Anda di halaman 1dari 21

AUDITING

KONTRAK PERKULIAHAN

Maksimum keterlambatan 15 menit

Total Pertemuan: 16x Pertemuan


Bentuk Pertemuan:
• 14x Pertemuan Kuliah
• 1x UTS
• 1x UAS
Pembelajaran tatap muka/online akan menyesuaikan berdasarkan surat
edaran dari Universitas dan akan ada presentasi pada 6 pertemuan
terakhir sebelum UAS.

Presentase Penilaian Perkuliahan:


1. Tugas 40%
2. Kehadiran 10%
3. Kuis 10%
4. UTS 15%
5. UAS 25%
AUDITING
PENGERTIAN AUDITING

DOSEN:
IDA AYU ROSA DEWINTA, S.E., M.SI
NOMOR WA: 083114572161
PENGERTIAN AUDITING

Menurut Sukrisno (2012:2), Audit merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi, pengertian
umumnya, merupakan suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas
dari pernyataan seseorang.

Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis yang
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
PENGERTIAN AUDITING
Akuntan publik melakukan jenis jasa assurance lainnya. Committee Assurance Services dari AICPA mendefinisikan
assurance services sebagai berikut: “Jasa seorang profesional yang independen yang meningkatkan kualitas untuk
para pengambil keputusan”. Assurances services mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari auditing atau atestasi,
misalnya perusahaan bisa saja meminta akuntan publiknya untuk mengevaluasi keandalan sistem informasinya, atau menilai
kecukupan dari sistemnya untuk mengelola risiko bisnis, atau menilai efektivitas dari sistem pengukuran kinerja.
PENGERTIAN AUDITING

Hal yang penting dalam pemeriksaan auditing adalah:


1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-
bukti pendukungnya.
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen yaitu akuntan publik. Independen artinya sebagai pihak diluar
perusahaan yang diperiksa, tidak boleh mempunyai kepentingan tertentu di dalam perusahaan tersebut (misal, sebagai
pemegang saham, direksi, atau dewan komisaris) atau mempunyai hubungan khusus (misal keluarga dari pemegang saham,
direksi, atau dewan komisaris).
4. Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa.
PENGERTIAN AUDITING
Auditing dan Asersi Manajemen

Asersi adalah representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan. Auditing standards board (ASB) adalah suatu
badan yang dibentuk AICPA untuk memformulasikan standar auditing dan interpretasinya, mengklasifikasikan asersi laporan
keuangan sebagai berikut:

1. Existence atau occurance: apakah semua aset, liabilitas, dan ekuitas yang tercantum di Laporan Posisi Keuangan
(neraca) betul- betul ada, dan/atau apakah semua transaksi yang dipresentasikan dalam laporan laba rugi komprehensif
betul- betul terjadi.
2. Completeness: apakah ada aset, liabilitas, dan ekuitas , atau transaksi yang dihilangkan dari laporan keuangan.
3. Rights and obligations: apakah aset yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) dimiliki perusahaan, dan apakah
liabilitas yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) merupakan liabilitas perusahaan pertanggal laporan posisi
keuangan?
4. Valuation atau allocation: Apakah aset, liabilitas, dan ekuitas dinilai dengan tepat sesuai standar akuntansi yang berlaku
umum (sekarang SAK/ETAP/IFRS) dan apakah saldo- saldo sudah dialokasikan secara wajar antara laporan posisi
keuangan (neraca) dan laba rugi komprehensif (misalnya asset cost vs deprecation expenses)
5. Presentation and disclosure: apakah pengkasifikasian seperti current versus noncurrent assets and liabilities, dan
operating versus nonperating revenues and expenses, sudah direfleksikan secara tepat di laporan keuangan, dan apakah
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sudah memadai agar laporan keuangan itu tidak misleading
(menyesatkan)
PENGERTIAN AUDITING
Auditing dan Asersi Manajemen

Tugas auditor adalah untuk menentukan apakah representasi (asersi) tersebut betul-betul wajar yang berarti tingkat
keterkaitan antara asersi tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum, standar yang berlaku di Indonesia yaitu SAK ETAP, PSAK berbasis IFRS.

Dari aktivitas diatas, audit menemukan temuan, dimana temuan tersebut diekspresikan dalam bentuk pendapat (opinion)
mengenai kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI (ACCOUNTING)
AUDITING AKUNTANSI

1. Mempunyai sifat analitis, karena akuntan


publik memulai pemeriksaannya dari 1. Accounting mempunyai sifat konstruktif,
angka- angka dalam laporan keuangan, karena disusun mulai dari bukti- bukti
lalu dicocokkan dengan neraca saldo pembukuan, buku harian, buku besar, dan
(trial balance), buku besar (general sub buku besar, neraca saldo sampai
ledger), buku harian (special journals), menjadi laporan keuangan,
bukti- bukti pembukuan (documents), sub
buku besar (sub ledger).
2. Dilakukan oleh pegawai perusahaan
2. Dilakukan oleh akuntan publik (bagian akuntansi) dengan berpedoman
(khususnya financial audit) dengan pada Standar Akuntansi Keuangan atau
berpedoman pada Standar Profesional ETAP atau IFRS.
Akuntan Publik, Kode Etik Profesi
Akuntan Publik dan Standar
Pengendalian Mutu.
TAHAPAN- TAHAPAN AUDIT
Tahapan- tahapan audit (pemeriksaan umum oleh akuntan publik atas laporan keuangan perusahaan) dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan (klien) yang membutuhkan jasa audit

b. KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien untuk membicarakan: alasan perusahaan untuk mengaudit
laporan keuangannya, apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit KAP lain, jenis usaha perusahaan dan gambaran
umum mengenai perusahaan tersebut, apakah data akuntansi perusahaan diproses secara manual atau dengan bantuan
komputer, dan sistem penyimpanan bukti- bukti pembukuan cukup rapih.

c. KAP melakukan surat penawaran (audit proposal) yang antara lain berisi: jenis jasa yang diberikan, besarnya niaya
audit, kapan audit dimulai, kapan audit harus diserahkan, dll.
TAHAPAN- TAHAPAN AUDIT
Tahapan- tahapan audit (pemeriksaan umum oleh akuntan publik atas laporan keuangan perusahaan) dapat dijelaskan
sebagai berikut:

d. KAP melakukan audit field work (pemeriksaan lapangan) dikantor klien, setelah selesai KAP memberikan draft report
kepada klien, setelah disetujui klien, KAP menyerahkan final audit report

e. Selain audit report, KAP juga diharapkan memberikan Management Letter yang isinya memberitahukan kepada
manajemen mengenai kelemahan pengendalian intern perusahaan dan saran-saran perbaikannya,
PENTINGNYA AUDIT
Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga
yang independen, karena:

1. Jika tidak diaudit, ada kemungknan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja
maupun tidak disengaja, karena laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari KAP, berarti pengguna
laporan keuangan bisa yakin bahwa lapkeu tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
3. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asetnya Rp 25M keatas harus memasukkan audited financial statements
kepada Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial stataments nya ke Bapepam-LK paling
lambat 90 hari setelah tahun buku.
5. SPT yang didukung oleh audited financial stataments lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang
didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit.
JENIS- JENIS AUDIT
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas :

1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas pada permintaan auditee
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan
yang diaudit, misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.
JENIS- JENIS AUDIT
Ditinjau dari jenis pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas :

1. Operasional Audit (Manajemen Audit)


Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode
operasional suatu organisasi untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan. Audit operasional dapat menjadi
alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasional berupa
rekomendasi-rekomendasi perbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi
manajemen.

2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)


Compliance Audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas
berwenang sudah ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Compliance Audit biasanya ditugaskan oleh otoritas
berwenang yang telah menetapkan prosedur/ peraturan dalam perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk
dipublikasikan tetapi untuk intern manajemen.
JENIS- JENIS AUDIT
Ditinjau dari jenis pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas :

3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)


Pemeriksaan ini dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan baik terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

4. Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan Electronic
Data Processing (EDP) system. Pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum adalah penggunaan
metode automatis dalam pengolahan data komersil. Biasanya penggunaan EDP ini relatif simple, aktivitas yg
berulang untuk memproses informasi dalam jumlah yg besar. Misalnya : update stok barang untuk dimasukkan ke
dalam inventaris, transaksi banking untuk dimasukkan ke dalam account dan master file pelanggan, booking dan
pemesanan tiket ke system reservasi maskapai penerbangan, dan lain-lain.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA
Tujuan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyelenggarakan ujian CA berdasarkan ketentuan IFAC peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan lain yang berlaku.

IAI menyelenggarakan ujian CA dengan tujuan untuk mendapatkan Akuntan sebagai Anggota Utama IAI yang memiliki:

1. Kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai Akuntan Profesional yang sesuai kompetensi utama dan kompetensi
khusus CA.
2. Komitmen tinggi terhadap etika, nilai-nilai dan perilaku profesional yang tinggi; dan
3. Keahlian profesional untuk menjalankan peran tersebut.

Ujian CA diselenggarakan berdasarkan atas prinsip-prinsip dasar, yaitu: kompetensi, objektivitas, independen,
integritas, transparan, fairness, adil, dan bertanggung jawab. Setiap peserta dan pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan ujian CA harus melaksanakan ujian dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut, etika profesi, dan
ketentuan peraturan yang berlaku yang ditetapkan IAI.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Sebutan Profesi

Untuk memperoleh sebutan CA, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Lulus ujian sertifikasi CA Indonesia yang dilaksanakan oleh IAI;


2. Memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di bidang akuntansi, baik di sektor
pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun praktisi akuntan publik yang data di verifikasi paling
sedikit 3 (tiga) tahun di bidang akuntansi yang di peroleh dalam 7 (tujuh) tahun terakhir; dan
3. Sebagai Anggota IAI.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

Pemahaman tentang akuntan professional berpraktik CPA

CPA merupakan program pengembangan profesi bagi akuntan yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang ingin meningkatkan kompetensi dan
mendapatkan izin menjadi akuntan publik. Ujian CPA dengan kurikulum baru memiliki tiga tingkatan,
yaitu tingkat dasar, tingkat profesional, dan tingkat lanjutan.

1. Ujian Tingkat Dasar


Diperuntukan bagi seseorang yang akan memulai karir di KAP.
Gelar sertifikasi: Associate Certified Public Accountant of Indonesia (ACPAI).

Materi ujian:
Pengantar Audit & Asurans
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro
Pengantar Manajemen, Perpajakan, dan Hukum Bisnis
Akuntansi Biaya, Manajemen Keuangan, dan Sistem Informasi.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

2. Ujian Tingkat Profesional


Diperuntukan bagi seseorang yang akan bekerja sebagai staf profesional KAP.
Gelar sertifikasi: Certified Public Accountant of Indonesia (CPA)

Materi ujian:
Audit, Asurans, dan Etika Profesi
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lanjutan
Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan, dan Teknologi Informasi
Strategi Bisnis dan Perpajakan Lanjutan
Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Pengendalian Internal
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA

3. Ujian Tingkat Lanjutan


Diperuntukan bagi seseorang yang akan mengajukan izin akuntan publik.
Gelar sertifikasi: tidak ada karena gelar CPA sudah diperoleh saat lulus ujian tingkat profesional.
Namun, akan mendapatkan Surat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik.
Materi ujian: Audit dan Asurans Tingkat Lanjutan

Tujuan dan Manfaat:


1. Merupakan program persiapan ujian CPA Tingkat Profesional
2. Meningkatkan pengetahuan peserta atas bidang-bidang yang menjadi mata ujian.
3. Jika berhasil lulus ujian CPA of Indonesia, membuka peluang karir lebih baik bagi individu yang ingin
bekerja di Industri, Pemerintahan maupun Kantor Akuntan Publik
TERIMA
KASIH

DOSEN:
IDA AYU ROSA DEWINTA, S.E., M.SI

Anda mungkin juga menyukai