Anda di halaman 1dari 34

DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KUKM NOMOR 9/2018


TENTANG
PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN
PERKOPERASIAN
Di Sampaikan Oleh :
Cepi Sukur Laksana, SH,MM.
Di Hotel eL Royale Katika Wijaya Batu
3
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang perseorangan atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.

KOPERASI
(UU No. 25/92) Badan
Usaha/
Provit
PT (UU No. 40/2007)
BADAN HUKUM
PRIVATE/PERDAT
A Yayasan
(UU No 16/2001)
Nirlaba
PERKUPULAN
(PERMENKUHAM 6/2014
2
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERKOPERASIAN
1. UU NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
2. PP 4 /94TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA
PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN
DASAR KOPERASI
3. PP 9/1995 tentang PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN
PINJAM OLEH KOPERASI
4. PP 33/98 TENTANG MODAL PENYERTAAN PADA KOPERASI
5. PP 17 TENTANG PEMBUBARKAN KOPERASI OLEH
PEMERINTAH
6. PERMENKOP DAN UKM 10 sd 25/2015,
Catatan : NO 9/2018 (10, 20,22,23, 25/20 15 dicabut), No
15/2015 (dirubah 2/2017), 16/2015 (diganti 11/2017)
7. PERATURAN PEALAKSANA LAIN 3
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT DENGAN PERKOPERASIAN
1. UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN
DAERAH
2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2017
TENTANG KEMUDAHAN PERIJINAN
3. PERATURAN KEMENKUHAM TENTANG PENGESAHAN,
PAD DAN PEMBUBARAN KOPERASI NOMOR ..........????
4. PERATURAN KEMENKOP DAN UKM TENTANG IJIN
USAHA SIMPAN PINJAM NOMOR ................. ????

3
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
tahun 2015 telah melakukan deregulasi terhadap 29 (dua puluh
sembilan) peraturan Menteri Koperasi dan UKM menjadi 19
Peraturan Menteri

Tahun 2018 ini telah dilakukan penelaahan dan evaluasi ter-


hadap 7 (tujuh) Peraturan menteri koperasi dan UKM, yang
hasilnya dapat di deregulasi menjadi 2 (dua) Peraturan Menteri
Koperasi dan UKM. 5
1. PERMEN KOPERASI DAN UKM NOMOR 9/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN
KOPERASI, MENCABUT :
a. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 10/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Kelembagaan Koperasi.
b. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 22/Per/M.KUKM/
IX/2015 tentang Koperasi Skala Besar.
c. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah nomor 20/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pen-
erapan Akuntabilitas Koperasi.
d. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 25/Per/M.KUKM/IX/
2015 tentang Revitalisasi Koperasi.
e. Peraturan Menteri nomor 23/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Penilaian Indeks Pembangunan Koperasi.
6
2. PERMEN TENTANG USAHA SIMPAN PINJAM (PERUBAHAN DALAM PROSES)
a. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/
M.KUKM/IX/2015 Tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi;
b. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 02/Per/
M.KUKM/II /2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor 15/Per/M.KUKM/IX/2015 .

7
POKOK-POKOK MATERI
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 9/2018
TENTANG PENYELENGGARAAN DAN
PEMBINAAN PERKOPERASIAN
BAB I
Mengatur Ketentuan
Umum yang berisi tentang
definisi dan materi muatan
pembinaan perkoperasian
BAB II

→ Mengatur Pelayanan Administrasi Badan Hukum Koperasi yang berisi pengaturan


tentang Pemakaian
Nama Koperasi, Pembentukan Koperasi (Syarat pendirian, modal pendirian, dan
tatacara pendirian), Pengesahan Akta Pendirian, Verifikasi dokumen permoho-
nan, Sistem Administrasi Badan Hukum Koperasi

→ Perubahan Anggaran Dasar Koperasi (Perubahan Bidang Usaha, Penggabungan


dan Pembagian, Perubahan Anggaran Dasar Yang Dilaporkan, Verifikasi Doku-
men Permohonan, Tatacara Pengesahan dan Pelaporan Perubahan Anggaran
Dasar).
BAB II

→ Pembubaran Koperasi Oleh Anggota, Pembubaran Koperasi Karena


Jangka Waktu Berdirinya Telah Berakhir, Pembubaran Koperasi Oleh
Pemerintah, Penyelesaian, Pendelegasian pengesahan Akta Pendirian, Pe-
rubahan Anggaran Dasar, Penggabungan, Pembagian dan Pembubaran
Koperasi, Pengumuman Dalam Lembaran Berita Negara Dan Tambahan
Lembaran Berita Negara.
BAB III
Mengatur Organisasi Koperasi
yang berisi pengaturan tentang Bentuk dan Jenis
Koperasi, Izin Usaha, Perangkat Organisasi
Koperasi (Rapat Anggota,
Pengurus dan Pengawas).
BAB IV
Mengatur Usaha Koperasi, yang berisi ketentuan tentang Usaha
koperasi dapat dilakukan oleh koperasi pada
berbagai bidang atau lapangan usaha untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa, Jenis lapangan usaha koperasi,ketentuan bahwa kop-
erasi dapat melaksanakan be-berapa bidang usaha (serba usaha),
atau melaksanakan hanya satu bidang usaha tertentu (tunggal
usaha) sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku, Unit Usaha Otonom pada Koperasi (UUO Kop), Tempat
pelayanan koperasi (TPK), dan Sisa Hasil Usaha
Koperasi.
BAB V
Mengatur MODAL KOPERASI, yang berisi ketentuan tentang
Modal Sendiri, Modal Pinjaman dan Modal Penyertaan
Koperasi. Modal sendiri adalah modal koperasi yang dihimpun
dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan jenis simpanan lain
yang ditetapkan koperasi, dana cadangan serta hibah. Modal
pinjaman adalah sejumlah uang yang dihimpun dari
perseorangan anggota koperasi, lembaga keuangan Bank,
lembaga keuangan Non Bank, koperasi, badan/atau lembaga
yang menyediakan pinjaman kepada koperasi.
BAB VI
Mengatur Kebijakan dan Strategi Pembinaan
yang berisi ketentuan tentang kebijakan
pembinaan, strategi pembinaan dan program
pembinaan yang mengimplementasikan lebih
rinci atas pengaturan yang terdapat dalam
Pasal 60 Undang Undang nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
BAB VII
Mengatur Koordinasi Pembinaan yang berisi ketentuan
tentang peranan Menteri Koperasi dalam melakukan
koordinasi dan pengendalian pembinaan perkoperasian
secara nasional dan daerah yang meliputi: penyusunan dan
pengintegrasian kebijakan dan program, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, serta pengendalian umum terhadap
pelaksanaan pembinaan perkoperasian, termasuk
penyelenggaraan kerjasama usaha dan pengembangan
Lembaga keuangan koperasi.
BAB VIII
Mengatur Ketentuan Penutup
yang berisi pengaturan mengenai
pencabutan terhadap beberapa
peraturan yang berlaku
sebelumnya dan perintah
pengundangan peraturan ini dalam
Berita Negara RI.
Peran Pemerintah
Menciptakan dan Mengembangkan Iklim
dan
.
Kondisi yang Mendorong Pertumbuhan
Serta Permasyarakatan Koperasi.

Memberikan Bimbingan, Kemudahan, Dan Per-


lindungan Kepada Koperasi, dalam bentuk :

Menetapkan Bidang Kegiatan Ekonomi Yang


Hanya Boleh Dikelola Dan/Atau Dijalankan
Oleh Koperasi.
Menetapkan Bidang Kegiatan Ekonomi Di Suatu Wilayah
Yang Telah Berhasil Dikelola Dan/Atau Dijalankan Oleh Kop-
erasi Untuk Tidak Dikelola Dan/Atau Dijalankan Oleh Badan
Usaha Lainnya.
Penyelenggaraan dan pembinaan Koperasi:

a. Pelayanan administrasi badan hukum Koperasi;


b. Organisasi Koperasi;
c. Usaha Koperasi;
d. Permodalan Koperasi;
e. Kebijakan dan strategi pembinaan;dan
f. Koordinasi pembinaan.
PELAYANAN ADMINISTRASI BADAN HUKUM
KOPERASI

