Anda di halaman 1dari 22

DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

KEMENTRIAN KOPERASI & UKM


REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR AUDIT
Atas
LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
PENGERTIAN :
Auditing adalah proses
pengumpulan dan pengevaluasian
bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan
seorang yang kompeten dan
independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan (Arens & Loebbecke)
AUDITING

Audit Keuangan Audit Kepatuhan Audit Operasional

Memeriksa asersi dalam Memeriksa tindakan Memeriksa seluruh /


Laporan Keuangan perorangan / organisasi sebagian aktifitas organisasi

Kriteria yang digunakan Kriteria yang digunakan Kriteria yang digunakan


adalah Prinsip Akuntansi adalah Kebijakan, adalah tujuan tertentu
Berterima Umum (PABU) Perundangan, Peraturan organisasi

Laporan Audit berisi


Laporan Audit berisi
pendapat auditor atas Laporan Audit berisi
pendapat auditor atas
kepatuhan perorangan/ rekomendasi perbaikan
kesesuaian Laporan
organisasi thd Kebijakan, aktivitas
Keuangan dengan PABU
Perundangan, Peraturan
 ASERSI MANAJEMEN DALAM
LAPORAN KEUANGAN
Asersi (Assertions) adalah pernyataan
manajemen yang terkandung di dalam
komponen laporan keuangan.

Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit


atau eksplisit.
Asersi manajemen dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :

1. Keberadaan atau keterjadian (existence or


occurrence)
2. Kelengkapan (completeness)
3. Hak dan kewajiban (rights and obligation)
4. Penilaian (valuation) atau alokasi
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and
disclosure)
Tabel hubungan asersi manajemen dan tujuan umum audit
Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit
Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada
tanggal tertentu, dan transaksi
pendapatan dan biaya terjadi dalam
periode tertentu
Kelengkapan Semua transaksi dan semua rekening
yang seharusnya telah disajikan dalam
laporan keuangan
Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang
adalah kewajiban entitas pada tanggal
tertentu
Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan
dan biaya telah disajikan dalam
laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya
Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu dalam laporan
keuangan telah digolongkan,
digambarkan, dan diungkapkan secara
semestinya
Ilustrasi Asersi Manajemen
Pernyataan Eksplisit:
Piutang Dagang saldo piutang
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000

Pernyataan Implisit, saldo piutang tersebut:


• Ada dan terjadi (eksistensi dan terjadinya)
• Lengkap (kelengkapan)
• Hak perusahaan
• Dinilai dan dialokasikan dengan tepat (penilaian dan alokasi)
• Disajikan dan diungkapkan dengan tepat
sesuai SAK (penyajian dan pengungkapan)

7
Audit atas Laporan
Keuangan
Audit Umum
(General Audit)
Tujuan :
Untuk menyatakan
KEWAJARAN atas
Laporan Keuangan

Audit Keuangan

Audit atas Pos-pos


tertentu dalam Laporan
keuangan
Audit Khusus / Investigasi
(Special Audit) Bertujuan Untuk
Mencari/menelusuri
kebenaran Nilai dalam
laporan Keuangan
Audit Umum (General Audit)
Tujuan Untuk menyatakan KEWAJARAN atas Laporan
Keuangan
KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN :
1.Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan PABU
(Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum) Untuk Koperasi
menggunakan SAK. ETAP
2.Laporan disajikan secara Konsisten
3.Tidak ada salah saji materian dalam Laporan Keuangan

Hasil Akhir General Audit adalah berupa


“PERNYATAAN AUDITOR INDEPENDEN”
(OPINI)
OPINI AKUNTAN
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified
Opinion) LK telah disajikan & diungkapkan secara wajar dalam
semua hal yang material dan informasi keuangan dalam LK dapat
diandalkan
2. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified
Opinion) LK telah disajikan & diungkapkan secara wajar dalam
semua hal yang material, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan, sehingga informasi keuangan
dalam LK yang tidak dikecualikan dalam opini pemeriksaan dapat
diandalkan
3. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion ) LK tidak disajikan
& diungkapkan secara wajar dalam segala hal yang material, sehingga
informasi keuangan dalam LK tidak dapat diandalkan
4. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer
Opinion) LK tidak dapat diperiksa sesuai dengan standar
pemeriksaan (pemeriksa tidak dapat meyakini LK apakah bebas dari
saji material)
MATERIALITAS DAN RESIKO
Karena sifatnya yang menyeluruh (general) Auditor dan
pertimbangan tujuan audit, auditor tidak mungkin
melakukan pemeriksaan atas semua transaksi yang
dicerminkan dalam laporan keuangan, auditor harus
menggunakan konsep materialitas dan konsep risiko audit
dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan.
Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa
salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima
oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak
terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko
kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas
laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji
material.
BUKTI AUDIT
"Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
"

Bukti Audit diperoleh dengan cara :


1.Inspeksi
2.Observasi (pengamatan)
3.Wawancara
4.Konfirmasi
JENIS-JENIS BUKTI AUDIT
1. Bukti analitis, merupakan produk dari
prosedur analitis, contoh: rasio penjualan
sesungguhnya dengan anggaran penjualan.
2. Bukti dokumenter, merupakan produk dari
prosedur tracing, vouching, dan inspeksi,
contoh: tracing dari faktur penjualan ke buku
besar piutang, vouching dari buku besar ke
faktur penjualan, inspeksi terhadap laporan
bank.
3. Bukti konfirmasi, merupakan produk dari prosedur
konfirmasi, contoh: konfirmasi piutang dan konfirmasi
saldo rekening bank.

