Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. VI/No.

6/Ags/2017

AKIBAT HUKUM PENOLAKAN memanggil tersangka dan saksi yang dianggap


PENANDANTANGANAN BERITA ACARA perlu untuk diperiksa dengan surat panggilan
PEMERIKSAAN OLEH TERSANGKA DALAM yang sah dengan memperhatikan tenggang
PERKARA PIDANA1 waktu yang wajar antara diterimanya panggilan
Oleh: Riflan Noho2 dan hari seorang itu diharuskan memenuhi
panggilan tersebut.3 Pasal 114 KUHP
menyatakan bahwa dalam hal seorang
ABSTRAK Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk tersangka disangka melakukan suatu tindak
mengetahui bagaimana Prosedur Pemeriksaan pidana sebelum dimulainya pemeriksaan oleh
tersangka Menurut Kitab penyidik, penyidik wajib memberitahukan
Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan kepadanya tentang haknya untuk mendapatkan
bagaimana akibat hukum penolakan bantuan hukum atau bahwa ia dalam
Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan perkaranya itu wajib didampingi oleh penasihat
Perkara Oleh Tersangka Pada Tingkat Penyidik. hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56
Dengan menggunakan metode penelitian KUHAP.
yuridis normatif, disimpulkan: 1. Berita acara pemeriksaan tersangka, saksi,
Prosedur pemeriksaan tersangka dalam dan ahli itu sendiri adalah merupakan catatan
prosesnya sesuai dengan prosedur di mulai dari atau tulisan yang bersifat otentik, dibuat dalam
awal penanganan perkara pidana dimulai dari bentuk tertentu oleh penyidik atau penyidik
tahap penyelidikan. Dengan perkataan lain pembantu atas kekuatan sumpah jabatan,
Penyelidikan dilakukan sebelum penyidikan. diberi tanggal dan ditandatangani oleh penyidik
Perlu digaris bawahi, “mencari dan atau penyidik pembantu (petugas yang
menemukan” berarti penyelidik berupaya membuat) dan tersangka, saksi atau ahli yang
atas inisiatif sendiri untuk menemukan diperiksa serta memuat uraian tindak pidana
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana. yang mencakup atau memenuhi unsur-unsur
2. Dengan tidak tindak pidana yang disangkakan dengan
ditandatanganinya Berita Acara Pemeriksaan menyebut waktu, tempat dan keadaan pada
oleh tersangka, maka akibat hukum yang waktu suatu tindak pidana tersebut dilakukan,
muncul adalah dapat berubahnya putusan identitas penyidik atau penyidik pembantu dan
Pengadilan. Artinya bahwa apabila BAP yang diperiksa serta keterangan-keterangan
tersebut isinya hanya dibuat-buat oleh penyidik yang diperiksa.
baik dengan cara kekerasan/intimidasi atau Dalam KUHAP, tentang tata cara
dengan cara lain, dan ketika sampai pada tahap pemeriksaan perkara pidana terhadap
pembuktian di Pengadilan BAP tersebut isinya tersangka diatur bersama-sama dengan hal-hal
tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di
yang berkaitan dengan Pemeriksaan saksi.
persidangan maka terdakwa dapat diputus
Dalam pemeriksaan terhadap tersangka
bebas.
beberapa hal yang merupakan hak-hak
Kata kunci: Penandatanganan berita acara,
tersangka harus dihargai dan dihormati. Salah
Tersangka, Perkara Pidana.
satu hak tersangka yang diatur dalam KUHAP
Pasal 50 ayat (1) bahwa tersangka berhak
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik
Untuk pemeriksaan, penyidik dan penyidik
dan selanjutnya dapat diajukan kepada
pembantu mempunyai wewenang melakukan
penuntut umum. Cara pemeriksaan dimuka
pemanggilan terhadap tersangka dan saksi.
penyidik ditinjau dari segi hukum bahwa
Pasal 112 ayat (1) KUHAP penyidik yang
jawaban atau keterangan yang diberikan
melakukan pemeriksaan, dengan menyebutkan
tersangka kepada penyidik, diberikan tanpa
alasan pemanggilan yang jelas, berwenang
tekanan dari siapapun juga dan bentuk apapun
1 Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Ruddy Regah, SH,
juga.
MH; Elko L. Mamesah, SH, MH
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
110711479 3 Tim Viva Justicia, Op-Cit, hal. 60.

155
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

Keterangan tersangka setelah dicatat dalam telah memberikan perlindungan hak-hak


berita acara pemeriksaan oleh penyidik akan tersangka dengan menempatkan seseorang
diminta persetujuan dari tersangka tentang yang telah disangka melakukan tindak pidana,
kebenaran isi berita acara tersebut. kedudukannya dianggap sama dengan orang
Persetujuan ini bisa dengan jalan membacakan lain menurut hukum. Dengan adanya
isi berita acara, atau menyuruh membaca perlindungan dan pengakuan hakhak yang
sendiri berita acara pemeriksaan kepada melekat pada diri tersangka, maka dapat
tersangka, apakah dia menyetujui isinya atau memberikan jaminan yang menghindarkan
tidak. Kalau dia tidak setuju harus tersangka dari tindakan sewenang-wenang
memberitahukan kepada penyidik bagian yang penyidik dalam proses penyidikan.
tidak disetujui untuk diperbaiki dan penyidik Selanjutnya laporan/pengaduan
membuat catatan berupa acara penjelasan atau sebagaimana tercantum diatas diatur oleh Pasal
keterangan tentang hal itu, serta menyebut 108 KUHAP yang berbunyi:
alasan yang menjelaskan kenapa tersangka 1) Setiap orang yang mengalami, melihat,
tidak mau menandatanganinya. menyaksikan dan atau menjadi korban
Berdasarkan latar belakang masalah yang peristiwa yang merupakan tindak pidana
telah di bahas diatas membuat penulis berhak untuk mengajukan laporan atau
mengambil judul “Akibat Hukum Penolakan pengaduan kepada penyelidik dan atau
Penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan penyelidik baik lisan maupun tertulis.
Oleh Tersangka Dalam Perkara Pidana”. 2) Setiap orang yang mengetahui
pemufakatan jahat untuk melakukan
B. Perumusan Masalah tindak pidana terhadap ketentraman dan
1. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan keamanan umum atau terhadap milik
tersangka Menurut Kitab UndangUndang wajib seketika itu juga melaporkan hal
Hukum Acara Pidana? tersebut kepada penyelidik atau
2. Bagaimana akibat hukum penolakan penyidik.
Penandatanganan Berita Acara 3) Setiap pegawai negeri dalam rangka
Pemeriksaan Perkara Oleh Tersangka melaksanakan tugasnya yang
Pada Tingkat Penyidik? mengetahui tentang terjadinya peristiwa
yang merupakan tindak pidana wajib
C. Metode Penelitian segera melaporkan hal tersebut kepada
Penelitian ini ialah pada disiplin Ilmu Hukum, penyelidik atau penyidik.5
maka penelitian ini merupakan bagian dari
Penelitian Hukum kepustakaan yakni dengan Dalam tahap kedua setelah diadakannya
“cara meneliti bahan pustaka atau yang penyelidikan dan di pastikan telah terjadi
dinamakan Penelitian Hukum Normatif”.4 pidana dengan mengumpulkan bukti-bukti
statusnya dinaikkan menjadi penyidikan.
PEMBAHASAN A. Prosedur Pemeriksaan Penyidik di berikan kewenangan sebagaimana
Tersangka Menurut diatur oleh Pasal 7 KUHAP, yaitu:
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (1) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Pasal 6 ayat (1) huruf a karena
tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara kewajibannya mempunyai wewenang:
Pidana (KUHAP) tidak hanya memuat ketentuan a. menerima-laporan atau pengaduan
tentang tata cara dari suatu proses pidana. Di dari seorang tentang adanya tindak
dalam Kitab UndangUndang Hukum Acara pidana;
Pidana (KUHAP) ditegaskan bahwa seseorang b. melakukan tindakan pertama pada
yang diduga atau disangka terlibat dalam suatu saat di tempat kejadian;
tindak pidana, tetap mempunyai hak-hak yang
wajib dijunjung tinggi dan dilindungi. KUHAP

4 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op-Cit, hal. 14. 5 Tim Viva Justicia, Op-Cit, hal. 58.

156
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

c. menyuruh berhenti seorang 11. Pelaksanaan tindakan lain


tersangka dan memeriksa tanda sesuai
pengenal diri tersangka; KUHAP. 7

d. melakukan penangkapan,
penahanan, penggeledahan dan Pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik
penyitaan; difokuskan sepanjang hal yang menyangkut
e. melakukan pemeriksaan dan persoalan hukum. Titik pangkal pemeriksaan
penyitaan surat; dihadapan penyidik ialah tersangka. Dari dialah
f. mengambil sidik jari dan memotret diperoleh keterangan mengenai peristiwa
seorang; pidana yang sedang diperiksa. Akan tetapi,
g. memanggil orang untuk didengar sekalipun tersangka yang menjadi titik tolak
dan diperiksa sebagai tersangka pemeriksaan, terhadapnya harus diberlakukan
atau saksi; asas akusatur. Tersangka harus ditempatkan
h. mendatangkan orang ahli yang pada kedudukan manusia yang memiliki harkat
diperlukan dalam hubungannya martabat. Dia harus dinilai sebagai subjek,
dengan pemeriksaan perkara; bukan sebagai objek. Yang diperiksa bukan
i. mengadakan penghentian manusia tersangka. Perbuatan tindak pidana
penyidikan; yang dilakukannyalah yang menjadi objek
j. mengadakan tindakan lain menurut pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut ditujukan
hukum yang bertanggung jawab. ke arah kesalahan tindak pidana yang dilakukan
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam oleh tersangka. Tersangka harus dianggap tak
Pasal 6 ayat (1) huruf b mempunyai bersalah, sesuai dengan prinsip hukum
wewenang sesuai dengan “praduga tak bersalah” (presumption of
UndangUndang yang menjadi dasar innocent ) sampai diperoleh putusan
hukumnya masing-masing dan dalam pengadilan yang telah berkekuatan hukum
pelaksanaan tugasnya berada dibawah tetap. Pada pemeriksaan tindak pidana, tidak
koordinasi dan pengawasan penyidik selamanya hanya tersangka saja yang harus
tersebut dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a. diperiksa. Adakalanya diperlukan pemeriksaan
(3) Dalam melakukan tugasnya saksi atau ahli. Demi untuk terang dan jelasnya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) peristiwa pidana yang disangkakan. Namun,
dan ayat (2), penyidik wajib kepada tersangka harus ditegakkan
menjunjung tinggi hukum yang perlindungan harkat martabat dan hak-hak
berlaku.6 asasi, kepada saksi dan ahli, harus juga
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut diperlakukan dengan cara yang
Penyidik wajib menjunjung tinggi hukum yang berperikemanusiaan dan beradab.
berlaku. Untuk itu Penyidik membuat berita
acara pelaksanaan tindakan (Pasal 75 KUHAP) A. Akibat Hukum Penolakan Penandatanganan
tentang: Berita Acara Pemeriksaan Perkara Oleh
1. Pemeriksaan tersangka; Tersangka Pada Tingkat Penyidikan
2. Penangkapan; BAP adalah pencatatan dari hasil
3. Penahanan; pemeriksaan verbalisan atas suatu perkara
4. Penggeledahan; pidana, baik berisi keterangan saksi maupun
5. Pemasukan rumah; 6. Penyitaan benda; keterangan tersangka. Merujuk pada Kitab
7. Pemeriksaan surat; Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),
8. Pemeriksaan saksi; Pasal 1 angka 27, keterangan saksi adalah salah
9. Pemeriksaan tempat kejadian; satu alat bukti dalam perkara pidana yang
10. Pelaksanaan Penetapan dan Putusan berupa keterangan dari saksi mengenai suatu
Pengadilan peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat

7 Darwin Prinst, Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar,


6 Tim Viva Justicia, Op-Cit, hal. 13. Djambatan, Jakarta, 1989, hal. 92-93.

157
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut Selanjutnya di sebutkan dalam hal tersangka
alasan dari pengetahuannya itu. Sedangkan tidak mau menandatangani berita acara
pada angka 14 Pasal yang sama menjelaskan, pemeriksaan ia harus memberikan alasan yang
tersangka adalah seorang yang karena kuat. Dalam hubungan ini alasan-alasan yang
perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan diajukan tersebut haruslah alasan yang masuk
bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku akal dan alasan-alasan tersebut harus dicatat
tindak pidana. Secara hukum, hanya Tersangka dalam berita acara pemeriksaan tersangka.
yang boleh meminta turunan/salinan BAP yang Dalam prakteknya tersangka atau saksi telah
telah ditandatanganinya, yaitu hanya untuk diperiksa keterangannya dan berita acara
disimpan Tersangka/ Penasihat Hukumnya pemeriksaan itu sudah selesai diketik lalu
sendiri untuk kepentingan pembelaannya. dibacakan kembali oleh pejabat pemeriksa
Adapun dasar hukumnya telah diatur dan kepada orang yang didengar keterangannya.
ditegaskan dalam Pasal 72 KUHAP, yang Jikalau ia setuju maka lalu dipersilahkan
berbunyi sebagai berikut: “Atas permintaan menandatanganinya, kalau ia tidak mau
Tersangka atau Penasihat Hukumnya pejabat menandatanganinya, ditanyakan apa alasannya,
yang bersangkutan memberikan turunan berita biasanya menganggap tidak perlu, hal mana
acara pemeriksaan untuk kepentingan semua harus disebutkan dalam berita acara.
pembelaannya” Akibat dari seorang tersangka yang menolak
Hal ini dimaksudkan untuk menghormati menandatangani berita acara pemeriksaan
oleh Asas Praduga Tak Bersalah (Presumption akan terlihat pada saat tersangka diperiksa
of Innocence) sebagai asas Hukum Acara Pidana dimuka persidangan, dimana hakim akan
yang bersifat universal (Butir 3 c Penjelasan menanyakan apakah alasan tersangka menolak
KUHAP). Artinya, jangan sampai BAP saksi menandatanganinya, apabila tersangka
tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak menolak menandatanginya karena isi dari
bertanggung jawab dan menjadi konsumsi berita acara pemeriksaan tidak sesuai dengan
publik, sementara dugaan tindak pidana apa yang dilakukan tersangka maka hakim akan
tersebut belum terbukti dengan adanya memanggil penyidik ke muka pengadilan untuk
Putusan Pengadilan yang menyatakan diperiksa dan mempertimbangkan mana yang
kesalahannya, dan telah berkekuatan hukum benar. Apabila alasan yang dikemukakan oleh
tetap (Inkracht Van Gewijsde). Selain itu, secara tersangka tidak jelas dan berbelit-belit maka
hukum, keterangan saksi sebagai alat bukti tersangka dapat dikenakan sanksi yang
(yang sah) adalah apa yang saksi nyatakan di memberatkan. Kemudian apabila alasan
sidang pengadilan (vide Pasal 185 ayat (1) tersangka menolak menandatanganinya kuat
KUHAP). atau sesuai dengan fakta maka dapat
Penyebab penolakan penandatanganan memperingan atau bahkan dapat
Berita Acara Pemeriksaan penyidikan dalam mengakibatkan batal demi hukum sesuai
perkara pidana sering disebabkan karena dengan ketentuan yang ada.
tersangka tidak mau dilakukan pemeriksaan Apabila dalam proses persidangan ada
sebagai Tersangka. seorang terdakwa mengakui didepan hakim
Dalam beberapa kasus Tersangka menolak bahwa penandatanganan berita acara
untuk menandatangani berita acara pemeriksaan itu tidak sah karena pada saat
pemeriksaan dengan alasan: akan menandatanganinya tersangka atau
1. Isi pemeriksaan dalam berita acara tidak terdakwa dalam keadaan dipaksa dan ancaman
sesuai dengan keterangan yang dari pihak lain, maka hakim akan kembali
diberikannya. memeriksa dan memanggil pihak penyidik
2. Tersangka tidak mau mengakui segala untuk dicari kebenarannya dan saksi-saksi yang
bentuk perbuatan yang dilakukannya. terkait. Apabila yang dilakukan atau dikatakan
3. Adanya pemerasan, ancaman, atau tersangka tidak benar maka tersangka atau
paksaan dari orang lain. terdakwa dapat dikenakan sanksi yang
memberatkan, tetapi sebaliknya semua yang

158
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

dikatakan oleh tersangka atau terdakwa 2. Sah atau tidaknya penghentian


tentang pemaksaan dan ancaman pihak lain penyidikan atau penghentian penuntutan
maka dapat mengakibatkan batal demi hukum atas permintaan demi tegaknya hukum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. dan keadilan;
Pelaksanaan penyelidikan dan Penyidikan 3. Permintaan ganti kerugian atau
oleh kepolisian yang dituangkan dalam BAP rehabilitasi oleh tersangka atau
yang tidak ditandatangani oleh tersangka dan keluarganya atau pihak lain atas
tersangka merasa dirugikan, maka tersangka kuasanya yang perkaranya tidak diajukan
berhak menggunakan upaya hukum ke pengadilan.9
Praperadilan. Kehadiran lembaga praperadilan Penyidikan yang dilakukan tersebut
sama halnya dengan kelahiran KUHAP disambut didahului dengan pemberitahuan kepada
dengan penuh kegembiraan oleh segenap penuntut umum bahwa penyidikan terhadap
bangsa Indonesia pada umumnya dan warga suatu peristiwa pidana telah mulai dilakukan.
masyarakat pencari keadilan pada khususnya Secara formal pemberitahuan tersebut
terutama warga masyarakat yang berstatus disampaikan melalui mekanisme Surat
sebagai tersangka atau terdakwa. Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).
Dalam menjalankan proses hukum yang adil Hal tersebut diatur dalam ketentuan Pasal 109
dengan tidak mengurangi hak-hak dari KUHAP. Namun kekurangan yang dirasa sangat
tersangka harus memiliki sistem peradilan menghambat adalah tidak ada ketegasan dari
pidana yang baik dimana proses penerapannya ketentuan tersebut kapan waktunya penyidik
harus sesuai dengan aturan yang ada dengan harus diberitahukan kepada Penuntut Umum.
mengedepankan hak asasi manusia dalam Tiap kali dimaksudkan dalam Pasal 75 KUHAP
setiap proses hukum yang dilakukan selama tanpa mengurangi ketentuan dalam
pemeriksaan penyelidikan/penyidikan sampai UndangUndang, harus selalu dibuat berita
proses di vonis. acara tentang pelaksanaan tersebut.
Menurut Pasal 77 KUHAP memang Apabila dalam penyidikan tersebut, tidak
dijelaskan bawah Pengadilan negeri berwenang ditemukan bukti yang cukup atau peristiwa
untuk memeriksa dan memutus, sesuai dengan tersebut bukanlah peristiwa pidana atau
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang penyidikan dihentikan demi hukum, maka
ini tentang: penyidik mengeluarkan Surat Perintah
1. sah atau tidaknya penangkapan, Pemberhentian Penyidikan. Dalam hal ini
penahanan, penghentian penyidikan apabila surat perintah penghentian tersebut
atau penghentian penuntutan; telah diterbitkan maka penyidikan
2. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi memberitahukan akan hal itu kepada penuntut
seorang yang perkara pidananya umum, tersangka atau keluarganya. Apabila
dihentikan pada tingkat penyidikan atau korban atau keluarganya tidak dapat menerima
penuntutan.8 penghentian penyidikan tersebut, maka korban
Praperadilan diatur dalam lebih lanjut dalam atau keluarganya, sedarah atau semenda dalam
Pasal 1 angka 10 KUHAP (UU No. 8 Tahun 1981 garis lurus ke atas atau ke bawah sampai
tentang Hukum Acara Pidana), praperadilan dengan derajat ketiga, dapat mengajukan
adalah wewenang hakim untuk memeriksa dan praperadilan kepada ketua pengadilan sesuai
memutus, sesuai dengan ketentuan yang diatur dengan daerah hukumnya dan ketentuan
dalam Undang-Undang tentang: peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Sah atau tidaknya suatu penangkapan Mekanisme keberatan tersebut diatur dalam
dan atau penahanan atas permintaan Pasal 77 butir a KUHAP tentang praperadilan. 9
tersangka atau keluarganya atau pihak Dalam hal penyidikan telah selesai melakukan
lain atas kuasa tersangka; penyidikan, penyidik wajib segera menyerahkan
berkas perkara tersebut kepada penuntut
umum. Dan dalam hal penuntut umum
8 Tim Viva Justicia, Op-Cit, hal. 43.
9
Tim Viva Justicia, Op-Cit, hal. 7. 9 Tim Viva Justicia, Loc-Cit, hal. 43.

159
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

berpendapat bahwa hasil penyidikan tersebut Setiap aparat Kepolisian harus dapat
kurang lengkap, penuntut umum segera mencerminkan kewibawaan Negara dan
mengembalikan berkas perkara tersebut menunjukan disiplin yang tinggi dikarenakan
kepada penyidik disertai petunjuk untuk polisi pada hakekatnya adalah sebagai
dilengkapi. pengaturan di dalam penegakan hukum di
Apabila pada saat penyidik menyerahkan Indonesia. Hal ini sesuai dengan UU No. 2
hasil penyidik, dalam waktu 14 hari penuntut Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
umum tidak mengembalikan berkas tersebut, Indonesia, khususnya dalam Pasal 5 disebutkan
maka penyidikan dianggap selesai. bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia
Dengan tidak ditandatanganinya Berita merupakan alat Negara yang berperan dalam
Acara Pemeriksaan oleh tersangka, maka akibat memelihara keamanan dan ketertiban
hukum yang muncul adalah dapat berubahnya masyarakat, menegakkan hukum, serta
putusan Pengadilan. Artinya bahwa apabila BAP memberikan perlindungan, pengayoman, dan
tersebut isinya hanya dibuat-buat oleh penyidik pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
baik dengan cara kekerasan/intimidasi atau terpeliharanya keamanan dalam negeri.
dengan cara lain, dan ketika sampai pada tahap Kemudian, di dalam Pasal 13 disebutkan bahwa
pembuktian di Pengadilan BAP tersebut isinya tugas pokok Kepolisian Negara Republik
tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di Indonesia adalah:
persidangan maka terdakwa dapat diputus 1. Memelihara keamanan dan ketertiban
bebas. masyarakat;
Namun sebaliknya jika isi BAP tersebut 2. Menegakkan hukum dan;
benar kenyataannya dan jaksa mampu 3. Memberikan perlindungan, pengayoman
membuktikan berdasarkan Undang-Undang dan pelayanan kepada masyarakat.11
sedangkan terdakwa tidak mau Dari serangkaian tugas kepolisian, salah satu
menandatanganinya maka hakim dapat tugas yang mendapatkan perhatian adalah
menjatuhkan sanksi lebih berat karena suatu tugas dalam rangka penegakan hukum. Sebagai
hal yang memberatkan tersebut. penegak hukum, polisi masuk dalam jajaran
Sistem peradilan pidana di dalamnya sistem peradilan pidana, sebagai subsistem.
terkandung gerak sistemik dari subsistem Dalam sistem peradilan pidana, polisi
pendukungnya, yakni Kepolisian, Kejaksaan, merupakan “pintu gerbang” bagi para pencari
Pengadilan, Lembaga Pemasyarakatan, yang keadilan. Dari sinilah segala sesuatunya dimulai.
secara keseluruhan dan merupakan suatu Posisi awal ini menempatkan polisi pada posisi
kesatuan (totalitas) berusaha yang tidak menguntungkan. Sebagai penyidik
mentransformasikan masukan menjadi polisi harus melakukan penangkapan dan (bila
keluaran yang menjadi tujuan sistem peradilan perlu) penahanan, yang berarti polisi harus
pidana yaitu, menanggulangi kejahatan atau memiliki dugaan yang kuat bahwa orang
mengendalikan terjadinya kejahatan agar tersebut adalah pelaku kejahatan. Satjipto
berada dalam batas-batas toleransi yang dapat Rahardjo menyebut tugas kepolisian sebagai
diterima masyarakat. Dalam Penerapannya “multi fungsi”, yaitu tidak sebagai polisi saja
penerapan sistem peradilan pidana di Indonesia tetapi juga sebagai jaksa dan hakim sekaligus. 13
berdasarkan peraturan perUndang-Undangan
yang ada baik terdapat di dalam ataupun di luar PENUTUP A. Kesimpulan
kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 1. Prosedur pemeriksaan tersangka dalam
(KUHAP) dapat diterangkan bahwa sistem prosesnya sesuai dengan prosedur di
peradilan pidana di Indonesia mempunyai mulai dari awal penanganan perkara
perangkat struktur atau sub-sistem kepolisian, pidana dimulai dari tahap penyelidikan.
kejaksaan, pengadilan, lembaga Dengan perkataan lain Penyelidikan
pemasyarakatan dan Advokat atau Penasehat
Hukum sebagai quasi sistem.10 11 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pasal 5 dan
10 Rusli Mohhamad, Op-Cit, hal. 14. Pasal 13. 13 Ibid, hal. 15.

160
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

dilakukan sebelum penyidikan. Perlu Penerapan asas ini tidak lain adalah
digaris bawahi, “mencari dan untuk melindungi kepentingan hukum
menemukan” berarti penyelidik dan hak-hak tersangka dari
berupaya atas inisiatif sendiri untuk kesewenangwenangan kekuasaan para
menemukan peristiwa yang diduga aparat penegak hukum.
sebagai tindak pidana.
2. Dengan tidak ditandatanganinya Berita DAFTAR PUSTAKA
Acara Pemeriksaan oleh tersangka, maka Amirudin, dan Asikin, Zainal, Metode Penelitian
akibat hukum yang muncul adalah dapat Hukum Normatif, Rajawali, Jakarta,
berubahnya putusan Pengadilan. Artinya 1985.
bahwa apabila BAP tersebut isinya hanya Adji Seno, Oemar, Etika Professional Dalam
dibuat-buat oleh penyidik baik dengan Hukum, Profesi Advokat,
cara kekerasan/intimidasi atau dengan Erlangga, Jakarta. 1991.
cara lain, dan ketika sampai pada tahap Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana I,
pembuktian di Pengadilan BAP tersebut Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011.
isinya tidak sesuai dengan fakta yang _________, Hukum Pidana Materiil dan Formil
terjadi di persidangan maka terdakwa Korupsi di Indonesia,
dapat diputus bebas. Bayumedia
Publishing, Malang, 2005.
B. Saran Effendy, Marwan, Kejaksaan RI Posisi dan
1. Memberikan arahan kepada penyidik Fungsinya, Gramedia Pustaka Utama,
atau penyidik pembantu oleh Kepala Jakarta, 2005.
Kepolisian pada setiap tingkatan Hamzah, Andi, KUHP & KUHAP, Rineka Cipta,
Kesatuan Polri untuk meningkatkan Jakarta, 2014.
kemampuan dan pengetahuan tentang Harahap M, Yahya, Pembahasan Permasalahan
penyidikan. Penyidik hendaknya bersikap dan Penerapan KUHAP, Penyidikan dan
objektif dalam menangani setiap perkara Penuntutan, cetakan VII, Sinar Grafika,
dengan Meningkatkan kerjasama antara Jakarta, 2009.
subsistem, yaitu Kepolisian, Kejaksaan, Hatta, Moh, Beberapa Masalah Penegakan
Pengadilan, dalam membahas soal Hukum Pidana Umum dan Hukum
penyidikan tindak pidana ataupun proses Pidana Khusus, cetakan pertama,
penegakan hukum meskipun ada Liberty, Yogyakarta, 2009.
perbedaan tujuan dari masing-masing Mahendra, Yusril Ihza, Kedudukan Kejaksaan
subsistem, dan Posisi Jaksa Agung Dalam Sistem
2. Penyidik selalu berpedoman pada aturan Presidensial dibawah UUD
yang berlaku dengan memperhatikan 1945,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk Liberty, yogyakarta, 2002.
teknis dalam setiap pelaksanaan proses Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana,
penegakan dengan tidak Liberty, Yogyakarta, 1981.
mengesampingkan hak asasi manusia _________, Asas-asas Hukum Pidana, Edisi
dengan tidak melakukan Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.
kekerasan/intimidasi atau dengan cara Muhammad, Rusli, System Peradilan Pidana
lain kepada tersangka maupun saksi Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2011.
dalam proses penyidikan dalam Muladi, Lembaga Pidana Bersyarat, Alumni,
pembuatan Berita Acara Pemeriksaan. Bandung, 2008.
Penyelidikan yang dilakukan penyelidik Sambas, Nandang, Peradilan Pidana Anak di
dalam hal ini tetap harus menghormati Indonesia dan Instrumen
asas praduga tak bersalah (presumption Internasional Perlindungan Anak serta
of Innocence) sebagaimana disebutkan Penerapannya, Graha Ilmu, Yogyakarta,
dalam penjelasan umum butir 3c KUHAP. 2013.

161
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017

Sunggono, Bambang, Metode Widhayanti, Erni, Hak-Hak


Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Tersangka/Terdakwa di Dalam KUHAP,
Persada, Jakarta, 2011. Liberty, Yogyakarta, 1998.
Poernomo, Bambang, Asas-asas Hukum Zaidan, Ali M, Menuju Pembaharuan Hukum
Pidana, Ghalia Indonesia, Yogyakarta, Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2015
1978.
Prakoso, Abintoro, Etika Profesi Hukum Telah Sumber-sumber lain Undang-
Historis, Filosofis dan Teoritis Kode Etik Undang Dasar Tahun 1945.
Notaris, Advokat, Polisi Jaksa dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hakim, Laksbang Justitia, Surabaya, Kitab Undang-Undang Hukum Acara
2015. Pidana.
Prinst, Darwint Hukum Acara Pidana Suatu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Pengantar, Djambatan, Jakarta, 1989. Kepolisian Negara Republik Indonesia.
_________, Hukum Acara Pidana dan Praktek, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991 tentang
Djambatan, Jakarta, 1998. Kejaksaan Republik Indonesia.
Soekanto, Soerjono, Efektifitas Hukum dan Undang-Undang No 19 Tahun 1948 tentang
Peranan Sanksi, Remaja Karya, Susunan dan Kedudukan Badan- Badan
Bandung, 1985. Kehakiman dan Kejaksaan. Undang-Undang
_________, dan Mamudji, Sri, Nomor 48 Tahun 2009,
Penelitian Hukum Normatif Tentang Kekuasaan Kehakiman.
Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 Tentang
Tahir Djenawi, Hadari, Pokok-pokok Pikiran Implementasi Prinsip Dan Standar Hak
Dalam KUHAP, Alumni, Bandung, 1981. Asasi Manusia Dalam Penyelengggaran
Tim Viva Justicia, KUHAP dan KUHP, Genesis Tugas Kepolisian Republik Indonesia.
Learning, Yogyakarta, 2016. SK Kapolri No. Pol, SKEP/04/I/1982 tanggal 18
Tim Pengajar, Bahan Ajar Pengantar Ilmu Febuari 1982.
Hukum, Universitas Sam
Ratulangi, Manado, 2007.
________. Bahan Ajar Metode Penelitian dan
Penulisan Hukum. Fakultas Hukum
Universitas Sam Ratulangi Manado,
2007.
________. Bahan Ajar Hukum Pidana. Fakultas
Hukum Universitas Sam
Ratulangi Manado, 2007.
Viswandro, Matilda Maria,
Saputra Bayu, Mengenal
profesi Penegak hukum Rujukan
Berkarier Di Bidang Hukum, Pustaka
Yustisia, Yogyakarta, 2002.
Wantu M, Fence, Antinomi Dalam Penegakan
Hukum Oleh Hakim, Jurnal Berkala
Mimbar Hukum, Vol. 19 No. 3 Oktober
2007, Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wiranata, I Gede A.B, Dasar-dasar Etika dan
Moralitas, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2005.

162

Anda mungkin juga menyukai