidana.
  Pencarian dan usaha menemukan peristi'a yang diduga
Pencarian
sebagai tindak pidana) bermaksud untuk menentukan sikap
peabat penyelidik) apakah peristi'a yang ditemukan
dapat dilakukan *penyidikan* atau tidak sesuai dengan cara
yang diatur oleh KUHAP.
  Penyelidikan adalah tindakan atas nama hukum untuk
Penyelidikan
melakukan penelitian) apakah perkara dimaksud benar(
benar merupakan peristi'a pelanggaran terhadap hukum
pidana atau tidak merupakan pelanggaran terhadap

hukum pidana.
 

URGENSI PENYELIDIKAN
DIATUR DALAM UU PIDANA
  +atar belakang,moti-asi dan urgensi diintrodusirnya ungsi
penyelidikan ke dalam undang(undang pidana) antara lain
untuk memberikan perlindungan dan aminan terhadap hak
asasi manusia) yang mengacu kepada asas legalitas "nullum
crimen sine lege" Asas ini dimaksudkan untuk membatasi
secara ketat penggunaan upaya paksa) disamping adanya
lembaga ganti kerugian dan rehabilitasi.
 Setiap perbuatan yang teradi dan diduga sebagai tindak pidana)
harus menampilkan bentuknya secara elas sebagai tindak pidana)
berupa bukti permulaan yang cukup yang digunakan sebagai dasar
untuk melakukan penyidikan dan konsekuensi logis dari suatu
penyidikan dapat digunakan upaya paksa.

 /erdasarkan identiikasi yang akurat dan tepat sebagai bukti


permulaan yang cukup) maka hasil penyelidikan tersebut dapat
dilanutkan ke tingkat penyidikan.
 

LANJUT
LANJ UTA
AN (1)
  *penyelidikan* merupakan tindakan tahap pertama
permulaan *penyidikan*.

  Penyelidikan bukan tindakan yang berdiri sendiri terpisah


Penyelidikan
dari ungsi *penyidikan*. Penyelidikan merupakan bagian
yang tak terpisah dari ungsi penyidikan.
p enyidikan.

  0enurut buku petunuk Pedoman Pelaksanaan KUHAP)

*penyelidikan* merupakan
sub daripada ungsi salahyang
penyidikan satu mendahului
cara atau metode atau
tindakan
lain) yaitu penindakan
yang berupa penangkapan) penahanan) penggeledahan)
penyitaan) pemeriksaan surat) pemanggilan) tindakan

pemeriksaan)
umum*. dan penyerahan berkas kepada penuntut
 

LANJ
LANJUT
UTA
AN ()
  adi) sebelum dilakukan tindakan penyidikan)
dilakukan dulu penyelidikan oleh peabat
penyelidik2
 tuuannya mengumpulkan *bukti permulaan* atau
*bukti yang cukup* agar dapat dilakukan tindakan
penyidikan.

 3ahya Harahap:
Penyelidikan dapat disamakan dengan pengertian
pengusutan,investigation/opspornig/
*tindakan pengusutan,investigation/opspornig/
orderzoek"  sebagai
 sebagai usaha mencari dan menemukan
eak berupa keterangan dan bukti(bukti sesuatu
peristi'a yang diduga merupakan tindak pidana.
 

PENYELIDIK 
 

PENGERTIAN PENYELIDIK
  Pa!al 1 an"ka # KUHAP $%. Pa!al 1 an"ka & UU N%.  Ta'n 
Ten*an" Ke+%li!ian Ne"a,a R.I.:
 Penyelidik adalah peabat polisi negara %epublik &ndonesia yang diberi
Penyelidik
'e'enang oleh undang(undang ini untuk melakukan penyelidikan2

  Pa!al # KUHAP:
 Penyelidik
Penyelidik adalah setiap peabat polisi negara %epu
%epublik
blik &ndonesia.

  0enurut KUHAP) setiap peabat Polisi "egara %& adalah penyelidik tunggal
yang karena abatannya berke'aiban untuk atau memiliki ke'enangan
sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 5 KUHAP.

  "amun di dalam beberapa ketentuan undang(undang di luar KUHAP


mengatur berbeda.
 0isalnya: dalam tindak pidana pelanggaran HA0 berat) ika teradi dugaan
pelanggaran HA0 berat maka menurut UU "o) #4 Tahun
Tahun #$$$ tentang Pengadilan
HA0 yang ber'enang melakukan penyelidikan adalah Komisi "asional Hak Asasi
0anusia Komnas HA06.
 

KE-AJIAN /
KE-ENANGAN PENYELIDIK 
  Ke'enangan Penyelidik diatur di dalam Pasal 5
KUHAP)) yang da
KUHAP dapat
pat dipi
dipisahkan
sahkan atas:
1. Ke'enangan
Ke'enangan berdasarkan hukum) diatur di
dalam Pasal
Pasal 5 ayat 16 huru a) merupakan
'e'enang Penyelidik yang lahir dan inhrent
dari UU2

#. Ke'enangan berdasarkan perintah Penyidik)


Ke'enangan Penyidik)
diatur di dalam Pasal 5 ayat 16 huru b)
'e'enang ini bersumber dari perintah Penyidik
yang dilimpahkan kepada Penyelidik lebih
tepat merupakan tindakan melaksanakan
perintah Penyidik6.
 

PASAL 0 KUHAP:
KUHA P:
 
16 Penyelidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7:
a. karena ke'aibannya mempunyai 'e'enang:
1. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya
tindak pidana2

#. mencari keterangan dan barang bukti2


8. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri2
7. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung a'ab.
b. atas perintah penyidik dapat melakukan tindakan berupa:
5. penangkapan) larangan meninggalkan tempat) penggeledahan dan
penahanan2
4. pemeriksaan dan penyitaan surat2
9. mengambil sidik ari dan memotret seorang2
.  memba'a dan menghadapkan seorang pada penyidik.
#6 Penyelidik membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
tindakan sebagaimana tersebut pada ayat 16 huru a dan huru b
kepada penyidik.
 

KE-ENANGAN PENYELIDIK
ERDASARKAN HUKUM
 

MENERIMA LAPRAN
LAP RAN AT
ATAU PENGADUA
P ENGADUAN
N DARI
D ARI
SERANG TENT
TENTAANG ADANYA TINDAK PIDANA

  +aporan atau pengaduan yang disampaikan


kepada penyelidik *'aib* diterima) dan
ber'enang untuk menanganinya baik berupa
laporan maupun pengaduan.  
 /erdasarkan Pasal
Pasal 1$# ayat 16:
apabila penyelidik menerima laporan atau
pengaduan) harus *segera* melakukan
penyelidikan yang diperlukan. /aik hal itu atas
dasar *pengetahuannya* sendiri maupun berdasar
laporan atau pengaduan) peabat penyelidik
harus segera melakukan tindakan yang
diperlukan.
 

AGAIMAN JIKA PENYELIDIK TIDAK MAU


MENERIMA LAPRAN ATAU PENGADUAN 2
  0engatasi sikap penyelidik yang seperti itu) pelapor atau pengadu
dapat langsung menyampaikan laporan dan pengaduan kepada
*peabat penyidik* yakni peabat Polri yang diserahi ungsi dan
'e'enang penyidikan) yang kedudukannya berada di atas peabat
penyelidik.
  "amun) ika penyidik pun tidak bersedia menerima atau enggan
menerima dan tidak mempedulikan laporan dan pengaduan)tidak
ada sanksi yang dapat diatuhkan serta tidak ada altemati lain bagi
pelapor atau pengadu untuk menyampaikan kepada instansi atau
peabat lain.
 Sebab dalam hal penyidikan) sudah sepenuhnya menadi ungsi dan
'e'enang yang diberikan kepada Polr
Polri.
i.
 Pen
Pengesampingan
gesampingan laporan dan pengaduan
p engaduan yang dilakukan penyelidik maupun
penyidik) tidak dapat dicek atau dia'asi oleh instansi penegak hukum yang
lain baik oleh aksa maupun oleh pengadilan.
 Usaha yang dapat dilakukan pelapor atau
a tau pengadu) menyampaikan laporan
pengaduan itu kepada *atasan* peabat penyidik dalam rangka penga'asan
built in control.
 

MEN3ARI KETERANGAN DAN

  ARANG UKTI
Penyelidikan dimaksudkan sebagai langkah pertama atau sebagai
bagian yang tak terpisah dari ungsi penyidikan) untuk
mempersiapkan semaksimal mungkin akta) keterangan) dan
bahan bukti sebagai landasan hukum untuk memulai penyidikan.

  3ang dimaksud dengan mencari keterangan bukan saa mencari


keterangan tentang benar atau tidaknya tindak pidana yang
telah dilaporkan atau yang telah diadukan kepadanya itu telah
benar teradi) melainkan uga mencari keterangan tentang

teradinya tindak pidana yang tidak dilaporkan kepada penyelidik


oleh siapa pun.

  Hasil pencarian keterangan harus dilaporkan kepada penyidik


atau penyidik pembantu) agar mereka dapat segera menentukan

langkah penyidikan yang bagaimana yang harus segera dilakukan.


 

LANJUTAN
  3ang dimaksudkan dengan mencari barang bukti
adalah berusaha untuk menemukan bukti(bukti
tentang telah dilakukannya sesuatu tindak pidana

oleh seseorang)
dilaporkan orangbaik tindak pidana
kepadanya maupunyang telah
tindak pidana
yang tidak dilaporkan kepadanya.

 

Pe
Perbuatan
rbuatan
dengan mencarimelakukan
perbuatan barang bukti adalah tidak
penyitaan sama
atas barang(
barang bukti) karena untuk maksud tersebut seorang
penyelidik harus mendapat perintah dari penyidik
terlebih dahulu) kecuali dalam hal suatu tindak
pidana telah ia ketahui secara tertangkap tangan.
 

MENYURUH ERHENTI SERANG YANG DI3URIGAI


DAN MENANYAKAN SERTA MEMERIKSA TANDA

PENGENAL DIRI
  Tuuan lembaga menyuruh berhenti seseorang yang
dicurigai adalah untuk memberikan kesempatan
kepada penyelidik atau penyidik untuk menanyakan
kepada seseorang yang mereka curigai) yaitu tentang
nama orang tersebut) nama depan atau nama lain yang
ia miliki) tempat tinggal atau tempat berdiam untuk
sementara) pekeraannya atau tentang lain(lain hal
yang mereka pandang perlu berkenaan kecurigaan
mereka terhadap orang tersebut.

  Untuk melakukan tindakan menyuruh berhenti orang


yang dicurigai dan sekalian menanyakan identitas
orang yang ditanyai) tidak perlu surat perintah khusus
atau dengan surat apa pun.
 

AGAIMANA HALNYA JIKA RANG YANG DI3URIGAI


DI3URIGA I TIDAK
MENGINDAHKAN ATAU TIDAK MENAATI APA YANG DISURUH
DAN DITANYAI PENYELIDIK2

3ahya Harahap:
  ika penyelidik mengalami hal itu) tidak ada tindakan yang
dapat diperbuat untuk memaksa orang yang dicurigai itu. Hal ini
memang akan merupakan hambatan bagi penyelidik melakukan
ungsi penyelidikan. Sebab bagaimanapun seandainya orang
yang dicurigai tidak menaati perintah penyelidik) tidak dapat
memaksa dengan upaya paksa.

  Satu(satunya alan yang dapat dibenarkan hukum) peabat


penyelidik segera mendatangi peabat penyidik) untuk meminta
*surat perintah* penangkapan atau surat perintah *memba'a
dan menghadapkan* orang yang dicurigai ke muka) penyidik.
 Atau yang paling eisien) se'aktu penyelidik hendak pergi mencegat
orang yang dicurigai) penyelidiki mempersiapkan kian surat perintah
penangkapan atau surat perintah memba'a dan menghadapkan
kepada penyidik.
 

LANJUTAN
  Kecuali ika keadian itu bersesuaian dengan
Kecuali
ketentuan Pasal 1$# ayat #6 KUHP *dalam hal
tertangkap tangan*2

Tanpa menunggu perintah penyidik) penyelidik


*'aib* segera melakukan tindakan yang diperlukan
dalam rangka penyelidikan yang disebut Pasal 5
ayat 16 huru b.

