Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Putri Adelia Utama

NPM : 41151010200099/A2
Mata Kuliah : Hukum Acara Peradilan Militer

JAWABAN TUGAS HUKUM ACARA PERADILAN MILITER

1. Jelaskan perbedaan proses penyelidikan dan penyidikan antara penyidik polri dan
POM
A. Tahap penyidikan dalam POM dan Tahap penyelidikan dalam POM
Proses penyelidikan tidak diatur secara khusus dalam undang-undang tetapi masih
satu bagian dengan proses penyidikan. Proses penyidikan dimulai dengan adanya
laporan atau aduan dari Atasan yang Berhak Menghukum (Ankum) kepada Polisi
Militer (POM) bagian penyidik. Setelah itu laporan tersebut diserahkan kepada
Unit Pengaduan Pelayanan Polisi Militer (UPPPM) untuk ditanda-tangani pelapor
dan UPPPM, kemudian diserahkan kepada Komandan Detasemen Polisi Militer
(Dandempom) untuk mendapatkan disposisi. Kemudian penyidik membuat surat
panggilan kepada tersangka dan minimal 2 orang saksi, lalu penyidik membuat
resume berkas acara penyidikan.

Tugas dan wewenang penyidik dalam proses penyelidikan dan penyidikan


menurut hukum acara pidana militer:
1) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang terjadinya suatu
peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana;
2) Melakukan Tindakan pertama pada saat dan di tempat kejadian;
3) Mencari keterangan dan barang bukti;
4) Menyuruh berhenti seseorang yang diduga sebagai tersangka dan
memeriksa tanda pengenalnya;
5) Melakukan penangkapan, penggeledahan, penyitaan, dan pemeriksaan
surat-surat;
6) Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
7) Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi;
8) Meminta bantuan pemeriksaan seorang ahli atau mendatangkan orang ahli
yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; dan
9) Mengadakan Tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab
B. Tahap penyidikan dalam Porli
Pada pasal bagian kesatu Pasal 4 (empat) di jelaskan bahwa dasar dilakukan
penyidikan adalah:
1) Laporan polisi/pengaduan;
2) Surat perintah tugas;
3) Laporan hasil penyelidikan (LHP);
4) Surat perintah penyidikan; dan
5) Surat perintah dimulai penyidikan

C. Tahap penyelidikan dalam Porli


Kegiatan penyelidikan dilakukan sebelum ada Laporan Polisi/Pengaduan
dan sesudah ada Laporan Polisi/Pengaduan atau dalam rangka
penyidikan. Kegiatan penyelidikan, dilakukan untuk mencari dan menemukan
Tindak Pidana. kegiatan ini merupakan bagian atau salah satu cara dalam
melakukan penyidikan untuk:
1) Menentukan suatu peristiwa yang terjadi merupakan tindak pidana atau
bukan;
2) Membuat terang suatu perkara sampai dengan menentukan pelakunya;
3) Dasar melakukan upaya paksa.
Kegiatan penyelidikan sebagaimana dilakukan oleh Kepolisian meliputi:
1) Pengolahan TKP;
2) Pengamatan (observasi);
3) Wawancara (interview);
4) Pembuntutan (surveillance);
5) Penyamaran (under cover);
6) Pelacakan (tracking); dan
7) Penelitian dan analisis dokumen

2. Siapa saja penyidik dalam kasus warga TNI ?


Pasal 69 ayat (2) UU Peradilan Militer mengatur bahwa penyidik adalah:
1) Atasan yang berhak menghukum
2) Polisi militer
3) Oditur
Pasal 71 ayat (1) UU Peradilan Militer mengatur bahwa penyidik dalam melakukan
penyidikan terhadap suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana yang
dilakukan oleh seseorang atau diduga sebagai tersangka, mempunyai wewenang:
1) menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang terjadinya suatu
peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana;
2) melakukan tindakan pertama pada saat dan di tempat kejadian;
3) mencari keterangan dan barang bukti;
4) menyuruh berhenti seseorang yang diduga sebagai Tersangka dan memeriksa
tanda pengenalnya;
5) melakukan penangkapan, penggeledahan, penyitaan, dan pemeriksaan surat-surat;
6) mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
7) memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
8) meminta bantuan pemeriksaan seorang ahli atau mendatangkan orang ahli yang
diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; dan
9) mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

3. Siapa yang disebut penyidik pembantu dalam kasus warga TNI dan warga sipil?
Pasal 69 ayat 2 UU Peradilan Militer mengatur bahwa Penyidik Pembantu adalah:
1) Provos Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat;
2) Provos Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut;
3) Provos Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara; dan
4) Provos Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai