GUGATAN PERDATA
DALAM
PENGEMBALIAN
KERUGIAN NEGARA
Purwanto
2
Alasan Penyitaan (Legal
Reasoning)
3
Alasan Penyitaan (Legal
Reasoning)
• Pasal 34 UU TIPIKOR Dalam hal
terdakwa meninggal dunia pada saat
dilakukan pemeriksaan di sidang
pengadilan, sedangkan secara nyata telah
ada kerugian keuangan negara, maka
penuntut umum segera menyerahkan
salinan berkas berita acara sidang
tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara
atau diserahkan kepada instansi yang
dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata
terhadap ahli warisnya.
4
Alasan Penyitaan (Legal
Reasoning)
• Pasal 38 C UU TIPIKOR
• Apabila setelah putusan pengadilan telah
memperoleh kekuatan hukum tetap,
diketahui masih terdapat harta benda milik
terpidana yang diduga atau patut diduga
juga berasal dari tindak pidana korupsi
yang belum dikenakan perampasan untuk
negara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 B ayat (2), maka negara dapat
melakukan gugatan perdata terhadap
terpidana dan atau ahli warisnya.
5
Alasan Penyitaan (Legal
Reasoning)
7
• Gugatan perdata, yang pada tingkat
pertama masuk kekuasaan pengadilan
Negeri, harus dimasukkan dengan surat
permintaan yang ditandatangani oleh
penggugat atau oleh wakilnya kepada
ketua pengadilan negeri di daerah
hukum siapa tergugat bertempat
domisili atau jika tidak diketahui tempat
domisili, tempat tinggal sebetulnya
8
PROSEDUR
1. Ditujukan kepada Ketua pengadilan negeri sesuai
dengan kompetensi.
2. Diberi Tanggal
3. Domisili hukum
4. Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal utk
selanjutnya disebut PENGGUGAT
5. Kapasitas & domisili Tergugat. Selanjutnya
disebut TERGUGAT
6. Uraian Postia/Kronologi perkara
7. Uraian berdasarkan POSITA
8. Hormat kami (Tanda Tangan Advokat)
9. Materai
9
Pengembalian Kerugian Negara
10
Negara berhak, sesuai dengan hukum
nasionalnya:
Mengambil tindakan-tindakan yang perlu
untuk mengizinkan Negara/ Pihak lain
melakukan tindakan perdata di
pengadilannya untuk menetapkan hak
atas atau pemilikan dari kekayaan yang
diperoleh dari pelaksanaan kejahatan.
11
Pelaksana
13
Kapan boleh dijatuhkan putusan
verstex
• Berdasarkan Pasal 125 Herzien
Indlandsch Reglement (HIR)
• Hakim dapat menjatuhkan putusan
verstek
• Putusan verstek adalah putusan yang
dijatuhkan apabila tergugat tidak hadir
atau tidak juga mewakilkan kepada
kuasanya untuk menghadap meskipun
ia sudah dipanggil dengan patut.
14
• Verstek adalah kewenangan hakim untuk
memeriksa dan memutus suatu perkara
meskipun Tergugat dalam perkara
tersebut tidak hadir di persidangan pada
tanggal yang telah ditentukan –
menjatuhkan putusan tanpa hadirnya
Tergugat.
• Karena Tergugat tidak hadir, maka
putusan tersebut dijatuhkan tanpa
bantahan
15
• Verzet adalah Perlawanan Tergugat atas
Putusan yang dijatuhkan secara Verstek.
• Kalau tidak datang waktu ditegur sampai
hari ke 8 setelah eksekutarial
• Verzet adalah Upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Tergugat terhadap putusan
verstek
• Verzet diajukan dalam waktu 14 hari
setelah putusan verstek itu diberitahukan
kepada Tergugat
16
• Putusan gugur adalah putusan yang
menyatakan bahwa
gugatan/permohonan gugur karena
penggugat/pemohon tidak pernah hadir,
meskipun telah dipanggil sedangkan
tergugat hadir dan mohon putusan
17
Pangaduan, Perlindungan
Hukum, dan Penghargaan
18
• Merupakan upaya penemuan,
pengungkapan, dan penyelesaian tindak
pidana korupsi
• Merupakan peran serta masyarakat
• Bentuk kepedulian terhadap
pemberantasan korupsi
• Diperlukan mekanisme pengaduan,
perlindungan hukum, dan penghargaan
19
Whistleblower
20
Siapa Whistleblower
21
Peraturan
• Di Dalam SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung)
dijelaskan No. 4 Tahun 2011 yang dimaksud dengan
whistleblower adalah pelapor tindak pidana.
22
Peran Whistleblower di Indonesia
23
Tata Cara Pengaduan
24
Perlindungan Hukum Pengadu
(whistleblower)
• UNCAC (United Nation Convention Against
Corruption)
• SEMA No. 4 Tahun 2011 . SEMA (Surat Edaran
Mahkamah Agung) ini mengatur tentang perlakuan
bagi pelapor tindak pidana (whistleblower) dan
pelaku yang bekerjasama (justice collaborator)
• Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Saksi dan Korban.
• Peraturan bersama Kemenkumham, Jaksa Agung,
Polri, KPK, dan LPSK Tentang perlindungan bagi
saksi pelapor, pelapor, dan pelaku yang
bekerjasama.
25
UNCAC (United Nation
Convention Against Corruption)
• Setiap negara peserta wajib
mempertimbangkan kemungkinan, sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar hukum
nasionalnya untuk memberikan kekebalan dari
penuntutan bagi orang-orang yang
memberikan kerja sama substansial dalam
penyelidikan atau penuntutan).
• Indonesia termasuk salah satu negara yang
meratifikasi konvensi ini menjadi undang-
undang nomor 7 tahun 2006 tentang
pengesahan konvensi PBB anti korupsi
26
SEMA No. 4 Tahun 2011
27
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014
tentang Perlindungan Saksi dan Korban
28
Peraturan bersama Kemenkumham,
Jaksa Agung, Polri, KPK, dan LPSK
29
Penghargaan Atas Partisipasi
publik
• Partisipasi masyarakat (publik) memiliki
peran yang besar dalam pencapaian
grand strategy KPK.
• Untuk memberi motivasi yang tinggi
kepada masyarakat, maka dalam
Peraturan Pemerintah diatur pula
pemberian penghargaan kepada
masyarakat yang berjasa terhadap upaya
pencegahan dan penanggulangan tindak
pidana korupsi berupa piagam dan atau
premi.
30
Bentuk-bentuk penghargaan
• Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA)
• Perkumpulan BHACA yang berdiri pada 9 April
2003 ini memberikan Bung Hatta Anti-
Corruption Award kepada pribadi yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
➢ Bersih dari praktek korupsi, tidak pernah
menyalahgunakan kekuasaan dan
jabatannya, menyuap atau menerima suap;
➢ Berperan aktif, memberikan inspirasi atau
mempengaruhi masyarakat atau
lingkungannya dalam pemberantasan
korupsi.
31
Berdasarkan Pasal 7 sampai dengan Pasal 11
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000
32