Anda di halaman 1dari 10

Lex Crimen Vol. X/No.

7/Jun/2021

PENYERAHAN BERKAS PENYIDIKAN PERKARA Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-XII/2015,


DARI PENYIDIK KEPADA PENUNTUT UMUM harus diserahkan kepada Penuntut Umum,
BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG terlapor dan korban atau pelapor dalam waktu
HUKUM ACARA PIDANA1 paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
Oleh : Liberty Keni2 dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan.
Olga A. Pangkerego3 Penyidik setelah selesai melakukan
Max Sepang4 penyidikan wajib menyerahkan perkara pidana
tersebut kepada penuntut umum, sebagaimana
ABSTRAK yang diatur dalam Pasal 110 ayat (1) KUHAP
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk yang menentukan, dalam hal penyidik telah
mengetahui bagaimana penyerahan berkas selesai melakukan penyidikan, penyidik wajib
penyidikan perkara dari penyidik kepada segera menyerahkan berkas perkara itu kepada
penuntut umum berdasarkan KUHAP dan penuntut umum. Penyerahan berkas perkara
bagaimana wewenang penuntut umum setelah dari penyidik kepada penuntut umum
menerima berkas penyidikan perkara dari merupakan hal yang menarik untuk dibahas.
penyidik berdasarkan KUHAP yang dfengan
metode penelitian hukum normatif disimpulkan: B. Perumusan Masalah
1. Penyerahan berkas penyidikan perkara dari 1. Bagaimana penyerahan berkas penyidikan
penyidik kepada penuntut umum berdasarkan perkara dari penyidik kepada penuntut
Pasal 8 ayat (3) KUHAP dilakukan dalam dua umum berdasarkan KUHAP?
tahap, pada tahap pertama penyidik hanya 2. Bagaimana wewenang penuntut umum
menyerahkan berkas perkara untuk diteliti. setelah menerima berkas penyidikan
Tahap kedua dalam hal penyidikan dianggap perkara dari penyidik berdasarkan
selesai, penyidik menyerahkan tanggung jawab KUHAP?
itu atas tersangka dan barang bukti kepada
penuntut umum. 2. Wewenang penuntut umum C. Metode Penelitian
setelah menerima berkas penyidikan perkara Penelitian ini merupakan penelitian hukum
dari penyidik berdasarkan KUHAP adalah normatif.
melakukan prapenuntutan dan penuntutan.
Prapenuntutan dilakukan apabila ada PEMBAHASAN
kekurangan dalam penyidikan dengan memberi A. Penyerahan Berkas Penyidikan Perkara
petunjuk dalam rangka penyempurnaan kepada Penuntut Umum
penyidikan dari penyidik. Melakukan Penyerahan berkas perkara penyidikan
penuntutan dengan melimpahkan perkara ke perkara dari penyidik kepada penuntut umum
pengadilan negeri dengan permintaan agar didasarkan pada ketentuan Pasal 110 ayat (1)
segera mengadili perkara tersebut disertai KUHAP yang menentukan, dalam hal penyidik
dengan surat dakwaan. telah selesai melakukan penyidikan, penyidik
Kata kunci: berkas penyidikan; penyidik; wajib segera menyerahkan berkas perkara itu
penuntut umum; kepada penuntut umum.
Penyidik yang mengetahui, menerima
PENDAHULUAN laporan dan pengaduan tentang terjadinya
A. Latar Belakang Masalah suatu peristiwa yang patut diduga merupakan
Berdasarkan Pasal 109 ayat (1) KUHAP, dalam tindak pidana wajib segera melakukan tindakan
hal penyidik telah mulai melakukan penyidikan penyidikan yang diperlukan. Sesungguhnya
suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak tujuan penyidik dalam penyidikan terhadap
pidana, penyidik memberitahukan hal itu tindak pidana sebelum pelimpahan berkas
kepada penuntut umum. Surat Pemberitahuan perkara kepada penuntut umum diharapkan
Dimulainya Penyidikan (SPDP) berdasarkan dapat diperoleh keterangan-keterangan
berupa :1
1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum U
3 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum 1H. Rasti Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer,
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2017, hlm. 59-66.

27
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

a. Jenis dan kualifikasi tindak pidana yang ada sehingga menambah keyakinan hakim di
terjadi. dalam menjatuhkan putusannya.4
b. Waktu tindak pidana dilakukan. Keterangan yang perlu diungkap penyidik di
c. Tempat terjadinya tindak pidana. dalam melakukan penyidikan adalah alasan yang
d. Dengan apa tindak pidana dilakukan. mendorong dilakukannya tindak pidana.
e. Alasan dilakukannya tindak pidana. Maksudnya adalah untuk mengetahui apa
f. Pelaku tindak pidana sesungguhnya yang menyebabkan pelaku
Penyidik dalam melakukan penyidikan, jenis melakukan kejahatannya, apa tujuan yang
tindak pidana yang dilakukan terdakwa, karena hendak dicapainya sehingga melakukan
jenis-jenis tindak pidana banyak sekali dan kejahatan. Adapun alasan-alasan dilakukannya
dalam satu jenis tindak pidana terdapat tindak pidana akan dapat dijadikan sebagai
beberapa kualifikasi, misalnya saja bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
pembunuhan. Pembunuhan terbagi dalam berat ringannya pidana.
beberapa kualifikasi, antara lain, pembunuhan Keterangan terpenting yang harus
berencana, pembunuhan biasa, dan sebagainya. diungkapkan dalam penyidikan adalah pelaku
Penyidikan yang dilakukan adalah untuk dari tindak pidana itu. Keterangan ini untuk
mengetahui bentuk-bentuk tindak pidana apa menyimpulkan siapa sebenarnya tersangka yang
yang sesungguhnya telah terjadi sehingga dapat melakukan tindak pidana dengan melihat antara
menentukan pasal-pasal yang dilanggar dari keterangan-keterangan yang telah diperoleh
terdakwa. melalui alat-alat bukti lainnya.
Penyidikan yang dilakukan oleh penyidik Penyidikan yang dilakukan oleh penyidik
harus dapat mengungkap waktu dilakukannya harus diberitahukan kepada penuntut umum.
suatu kejahatan. Waktu tersebut berkaitan Jika penyidikan telah selesai, penyidik wajib
dengan tanggal, hari, bulan, dan tahun segera menyerahkan berkas perkara itu kepada
dilakukannya suatu tindak pidana. penuntut umum. Kadang-kadang hasil
Mengungkapkan waktu dilakukannya tindak penyidikan dinilai oleh penuntut umum kurang
pidana untuk memberikan keyakinan tentang lengkap sehingga perlu dilengkapi penyidik. Jika
terjadinya suatu tindak pidana dan untuk dapat terjadi demikian, penuntut umum harus segera
dijadikan ukuran jika adanya alibi atau dalih mengembalikan berkas perkara itu kepada
pengingkaran dari pelaku.2 penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi.
Tempat terjadinya tindak pidana Apabila berkas perkaranya dikembalikan,
dimaksudkan adalah tempat di mana si pelaku penyidik harus segera melakukan penyidikan
melakukan kejahatannya. Tempat dapat terjadi tambahan sesuai dengan petunjuk dari penuntut
pada suatu lokasi tertentu atau di beberapa umum.
lokasi. Penyidikan dilakukan maksudnya adalah Sebelum penyerahan berkas penyidikan
untuk mengetahui di mana tindak pidana itu di- perkara dari penyidik kepada penuntut umum,
lakukan. Kegunaannya adalah selain jika memperhatikan ketentuan di dalam KUHAP,
memudahkan penyidik mencan keterangan dan dapat diketahui bahwa proses penyidikan yang
menemukan saksi dan barang bukti yang dilakukan oleh penyidik dapat digambarkan
di-gunakan oleh pelaku, juga dapat dijadikan sebagai berikut :5
ukuran jika ada alibi atau dalih pengingkaran a. Diawali dengan adanya bahan masukan
dari pelaku bahwa terjadinya kejahatan tidak suaju tindak pidana.
berada di tempat tersebut.3 b. Melakukan tindakan pertama di tempat
Penyidik dalam penyidikan hal yang penting kejadian.
diungkapkan adalah alat-alat yang digunakan c. Pemanggilan dan pemeriksaan tersangka
pelaku di dalam melakukan kejamatannya. Alat dan saksi.
ini dapat dijadikan sebagai barang bukti oleh d. Melakukan upaya paksa yang diperlukan.
penyidik dan di depan sidang pengadilan dapat e. Pembuatan berita acara penyidikan.
berguna untuk mendukung alat-alat bukti yang f. Penyerahan berkas perkara kepada
penuntut umum.

2 Ibid, hlm. 60. 4 Loc-cit


3 Loc-cit 5 Ibid

28
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

Penyidik sebelum melakukan penyidikan b. Atau dengan segera sesudah beberapa


dapat mengetahui terjadinya suatu tindak saat tindak pidana itu dilakukan;
pidana dengan memperoleh dari berbagai c. Atau sesaat kemudian diserukan oleh
sumber yaitu dari : khalayak ramai sebagai orang yang
1. Laporan melakukannya;
2. Pengaduan d. Atau sesaat kemudian pada orang
3. Tertangkap tangan tersebut ditemukan benda yang diduga
4. Diketahui sendiri oleh aparat penegak keras telah dipergunakan untuk me-
hukum dari hasil penyelidikan lakukan tindak pidana yang menunjukkan
Penyidik mempunyai kewajiban untuk segera bahwa ia adalah pelakunya.
melakukan tindakan penyidikan apabila Terhadap semua bahan masukan perkara
mengetahui, menerima laporan, atau pengadu- yang masuk kepada penyelidik, selanjutnya
an tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan
diduga sebagai suatu perbuatan pidana, dalam penyidikan untuk membuat terang tindak
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 106 pidana yang terjadi guna menemukan
KUHAP. tersangkanya.
Apabila penyidik mengetahui sendiri bahwa Melakukan tindakan pertama di tempat
telah terjadi suatu perbuatan pidana, dengan kejadian dalam rangka penyidikan. Yang
sendirinya ia wajib melakukan tindakan pe- dimaksud dengan tempat kejadian adalah
nyidikan yang diperlukan, seperti melakukan tempat di mana telah dilakukan sesuatu tindak
tindakan pertama di tempat kejadian, menyuruh pidana. P.A.F. Lamintang memberikan
berhenti seorang tersangka dan memeriksa penjelasan bahwa yang dimaksud dengan
tanda pengenalnya, melakukan penangkapan, melakukan tindakan pertama di tempat kejadian
penahanan, dan sebagainya sesuai dengan itu adalah melakukan segala macam tindakan
kewenangan penyidik yang tertuang dalam Pasal yang oleh penyidik telah dipandang perlu
7 ayat (1) KUHAP. Namun, dalam hal penyidik untuk :7
menerima laporan atau pengaduan bahwa telah 1. Menyelamatkan nyawa korban atau harta
terjadi suatu peristiwa yang diduga sebagai kekayaan orang.
suatu perbuatan pidana, maka sebelum 2. Menangkap pelakunya apabila pelaku
dilakukan tindakan hukum berupa pemanggilan tersebut masih berada dalam jangkauan
atau upaya paksa, hendaknya penyidik mencari penyidik untuk segera ditangkap.
dan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu 3. Menutup tempat kejadian bagi siapa pun
untuk meyakinkan bahwa peristiwa tersebut yang kehadirannya di situ tidak diperlukan
merupakan perbuatan pidana. untuk menyelamatkan nyawa korban,
Penyidikan selain dari laporan atau untuk menyelamatkan harta kekayaan
pengaduan seseorang atau masyarakat tentang orang atau untuk kepentingan
adanya tindak pidana, sumber bahan masukan penyelidikan dan penyidikan dengan
lain dapat berasal dari hasil pengetahuan aparat maksud agar tempat kejadian itu tetap
penegak hukum itu sendiri, yaitu dari berada dalam keadaan yang asli untuk
penyelidikan oleh penyelidik. memudahkan penyelidikan dan pe-
Dimulainya penyidikan juga dapat dilakukan nyidikan.
dari hasil kejadian tertangkap tangan. 4. Menemukan, menyelamatkan,
Tertangkap tangan seperti yang dijelaskan mengumpulkan, dan mengambil
dalam Pasal 1 butir 19 adalah tertangkapnya barang-barang bukti serta bekas-bekas
seseorang pada waktu :6 yang dapat membantu penyidik untuk
a. Sedang melakukan tindak pidana atau mendapatkan petunjuk-petunjuk tentang
tengah melakukan tindak pidana, pelaku identitas pelaku atau dari
dipergoki oleh orang lain; pelaku-pelakunya, tentang cara-cara atau

7 P.A.F. Lamintang, Kitab Undang-undang Hukum Acara


6 M. Yahya Harahap, Pembahasan, Permasalahan dan Pidana dengan Pembahasan secara Yuridis menurut
Penerapan KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 2003, hlm. Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, Sinar
117-118. Baru, Bandung, 2004, hlm. 76.

29
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

alat-alat yang telah dipergunakan oleh 1. Tersangka didengar keterangannya tanpa


para pelakunya dan untuk me-lemahkan tekanan dari siapa pun dan/atau dalam
alibi yang mungkin saja akan dikemukakan bentuk apa pun (Pasal 117 ayat (1)
oleh seorang tersangka apabila ia KUHAP).
kemudian berhasil ditangkap. 2. Sesudah ditanyakan kepada tersangka,
5. Menemukan saksi-saksi yang diharapkan ternyata ia menghendaki didengarnya
dapat membantu penyidik untuk saksi a de charge, maka penyidik wajib
memecahkan persoalan yang sedang ia memanggil dan memeriksa saksi tersebut
hadapi dan memisahkan saksi-saksi (Pasal 116 ayat (3) KUHAP).
tersebut agar mereka itu tidak dapat 3. Keterangan apa pun yang diberikan
berbicara satu dengan yang lain, dan tersangka sehubungan dengan tindak
lain-lain. pidana yang dipersangkakan kepadanya,
Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) KUHAP, selama penyidik diharuskan mencatatnya dalam
dalam tahap penyidikan, penyidik mempunyai berita acara pemeriksaan dengan
wewenang untuk melakukan pemanggilan dan seteliti-telitinya sesuai dengan kata yang
pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi-saksi dipergunakan oleh tersangka sendiri
lain yang diperlukan. Dalam Pasal 112 ayat (1) apabila sudah disetujui, berita acara
KUHAP disebutkan bahwa pemanggilan pemeriksaan itu ditandatangani penyidik
dilakukan dengan : dan tersangka (Pasal 117 ayat (2) dan
1. Surat pemanggilan yang sah Pasal 118 ayat (1) KUHAP).
(ditandatangani oleh penyidik yang 4. Jika tersangka tidak mau membubuhkan
berwenang) dengan menyebut alasan tanda tangannya, hendaklah dicatat
pemanggilan secara jelas. dalam berita acara pemeriksaan dengan
2. Memerhatikan tenggang waktu yang menyebutkan alasannya (Pasal 118 ayat
wajar antara diterimanya panggilan dan (2) KUHAP).
hari pemeriksaan. 5. Pemeriksaan terhadap tersangka yang
Orang yang dipanggil apakah akan didengar berdiam atau bertempat tinggal di luar
keterangannya sebagai tersangka atau saksi daerah hukum penyidik yang melakukan
wajib datang. Apabila tidak datang akan penyidikan, dapat dibebankan kepada
dipanggil sekali lagi dengan perintah kepada penyidik di tempat kediaman atau tempat
petugas atau pe-nyelidik untuk membawanya. tinggal tersangka tersebut (Pasal 119
Dalam hal tidak dapat datang dengan alasan KUHAP).
yang patut dan wajar, penyidik datang ke Tata cara pemeriksaan saksi oleh penyidik
tempat kediamannya (Pasal 112 ayat (2) dan adalah sebagai berikut :9
Pasal 113 KUHAP). 1. Saksi tidak disumpah, kecuali jika dengan
Sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap alasan yang cukup tidak dapat hadir
seseorang yang disangka sebagai pelaku suatu dalam persidangan pengadilan (Pasal 116
perbuatan pidana (tersangka), penyidik ayat (1) KUHAP).
berkewajiban memberitahukan kepadanya 2. Diperiksa secara tersendiri, tetapi dapat
mengenai haknya untuk mendapat bantuan dipertemukan dengan lainnya (Pasal 116
hukum serta kewajiban didampingi penasihat ayat (2) KUHAP).
hukum yang ditunjuk penyidik/penuntut 3. Pemeriksaan dilakukan tanpa tekanan dari
umum/hakim apabila perbuatan pidana yang siapa pun dan/atau dalam bentuk apa
dipersangkakan/didakwakan diancam dengan pun, tetapi saksi wajib memberikan
pidana lima tahun atau lebih dan tidak keterangan yang sebenarnya (Pasal 117
mempunyai penasihat hukum sendiri (Pasal 114 ayat (1) KUHAP).
KUHAP). 4. Keterangannya dicatat dalam berita acara
Hal-hal yang harus diperhatikan penyidik yang ditanda-tangani oleh penyidik dan
dalam pemeriksaan tersangka adalah sebagai saksi setelah menyetujui isinya. Apabila
berikut:8 saksi tidak mau membubuhkan tanda
tangannya, penyidik mencatatnya dalam

8 H. Rusli Muhammad, Op-cit, hlm. 64. 9 Ibid, hlm. 64-65.

30
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

berita acara dengan menyebutkan penggeledahan, penyitaan, dan sebagainya jika


alasannya. Dalam hal ini saksi harus hal tersebut telah benar-benar dilakukan dalam
memberikan alasan yang kuat (Pasal 118 rangka penyidikan suatu perbuatan pidana.
KUHAP). Menurut hemat penulis, sebelum melakukan
5. Saksi di luar daerah hukum penyidik, penyidikan terhadap seseorang, penyidik harus
pemeriksaannya dapat diberikan kepada benar-benar yakin bahwa orang tersebut telah
penyidik di tempat kediaman saksi (Pasal melakukan suatu tindak pidana, berdasarkan
119 KUHAP). bukti-bukti permulaan yang telah berhasil
Penyidik dalam melakukan penyidikan, dapat dikumpulkan oleh penyidik. Penyidik juga harus
melakukan upaya paksa yang diperlukan. Yang yakin bahwa bukti-bukti dan saksi-saksi yang
dimaksud dengan istilah upaya paksa adalah dapat digunakan untuk membuktikan kesalahan
segala bentuk tindakan yang dapat dipaksakan tersangka secara pasti dapat diperoleh. Sehingga
oleh aparat penegak hukum pidana terhadap ketika berkas perkara penyidikan diserahkan
kebebasan bergerak seseorang atau untuk kepada penuntut umum berkas perkara dapt
memiliki dan menguasai suatu barang, atau diterima oleh penuntut umum.
terhadap kemerdekaan pribadinya untuk tidak Penyerahan berkas perkara penyidikan
mendapat gangguan terhadap siapa pun. perkara dari penyidik kepada penuntut umum
Tindakan berupa upaya paksa tersebut dapat apabila penyidikan telah selesai, penyidik wajib
dikenakan terhadap diri seseorang atau segera menyerahkan berkas perkara tersebut
terhadap benda miliknya diperlukan untuk kepada penuntut umum. Penyerahan ini
memperlancar proses pemeriksaan atau untuk meliputi dua tahap, yaitu :12
mendapatkan bahan-bahan pembuktian. 1. Penyidik hanya menyerahkan berkas
Upaya paksa diatur dalab Bab 16 KUHAP perkara.
mulai Pasal 16-Pasal 49. Bentuk upaya paska 2. Penyidik menyerahkan tanggung jawab
tersebut adalah :10 atas tersangka dan barang bukti kepada
1. Tindakan penangkapan; penuntut umum dalam hal penyidikan
2. Tindakan penahanan; sudah dianggap selesai.
3. Tindakan penggeledahan; Penyerahan berkas perkara tahap pertama.
4. Tindakan penyitaan; dan Penyidik hanya menyerahkan berkas perkara
5. Tindakan pemeriksaan surat. kepada penuntut umum untuk diteliti. Dalam hal
Setelah pemeriksaan yang dipandang perlu penuntut umum berpendapat bahwa hasil
itu cukup, maka penyidik atas kekuatan sumpah penyidikan tersebut masih kurang lengkap,
jabatannya segera membuat berita acara penuntut umum segera mengembalikan berkas
dengan persyaratan sebagai berikut :11 perkara itu kepada penyidik disertai petunjuk
1. Diberi tanggai berita acara. untuk dilengkapi. Untuk itu penyidik wajib
2. Memuat tindak pidana yang segera melakukan penyidikan tambahan sesuai
dipersangkakan dengan menyebutkan dengan petunjuk dari penuntut umum.
waktu, tempat, dan keadaan pada waktu Penyidikan dianggap telah selesai apabila
tindak pidana dilakukan. dalam waktu empat belas hari penuntut umum
3. Nama dan tempat tinggal dari tersangka tidak mengembalikan hasil penyidikan atau
dan/atau saksi. apabila sebelum batas waktu tersebut berakhir
4. Keterangan tersangka dan/atau telah ada pemberitahuan tentang hal itu dari
keterangan saksi. penuntut umum kepada penyidik.
5. Catatan mengenai akta. Penyidikan dianggap telah selesai apabila
6. Segala sesuatu yang dianggap perlu untuk berkas perkara yang disahkan penyidik kepada
kepentingan pe-nyelesaian perkara itu penuntut umum telah diterima dan dinyatakan
pada tahap penuntutan dan pengadilan. lengkap (P.21). setelah berkas penyidikan
Pada berita acara ini juga dilampirkan semua perkara dari penyidik dinyatakan diterima dan
berita acara keterangan tersangka dan saksi, lengkap oleh penuntut umum, maka penyidik
berita acara penangkapan, penahanan, menyerahkan tanggung jawab atas tersangka
dan barang bukti kepada penuntut umum dalam
10 Ibid, hlm. 62.
11 Ibid, hlm. 66. 12 Loc-cit

31
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

hal penyidikan sudah dianggap selesai (Pasal 8 itu mempunyai wewenang penyidikan lanjutan,
ayat (3) KUHAP). sehingga hal itu disebut prapenuntutan.
Petunjuk untuk menyempurnakan penyidikan
B. Wewenang Penuntut umum setelah pada hakikatnya merupakan bagian dari
Menerima Berkas Penyidikan Perkara dari penyidikan lanjutan. Sehingga ternyata
Penyidik penyidikan dan penuntutan itu tidak dapat
Wewenang penuntut umum setelah dipisahkan secara tajam.17
menerima berkas penyidikan perkara dari Kalau KUHAP mengatur tentang wewenang
penyidik berdasarkan KUHAP, adalah :13 penuntut umum untuk memanggil terdakwa
1. Melakukan prapenuntutan (yang didampingi penasihat hukumnya) untuk
2. Melakukan penuntutan mendengarkan pembacaan atau penjelasan
Pasal 14 huruf b KUHAP menentukan, tentang surat dakwaan yang dibuat oleh
penuntut umum mempunyai wewenang penuntut umum, kemudian penuntut umum
mengadakan prapenuntutan apabila ada mencatat apakah terdakwa telah mengerti
hubungan para penyidikan dengan dakwaan tersebut dan pasal-pasal
memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat (2) undang-undang pidana yang menjadi dasarnya
KUHAP yang menentukan dalam hal penuntut sebelum penetapan hari sidang oleh hakim,
umum berpendapat bahwa hasil penyidikan barulah hal itu sesuai untuk disebut
masih kurang lengkap, penuntut umum segera prapenuntutan. Karena penjelasan dakwaan
mengembalikan berkas perkara itu kepada sesungguhnya penting bagi terdakwa dalam
penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi. rangka mempersiapkan pembelaan.
KUHAP memperkenalkan suatu istilah baru Menurut Andi Hamzah, pengertian terasa
yaitu prapenuntutan, tetapi KUHAP tidak janggal karena memberikan petunjuk kepada
memberi batasan pengertian prapenuntutan itu. penyidik untuk menyempurnakan penyidikan
Di dalam Pasal 1 yang berisi definisi-definisi disebut prapenuntutan. Hal seperti ini dalam
istilah yang dipakai oleh KUHAP tidak memuat aturan lama (HIR), termasuk penyidikan
definisi prapenuntutan, padahal itulah istilah lanjutan. Lebih lanjut, dikatakan bahwa
baru ciptaan sendiri, yang jelas tidak dapat dicari pembentuk undang-undang (DPR) hendak
pengertiannya pada doktrin.14 menghindari kesan seakan-akan jaksa atau
Istilah prapenuntutan muncul di dalam Pasal penuntut umum itu mempunyai wewenang
14 huruf b KUHAP tentang wewenang penuntut penyidikan lanjutan sehingga hal itu disebut
umum yang menyebutkan bahwa prapenuntutan.18
prapenuntutan apabila ada kekurangan pada Tampaknya perlu ada perumusan feaku dan
penyidikan dengan memperhatikan Pasal 110 tepat mengenai prapenuntutan itu sehingga
ayat (2) dan ayat (3) KUHAP, dengan memberi tidak ada kesan bahwa prapenuntutan itu tidak
petunjuk dalam rangka penyempurnaan lain adalah penyidikan lanjutan. Oleh karensr
penyidikan dari penyidik.15 itu, penulis menyarankan pengertian
Berdasarkan ketentuan Pasal 14 huruf b prapenuntutan itu dapat dirumuskan sebagai
KUHAP, yang dimaksud dengan istilah tindakan jaksa penuntut umum untuk
prapenuntutan ialah tindakan penuntut umum memeriksa dan meneliti kembali keseluruhan
untuk memberi petunjuk dalam rangka berkas perkara yang disampaikan oleh penyidik
penyempurnaan penyidikan oleh penyidik. Inilah termasuk tindakan mempersiapkan surat
yang terasa janggal, karena memberi petunjuk dakwaan sebagai persiapan dan kelengkapan
kepada penyidik untuk menyempurnakan jaksa penuntut umum sebelum melakukan
penyidikan disebut prapenuntutan.16 penuntutan perkara ke sidang pengadilan.
Menurut Andi Hamzah, pembuat Ketentuan Pasal 138 KUHAP dapat dijadikan
undang-undang (DPR) hendak menghindari sebagai contoh dari rangkaian tindakan dari
kesan seakan-akan jaksa atau penuntut umum prapenuntutan itu. Pasal tersebut selengkapnya
berbunyi :
13 Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 157.
14 Loc-cit.
15 H. Rusly Muhammad, Op-cit, hlm. 70. 17 Loc-cit.
16 Andi Hamzah, Op-cit, hlm. 158. 18 Ibid, hlm. 159

32
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

1) Penuntut umum setelah menerima hasil adanya kekurangan berkas perkara. kemudian
penyidikan dari penyidik segera dikembalikan kepada penyidik dengan
mempelajari dan menelitinya dan dalam memberikan petunjuk untuk dilengkapi.
waktu tujuh hari wajib memberitahukan Kata memeriksa dan meneliti dalam Pasal
kepada penyidik apakah hasil penyidikan 138 KUHAP di atas sebagaimana dijelaskan
itu sudah lengkap atau belum. dalam penjelasan pasal, adalah tindakan
2) Dalam hal hasil penyidikan temyata belum penuntut umum dalam mempersiapkan
lengkap, penuntut umum mengembalikan penuntutan apakah orang dan atau benda yang
berkas perkara kepada penyidik disertai tersebut dalam hasil penyidikan telah sesuai
petunjuk tentang hal yang harus dilakukan ataukah telah memenuhi syarat pembuktian
untuk dilengkapi dan dalam waktu empat yang dilakukan dalam rangka pemberian
betas hari sejak tanggal penerimaan petunjuk kepada penyidik.
berkas, penyidik harus sudah Tujuan prapenuntutan dapat meliputi, tidak
menyampaikan kembali berkas perkara itu saja kaitannya dengan kelengkapan berkas
kepada penuntut umum. perkara hasil penyidikan penyidik, tetapi
Berdasarkan ketentuan Pasal 138 KUHAP bersinggungan pula dengan kesiapan dan
tersebut di atas dapat dikatakan bahwa kelengkapan berkas penuntutan. Berkenaan
serangkaian tindakan yang dilakukan jaksa dengan itu dapat dirumuskan tujuan
penuntut umum sebagai wujud dari prapenuntutan sebagai berikut :20
prapenuntutan itu adalah :19 a. Untuk mengetahui berita acara
1. Setelah menerima hasil penyidikan pemeriksaan yang diajukan/dikirim oleh
kemudian mempelajarinya dan penyidik, apakah sudah lengkap atau
menelitinya. Tindakan ini dapat berakibat belum.
diterimanya atau dikembalikannya berkas b. Untuk mengetahui berkas perkara itu
perkara yang diajukan penyidik itu. Jika telah memenuhi persyaratan atau belum
berkas perkara diterima, berarti berkas untuk dilimpahkan ke pengadilan.
tersebut dinyatakan telah memenuhi c. Untuk menentukan sikap penuntut umum
kelengkapannya. Apabila demikian, jaksa apakah akan segera menyusun surat
penuntut umum segera membuat surat dakwaan sebagai kelengkapan berkas
dakwaan, pembuatan surat dakwaan ini untuk dilimpahkan ke pengadilan.
termasuk pula rangkaian tindakan Prapenuntutan merupakan tahap yang amat
prapenuntutan. penting bagi penuntut umum dalam
2. Yang dilakukan jaksa penuntut umum keberhasilannya dalam menjalankan tugas
adalah mengembalikan berkas perkara penuntutan. Agar prapenuntutan dapat
kepada penyidik. Pengembalian berkas berdayaguna dan berhasil guna harus
perkara kepada penyidik dapat terjadi jika memerhatikan beberapa hal sebagai berikut :21
jaksa penuntut umum setelah menerima a. Membina hubungan kerja sama antara
dan meneliti berkas tersebut ternyata penyidik dan penuntut umum, baik
berkas itu dinilai kurang lengkap sehingga sebelum atau lebih-lebih sesudah adanya
masih perlu dilengkapi. Pengembalian pemberi-tahuan penyidikan kepada
berkas kepada penyidik harus dengan penuntut umum. Pembinaan hubungan
petunjuk tentang hal yang harus dilakukan kerja sama dan koordinasi ini
untuk dilengkapinya. dimaksudkan agar terarahnya penyidikan
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa oleh penyidik, baik mengenai diri
tindakan berupa mempelajari, meneliti, tersangka, perbuatan yang disangkakan
membuat surat dakwaan, dan mengembalikan maupun pembuktian sehingga dapat
berkas kepada penyidik disertai dengan dihindarkan hasil penyidikan yang
petunjuk-petunjuknya adalah bentuk-bentuk berlarut-larut dan mondar-mandirnya
tindakan yang digolongkan sebagai bagian dari berkas perkara dari penyidik ke penuntut
prapenuntutan. Oleh karena itu, rasanya kurang umum.
tepat jika prapenuntutan itu hanya dibatasi pada
20 Ibid, hlm. 73
19 H. Rusly Muhammad, Op-cit, hlm. 73. 21 Ibid, hlm. 73-74.

33
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

b. Kewajiban meneliti kelengkapan hasil - Surat izin Ketua Pengadilan Negeri


penyidikan meliputi kelengkapan berita setempat dalam hal dilakukan
acara, keabsahan tindakan penyidik, penggeledahan (Pasal 33 KUHAP),
kesempurnaan alat bukti yang sah, alasan penyitaan (Pasal 38 KUHAP);
dan dasar penahanan tersangka, - Surat izin khusus Ketua Pengadilan
kecocokan benda sitaan/barang bukti Negeri setempat apabila dilakukan
dengan daftar yang tercantum dalam pemeriksaan surat (Pasal 47 KUHAP);
berkas perkara, dan faktor-faktor lain - Adanya pengaduan dari orang yang
yang dinilai perlu. berhak melakukan pengaduan
c. Apabila jaksa peneliti/jaksa penuntut dalam tindak pidana aduan;
umum berpendapat bahwa hasil - Pembuatan berita acara pemeriksaan
penyidikan belum lengkap, dalam waktu saksi, pemeriksaan tersangka,
tujuh hari harus lemberitahukan kepada penangkapan, penggeledahan dan
penyidik disertai petunjuk-petunjuk yang sebagainya seperti yang dimaksud
terperinci. dalam Pasal 75 KUHAP dan
Penuntut umum sebelum melimpahkan ditandatangani oleh mereka
perkara pidana ke pengadilan dengan yang berhak.
melakukan penuntutan, wajib mengambil b. Kelengkapan material
langkah-langkah sebagai berikut :22 Yang dimaksud dengan kelengkapan
1. Menerima dan memeriksa berkas perkara; material adalah apabila suatu pekara
2. Mengadakan prapenuntutan apabila ada sudah memenuhi persyaratan untuk
kekurangan pada penyidikan segera dilimpahkan ke pengadilan, yakni harus
mengembalikan berkas kepada penyidik memenuhi alat bukti, jenis kelamin,
dengan memberikan petunjuk-petunjuk kebangsaan, tempat tinggal, agama dan
untuk kesempurnaan; pekerjaan tersangka. Sedangkan yang
3. Memberikan perpanjangan penahanan, dimaksud syarat material adalah:
melakukan penahan an atau penahanan a. uraian secara cermat, jelas dan
lanjutan, dan atau mengubah status lengkap mengenai tindak pidana yang
tahanan setelah perkaranya dilimpahkan didakwakan;
oleh penyidik; b. menyebutkan waktu dan tempat
4. Membuat surat dakwaan; tindak pidana itu dilakukan.
5. Melimpahkan perkara ke pengadilan; Yang dimaksud dengan cermat adalah
Setelah berkas perkara dianggap lengkap ketelitian jaksa penuntut umum dalam
yakni lengkap formal maupun material, mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan
penuntut umum memberitahukan kepada kepada undang-undang yang berlaku bagi
penyidik dengan disertai permintaan agar terdakwa, serta tidak terdapat kekurangan dan
tersangka dan barang bukti diserahkan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan
kepadanya. Penyidik kemudian menyerahkan batalnya surat dakwaan atau tidak dapat
tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti dibuktikan, antara lain misalnya :24
kepada penuntut umum sesuai dengan Pasal 8 - apa ada pengaduan, dalam hal delik
ayat (3) huruf b KUHAP. Untuk menyatakan aduan;
berkas sudah dianggap lengkap penuntut umum - apakah penerapan hukum/ketentuan
harus meneliti kelengkapan formal maupun pidananya sudah tepat;
kelengkapan material dari berkas tersebut, yaitu - apakah terdakwa dapat
:23 dipertanggungjawabkan dalam melakukan
a. Kelengkapan formal, antara lain : tindak pidana tersebut;
- Identitas tersangka (Pasal 143 ayat (2) - apakah tindak pidana tersebut belum atau
huruf a KUHAP); sudah kadaluwarsa;
- apakah tindak pidana yang didakwakan
22 Martiman Prodjojamidjojo, Kekuasaan Kejaksaan dan tidak ne bis in idem.
Penuntutan, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 10-11.
23 Hari Sasangka, Penyidikan, Penahanan, Penuntutan dan

Peradilan dalam Teori dan Praktik, Mandar Maju, Bandung,


2007, hlm. 159-160. 24 Ibid, hlm. 60.

34
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

Pada pokoknya kepada jaksa penuntut umum surat pelimpahan perkara tersebut ke
dituntut untuk bersikap teliti dan waspada pengadilan negeri.
dalam semua hal yang berhubungan dengan Menurut hemat penulis, penuntut umum
keberhasilan penuntutan perkara di muka harus bersikap cermat dan teliti dalam
sidang. melakukan penuntutan dan harus mampu
Yang dimaksud dengan jelas adalah jaksa membuktikan dakwaannya, sehingga terdakwa
penuntut umum harus mampu merumuskan dapat dijatuhi pidana oleh hakim.
unsur-unsur dari delik yang didakwakan Penuntut umum, jika tidak cukup bukti atau
sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan peristiwa tersebut ternyata bukan merupakan
material (fakta) yang dilakukan oleh terdakwa tindak pidana atau perkara ditutup demi hukum,
dalam surat dakwaan. penuntut umum harus memutuskan untuk
Penuntut umum setelah menerima kembali menghentikan penuntutan dengan menuangkao
hasil penyidikan yang lengkap dari penyidik dan dalam surat ketetapan (Pasal 140 ayat (1) dan
menentukan berkas perkara sudah memenuhi ayat (2) huruf a. KUHAP).
persyaratan untuk dapat dilimpahkan ke Isi surat ketetapan tersebut diberitahukan
pengadilan, maka penuntut umum melakukan kepada tersangka dan bila ia ditahan, wajib
penuntutan. Penuntutan adalah tindakan segera dibebaskan (Pasal 140 ayat (2) huruf b).
penuntut umum untuk melimpahkan perkara Turunnya surat ketetapan itu wajib disampaikan
pidana ke pengadilan negeri yang berwenang kepada tersangka atau keluarga atau penasihat
dalam hal dan menuntut cara yang diatur dalam hukum, pejabat rumah tahanan negara,
undang-undang ini dengan permintaan supaya penyidik, dan hakim (Pasal 140 ayat (2) huruf c).
diperiksa dan diputus oleh hakim di siding Apabila kemudian ternyata ada alasan baru,
pengadilan (Pasal 1 butir 7 KUHAP). penuntut umum dapat melakukan penuntutan
Penuntut umum berwenang melakukan terhadap tersangka (Pasal 140 ayat (2) huruf d).
penuntutan terhadap siapapun yang didakwa
melakukan suatu tindak pidana dalam daerah PENUTUP
hukumnya dengan melimpahkan perkara ke A. Kesimpulan
pengadilan yang berwenang mengadili. Dalam 1. Penyerahan berkas penyidikan perkara
hal penuntut umum berpendapat bahwa hasil dari penyidik kepada penuntut umum
penyidikan dapat dilakukan penuntutan, maka berdasarkan Pasal 8 ayat (3) KUHAP
penuntut umum dalam waktu secepatnya dilakukan dalam dua tahap, pada tahap
membuat surat dakwaan. pertama penyidik hanya menyerahkan
Penuntut umum melimpahkan ke pengadilan berkas perkara untuk diteliti. Tahap kedua
negeri dengan permintaan agar segera dalam hal penyidikan dianggap selesai,
mengadili perkara tersebut disertai dengan surat penyidik menyerahkan tanggung jawab itu
dakwaan. Penuntut umum membuat surat atas tersangka dan barang bukti kepada
dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani penuntut umum.
serta berisi : 2. Wewenang penuntut umum setelah
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau menerima berkas penyidikan perkara dari
tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, penyidik berdasarkan KUHAP adalah
tempat tinggal, agama dan pekerjaan melakukan prapenuntutan dan
tersangka (syarat formil). penuntutan. Prapenuntutan dilakukan
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap apabila ada kekurangan dalam penyidikan
mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan memberi petunjuk dalam rangka
dengan menyebutkan waktu dan tempat penyempurnaan penyidikan dari penyidik.
tindak pidana dilakukan (syarat materiil). Melakukan penuntutan dengan
Surat dakwaan yang tidak memenuhi syarat melimpahkan perkara ke pengadilan
formil dan syarat materil batal demi hukum. negeri dengan permintaan agar segera
Salinan surat pelimpahan perkara beserta surat mengadili perkara tersebut disertai
dakwaan disampaikan kepada tersangka atau dengan surat dakwaan.
kuasanya atau penasehat dan penyidik, pada
saat yang bersamaan dengan penyampaian B. Saran

35
Lex Crimen Vol. X/No. 7/Jun/2021

1. Diharapkan dalam melakukan penyidikan Prodjodikoro Wirjono, Hukum Acara Pidana


terhadap seorang tersangka, penyidik Indonesia, Alumni, Bandung, 1997
harus benar-benar yakin bahwa terdakwa Prodjojamidjojo Martiman, Kekuasaan
telah melakukan tindak pidana, Kejaksaan dan Penuntutan, Ghalia
berdasarkan bukti-bukti dan saksi-saksi Indonesia, Jakarta.
yang telah ditemukan oleh penyidik dalam Sasangka Hari, Penyidikan, Penahanan,
penyidikan, sehingga berkas penyidikan, Penuntutan dan Penyelidikan dalam Teori
setelah diserahkan kepada penuntut dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 2007.
umum setelah diteliti dapat dinyatakan Tresna R., Komentar HIR, Pradnya Paramita,
lengkap P.21 oleh penuntut umum., Jakarta, 1983.
2. Diharapkan penuntut umum dalam Viswandro, dkk, Mengenal Profesi Penegak
melakukan penuntutan terhadap Hukum, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2015.
terdakwa bersikap cermat dan teliti, serta Waluyo Bambang, Pidana dan Pemidanaan,
dapat membuktikan dakwaannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.
sehingga terdakwa dapat dijatuhi pidana
setimpal dengan perbuatannya. Peraturan dan Perundang-undangan :
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
DAFTAR PUSTAKA Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
Ali Achmad, Menguak Teori Hukum (Legal (KUHAP).
Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
Prudence) termasuk Interprestasi
Undang-undang (Legis Prudence), Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2009.
Aminudin, dan Abidin H. Zainal, Pengantar
Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2008.
Bawengan Gerson, Penyidikan Perkara Pidana,
Pradnya Paramita, Jakarta, 2007.
Hamzah Andi, Hukum Acara Pidana Indonesia,
Sinar Grafika Indonesia, Jakarta, 2010.
______________, Perkembangan Hukum Pidana
Khusus, Rineka Cipta, Jakarta, 2004.
Harahap M. Yahya, Pembahasan, Permasalahan
dan Penerapan KUHAP, Pustaka Kartini,
Jakarta, 2003.
Lamintang P.A.F., Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana dengan Pembahasan secara
Yuridis menurut Yurisprudensi dan Ilmu
Pengetahuan Hukum Pidana, Sinar Baru,
Bandung, 2004.
Manalu Paingot Rambe, dkk., Hukum Acara Dari
Segi Pembelaan, CV Novindo Pustaka
Mandiri, Jakarta, 2010.
Marpaung Leden, Proses Penanganan Perkara
Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan), Sinar
Grafika, Jakarta, 2008.
Muhammad H. Rasti, Hukum Acara Pidana
Kontemporer, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2017.
Pedoman Pelaksanaan KUHAP, Departemen
Kehakiman Republik Indonesia, Tanpa
Tahun.

36

Anda mungkin juga menyukai