Anda di halaman 1dari 9

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Kelompok 1
Hi Everyone!
Members of Our Group

• Afad Alfan Fajari


(P27240021038)
• Asfarina Fajri
(P27240021045)
• Candra Wansyah (P27240021048)
• Mohammad Hidayatullah Al Ahya (P27240021068)
• Yunita Aufi Amalia
(P27240021088)
Proses Metabolik
Proses metabolik pada semua organisme hanya dapat terjadi di lingkungan fisik
dan kimia yang sangat spesifik. Kondisinya bervariasi pada masing-masing
organisme dan tergantung apakah proses kimia berlangsung di dalam sel atau di
dalam cairan interstisial yang menggenangi sel.

Mekanisme homeostasis yang paling dikenal pada mamalia adalah regulator


(pengatur) yang menjaga agar komposisi cairan ekstraseluler (atau "lingkungan
internal") tetap konstan, terutama yang berkaitan dengan suhu, pH, osmolalitas,
serta konsentrasi natrium, kalium, glukosa, karbon dioksida, dan oksigen.
Keseimbangan Cairan dalam Kondisi
Demam
Dalam kondisi demam tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan elektrolit melalui keringat( kulit
dan paru)

Kulit berperan dalam pengeluaran cairan karena pada kulit terdapat kelenjar keringat.
Hal ini juga terkait dengan proses pengaturan panas. Paru berperan untuk
peningkatan jumlah cairan yang keluar melalui paru merupakan bentuk respons
terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas karena pergerakan atau kondisi
demam.
Tabel Jumlah Cairan yang Dikeluarkan
melalui Kulit dan Paru-paru
Keseimbangan Cairan dalam Kondisi Lingkungan yang Ekstrim

Pengertian Gangguan Metabolik

1
Gangguan metabolik adalah kelainan medis yang memengaruhi produksi energi di dalam sel tubuh manusia. Umumnya,
kelainan genetik mengakibatkan gangguan pada metabolisme, sehingga enzim yang berperan dalam proses metabolisme sel
hilang atau rusak. Selain itu, dapat juga yang diakibatkan oleh makanan, toksin, infeksi, dan lain-lain.

Penyebab Gangguan Metabolilk

2 Umumnya, kelainan genetik ini menimbulkan hilangnya atau terjadinya kelainan fungsi enzim yang penting. Enzim yang
hilang tersebut dapat mengganggu proses metabolism dalam tubuh. Akibatnya, berbagai zat racun dalam tubuh menumpuk
dalam aliran darah karena gagal dibuang.

Gejala Gangguan Metabolik

3
Gangguan metabolik akan menimbulkan gejala yang berbeda pada tiap orang, hal ini tergantung dari jenis metabolik yang
pengidap alami. Contoh gejala umu gangguan metabolik diantaranya seperti nyeri pada perut, letih dan lesu, berat badan
berkurang, muntah, nafsu makan rendah, tidak normalnya aroma produk ekresi (keringat, air liur, urine ataupun nafas), sakit
kuning, kejang-kejang hinga koma.
Pengobatan Gangguan
Karena sebagian besar jenisnya tidak dapat disembuhkan, gangguan

Metabolik metabolik hanya dapat ditangani secara terbatas.

Beberapa prinsip umum yang biasanya diikuti dalam penanganan


gangguan metabolik, seperti:

• Mengurangi atau menghilangkan asupan makanan atau obat


yang tidak dapat diolah tubuh secara normal.
• Mengeluarkan zat racun yang gagal dikeluarkan oleh tubuh.
• Mengganti enzim atau zat kimia lain yang hilang atau tidak
aktif, sehingga metabolisme dapat mendekati normal.
Sedangkan tindakan-tindakan pengobatannya bisa meliputi:
• Mengonsumsi suplemen pengganti enzim untuk membantu
proses metabolisme.
• Mengeluarkan zat berbahaya hasil metabolisme dari darah
menggunakan zat kimia tertentu.
• Diet khusus yang menghilangkan beberapa jenis nutrisi yang
tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh.
Mengganti enzim yang terhilang dari tubuh
Pencegahan Gangguan 2 dengan cara mengonsumsi suplemen pengganti
enzim tersebut, agar proses metabolisme dapat
Metabolik membaik

Menghindari konsumsi makanan yang sulit Melakukan diet khusus yang dapat
1 untuk diproses oleh tubuh secara normal
3 dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
terlebih dahulu
Kesimpulan
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara satu dan
lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat kita
harus melakukan aktivitas atau latihan pada suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak cairan,
oleh karenanya tubuh akan menjalankan beberapa mekanisme fisiologis untuk mengeluarkan
panas untuk menstabilkan suhu inti tubuh, dengan tetap memperhatikan dan menjalankan usaha-
usaha untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta mineral tubuh baik
secara internal maupun didukung dengan usaha eksternal.

Anda mungkin juga menyukai