4. Bukti matematis, merupakan produk dari prosedur


penghitungan ulang (recalculation), contoh:
penghitungan ulang pendapatan bunga atau biaya
bunga.

5. Bukti fisik, merupakan produk dari prosedur inspeksi,


penghitungan, dan observasi, contoh: inspeksi
bangunan gudang baru, penghitungan uang, observasi
perhitungan persediaan.
6. Bukti pernyataan tertulis, merupakan produk dari
prosedur wawancara yang diikuti dengan permintaan
untuk membuat pernyataan tertulis.
7.Bukti matematis, merupakan produk dari prosedur
penghitungan ulang (recalculation), contoh: penghitungan
ulang pendapatan bunga atau biaya bunga.
8.Bukti fisik, merupakan produk dari prosedur inspeksi,
penghitungan, dan observasi, contoh: inspeksi bangunan
gudang baru, penghitungan uang, observasi perhitungan
persediaan.
9.Bukti pernyataan tertulis, merupakan produk dari
prosedur wawancara yang diikuti dengan permintaan
untuk membuat pernyataan tertulis.
7. Bukti lisan, merupakan produk dari prosedur
wawancara yang berfungsi sebagai bahan masukan
dalam merumuskan prosedur audit yang lebih tepat
untuk pengujian obyek audit tertentu, contoh:
wawancara/ pertanyaan tentang kemungkinan adanya
persediaan yang usang atau rusak.

8. Bukti elektronik, merupakan produk dari prosedur


audit berbantuan komputer, contoh: pembandingan
antara harga yang tercantum dalam faktur dengan
harga yang tercantum dalam master file harga.
 KOMPETENSI BUKTI AUDIT

Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas


atau keandalan data akuntansi dan informasi
penguat.
Kompetensi Data Akuntansi.
Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi secara
langsung oleh efektivitas pengendalian intern.
Kompetensi Informasi Penguat
Dipengaruhi oleh berbagai faktor, berikut ini :
(1) Relevansi, (2) Sumber, (3) Ketepatan waktu, (4)
Objektivitas, dan (5) Cara perolehan bukti
RESIKO AUDIT
1.Resiko bawaan, adalah kerentanan suatu
saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa
tidak terdapat kebijakan dan prosedur
pengendalian intern yang terkait.
2.Resiko pengendalian, adalah risiko
terjadinya salah saji material dalam suatu asersi
yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara
tepat waktu oleh pengendalian intern entitas
3.Resiko deteksi, adalah risiko sebagai akibat
auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi
SAMPLING AUDIT
Sampling audit merupakan penerapan
prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu
saldo akun atau kelompok transaksi yang
kurang dari 100 % dengan tujuan untuk
menilai beberapa karakteristik saldo
akun atau kelompok transaksi tersebut

Sampling Audit hanya dapat diterapkan pada jenis


Audit Umum (general Audit) karena pada jenis Audit
ini Tujuan nya untuk menyatakan Kewajaran. Dan
dipengaruhi penilaian auditor terhadap konsep
Materialitas.
 Secara luas Sampling hanya
digunakan dalam prosedur :
 Vouching (Tes Bukti Transaksi)
 Konfirmasi
 Trasing (penelusuran)
PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor
meliputi :
(1) Inspeksi
(2) Pengamatan (observation)
(3) Permintaan keterangan (enquiry)
(4) Konfirmasi
(5) Penelusuran (tracing)
(6) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
(7) Penghitungan (counting)
(8) Scanning
(9) Pelaksanaan ulang (reperforming)
(10) Teknik audit berbantuan komputer (computer-
assisted audit techniques)
Ilustrasi Proses Audit
Mengumpulkan Bukti Melalui Prosedur Audit

Memahami SPI Menguji SPI Menguji Substantif:


• Menguji analitis
• Menguji transaksi
Evaluasi • Menguji saldo
Kecukupan & rekening
Kompetensi • Menguji penyajian dan
Bukti pengungkapan

Menolak Pendapat tanpa penge-


berpendapat, Tidak Ya cualian, dengan penge-
Memadai?
pendapat dengan cualian, atau tidak
kualifikasi wajar.

Anda mungkin juga menyukai