Jadi4
da+a*dala5 ke$adian
5ela kkan
5elakkan *e,*an"ka+
*indakan *an"an4 +enyelidik
+enan"ka+an4 la,an"an
5enin""alkan *e5+a*4 +en""eleda'an4 +enyi*aan4
+e5e,ik!a5 dan +enyi*aan !,a*4 5en"a56il !idik
 $a,i4 5e5%*,e* !e!e%,an"4
!e!e %,an"4 dan 5e56a7a a*a

5en"'ada+kan
dl 5enda+a* !e!e%,an" +ada
+e,in*a' da,i +enyidik
+e$a6a* *an+a le6i'
+enyidik.
 

AN3AMAN PIDANA AGI YG TIDAK TAAT


PERINTAH PENYELIDIK 
  Perbuatan seseorang
seseorang yang tidak mau menaati perintah dari seorang
penyelidik atau penyidik untuk berhenti) yakni untuk ditanya mengenai
tanda pengenal dirinya diancam dengan pidana penara selama(lamanya
empat bulan dan dua minggu atau dengan pidana denda setinggi(tingginya
sembilan ribu rupiah) sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal #14 ayat
16 KUHP.

  Adapun perbuatan mengancam dengan kekerasan atau perbuatan mela'an


dengan kekerasan terhadap seorang penyidik) seorang penyidik pembantu
atau terhadap seorang penyelidik dalam melaksanakan tugas abatannya
yang sah menurut KUHAP diancam dengan pidana penara selama(lamanya
satu tahun dan empat bulan atau dengan pidana denda setinggi(tingginya
empat ribu lima ratus rupiah) sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal
#1# KUHP.

  ;alam rumusan Pasal


Pasal 5$9 KUHP
KUHP)) pembentuk undang(undang uga telah
membuat perbuatan menyebutkan sebuah nama palsu pada 'aktu
ditanyakan oleh kekuasaan yang ber'enang itu sebagai suatu tindak pidana.
 

MENGADAKAN TINDAKAN LAIN MENURUT


HUKUM YANG ERTANGGUNG JA-A
  Penelasan Pasal 5 ayat 16 huru a Angka 7:
3ang dimaksud dengan *tindakan lain* adalah
tindakan dari penyelidik untuk kepentingan

penyelidikan dengan syarat:


a6 tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum2

b6 selaras dengan ke'aiban hukum yang


mengharuskan dilakukannya tindakan abatan2

c6 tindakan
termasuk itu harus
dalam patut danabatannya2
lingkungan masuk akal dan

d6 atas pertimbangan yang layak berdasarkan


keadaan memaksa2

e6 menghormati hak asasi manusia.


 

APA ITU TINDAKAN LAIN2


P.A.<. = Theo +amintang:
  3ang dimaksudkan dengan mengadakan *tindakan lain untuk
kepentingan penyelidikan adalah:
  mengambil atau melakukan tindakan(tindakan yang lain selain dari

tindakan(tindakan yang oleh undang(undang telah disebutkan secara


limitati sebagai tindakan(tindakan yang dapat dibenarkan untuk diambil
oleh seorang penyelidik) tetapi yang oleh penyelidik yang bersangkutan
telah dipandang sebagai tindakan(tindakan yang perlu diambil atau
dilakukan untuk mencapai tuuan tugas(tugas penyelidikannya.

  Karena pengertian *tindakan(tindakan lain* seperti dimaksudkan di


atas sangat luas) pembentuk undang(undang telah menganggap
perlu untuk membatasi pengertian *tindakan(tindakan lain>.
 0enurut pembentuk undang(undang itu hanyalah terbatas pada tindakan(
tindakan untuk kepentingan penyelidikan dengan syarat sebagaimana
disebutkan di dalam Penelasan Pasal 5 ayat 16 huru a Angka 7.
 

3NTH TINDAKAN LAIN


  Perbuatan seorang penyelidik yang dengan terpaksa
melepaskan beberapa tembakan peringatan yang
dituukan kepada seumlah besar orang yang berusaha
memberikan perla'anan terhadap dirinya) pada 'aktu
ia melakukan suatu penangkapan atas diri salah
seorang dari orang(orang tersebut) karena ia telah
mendapat perintah dari penyidik untuk menangkap
orang itu.

  Perbuatan melepaskan tembakan peringatan itu


bukanlah merupakan perbuatan yang oleh pembentuk
undang(undang telah disebutkan sebagai perbuatan

yang ber'enang untuk dilakukan oleh seorang


penyelidik.
 

LANJ
LANJUT
UTA
AN (1)
Perbuatan penyelidik itu dapat dibenarkan oleh undang(undang karena:
1. perbuatannya itu tidaklah bertentangan dengan sesuatu aturan hukum) baik dari
hukum yang tertulis maupun dari hukum yang tidak tertulis karena perbuatan
membela diri oleh seseorang terhadap serangan yang bersiat mela'an hukum
dan yang telah dilakukan seketika itu uga adalah hak setiap orang) sehingga
perbuatannya itu tidaklah bersiat mela'an hukum2
#. perbuatan menangkap orang atas perintah penyidik itu merupakan suatu tindakan

abatan yang harus dilakukan oleh seorang penyelidik) karena merupakan


ke'aiban hukum baginya untuk menaati perintah(perintah yang telah diberikan
oleh seorang penyidik kepadanya2
8. perbuatannya itu merupakan suatu perbuatan yang masuk akal dan patut untuk
dilakukan) karena tanpa melakukan perbuatan seperti itu ia tidak akan mampu
melaksanakan perintah yang diberikan oleh penyidik) mengingat keadaan yang ia
hadapi pada 'aktu itu dan perbuatannya itu benar(benar telah ia lakukan dalam
abatannya sebagai seorang penyelidik2
7. perbuatannya itu dilakukan atas pertimbangan yang layak berdasarkan suatu
keadaan yang memaksa) karena apabila tidak demikian) pastilah penyelidik itu
dalam keadaan yang demikian akan secara langsung menembak mati penyerang(
penyerangnya) semata(mata untuk mempertahankan kepentingan hukumnya
untuk tetap hidup tanpa menghiraukan kepentingan hukum yang sama dari para

penyerang itu sendiri2


5. perbuatan seperti dimaksudkan di atas tidaklah dapat disebut sebagai perbuatan
yang bersiat tidak menghormati hak asasi manusia.
 

LANJUTAN ()
  Syarat(syarat yang telah dikemukakan oleh pembentuk
undang(undang dalam penelasannya mengenai kata *tindakan
lain* yang terdapat dalam rumusan Pasal 5 ayat 16 huru a
angka 7 KUHAP mempunyai hubungan yang erat dengan
ketentuan pidana yang telah diatur dalam:
1. Pasal 7 KUHP yang mengatur masalah overmacht,
Pasal
khususnya masalah noodtoestand;
#. Pasal
Pa KUH P yang mengatur masalah noodweer;
sal 7! ayat 16 KUHP
8. Pasal 7! ayat #6 KUHP
Pasal KUH P yang mengatur masalah
noodweerexces;
7. Pasal 5$ KUHP yang mengatur perbuatan melakukan suatu
tindakan untuk melaksanakan peraturan perundang(
undangan2
5. Pasal 51 KUHP yang mengatur perbuatan melakukan
tindakan untuk melaksanakan suatu perintah abatan.
 

LANJ
LANJUT
UTA
AN (8)
  Kata *keadaan memaksa* pada huru d dari
penelasan mengenai kata *tindakan lain* dalam
rumusan Pasal 5 ayat 16 huru a angka 5 KUHAP
itu) haruslah diartikan sebagai noodtoestand ) yakni
suatu keadaan dimana penyelidik berhadapan
dengan konlik atau suatu pertentangan antara:
1. kepentingan hukum dengan suatu kepentingan

hukum yang lain2


#. kepentingan hukum dengan suatu ke'aiban
hukum2
8. ke'aiban hukum dengan suatu ke'aiban

hukum yang lain.


 

VAN TO
 MEMORIE VA TOELICHTING /

  PENDAPAT PARA GURU ESAR 


Tidak
Tidak dapat disangkal kebenarannya) bah'a:
 untuk melaksanakan ke'aiban penyelidikannya sebagaimana yang
telah ditentukan dalam Pasal 5 KUHAP
KUHAP)) seorang penyelidik
pen yelidik
mempunyai ke'aiban untuk melaksanakan suatu peraturan
perundang(undangan.

  Penelasan di dalam
Penelasan d alam Memorie van Toelichting dan pendapat
dari para guru besar:
 apabila dalam melaksanakan tugas penyelidikan atau tugas
penyidikan) mereka penyelidik) penyidik) atau penyidik
pembantu6 secara terpaksa harus melakukan sesuatu perbuatan
yang siatnya terlarang oleh undang(undang)
 misalnya terpaksa melukai seseorang yang akan ditangkap. 0aka hanya
mereka saalah yang dapat mengatakan) bah'a perbuatan melukai orang
tersebut adalah suatu perbuatan yang secara terpaksa dilakukan) yaitu
untuk melaksanakan peraturan perundang(undangan) sedangkan orang lain
tidak dapat mengatakan demikian.
 

SIMNS:
  terhadap luka(lukanya orang) para penyelidik dan
para penyidik hanya dapat mencari dasar
pembenaran pada bunyi ketentuan pidana dalam
Pasal
Pasal 5$ KUHP2 dan

  terhadap matinya orang lain) para penyelidik dan


penyidik hanya dapat mencari dasar pembenaran
pada bunyi ketentuan pidana dalam Pasal 7! ayat
16 KUHP yang mengatur noodweer atau terpaksa
melakukan suatu pembelaan diri terhadap suatu
serangan yang bersiat mela'an hukum yang telah

dilakukan pada 'aktu serangannya itu sendiri


masih berlangsung.
 

P.A.9. / THE LAMINTANG:


  Kesengaaan menghilangkan nya'a
Kesengaaan n ya'a orang lain
oleh seorang penyelidik atau oleh seorang
penyidik dalam melaksanakan ke'aiban
penyelidikan atau dalam melaksanakan
ke'aiban) penyidikannya dengan
menggunakan senata api yang mereka
peroleh karena abatan mereka) di luar
kebutuhan untuk melakukan suatu noodweer )
 menurut ketentuan dalam Pa
Pasal
sal 5# KUHP
K UHP dapat
membuat pidana yang diatuhkan terhadap
mereka itu menadi diperberat dengan
sepertiganya.
 

LANJUTAN
  Apakah seorang penyidik atau penyelidik dapat dibenarkan membunuh
atau melukai dengan senata api dinasnya seseorang yang melarikan diri
dari usaha penangkapan yang mereka lakukan) atau yang melarikan diri
dari penga'alan mereka setelah orang tersebut berhasil ditangkap?

 
Perbuatan
Perbuata
dari n menembak
usaha penangkapanmati atau
yang melukaioleh
dilakukan seseorang
seorangyang melarikan
penyelidik diri
atau
seorang penyidik) ataupun yang melarikan diri dari penga'alan mereka
itu bukan merupakan suatu noodweer, sehingga perbuatan mereka itu
tetap merupakan suatu tindak pidana) yang membuat mereka harus
mempertanggunga'abkan
mempertanggunga'a bkan perbuatan mereka di depan pengadilan.

  Tentang perbuatan menembak mati atau melukai orang lain) Pompe


berpendapat:
 bah'a 'alaupun rumusan ketentuan pidana dalam Pasal 5$ KUHP tidak
mengatakan sesuatu mengenai hal tersebut) tetapi kita harus dapat menerima
bah'a ketentuan pidana dalam Pasal 5$ KUHP tersebut menghendaki bah'a
tidaklah dapat dibenarkan seorang penyidik atau seorang penyelidik
menggunakan saran(sarana yang tidak pantas ataupun yang tidak sesuai.
 

KE-ENANGAN PENYELIDIK
ERDASARKAN
ERDASAR KAN PERINTA
PERINTAHH
PENYIDIK 
 

YAHYA HA
HARA
RAHA
HAP:
P:
  ke'aiban dan 'e'enang penyelidik yangdiatur di dalam P Pasal
asal 5
ayat 16 huru b KU
KUHAP
HAP)) bersumber dari *perintah* penyidik yang
dilimpahkan kepada penyelidik. Tindakan dan ke'enangan undang(
undang melalui penyelidik ini) lebih tepat merupakan tindakan

*melaksanakan perintah* penyidik.


  Tentang tindakan yang didasarkan pada pel
pelaksanaan
aksanaan Surat perintah
penyidik) penangkapan) penggeledahan) penyitaan) dan
pemeriksaan Surat6 akan dibicarakan tersendiri.

  Sesuai dengan ketentuan Pasal 1$# ayat #6) dalam hal tertangkap
tangan) penyelidik dapat bertindak melakukan segera apa yang
disebut dalam Pasal 5 ayat 16 huru b tanpa mendapat perintah dari
peabat penyidik.
 Hal ini logic dan realistic) demi untuk segera dapat menangani dengan baik
tugas penyelidikan. Pemberian
Pemberian 'e'enang yang demikian pada keadaan
tertangkap tangan eekti dan eisien.
 

PENYIDIKAN
 

PENGERTIAN PENYIDIKAN
  Pasal 1 angka # KUHAP:
 Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik
Penyidikan
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang(undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang
teradi dan guna menemukan tersangkanya.
 

MAR-
MAR-AN
AN E99EN
E99ENDY:
DY:
  ;imulainya penyidikan ditandai secara ormal prosedural
dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan
Penyidikan oleh
peabat yang ber'enang di instansi penyidik.

  Penyidikan sebagaimana yang dimaksud


Penyidikan di maksud dalam KUHAP
dimulai) bila penyidik melakukan 'e'enangnya selaku
penyidik berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
Penyidikan yang sah
yang diberikan peabat yang ber'enang.

  Surat Perintah
Perintah penyidikan adalah alat pengaman yang
sangat eekti untuk mencegah teradinya penyalahgunaan
p enyalahgunaan
'e'enang dan di pihak tersangka berarti aminan dan
perlindungan terhadap hak(hak dan martabat tersangka.
 

RUSLI MUHAMMAD:

  Tuuan dilakukannya penyidikan) diharapkan dapat diperoleh keterangan


berupa:
1. enis dan kualiikasi tindak pidana yang teradi
banyak enis tindak pidana dan dalam satu enis tindak pidana terdapat

beberapa kualiikasi.
0isal: pembunuhan berencana) pembunuhan biasa) dan sebagainya.
Penyidikan yang dilakukan adalah untuk mengetahui bentuk(bentuk
tindak pidana apa yang sesungguhnya telah teradi sehingga dapat
menentukan pasal(pasal yang dilanggarnya.

#. @aktu tindak pidana dilakukan


Penyidikan yang dilakukan harus dapat mengungkap 'aktu dilakukannya
suatu keahatan. @aktu tersebut berkaitan dengan tanggal,hari) bulan
dan tahun dilakukannya suatu tindak pidana.
0engungkapkan 'aktu dilakukannya tindak pidana untuk memberikan
keyakinan tentang teradinya suatu tindak pidana dan untuk dapat
diadikan ukuran ika adanya alibi atau dalih pengingkaran dari pelaku.
 

LANJ
LANJUT
UTA
AN (1)
8. Tempat ter
teradinya
adinya tin
tindak
dak pidana
Tempat teradinya tindak pidana dimaksudkan adalah tempat si pelaku
melakukan keahatannya.
keahatan nya. Te
Tempat dapat terad
teradii pada suatu lokas
lokasii
tertentu atau di beberapa lokasi. Penyidikan dilakukan maksudnya
adalah untuk mengetahui dimana tindak pidana itu dilakukan.
Kegunaannya adalah selain memudahkan penyidik mencari keterangan
dan menemukan saksi dan barang bukti yang digunakan oleh pelaku)
uga dapat diadikan ukuran ika ada alibi atau dalih pengingkaran dari
pelaku bah'a teradinya keahatan tidak berada di tempat tersebut.

7. ;engan apa tindak pidana dilakukan


;alam penyidikan hal yang penting diungkapkan adalah alat(alat yang
digunakan pelaku di dalam melakukan keahatannya. Alat ini dapat
diadikan sebagai barang bukti oleh penyidik dan di depang sidang
pengadilan dapat berguna untuk mendukung alat(alat bukti yang ada
sehingga menambah keyakinan hakim di dalam menatuhkan
putusannya.
 

LANJ
LANJUT
UTA
AN ()
5. Alasan dilakukannya tindak pidana
Keterangan yang perlu diungkap dalam melakukan penyidikan
adalah alasan yang mendorong dilakukannya tindak pidana.
0aksudnya adalah untuk mengetahui apa sesungguhnya yang
menyebabkan pelaku melakukan keahatannya) apa tuuan yang
hendak dicapainya sehingga melakukan keahatan.
 Alasan dilakukannya tindak pidana akan dapat
dapat diadikan sebagai
bahan pertimbangan hakim dalam menatuhkan berat ringannya
pidana.

4. Pelaku
Pelaku tindak pidana
Keterangan terpenting yang harus diungkapkan dalam penyidikan
adalah pelaku dari tindak pidana itu.
Keterangan ini untuk menyimpulkan siapa sebenarnya tersangka
yang melakukan tindak pidana dengan melihat antara keterangan(
keterangan yang telah diperoleh melalui alat(alat bukti lainnya.
 

PEREDAAAN PENYELIDIKAN / PENYIDIKAN

K,i*e,ia +e56eda Penyelidikan Penyidikan


1. Tindakan 0encari dan 0encari dan
menemukan suatu mengumpulkan bukti
peristi'a yg supaya tindak pidana
diduga,dianggap tindak yang ditemukan
pidana. menadi terang dan
agar dapat menemukan
= menentukan
pelakunya.

#. Pihak yg ber'enang
ber'enan g Penyelidik: Penyidik:
semua anggota Polri 1. Anggo
nggotta Polri
lri
yang memiliki dengan syarat
ke'enangan sangat kepangkatan
terbatas. tertentu.

#. Peaba
abatt pe
pega
ga'a
'aii
negeri sipil tertentu
yang diberi
'e'enang khusus
oleh UU.

PENYIDIK 
 

PENGERTIAN PENYIDIK 
  Pasal 1 angka 1 KUHAP:
 Penyidik adalah peabat polisi negara %epublik
&ndonesia atau peabat pega'ai negeri sipil
tertentu yang diberi 'e'enang khusus oleh
undang(undang untuk melakukan penyidikan

 

Pasal
 Pe 1 angka
Penyidik
nyidik 8 KUHAP:
pembantu adalah peabat kepolisian
negara %epublik &ndonesia yang karena diberi
'e'enang tertentu dapat melakukan tugas
penyidikan yang diatur dalam undang(undang ini.
 

PENYIDIK 
  Pasal 4 KUHAP:
 Penyidik adalah:
a. peabat polisi negara %e
%epublik
publik &ndonesia2
b. peabat pega'ai negeri sipil tertentu yang
diberi 'e'enang khusus oleh undang(
undang.
 

SYARAT KEPANGKATAN PENYIDIK 


  0enurut Pasal #7 PP "o. 5 Tahun #$1$)
syarat kepangkatan Penyidik:
1. Peabat Polisi %& tertentu yang sekurang(
kurangnya berpangkat &nspektur && Polisi2
Polisi2
#. Peabat P"S tertentu yang sekurang(
Peabat
kurangnya Pengatur 0uda ol. &&&a atau
yang disamakan dengan itu.
 

PPNS
  Penyidik Penga'a
Penyidik Penga'aii "egeri Sipil adalah peabat pega'ai negeri sipil
tertentu yang berdasarkan peraturan perundang(undangan ditunuk
selaku penyidik dan mempunyai 'e'enang untuk melakukan
penyidikan tindak pidana dalam lingkup undang(undang yang menadi

dasar hukumnya
tentang masingmasing
Kepolisian "egara %&6. Pasal 1 angka 11 UU "o. # Tahun #$$#

  @e'enang Penyidik P"S pada dasarnya bersumber pada ketentuan


@e'enang
undang(undang pidana khusus yang telah menetapkan sendiri
pemberian 'e'enang penyidikan pada salah satu pasal.
 adi di samping peabat Penyidik Polri) undang(undang pidana khusus
tersebut memberi 'e'enang kepada peabat P"S yang bersangkutan untuk
melakukan penyidikan. Akan tetapi harus diingat) 'e'enang penyidikan yang
dimiliki oleh peabat Penyidik P"S hanya terbatas sepanang menyangkut
dengan tindak pidana yang diatur dalam undang(undang pidana khusus itu.

Bontoh Penyidik P"S antara lain:

Penyidik dari Peabat


peabat &migrasi Kehutanan)
dan lain(lain) Penyidik
yang dari peabat /ea Bukai) Penyidik dari
(bertugas sesuai dengan bidang teknisnya masing(

masing.
masing.

LANJUTAN
  Apabila penyidik P"S tertentu yang menerima
laporan atau pengaduan maka ia 'aib
memberitahukannya kepada penyidik Polri
Polri dan
oleh penyidik Polri
Polri diteruskan kepada Penuntut
Umum Pasal 1$9 Ayat #6 dan 86 KUHAP6.

  ;alam rangka koordinasi dan penga'asan


penyidik Polri
Polri dan penyidik P"S maka penyidik
P"S harus melaporkannya kepada
kep ada penyidik Polri
yaitu apabila peabat P"S tentu telah
mengakhiri penyidikannya dan akan diteruskan
pada Penuntut
Penuntut Umum atau tidak.
 

PENYIDIK
PENYID IK YANG
YANG DIA
D IAT
TUR DI DALAM

KETENTUAN KHUSUS
  ;i samping Penyidik menurut KUHAP) ada uga Penyidik yang
diatur di dalam ketentuan khusus hukum acara pidana atau
tindak pidana khusus sesuai dengan asas lex specialis
derogate lex generalis.

  Adanya undang(undang yang bersiat khusus maka di dalam


penerapannya mengesampingkan ketentuan yang umum yang
diatur di dalam KUHAP
KU HAP lihat Pe
Penelasan
nelasan Pasal #7 ayat #

KUHAP6.
  Ketentuan siapa yang menadi Penyidik yang diatur di dalam
ketentuan khusus tersebut misalnya penyidik dalam tindak
pidana korupsi. Penyidikan tindak pidana korupsi dapat
dilakukan Penyidik Polri) Keaksaan dan Penyidik Komisi
Pemberantasan
Pe mberantasan Korupsi KPK6.
KP K6.
 

PENYIDIK PEMANTU
  Penyidikan dugaan teradinya suatu tindak
Penyidikan
pidana uga dilakukan oleh Penyidik
Pembantu.

  Penyidik pembantu adalah:


  peabat Kepolisian %& yang karena diberi
'e'enang tertentu dapat melakukan tugas
penyidikan.

  Penyidik pembantu diatur dalam Pasal 1 butir


8 dan Pasal 1$ KUHAP.
 

SYA
SYARAT
RAT KEPANGKAT
KEPANGKATAN
AN PENYID
PE NYIDIK
IK PEM
PEMANT
ANTU
U

  0enurut PP "o. 5 Tahun #$1$) Penyidik pembantu


adalah :
1. Peabat
Peabat polisi tertentu yang sekurang(kurang
sekurang(kurangnya
nya
berpangkat /rigadir ;ua Po
Polisi2
lisi2
#. Peabat P"S tertentu dalam lingkungan Kepolisian
"egara %& yang sekurang(kurangn
sekurang(kurangnyaya berpangkat
Pengatur 0uda ol. &&&a atau yang disamakan dengan
itu.

 . Khusus pengangkatan Pega'ai


Pega'ai "egeri Sipil di
lingkungan kepolisian menadi peabat penyidik
Pembantu) yang bersangkutan harus mempunyai
keahlian atau kekhususan dalam bidang tertentu)
misalnya ahli kimia atau ahli patologi.
p atologi.
 

KE-ENANGAN PENYIDIK PEMANTU

  Penyidik Pembantu mempunyai 'e'enang


sama seperti yang dimiliki penyidik Polri)
tetapi 'e'enang penyidik pembantu dibatasi
Pasal 11 KUHAP yang mengatur bah'a:
 'e'enang penahanan yang dilakukan oleh penyidik
pembantu harus terlebih dahulu mendapat
pelimpahan 'e'enang dari penyidik.

Pengecualiannya) apabila hal ini tidak mungkin dilakukan
maka bisa dilakukan penahanan oleh penyidik pembantu
tanpa ada pelimpahan 'e'enang dari penyidik apabila
dalam keadaan yang sangat diperlukan atau terdapat
hambatan perhubungan karena daerahnya terpencil atau
alasan(alasan lain yang dapat diterima menurut
ke'aaran.
ke'aaran.

KE-AJIAN / KE-ENANGAN

PENYIDIK MENURUT KUHAP


  Pa!al  KUHP:
 16 Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat 16 huru a karena ke'aibannya mempunyai
'e'enang:
a. menerima laporan atau pengaduan dari
seorang tentang adanya tindak pidana2
b. melakukan tindakan pertama pada saat di

tempat keadian2
c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan
memeriksa tanda pengenal diri tersangka2
d. melakukan penangkapan) penahanan)

penggeledahan dan penyitaan2


e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat2
 

LANJUTAN Pa!al  aya* (1):


. mengambil sidik ari dan memotret
seorang2
g. memanggil orang untuk didengar dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi2
h. mendatangkan orang ahli yang diperlukan
dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara2
i. mengadakan penghentian penyidikan2
. mengadakan tindakan lain menurut hukum
yang bertanggung a'ab.
 

LANJUTAN Pa!al 

#6 Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal


Penyidik Pasal 4
ayat 16 huru b mempunyai 'e'enang sesuai
dengan undang(undang yang menadi dasar
hukumnya masing(masing dan dalam
pelaksanaan tugasnya berada di ba'ah
koordinasi dan penga'asan penyidik tersebut
dalam Pasal
Pasal 4 ayat 16 huru a2

86 ;alam melakukan tugasnya sebagaimana


dimaksud dalam ayat 16 dan ayat #6)

penyidik
berlaku. 'aib menunung tinggi hukum yang
 

KE-AJIAN / KE-ENANGAN

PENYIDIK MENURUT UU KEPLISIAN


  Ke'aiban dan 'e'enang kepolisian di
Ke'aiban
bidang proses pidana diatur di dalam Pasal
Pasal 14
UU "o. # Tahun #$$# tentang Kepolisian
"egara %.&.

  UU Kepolisian tidak membedakan 'e'enang


penyelidik dan penyidik) hanya diatur
d iatur secara
umum 'e'enang kepolisian dibidang proses
pidana.
 

PASAL 1; AYAT (1)

UU N.  TAHUN 


;alam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
Pasal 18 dan
da n 17 di bidang proses
prose s pidana) Kepolisian "egara %epublik
&ndonesia ber'enang untuk:
a. melakukan penangkapan) penahanan) penggeledahan) dan
penyitaan2
b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat
keadian perkara untuk kepentingan penyidikan2
c. memba'a dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangka penyidikan2
d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri2
e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat2
. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi2
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara2

LANJUTAN
h. mengadakan penghentian penyidikan2
i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum2
. mengaukan permintaan secara langsung kepada
peabat imigrasi yang ber'enang di tempat
pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau
mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang
disangka melakukan tindak pidana2
k. memberi petunuk dan bantuan penyidikan kepada
penyidik pega'ai negeri sipil serta menerima hasil
penyidikan penyidik pega'ai negeri sipil untuk
diserahkan kepada penuntut umum2 dan
l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang

bertanggung a'ab.
 

PASAL 1; AYAT ()

UU N.  TAHUN 


Tindakan lain sebagaimana dimaksud dalam
ayat 16 huru l adalah tindakan penyelidikan
dan penyidikan yang dilaksanakan ika
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum2
b. selaras dengan ke'aiban hukum yang
mengharuskan tindakan tersebut dilakukan2
c. harus patut) masuk akal) dan termasuk dalam
lingkungan abatannya2
d. pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan
yang memaksa2 dan
e. menghormati hak asasi manusia.
e. menghormati hak asasi manusia.

KE-ENAGAN
PENYIDIK 
 

MELA KUKAN TINDAK


MELAKUKAN TINDAKANAN PERT
PERTA
AMA PA
PADA
SAAT DI TEM
TEMPA
PAT
T KEJADIAN
KEJADIAN
  ;asar hukum: Pasal 9 ayat 16 huru b KUHAP

  Tempat keadian adalah tempat dimana telah dilakukan sesuai


tindak pidana.
  3ang dimaksudkan dengan melakukan tindakan pertama di
tempat keadian adalah melakukan segala macam tindakan
yang oleh penyidik dipandang perlu untuk:
1. menyelamatkan nya'a korban atau harta kekayaan orang2
#. menangkap pelakunya apabila pelaku tersebut masih berada
dalam angkauan penyidik untuk segera ditangkap2
8. menutup tempat keadian bagi siapa pun yang kehadirannya
di situ tidak diperlukan untuk menyelamatkan korban) untuk
menyelamatkan harta kekayaan orang atau untuk
kepentingan penyelidikan dan penyidikan dengan maksud
agar tempat keadian itu tetap berada dalam keadaan yang
asli untuk memudahkan penyelidikan dan penyidikan.

LANJUTAN

7. menemukan) menyelamatkan) mengumpulkan) dan


mengambil barang(barang bukti serta bekas(bekas yang
dapat membantu penyidik untuk mendapatkan
petunuk tentang identitas pelaku atau dari pelaku(
pelakunya) tentang cara dan alat yang telah digunakan
oleh para pelakunya dan untuk melemahkan alibi yang
mungkin saa akan dikemukakan oleh seseorang
tersangka apabila ia kemudian berhasil ditangkap2

5. menemukan saksi(saksi yang diharapkan dapat


membantu penyidik untuk memecahkan persoalan yang
sedang ia hadapi) dan memisahkan saksi(saksi tersebut
agar mereka itu tidak dapat berbicara satu dengan
yang lain) dll.

