PERTEMUAN 5
A. TUJUAN BELAJAR
B. URAIAN MATERI
PENGERTIAN PENYELIDIKAN
Selain dari unsur kepolisian, ada juga penyelidik dari institusi lain: BNN
untuk kasus yang berkaitan dengan narkotika, Komnas HAM untuk kasus HAM
Berat, KPK untuk kasus korupsi, pencucian uang, Ditjen HAKI untuk kasus
1
Pengertian ini juga diadopsi dalam Pasal 1 Angka 9 Undag-Undang No.2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisan Negara Republik Indonesia
HAKI, Ditjen Imigrasi untuk kasus terkait keimigrasioan , Bea Cukai untuk
kasus penyelundupan dan lain-lain.
WEWENANG PENYELIDIK
1. Menerima laporan;
Ketentuan Pasal 5 Ayat (1) huruf a butir 4 ini, menurut Yahya Harahap
sangat kabur rumusannya. Dalam penjelasannya juga demikian.
2
M Yahya Harahap, 2006, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP; Penyidikan dan
Penuntutan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 106
3
Pasal 9 Peraturan Kapolri No. 14 Tahuan 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Surat Perintah
Rencana Penyelidikan
menentukan pelakunya, dan (c) dijadikan sebagai dasar melakukan upaya paksa”.
(Pasal 11 Peraturan Kapolri No. 14 Tahuan 2012 tentang Manajemen Penyidikan
Tindak Pidana).
a. Pengolahan TKP;
b. Pengamatan (observasi);
c. wawancara(interview);
d. pembuntutan (surveillance);
e. penyamaran (undercover);
a. orang;
c. tempat;
d. peristiwa/kejadian; dan
e. kegiatan.
4
Pasal 12 Peraturan Kapolri No. 14 Tahuan 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
PENGERTIAN PENYIDIKAN
5
Didik Endro Purwoleksono at all, 2010, Naskah Akademik tentang Hukum Acara Pidana, Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta, hlm. 10
menggunakan istilah itu sebagai “istilah baru”, sebagaimana dalam Pasal 1 butir
2, bahwa:
6
MR. R Tresna, 1957, Peradilan di Indonesia Dari Abad ke Abad, Amsterdam, Jakarta, hlm. 72
7
Op Cit. Didik Endro Purwoleksono at all, hlm. 10
c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa surat atau tanda pengenal diri
yang bersangkutan;
Dalam hal suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana,
sedang dalam penyidikan oleh penyidik pegawai negeri sipil tertentu dan
kemudian ditemukan bukti yang kuat untuk diajukan kepada penuntut umum,
penyidik pegawai negeri sipil tertentu tersebut melaporkan hal itu kepada
penyidik Polri. Dalam hal tindak pidana telah selesai disidik oleh penyidik
pegawai negeri sipil tertentu tersebut bisa segera menyerahkan hasil
penyidikannya kepada penuntut umum melalui penyidik Polri (Pasal 107 ayat (1)
s.d. Ayat (3) KUHAP). 10
10
Mohammad Taufik Makarao dan Suhasril, 2010, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan
Praktek, Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 24
11
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-XIII/2015
Kesimpulan
Kewenangan Penyelidik:
1. Menerima laporan.
2. Tahapan Penyelidikan:
a. Surat Perintah.
D. DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Makarao, Mohammad Taufik dan Suhasril. 2010, Hukum Acara Pidana dalam
Teori dan Praktek, Ghalia Indonesia, Bogor
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN