Anda di halaman 1dari 5

1.

Penugasan asurans adalah penugasan di mana praktisi memberikan kesimpulan yang


dirancang untuk menaikkan tingkat kepercayaan dari pengguna yang dituiu, yang bukan
pihak yang bertanggung jawab atas hasil evaluasi atau pengukuran suatu pokok tugas
terhadap kriteria. Ada lima unsur penugasan asurans, yakni:
1. hubungan tripartit (a three party relatianship);
2. pokok tugas (a subiectmatter);
3. kriteria (criteria);
4. bukti (evidence);
5. Iaporan asurans (an assurance report).
Audit adalah salah satu contoh penugasan asurans. Oleh karena itu, kelima unsur penugasan
asurans dapat diterapkan dalam penugasan audit.
1. Hubungan Tripartit
Suatu perikatan asurans melibatkan tiga pihak: Praktisi (practitioner), Penanggung Jawab
ia (responsible party), dan Pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran perikatan ini
(intended users).
Dalam penugasan audit ketiga pihak itu adalah:
a. Akuntan Publik, yang daiam hal ini disebut Auditor; sebagai Praktisi.
b. Penanggungjawabnya adalah manajemen dari entitas yang menerbitkan laporan
keuangan.
c. Pengguna yang dituju, bisa beraneka ragam, tergantung dari tujuan penugasan,
misalnya:
1) bank yang memberi pinjaman;
2) para investor dan calon investor di pasar modal, analis keuangan, 0JK dan lain-
lain, untuk audit atas laporan keuangan emiten;
3) Direktorat Jenderal Pajah untuk audit atas laporan keuangan wajib pajak.
2. Pokok Tugas
Pokok tugas (subject matter) dan informasi pokok tugas (subject matter information)
dalam penugasan asurans bisa berupa:
1) kinerja atau kondisi keuangan (financial performance or conditions) seperti posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas, baik yang historis atau prospektif.
Informasi pokok tugas bisa berupa pengakuan (recognition), pengukuran
measurement), penyajian (presentation), dan pengungkapan (disclosure) yang
dinyatakan dalam laporan keuangan.
2) kinerja atau kondisi nir-keuangan (non-financial performance or conditrons) seperti
kinerja entitas. Informasi pokok tugas bisa berupa indikator penting mengenai efisien
dan efektifnya kinerja entitas.
3) ciri fisik (physlcal characteristics) seperti kapasitas (pabrik, gudang, dan lain-lain).
Informasi pokok tugas bisa berupa dokumen spesifikasi (specifications document).
4) sistem dan proses seperti pengendalian internal entitas atau sistem teknologi
informasinya. Informasi pokok tugas bisa berupa asersi tentang efektifnya sistem
yang bersangkutan,
5) perilaku (behavior) seperti tata kelola perusahaan (corporat egovernance), kepatuhan
terhadap ketentuan perundang-undangan, praktik SDM, dan lain-lain, Informasi
pokok tugasnya bisa berupa pernyataan mengenai kepatuhan atau pernyataan
mengenai efektifnya lingkungan (tata kelola perusahaan, praktik SDM, dan lain-lain),
Dalam penugasan audit, pokok tugas dan informasi pokok tugas adalah laporan
keuangan entitas yang diaudit, yang terdiri atas laporan posisi keuangan (neracaJ, Iaporan
laba-rugi, .aporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pokok tugas ini
mencerminkan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan arus kas dari entitas
tersebut pada suatu tanggal neraca dan untuk suatu periode (dalam hal laporan laba-rugi
dan laporan arus kas).
3. Kriteria
Kriteria dalam penugasan asurans, adalah tolok ukur (benchmarks) yang digunakan
untuk mengevaluasi atau mengukur pokok tugas, termasuk (jika relevan), tolok ukur untuk
penyajian (presentation dan pengungkapan (disclosure). Dalam penugasan audit, kriteria
yang digunakan adalah standar yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan seperti
PSAK(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), IFRS (international Financial Reporting
Standards), dan lain-lain.
4. Bukti
Bukti harus cukup (sufficient) dan tepat (appropriate). Sufficiency of evidence atau
kecukupan bukti adalah ukuran kuantitas dari suatu bukti, Appropriateness of evidence
atau ketepatan bukti mengukur kualitas atau mutu dari suatu bukti, apakah bukti itu
relevan (relevant) dan andal (reliable).
Bab terpisah akan membahas bukti audit dan teknik pengumpulan bukti audit.
pengumpulan bukti audit ini menjadi bagian dari pembuktian untuk memberikan pendapat
audit. Lni tidak berbeda dari proses yang dilakukan peneliti atau dokter yang menguii
hipotesis atau mendiagnosis penyakit pasiennya.
5. Laporan Asurans
Dalam penugasan asurans, praktisi menyiapkan laporan tertulis berisi kesimpulan
yang menegaskan asurans yang diperolehnya tentang informasi pokok tugas. Auditor juga
menyiapkan laporan tertulis berisi kesimpulan auditnya. Di atas disinggung sepintas
opini audit seperti WTB WDg TMB dan TW. WTP (ungualifed opinion) yang sudah
disebut di atas, WDP (wajar dengan pengecualian, qualified opinion) penerapan
standar tidak pas, tidak sesuai dengan standar akuntansi. TMP (tidak Memberikan
pendapat, disclaimer of opinion), dan TW (tidak wajar, adverse opinion). Wajar
tanpa pengecualin dengan bahasan penjelasan yang ditmbahkan

2. Audit merupakan pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait informasi untuk


menentukan dan membuat laporan mengenai tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria
yang ditetapkan Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak,
yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit
telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima.
3. Atestasi merupakan salah satu jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik. Jasa
atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang
independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, yakni audit keuangan historis,
pemeriksaan/examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama.
4. Jasa Audit adalah suatu proses sistematis mendapatkan & mengevaluasi bukti2 secara
obyektif sehubungan dengan asersi atas tindakan & peristiwa ekonomi untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara asersi2 tsb, dan menetapkan kriteria serta mengomunikasikan
hasilnya kepada pihak2 vang berkepentingan. Tujuan audit laporan keuangan adalah agar
auditor dapat memberikan opininya bahwa laporan keuangan tidak terdapat kesalahan
material dan telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum.
5. Review atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi, yang diberikan
kantor-kantor akuntan public. Banyak perusahaan non publik menginginkan jaminan atas
laporan keuangannya dengan biaya murah, audit atas laporan keuangan menghasilkan
jaminan yang tinggi sedangkan review hanya menghasilkan jaminan yang moderat atas
laporan keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan bukti yang lebih
sedikit. Review untuk keperluan tertentu dipandang sudah cukup memadai dan dapat
dilakukan oleh akuntan publik dengan biaya pemeriksaannya lebih murah.
6.
7.
8. Jenis Auditor
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada
instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
 Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar
1945 yang berbunyi Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri..
ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai
dengan kewenangannya. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak
tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen.
 Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen/LPND, dan Badan
Pengawasan Daerah.

Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya


berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk
membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan


keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan
terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan
kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik
harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Namun, Arens & Loebbecke dalam bukunya Auditing Pendekatan Terpadu yang diadaptasi
oleh Amir Abadi Jusuf, menambahkan satu lagi jenis auditor, yaitu:

 Auditor Pajak. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen


Keuangan Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Aparat
pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor
khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak
tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.

9. Jenis Audit
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan biasa dilakukan oleh eksternal audit atas permintaan klien.
Audit laporan keuangan atau bisa disebut financial audit, memiliki tujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan.
b. Audit Operasional
Audit operasional merupakan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan operasional yang sudah ditetapkan oleh manajemen
dengan tujuan mengetahui apakah efektif atau tidak.
c. Audit Pemeriksaan Ketaatan
Audit pemeriksaan ketaatan atau audit ketaatan merupakan audit yang melakukan
suatu pemeriksaan dan dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati
peraturan dan kebijakan yang memang berlaku. Hal ini baik ditetapkan oleh pihak
intern perusahaan ataupun pihak ekstern perusahaan. Audit ketaatan tak berpengaruh
pada tingkat eksternal atau internalnya.
10.
11.
12.

Anda mungkin juga menyukai