2
JENIS PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
menurut UU No 10/2008 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
1. Undang-Undang
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu)
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah
6. Peraturan Menteri 3
TUGAS DAN KEWENANGAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOPERASI DAN UKM
Urusan Daerah !
Urusan Pusat !
IMPLIKASI .........
5
KEWENANGAN
URUSAN
KUMKM
6
7
SANDINGAN MEMAHAMI
PERATURAN PERUNDANGAN
PERKOPERASIAN SIMULTAN PERATURAN SEKTORAL
11
Pertama :
pengaturan tentang KOPERASI sebagai BADAN USAHA, PRINSIP, TUJUAN, FUNGSI
dan PERAN, ditinjau dari sisi MIKRO maupun MAKRO.
.
9
12
PENGERTIAN
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan (Pasal 1 angka 1)
TUJUAN
Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan UUD
1945 (Pasal 3)
13
PRINSIP KOPERASI
?
• Kerjasama antar koperasi.
14
KEDUA :
pengaturan tentang PEMBENTUKAN & JENIS KOPERASI.
Terbuka bagi siapapun yang memiliki alasan dan tujuan jelas, untuk
mendirikan KOPERASI. Bagi koperasi primer dibentuk minimal 20 orang
pendiri. Bagi koperasi sekunder dibentuk minimal 3 badan hukum koperasi.
.
12
15
PEMBENTUKAN KOPERASI
16
ANGGARAN DASAR (ESENSI)
.
15
18
(*) KESEJAHTERAAN ANGGOTA.
Implikasi :
Dalam memimpin Koperasi diorientasikan untuk
kepentingan dan kemanfaatan ANGGOTA
Lapangan usaha koperasi mengait kepentingan
ekonomi anggota (pasal 43 ayat 1)
Koperasi “melayani kebutuhan dan kepentingan
anggota”
19
KEANGGOTAAN
20
KEWAJIBAN ANGGOTA
pindah slide belakang
• Mengamalkan.........
• Mengamalkan........
• Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah disepakati dalam RA.
• Menghadiri RA dan secara aktif mengambil bagian dalam Rapat tersebut.
• Membayar simapanan wajib dan simpanan pokok.
• Wajib berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
Koperasi.
• Wajib mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
• Ikut........
• mengikuti..........
21
HAK ANGGOTA
• Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara
dalam Rapat Anggota.
• Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau
Pengawas.
• Meminta diadakan RA menurut ketentuan dalam AD
• Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar
RA baik diminta maupun tidak diminta.
• Memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama
antara sesama anggota.
• Mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi
menurut ketentuan dalam AD
• Menerima SHUnya.
22
PERANGKAT ORGANISASI
• Rapat Anggota.
• Pengurus.
• Pengawas.
23
KEEMPAT : pengaturan tentang PERMODALAN
• MENGENAI “USAHA” ;
Usaha (yang dilakukan) koperasi
Usaha (yang dilakukan) anggota
25
ILUSTRASI
KOPERASI Petani
/KUD melakukan
usaha
budidaya
padi
.
24
27
BRAINSTORMING
POTRET KOPERASI DI DAERAH “SAUDARA” !!
Perkembangan Koperasi (Maju ?)
Berfungsinya Perangkat Organisasi,
Rapat Anggota (RAT) 100% ?
Berfungsinya kepengurusan (produktif ?)
Berfungsinya pengawasan (produktif ?)
Pengelolaan usaha (manajemen) profesional ?
!
Keterkaitan usaha koperasi – usaha anggota
(bagus ?)
Pencapaian tujuan Kesejahteraan anggota
(tercapai ?)
Implementas prinsip koperasi (berjalan ?)
28
PRODUK HUKUM DAERAH
29
PRODUK HUKUM DAERAH
1. Peraturan Daerah
2. Peraturan Kepala Daerah
3. Peraturan Bersama Kepala Daerah
4. Keputusan Kepala Daerah
5. Intruksi Kepala Daerah
30
PEDOMAN MENYUSUN
PERATURAN (DAERAH)
• UUD 1945
• UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan
• UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
• Permendagri No. 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk
Hukum Daerah.
• Permendagri No. 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk
Hukum Daerah.
• Peraturan pelaksanaannya.
31
FUNGSI PERDA
MATERI
32
ASAS MATERI MUATAN
– kejelasan tujuan.
– kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat.
– Kesesuaian antara jenis dan materi muatan.
– Dapat dilaknakan.
– Kedayagunaan dan kehasilgunaan
– Kejelasan rumusan
– Keterbukaan.
34
MEKANISME KONSULTATIF PEMBENTUKAN PERDA
35
36