2
Tujuan Penyidikan
Pasal 1 butir 2 KUHAP
Untuk mencari dan menemukan bukti menemukan
tersangka.
3
Rangkaian Tindakan Penyidikan
4
1.
Surat Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan
(SPDP)
5
“
SPDP disusun setelah penyidik
menerima surat perintah
penyidikan
6
SPDP BERISI TENTANG
01 02 03
Dasar penyidikan berupa Waktu dimulainya penyidikan Jenis perkara,, pasal yang
laporan polisi dan surat dipersangkakan dan uraian
perintah penyidikan. singkat tindak pidana yang
disidik
7
SPDP BERISI TENTANG
04. 05
Identitas Tersangka (apabila tersangka Identitas Pejabat yang Menandatangani
sudah diketahui) SPDP
8
2.
UPAYA PAKSA
9
“
Upaya paksa adalah Tindakan
penyidik yang dapat berupa
penangkapan penahanan,
penggeledahan, penyitaan dan
pemeriksaan surat-surat untuk
kepentingan penyidik
10
Upaya paksa dalam Pasal 26 Perkap No 14 tahun 2012,
meliputi:
A. Pemanggilan B. Penangkapan dan C. Penggeledahan dan
Penahanan Penyitaan
D. Pemeriksaan Surat
11
A!
PEMANGGILAN
12
Pemanggilan
✘ Pemanggilan dilakukan secara resmi melalui surat berdasarkan
laporan polisi, laporan hasil penyelidikan maupun berdasarkan
pengembangan hasil pemeriksaan yang tertuang di dalam berita
acara
✘ Surat pemanggilan disampaikan dengan meperhitungkan
tenggang waktu yang cukup paling lambat 3 hari sudah diterima
sebelum waktu untuk datang memenuhi panggilan.
13
Surat panggilan harus diserahkan kepada yang bersangkutan dan
harus disertai tanda terima, kecuali:
01 02
Seseorang yang dipanggil tidak ada Seseorang yang dipanggil berada di luar
ditempat maka surat panggilan wilayah hukum kesatuan polri yang
diserahkan melalui keluarganya, kuasa memanggil, maka surat panggilan dapat
hukum, ketua RT/RW/lingkungan, atau disampaikan melalui satuan polri tempat
kepala desa atau orang lain yang dapat tinggal yang bersangkutan atau
menjamin bahwa surat panggilan dikirimkan melalui pos/jasa pengiriman
tersebut segera akan disampaikan surat dengan disertai bukti penerimaan
kepada yang bersangkutan.s pengiriman.
14
“
Jika seseorang yang telah dipanggil tetapi tidak
dating tanpa alasan yang sah, maka penyidik
akan membuat surat panggilang kedua. Apabila
surat panggilan kedua tidak diindahkan (tidak
dating) maka penyidik menerbitkan surat
perintah membawa secara paksa.
(Pasal 112 KUHAP jo Pasal 27 ayat (6) Perkap No.14
Tahun 2012)
15
“
Jika seseoranh yang dipanggil memberi alasan
yang patut dan wajar bahwa ia tidak dapat
menghadap kepada penyidik, maka penyidik
yang akan dating ke tempat kediamannya
(Pasal 113 KUHAP)
16
B!
PENANGKAPAN DAN
PENAHANAN
17
penangkapan
Pasal 1 butir 20 KUHAP
18
“
Penangkapan adalah suatu Tindakan penyidik
berupa pengekangan sementara waktu
kebebasan tersangka atau terdakwa apabila
terdapat cukup bukti guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan dan/atau peradilan
dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini.
19
Syarat penangkapan
01 02 03
Dilakukan terhadap seseorang Dilakukan oleh penyidik atau Dalam hal tertangkap tangan
yang diduga keras penyelidik atas perintah dari dapat dilakukan tanpa surat
berdasarkan bukti permulaan penyidik dengan menunjukkan perintah penangkapan
melakukan tindak pidana surat tugas dan memberikan
surat perintah penangkapan
20
Syarat Penangkapan
04 05
Tembusan surat perintah penangkapan Penangkapan dilakukan pling lama satu
diberikan kepada keluarga setelah hari (satu kali dua puluh empat jam)
penangkapan dilakukan
21
penahanan
Pasal 1 butir 21 KUHAP
22
“
Penahanan adalah penempatan tersangka atau
terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau
penuntut umum atau hakim dengan
penetapannya, dalam hal serta menurut cara
yang diatur dalam undang
23
Syarat Penahanan
✘ Tersangka/terdakwa diduga keras melakukan tindak pidana
berdasarkan bukti yang cukup
✘ Memenuhi syarat subjektif
✘ Memenuhi syarat objektif
✘ Dilakukan oleh penyidik, penuntut umum atau hakim.
24
Perbedaan Penangkapan dan Penahanan
Pihak yang
dikenai upaya Seorang Tersangka atau Terdakwa
paksa
Pejabat yang
Penyidik Penyidik, PU, dan Hakim
berwenang
Penangguhan penahanan dg
Penangguhan -
jaminan uang/org
26
C!
PENGGELEDAHAN DAN
PENYITAAN
27
“
Penggeledahan dan Penyitaan adalah dua upaya
paksa yang pada umumnya dilakukan secara
bersamaan. Penggeledahan dilakukan dalam
rangka untuk melakukan penyitaan dan penyitaan
dapat dilakukan sebagai hasil dari penggeledahan.
28
D!
PEMERIKSAAN SURAT
29
“
Penyidik berhak membuka, memeriksa, dan
menyia surat lain yang dikirim melalui kantor pos
dan telekomunikasi, jawatan atau perusahaan
komunikasi atau pengangkutan jika benda
tersebut dicurigai dengan alasan yang kuat
mempunyai hubungan dengan perkara pidana
yang sedang diperiksa, dengan ijin khusus yang
diberikan untuk itu dari ketua pengadilan negeri
30
3.
PEMERIKSAAN
31
“
Upaya pemeriksaan dilakukan oleh
penyidik/penyidi pembantu terhadap saksi, ahli,
dna tersangka yang dituangkan dalam berita
acara pemeriksaan yang ditanda tangani oleh
penyidik/penyidik pembantu yang melakukan
pemeriksaan dan orang yang diperiksa.
32
4.
GELAR PERKARA
33
2 cara gelar perkara
34
5.
PENYELESAIAN BERKAS
PERKARA
35
“
Berkas perkara termasuk di dalam administrasi
penyidikan. Adminitrasi penyidikan merupakan
penatausahaan dan segala kelengkapan yang
disyaratkan UU dalam proses penyidikan.
36
6.
PELIMPAHAN PERKARA
KE PENUNTUT UMUM
37
TAHAP PELIMPAHAN PERKA KE PU
Tahap 1 Tahap 2
Dalam hal penyidik telah selesai melakukan Penyidikan dinyatakan selesai apabila
penyidikan, penyidik melimpahkan berkas dalam waktu 14 hari Penuntut Umum tidak
perkara ke penuntut umum (Pasal 110 ayat (1) mengembalikan berkas perkara atau dalam
KUHAP), Dalam waktu 7 hari penuntut umum
harus memberitahukan dan mengembalikan
waktu kurang dari itu dinyatakan berkas
berkas perkara apabila berkas dinyatakan belum telah lengkap (Pasal 110 ayat (4) KUHAP).
lengkap sehingga perlu dilakukan penyidikan Setelah berkas dinyatakan lengkap,
tambahan (Pasal 138 ayat (1) KUHAP) dan dalam pelimpahan tahap kedua adalah
waktu 14 hari penyidik harus mengembalikan penyerahan tersangka dan barang bukti
hasil penyidikan tambahan (Pasal 138 ayat (2) (Pasal 8 ayat (3) huruf b KUHAP)
KUHAP). 38
7.
PENGHENTIAN
PENYIDIKAN
39
“
Pasal 109 ayat (2) KUHAP memberikan
kewenangan kepada penyidik untuk menghentikan
penyidikan dengan alasan: 1) Perkara tidak cukup
bukti; 2) Bukan merupakan tindak pidana; dan 3)
Dihentikan demi hukum (berkaitan dengan ne bis
in idem, tersangka meninggal dunia, dan
daluwarsanya perkara).
Penghentian penyidikan ditandai dengan
dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian
Penyidikan (SP3)
40
TERIMAKASIH
41