Penamaan Perubahan AD
Koperasi Koperasi

Peleburan,
Pendirian
penggabungan dan
Koperasi
pembagian Koperasi

Pengesahaan Pembubaran
Akta Koperasi Koperasi
SISMINBHKOP

Pemeriksaandan Verifikasi Keputusan Pengesahan


Administrator Akta Pendirian Koperasi
Permohonan Pengesahan
Penerimaan/Penolakan
Akta Pendirian Koperasi
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

Penggabungan Peleburan

KOPERASI
Perubahan Bidang Usaha Pembagian
Pembubaran Koperasi

Pembubaran koperasi

Keputusan Rapat Anggota Pemerintah


JENIS KOPERASI

Koperasi Konsumen.

Koperasi Produsen.

Koperasi Simpan Pinjam.

Koperasi Pemasaran.

Koperasi Jasa.
Perangkat Organisasi Koperasi

Rapat Anggota Rapat Anggota Biasa

Rapat Anggota Luar Biasa

Anggota (dipilih R.A)


Pengurus

Pengelola (perikatan)

Pengawas Monitoring, Evaluasi, Pengawasan Kinerja


Pengurus Koperasi
USAHA KOPERASI

Unit Usaha Otonom

Tempat Pelayanan koperasi


Modal Sendiri
Simpanan Pokok

MODAL Simpanan Wajib


Dana Cadangan

KOPERASI Hibah

Modal Pinjaman
Anggota

Koperasi Lain

Modal Penyertaan
Bank/Lembaga Perbankan

Penerbitan Obligasi
Modal Penyertaan

Menanggung Resiko Usaha

Tidak Mempunyai Hak Suara

Anggota dan Non Anggota

Perjanjian / Perikatan
STRATEGI PEMBINAAN

Memasyarakatkan dan
Memberikan kesempatan usaha Membudayakan koperasi
koperasi

Mengupayakan tatahubungan us-


Meningkatkan dan memantapkan aha Koperasi dan Badan Usaha
kemampuan Koperasi lain
a. Peningkatan pemasyarakatan Koperasi,;
b. Perkuatan kelembagaan, organisasi dan manajemenKop-
erasi;
c. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia Koperasi;
d. Peningkatan akses pembiayaan;
e. Pengembangan restrukturisasi usaha;
f. Perkuatan dan peningkatan kesehatan usaha;
g. Peningkatan produktivitas Koperasi;
h. Perkuatan dan peningkatan akses Pemasaran; usaha lain;
pemangku kepentingan.
Strategi Pembinaan
i. Pemberdayaan dan pengembangan kerjasama, dan
kemitraan usaha antar Koperasi dan dengan pelaku
usaha lain;
j. Pengembangan praktek-praktek terbaik berkoperasi
(Benchmarking and Best Practices) Koperasi sukses;
k. Pengawasan dan pemeriksaan koperasi;
l. Penyelenggaraan konsultasi dan/atau pendampingan;
m. Pengembangan kajian terapan dan kajian strategis
kebijakan pembangunan Koperasi; dan
n. Peningkatan dan perkuatan koordinasi antar para
pemangku kepentingan.
Strategi Pembinaan
a. Peningkatan tatakelola organisasi, program dan sarana

prasarana aparatur;

b. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pembina;

c. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pelayanan

publik;dan

d. Monitoring dan evaluasi terpadu.

Program Pembinaan
Koperasi
Koordinasi Pembinaan

INTEGRASI

Pelaksanaan Pemantauan
Kebijakan Program

PUSAT/ PUSAT/ PUSAT/ PUSAT/


PEMDA PEMDA PEMDA PEMDA
Koperasi Harus Melakukan Transformasi dari :
- Mind set Paguyuban -> Badan Hukum
- Managemen Tradisional -> Modern
- Kegiatan Serba Usaha -> Focus
- Pengelolaan Sambilan -> Full Time
- Semaunya -> Comply Regulasi
“Koperasi sebagai Badan Usaha dan Badan Hukum
harus selalu melakukan self improvment”

Anda mungkin juga menyukai