Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan ke-1 Rabu, 22 Februari 2023

Pengertian Dan Ruang Lingkup


Hukum Acara Pidana : mengatur tata cara penyelidikan,penyidikan,penuntutan,
peradilan, pelaksanaan, pengawasan, dan putusan hakim
Hukum Pidana Formal (HAP) : Mengatur bagaimana negara melalui alat-alat
kekuasaannya melaksanakan haknya untuk memidana dan menjatuhkan pidana (D
simons)
Menurut Van Bemmelen ilmu hukum acara pidana berarti mempelajari
peraturan-peraturan yang diciptakan oleh negara karena adanya dugaan terjadi
pelanggaran undang-undang pidana.
De Bosch Kemper mendefinisikan bahwa hukum acara pidana adalah sejumlah
azas-azas dan peraturan-peraturan undang-undang yang mengatur hak negara untuk
menghukum bilamana undang-undang pidana dilanggar.

Tujuan
Untuk menemukan kebenaran terutama kebenaran materil setidak-tidaknya
mendekati kebenaran adalah kebenaran selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana
jujur dan tepat dengan tujuan untuk mencari siapa pelakunya yang dapat didakwakan
melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan
dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah
dilakukan dan apakah orang yang di dakwa itu dapat dipersalahkan

Fungsi dan Tujuan Hukum Acara pidana


Hukum Pidana Materiil berfungsi untuk menentukan perbuatan apa yang dapat
dipidana, siapa yang dapat dipidana, dan jenis pidana apa yang dapat dilakukan.
Sedangkan fungsi Hukum Acara Pidana ialah melaksanakan Hukum Pidana Materiil,
artinya: menetapkan cara bagaimana negara dengan mewujudkan wewenangnya untuk
memidana atau membebaskan seseorang.

Ruang Lingkup Hukum Acara Pidana :


● Penyidikan perkara pidana
● Penuntutan
● Pemeriksaan di pengadilan
● Upaya hukum
● Pelaksanaan keputusan hakim
● Pengawasan dan pengamatan terhadap keputusan hakim
● Peninjauan kembali keputusan
Orang-orang yang terlibat dalam Hukum Acara Pidana :
● Tersangka/Terdakwa
● Penyidik (Polisi)
● Penuntut Umum
● Penasehat Hukum
● Hakim
● Saksi

Sumber-sumber Hukum Acara Pidana :


● UUD 1945
● KUHAP No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
● UU No. 2 tahun 1986 tentang peradilan umum jo. UU no 8 tahun 2004
tentang perubahan atas UU no. 2

Tugas Individu
Makalah 20 halaman temanya hukum acara pidana

Pertemuan Ke-2 Rabu,1 Maret 2023

HIR adalah reglemen indonesia yang di perbarui


Asas-asas Hukum Acara Pidana
1. Peradilan cepat, sederhana, dan biaya ringan
2. Praduga Tidak bersalah
3. Perlakukan sama di muka hukum
4. Opurtinitas
5. Pengadilan terbuka untuk umum

Pemeriksaan Perkara pidana


1. Kejadian Hukum
2. Penyelidikan
3. Penyidikan
4. Putusan
5. Pemeriksaan persidangan
6. Pra Pen dan Penuntutan (Pra Peradilan)
7. Upaya Hukum
8. Eksekusi
9. Pengawasan dan Pengamatan
Penyelidikan
Penyelidik:
➔ KUHAP (Psl 1 btr 4 jo, ps 4) Polri
➔ UU Khusus lain
● Korupsi : KPK, Kejaksaan, Polisi
● TP Kelautan dan Perikanan : TNI AL,
● PNS Perikanan (UU No. 31/2004 tentang Perikanan)
● TP Imigrasi : PNS Imigrasi
● Lingkungan Bapedal (UU No.31/2004 tentang Perikanan)
● Money Laundering Polisi, melalui bahan PPATK (UU No. 15/2002)
● HAM: Komnas HAM (UU No.26/2000)
● Pasar Modal: Bapepam
● TP Kehutanan: PNS Kehutanan (UU No.41/99)
Model Penyelidikan Terbuka
Penyelidikan Terbuka
➔ Untuk Tindak Pidana Biasa
➔ Mudah Untuk Diungkap
Memperlihatkan ID, Menggunakan teknik interview dengan unsur 7W :
Who,Where,Why,How,Whenever,Wherever, by What, With Whom

Penyelidikan Tertutup
Untuk Tindak Pidana Tertentu yang sulit diungkap (Narkotika, Terorisme, dan lain-lain)
Surveillance, Undercover,observation

Crime Scene Processing


Mencari Informasi,Petunjuk, Identitas Pelaku Koban dan saksi, Mengumpulkan
bukti-bukti dengan bantuan metode laboratorium forensik, ahli-ahli (Balistik,
toksinologist)

Tugas dan Wewenang Penyelidk


Pasal 5 KUHAP
Karena Kewajibannya :
● Menerima laporan / Pengaduan
● Mencari Keeterangan dan Barang Bukti
● Menyuruh Berhenti, Menanyakan dan Memeriksa Tanda Pengenal

Atas Perintah Penyidik :


● Melakukan Upaya Paksa
● Pemeriksaan dan Penyitaan Surat
● Mengambil Sidik Jari dan Memotret

Jalur Diketahui Tindak Pidana


1. Laporan :
1. Pemberitahuan yang dusampaikan seorang karena hak / kewajiban berdasarkan
UU Kepada Pejabat Berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadi
peristiwa pidana. (Pasal 1 Butir 24)
2. Dilaporkan oleh semua orang yang mengalami, melihat, mendengar suatu
peristiwa pidana.
3. Tidak dapat dicabut kembali
4. Merupakan Delik Umum
5. Bukan Merupakan syarat untuk dilakukannya proses penyidikan
6. Pasal 103 dan pasal 108 KUHAP

2. Pengaduan :
● Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat
berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak
pidana aduan yang merugikannya. (pasal 1 butir 25)
● Dilakukan oleh korban / calon korban / pihak yang berkepentingan menurut
UU
● Dapat dicabut Kembalo
● Merupakan delik aduan
● Merupakan syarat untuk dilakukannya proses penyidikan

3. Tertangkap tangan :
Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera
setelah beberapa saat tindak pidana dilakukan. Atau sesaat kemudian diserukan oleh
khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya. (pasal 1 butir 19 KUHAP)

4. Informasi Khusus :
Adanya informasi khusus dari masyarakat bahwa telah terjadi atau akan terjadi suatu
tindak pidana. Sehingga, kemudian atas laporan tersebut aparat melakukan penangkapan.

Penyidikan
Pengertian : Pasal 1 butir 2
Penyidik :
➔ KUHAP (Pasal 1 butir 1 jo. Pasal 6) min aipda.
➔ UU Khusus Lain:
● Imigrasi : Ditjen HAKI, dll
● Korupsi : Kejaksaan, KPK, Kepolisian
● Tinda Pidana Kelautan: TNI AL
● Lingkungan: Bapedal

Pasal 7 KUHAP
● 1Penangkapan (Pasal 16-19)
● Penahanan (Pasal23-31)
● Penggeledahan (pasal 32-37)
● Penyitaan
● Pemeriksaan surat
Resikonya kalau Gugat cerai. Jika istri yang menggugat tidak mendapatkan harta
Metode Penyelidikan Terbuka
● Penyelidikan terbuka
○ Untuk Tindak pidana biasa
○ Mudah untuk diungkap
● Memperlihatkan ID, Menggunakan tekhnik interview dengan unsur 7W : Who,
where, why, how, whenever, wherever, by what, with whom.

TKP = Tempat Kejadian Perkara


● Adalah tempat dimana :
● Kejahatan Dilakukan
● Ditemukan saksi atau korban
● Ditemukan bukti-bukti
Kasus rian jombang: membunuh di depok, mayat di ragunan, barang bukti di
tangerang

Pasal 7 KUHAP (Kewenangan Penyidik):


❖ Menyuruh berhenti tersangka dan memeriksa tanda pengenal
❖ Memanggil saksi atau tersangka untuk di dengar dan di periksa
❖ Memanggil ahli yang dibutuhkan untuk pemeriksaan/berkaitan dengan
pemeriksaan
❖ Membuat berita acara pemeriksaan
❖ Menyampaikan berkas perkara kepada jaksa penuntut umum
Pemanggilan Oleh Penyidik
❖ Who? Tersangka atau saksi (legal obligation)
❖ How? Dengan surat panggilan yang sah.
❖ Tatacara:
➢ Disampaikan secara langsung kepada orang yang dipanggil di
kediamannya.
➢ Disampaikan paling lambat 3 hari sebelum tanggal pemeriksaan
➢ See pasal 227 KUHAP: harus mencatat secara tersendiri bila terpanggil
tidak mau menandatangani surat penerimaan panggilan. Jika tidak
ditemukan

Pemeriksaan Oleh Penyidik

➔ Who? Tersangka, saksi, korban atau ahli.


➔ Jk berhalangan untuk hadir karena alasan yang sah, penyidik bisa mendatangani
tempat kediaman terpanggil. Pasal 113
➔ Hak Tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum (miranda rules)
➔ Peranan Pengacara: within sight within hearing, or within sight but not within
hearing (Pasal. 115)
➔ Tanpa sumpah, kecuali untuk alasan tertentu (Art. 116)
➔ Diperiksa sendiri-sendiri atau bersama2 (konfrontir)
➔ Menyatakan yang sebenarnya, dan tersangka memiliki hak untuk mendatangkan
ahli yang meringankan. Pasal 116
➔ Tanpa tekanan dari siapapun dalam bentuk apapun (Pasal. 117)
➔ Dibuat berita acara, ditandatangani oleh pemeriksa dan terperiksa. Jika tidak mau
ditandatani oleh terperiksa, harus dibuat berita acara tersendiri mengenai
alasannya. Pasal. 118

Penghentian Penyidikan

● Harus dilaporkan kepada Jaksa Penuntut Umum


● Alasan penghentian:
1. Kurang bukti
2. Bukan merupakan tindak pidana
3. Demi hukum: Pasal. 76, 77, 78 KUHP.
Pertemuan ke-4 Rabu, 15 Maret 2023
Penangkapan (Pasal 16 KUHAP)
➔ Pengekangan sementara waktu kebebasan tsk/tdw
➔ Guna kepentingan penyidikan atau penuntutan

● Syarat Penangkapan
○ Seorang tersangka diduga keras melakukan tindak pidana
○ Dugaan tersebut didasarkan kepada bukti yang cukup

● Tata Cara Penangkapan


Pasal 18
1. Dalam melakukan penangkapan harus menunjukan surat tugas dan surat penangkapan.
Isi surat penangkapan antara lain : identitas tersangka dan alasan penangkapan serta
uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia diperiksa
2. Apabila tertangkap tangan, penangkapan dapat dilakukan tanpa surat perintah. Namun,
dengan ketentuan bahwa tertangkap dan bukti permulaan yang diterumakna harus
segera diserahkan kepada penyidik
3. Tembusan surat tugas diserahkan kepada keluarga tertangkap

Tambahan : kalau tidak ada surat perintah tersangka berhak menolak

● Batas waktu penangkapan


Pasal 19 : Penangkapan paling lama dilakukan 1 hari

Larangan penangkapan atas pelanggaran


- Kepada pelaku pelanggaran dilarang melakukan penangkapan, kecuali jika sudah
dipanggil 2 kali berturut turut namun tidak memenuhi panggilan tsb
Kewenangan penyidik pembantu
Berdasarkan Pasal 11 KUHAP, kewenangan penyidik pembantu sama dengan kewenangan
penyidik kecuali penahanan wewenangnya wajib diberikan dengan pelimpahan wewenang dari
penyidik

● Pemeriksaan Tersangka
○ Pasal 114 KUHAP Menentukan bahwa sebelum penyidik mulai memeriksa
tersangka, penyidik wajib memberitahukan hak tersangka untuk mendapatkan
bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya itu wajib didampingi oleh
penasihat hukum sebagaimana dimaksud pasal 56

○ Tersangka didengar keteranganya tanpa tekanan dari siapa pun dan atau dalam
bentuk apapun
○ Kepada tersangka ditanya apakah ia menghendaki di dengarnya saksi yang
dapat menguntungkan baginya (Saksi a’decharge), dan apabila ada maka
penyidik wajib memanggil dan memeriksa saksi tersebut (pasal 116 ayat 3)
○ Keterangan apa saja yang tersangka diberikan kepada penyidik sehubungan
dengan tindak pidana yang dipersangkakan kepadanya harus dicatat dalam
berita acara pemeriksaan dengan seteliti-telitinya sesuai dengan kata-kata yang
di kemukakan oleh tersangka, dan jika isi berita acara tersebut telah disetujui
maka berita acara pemeriksaan itu ditanda tangani bersama oleh penyidik dan
tersangka (Pasal 117 ayat (2) dan pasal 118 ayat (1). Bila tersangka tidak mau
membubuhi tanda tanggannya maka dicatat dalam berita acara pemeriksaan
dengan menyebutkan alasannya (pasal 118 ayat 2)

● Tata Cara Pemerksaan saksi oleh penyindik


○ Saksi diperiksa dengan tidak disumpah, kecuali apabila ada cukup alasan untuk
menduga bahwa saksi tersebut tidak akan dapat hadir dalam pemeriksaan di
dalam sidang (pasal 116 ayat 1):
○ Saksi diperiksa secara tersendiri, agar jangan mempengaruhi satu dengan yang
lainnya, tetapi dapat juga dipertemukan yang satu dengan yang
lainnya(Confrontatie) dan mereka wajib memberikan keterangan yang
sebenarnya (Pasal 116 ayat 2)
○ Pemeriksaan dilakukan tanpa tekanan dari siapapun dan atau dalam bentuk
apapun (Pasal 117 ayat 1)

Anda mungkin juga menyukai