• Sifat :
1. Memaksa === mengikat para pihak yang berperkara dan ketentuan-
ketentuan yang ada peraturan hukum acara perdata harus dipenuhi.
contoh: gugatan harus diajukan di tempat atau domisili tergugat
Jangka waktu untuk mengajukan permohonan banding adalah 14 hari
setelah putusan hakim diterima para pihak, dll
• Saat Ini
1. HIR dan RBg
2. UU No 29 Tahun 1947 tentang Peradilan Banding Jawa dan
Madura.
1. UU No 1 Tahun 1974 tentang Pokok Perkawinan
2. UU No 4 Tahun 2004 tentang Pokok Kehakiman
3. UU No 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung
4. Kitab Undang-undang Hukum Perdata Buku ke-IV tentang
Pembuktian dan Daluarsa
5. Yurisprudensi.
6. SEMA
7. Hukum Adat
8. Doktrin
Asas-asas Hukum Acara Perdata
1. Hakim bersifat menunggu===inisiatif mengajukan tuntutan
hak diserahkan sepenuhnya kepada yang
berkepentingan===Pasal 118 HIR/142 RBg
2. Hakim bersifat Pasif=== ruang lingkup atau luas pokok
perkara ditentukan para pihak berperkara tidak hakim.
Hakim tidak boleh menjatuhkan putusan melebihi dari yang
dituntut
3. Persidangan terbuka untuk umum===setiap orang
dibolehkan hadir dan mendengarkan pemeriksaan perkara,
walaupun ada beberapa perkara yang dilakukan
pemeriksaannya secara tertutup. Contoh dalam perkara
perceraian.
1. Mendengarkan kedua belah pihak
2. Putusan harus disertai dengan alasan-alasan.
3. Berperkara dikenai biaya.
4. Beracara tidak harus diwakilkan=== bisa
langsung pihak yang berperkara beracara di
pengadilan atau dapat diwakilkan.
Perbedaan Hukum Acara Perdata dengan
Hukum Acara Pidana
2. Inisiatif berperkara
Perdata : datang dari salah satu pihak yang merasa dirugikan
6. Sumpah decissoire
Perdata : ada sumpah decissoire yaitu sumpah yang dimintakan oleh satu
pihak kepada pihak lawannya tentang kebenaran suatu peristiwa.
Pidana : tidak dikenal sumpah decissoire.
7. Hukuman
Perdata : kewajiban untuk memenuhi prestasi (melakukan , memberikan
dan tidak melakukan sesuatu )
Pidana : hukuman badan ( kurungan, penjara dan mati), denda dan hak.
Gugatan
Perkara perdata ada 2 :
1. Perkara contentiosa === perkara yang di dalamnya terdapat sengketa atau perselisihan.
2. Perkara voluntaria === perkara yang di dalamnya tidak terdapat sengketa atau perselisihan