MENYURUH ERHENTI SERANG TERSANGKA /


MEMERIKSA
MEMERIK SA TA
TANDA PENGENAL DIRI TERSANGKA

  ;asar hukum: Pasal 9 ayat 16 huru c KUHAP


  P.A.< = TH
THCD
CD +A0&"
+A0&"TA
TA":
":
 /erbeda dengan 'e'enang yang diberikan oleh hukum kepada penyelidik untuk
menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai untuk menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal orang tersebut.
 @e'enang tersebut hanya diberikan kepada penyidik untuk memeriksa tanda pengenal

diri dari seorang tersangka) yakni orang yang karena perbuatannya atau karena
keadaannya) berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku sesuatu tindak
pidana.

  Untuk menggunakan 'e'enang tersebut penyidik perlu menyadari:


1. 'e'enangnya itu hanya dapat digunakan dalam hal telah terdapat bukti(
bukti permulaan hingga seseorang itu patut diduga bah'a ia adalah pelaku
dari sesuatu tindak pidana yang sedang ia sidik2
#. perbuatan menyuruh orang berhenti untuk memeriksa tanda pengenal diri
seseorang tersangka itu sebenarnya telah merupakan a'al dari tindakan
penyidikannya2
 ika kemudian ternyata penyidik menadi tidak dapat melanutkan penyidikannya
terhadap orang tersebut) hal ini dapat menadi dasar bagi yang bersangkutan
untuk menuntut ganti rugi seperti yang dimaksud dalam Pasal 99 huru b KUHAP.

PENGHENTIAN
PENYIDIKAN
 

DASAR HUKUM

 PENGHENTIAN PENYIDIKAN
  Pasal 1$! ayat #6 KUHP:
 ;alam hal penyidik menghentikan penyidikan karena
tidak terdapat cukup bukti atau peristi'a tersebut
ternyata bukan merupakan tindak pidana atau
penyidikan dihentikan demi hukum) maka penyidik
memberitahukan hal itu kepada penuntut umum)
tersangka atau keluarganya2
 
/erdasarkan pasal tersebut alasan penghentian
penyidikan sbb:
1. tidak terdapat cukup bukti2
#. peristi'a tersebut ternyata bukan merupakan
tindak pidana2
8. penyidikan dihentikan demi hukum.

RASI PENGHENTIAN

PENYIDIKAN
  %asio atau alasan diberikannya ke'enangan
ini adalah:

a. Untuk
cepat) menegakkan prinsip
sederhana dan biayaperadilan
ringan dan
sekaligus untuk menegakkan kepastian
hukum dalam kehidupan masyarakat.
ika penyidik berkesimpulan bah'a
berdasar hasil penyelidikan dan
penyidikan tidak cukup bukti atau alasan
untuk menuntut tersangka,terdak'a
tersangka,terdak'a di
persidanganEElihat tholib6
 

TID
TIDAK
AK TERD
TERDAP
APA
AT 3UKU
3UKUPP UKTI
UKTI
  Apabila penyidik tidak memperoleh bukti yang cukup untuk
menuntut tersangka atau bukti yang diperoleh tidak memadai
untuk membuktikan kesalahan tersangka ika diaukan ke depan
pengadilan) penyidik ber'enang menghentikan penyidikan.

  Apabila ternyata dikemudian hari penyidik dapat mengumpulkan


bukti(bukti yang cukup dan memadai untuk menuntut tersangka
maka penyidikan dapat dimulai lagi.
 Alasannya) ika ditinau dari segi hukum ormal penghentian
penyidikan tidak termasuk kategori nebis in idem.

  Terkait dengan pengertian


peng ertian cukup bukti sebaiknya penyidik
memperhatikan dan berpedoman pada ketentuan Pasal 18 yang
menegaskan prinsip batas minimal pembuktian yaitu sekurang(
kurangnya # alat bukti.
 

PERISTI-A UKAN TINDAK


TINDAK PIDANA
PIDANA

  Apabila dari hasil penyidikan dan pemeriksaan penyidik


berpendapat apa yang disangkakan terhadap tersangka
bukan merupakan tindak pidana maka penyidik dapat

menghentikan penyidikan.
  0emang diakui kadang sangat sulit menarik garis yang
tegas apakah suatu tindakan yang dilakukan seseorang
termasuk dalam lingkup tindak pidana pelanggaran atau
keahatan.

  Kesulitan ini sering diumpai dalam peristi'a(peristi'a


Kesulitan
yang dekat hubungannya dengan ruang lingkup hukum

perdata.
 Bontoh: kasus hutang piutang atau peranian hutang piutang.

PENYIDIKAN DIHENTIKAN

DEMI HUKUM
  Penghentian atas dasar alasan demi hukum pada
dasarnya sesuai dengan alasan(alasan hapusnya
hak menuntut dan hilangnya hak menalankan
pidana yang diatur dalam /ab F&&& KUHP yang
diatur dalam Pasal 94) 99) 9) dst) antara lain :
. !ebis in idem
Seseorang tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya atas
dasar perbuatan yang sama) yang terhadap perbuatan itu
orang yang bersangkutan telah pernah diadili dan diputus
perkaranya oleh hakim atau pengadilan yang ber'enang
serta putusan itu telah memperoleh kekuatan hukum yang
tetap. Asas
Asas ini termasuk salah satu hak asasi manusia yang
harus dilindungi dan sekaligus dimaksudkan untuk
tegaknya kepastian hukum.

LANJUTAN
#. Tersangka meninggal dunia ;engan
meninggalnya tersangka dengan sendirinya penyidikan
harus dihentikan. Hal ini sesuai dengan prinsip hukum yang
berlaku uni-ersal yakni kesalahan tindak pidana yang
dilakukan seseorang adalah menadi tanggung a'ab
sepenuhnya dari pelaku yang bersangkutan) tidak dapat
dialihkan kepada ahli 'aris.
;engan meninggalnya tersangka penyidikan dengan
sendirinya berhenti dan hapus menurut hukum.

8. Karena dalu'arsa
Apabila telah terpenuhi tenggang 'aktu penuntutan
seperti yang diatur dalam Pasal
Pasal 9 KUHP dengan sendirinya
menurut hukum penuntutan terhadap pelaku tindak pidana
tidak boleh lagi dilakukan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai