BAB III
PROSES DIKETAHUINYA PERKARA PIDANA
A. Tertangkap tangan
Seseorang dikatakan tertangkap tangan apabila:
a. Pada waktu melakukan TP
b. Sesaat setelah melakukan TP
c. Sesaat setelah melakukan TP diteriakkan oleh khalayak sebagai pelaku
TP
d. Ditemukan barang bukti padanya yang diduga digunakan untuk
melakukan TP
Kekhususan dalam kasus tertangkap tangan:
1. dapat dilakuan oleh semua orang
2. tanpa surat perintah penangkapan
3. dapat memasuki ruangan sidang yang sedang berlangsung sidang
MPR, DPR, dan DPRD, ruang sedang berlangsungnya ibadah atau
upacara keagamaan, ruang sidang pengadilan
4. tanpa surat izin dapat melakukan penggeledahan dan penyitaan.
B. Laporan
• Laporan ialah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena
hak, atau kewajibannya berdasarkan undang-undang kepada pejabat
yang berwenang tentang telah, sedang, atau akan terjadinya peristiwa
pidana.
Seseorang tersebut:
a. Yang mengalami peristiwa
b. Yang melihat peristiwa
c. Yang menyaksikan peristiwa
d. Yang menjadi korban peristiwa
e. Yang mengetahui permufakatan jahat
f. Pegawai negeri dalam rangka melaksanakan tugasnya mengetahui
peristiwa tersebut
• Bentuk-bentuk laporan:
a. Laporan Lisan
b. Laporan tertulis
• Laporan menjadi dasar dapat dilaksanakannya penyelidikan dan
penyidikan
C. Pengaduan
• Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang. Pihak yang dimaksud
ialah yang merasa dirugikan atau menjadi korban dan ditentukan
khusus dalam undang-undang sebagai suatu delik aduan.
• Bentuk-Bentuk aduan:
1. Aduan lisan
2. Aduan tertulis
• Delik aduan
1. Delik aduan absolut: yang dituntut adalah peristiwa sehingga
semua pihak yang melakukan akan dituntut. (Pasal 284, 310, 322,
332)
2. Delik aduan relative: yang dituntut adalah pelaku sehingga hanya
orang yang dilaporkan dapat dituntut, pada delik ini tindak pidana
yang sebenarnya merupakan delik umum namun karena adanya
hubungan kekerabatan maka menjadi delik aduan dengan
mempertimbangkan moral dan psikis dari adanya hubungan
kekeluargaan tersebut salah satu contohnya pencurian dalam
keluarga. (Pasal 367, 370, 376, 394, 404, 411)
Dalam delik aduan, pengaduan menjadi syarat penuntutan.
Terhadap pengaduan juga dapat dilakukan pencabutan
D. Daluwarsa
Daluarsa menjadi hal yang diperhatikan dalam berproses pidana karena
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan suatu tindakan harus memenuhi
waktu yang teah ditetapkan melalui undang-undang
• Daluarsa pengaduan
a. 6 bulan apabila berada di Indonesia
b. 9 bulan apabila berada diluar Indonesia
c. Khusus terhadap kasus pencabulan anak dibawah umur (Pasal 293
ayat 3) 9 bulan apabila berada di Indonsia dan 12 bulan apabila
berada diluar Indonesia
d. Pencabutan pengaduan 3 bulan setelah diadukan. Khusus untuk
perzinahan, pencabutan dapat dilakukan hingga sebelum
disidangkan
• Daluarsa melakukan penuntutan
a. Untuk kejahatan percetakan dan pelanggaran: 1 tahun
b. Untuk ancaman maksimal 3 tahun: 6 tahun
c. Untuk ancaman maksimal > 3 tahun: 12 tahun
d. Untuk ancaman maksimal hukuman mati: 18 tahun
e. Untuk pelaku dibawah umur dikurangi menjadi sepertiganya
• Daluarsa menjalankan pidana
a. Daluarsa menjalankan pidana: daluarsa melakukan penuntutan +
1/3
b. Penghitungan dimulai keesokan hari setelah pelaksanaan putusan
• Daluarsa upaya hukum banding/kasasi
a. Upaya banding
7 hari setelah putusan PN
b. Upaya kasasi
14 hari setelah putusan PT