Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CEGAH HOAKS MELALUI PENERAPAN

NILAI – NILAI PANCASILA

Diajukan untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Pancasila

Dosen Pengampu:

CINDY CEPHANIE MANEK, S.H.,M.Kn

Disusun oleh :

LAURENSIANA ALFONSA KENE ( 051210028)

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NUSA NIPA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini banyak kasus yang disebabkan oleh berita burung atau biasa
dengan istilah hoaks. Hoaks merupakan berita palsu atau bohong yang sebenarnya pada
kenyataannya tidak kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Hal ini sangat menghawatirkan
masyarakat Indonesia, karena bisa menyebabkan perselisihan antar masyarakat atau
kelompok. Perkembangan tegnologi informasi tidak selalu membuat penggunanya juga
ikut berkembang. Postingan pada jejaring sosial yang tidak menyuguhkan berita yang
sebenarnya atau hoaks, bahkan mengandung element SARA dapat memicu terjadinya
persengketaan di antara masyarakat Indonesia yang beragam. Hoaks atau berita bohong
sangat berpengaruh dan berdampak negatif bagi masyarakat, karena masyarakat akan
menerima informasi yang yang tidak aktual dan bisa berakibat fatal. Dengan semakin
banyaknya berita bohong akan mengakibatkan pihak-pihak tertentu untuk semakin leluasa
menyebarkan berita bohong untuk kepentingan tertentu, tentunya berita bohong atau
hoaks sangat tidak bisa bisa di hubungkan dengan pancasila yang merupakan dasar dari
bangsa Indonesia itu sendiri, karena hoaks tersebut telah melanggar makna-makna sila
dalam pancasila terutama dalam sila ketiga yang berbunyi persatuan Indonesia. Dari sila
ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu tanpa
harus memikirkan atau mengambil bagian tertentu untuk kepentingan masing-masing atau
individu dengan menyebarkan berita-berita yang tidak aktual.
Pancasila dianggap sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia, pancasila juga dianggap menjadi pedomaan dasar. Pedoman
dasar inilah yang menjadi patokan kita dalam bersikap atau pegangan dalam bertingkah
laku. Pancasila juga disebut sebagai pemersatu bangsa. Pancasila sebagai pedoman
berbangsa atau bernegara mengandung arti bahwa setiap gagasan berkehidupan
kebangsaan, bernegara, dan bermasyarakat harus didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan yang terakhir keadilan. Dan ketiga gagasan atau
aspek itu tidak dijalankan atau diresapi atau didalami maka akan timbul konflik yang
akan terjadi secara terus-menerus. Sebagai warga negara Indonesia yang baik,
seharusnya kita menghormati pancasila sebagai landasan hukum. Beberapa masyarakat
masih memegang teguh nilai-nilai pancasila tetapi ada juga beberapa masyarakat yang
justru melakukan penyimpangan pada lima sila yang tercantum dalm pancasila tersebut
dan tidak menghargai nilai- nilai pancasila salah satunya penyebaran hoaks.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran pancasila dalam pemberantasan dan pemberhentian berita hoaks dan
Langkah-langkah dalam menangani Berita Hoaks?
2. Bagaimana dasar hukum yang mengatur dan menjerat penyebaran hoaks?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran pancasila dalam menangani pemberantasan dan
pemberhentian berita hoaks serta mengetahui langkah-langkah dalam menangani
berita hoaks.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar hukum yang mengatur dan menjerat penyebaran hoaks.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Pancasila dalam Pemberantasan dan Pemberhentian Berita Hoaks dan
Langkah-langkah dalam Menangani Berita Hoaks

Pada era politik pascakean yang sedang melanda jagat raya sekarang, masyarakat
pada umunya mudah rentan dan benar-benar rentan oleh berita dusta, apalagi jika
disampaikan ulang-ulang. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kecerdasan kita perlu
selalu diasah agar tidak menjadi korban ‘hoaks’ dengan sia-sia. Hoax atau
diindonesiakan ‘hoaks’ yang berarti berita bohong, palsu, atau tipuan yang sengaja
dibuat orang yang tunamoral untuk meraih sebuah tujuan, apakah itu politik, ekonomi,
dan kejahatan, atau membuat lelucon. Usia istilah ini kabarnya bisa dilacak dalam
sejarah Eropa abad ke-17. Ancaman dari penyebaran berita hoaks yaitu dapat
menimbulkan perpecahan. Perpecahan terjadi karena tersebarnya berita hoaks yang
bermuatan isu SARA. Suku, agama, ras ( SARA) merupakan hal yang sensitif di
Indonesia disebut sensitif karena di indonesia sendiri merupakan negara dengan beragam
perbedaan budaya pada suku, agama, dan ras. Menyebarnya isu SARA tentunya dapat
memecah belah kehidupan bermasyarakat. Masyarakat kini tidak bisa membedakan isu
yang benar dan hoaks. Pancasila merupakan pilar ideologis Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Salah satu sila dalam pancasila adalah persatuan indonesia. Dengan salah satu
butirnya yaitu mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
dan golongan.
Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa setiap warga negara Indonesia harus dapat
menjaga persatuan di Indonesia. Hal yang dapat merusak persatuan di Indonsia di
antaranya adalah hoaks.
A. Peran pancasila untuk menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks sangat
besar. Mengamalkan nilai-nilai setiap sila pada sendi kehidupan bisa melakukan
itu. Namun, tidak menutup kemungkinan penyebaran hoaks bisa merusak nilai-
nilai pancasila tersebut. Sebagai contoh ketika pemilu lalu menjadi ladang hoaks
yang sangat besar. Peran pancasila lainnya adalah mengajak kaum muda
menggunakan alat tegnologi untuk memviralkan atau memomulerkan isu-isu
kebangsaan, melawan berita bohong yang sudah tersebar.
Membagikan konten yang positif, inspiratif, kreatif dan produktif di dalam dunia
maya. Serta mensosialisasikan nilai-nilai pancasila.
B. Langkah-langkah dalam menyikapi dan mengatasi berita hoaks:
1. Jangan mudah terprovokasi dengan judul berita. Berita hoax seringkali
menggunakan judul sensasional yang provoaktif, misalnya dengan langsung
menudingkan jari ke pihak tertentu.
2. Bersikap kritis terhadap apapun yang didapat
3. Utamakan logika
4. Lakukan konfirmasi
5. Laporkan konten yang mengandung hoaks
6. Saring sebelum shering
7. Jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet.
8. Perhatikan elemen berita.
9. Mencegah penyebaran hoaks ini dengan mengenali berbagai berita bohong
yang diciptakan dan disebarkan untuk memunculkan persepsi dan kesimpulan
yang salah, sehingga menghasilkan sikap, perilaku dan tindakan yang salah.
10. Cermati alamat situs
11. Periksa fakta
12. Ikut serta grup diskusi anti- hoax

Direktur sosialisasi, komunikasi dan jaringan Badan Pembinaan Ideologi


Pancasila (BPIP) Aris Heru Utomo mengatakan penyebaran hoaks dapat melemahkan
nilai pancasila, khususnya sila ketiga, persatuan Indonesia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebutkan bahwa
Pancasila bisa menangkal serangan hoax yang sudah begitu deras menyerang
masyarakat dari segala penjuru.
‘Kita sebagai orang berpancasila mengambil manfaat dari keterbukaan informasi
untuk tidak menyebarkan hoaks,’Nilai-nilai pancasila seolah makin tenggelam,
kafrena generasi muda mengadapi tantangan kehilangan akar identitas kebangsaan.
Tantangan ini menyebabkan mereka jauh dari budaya-budaya luhur. Terjaganya
persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila menjadi landasan.
Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pancasila itu ideologi yang mempersatukan.
Jika generasi muda saat ini tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai pegangan,
sangat dikhawatirkan akan muncul potensi perpecahan. Berbagai paham radikalisme
bisa mudah masuk dan mempengaruhi generasi milenial saat ini.
a. Adapun contoh kasus hoaks yang baru-baru ini sangat hangat dibicarakan oleh
kalangan masyarakat yang terjadi pada tanggal 3 oktober 2018 lalu. Dan pada
tanggal 3 oktober ini diusulkan sebagai hari anti hoax nasional , karena tanggal 3
oktober kemarin menjadi hari dimana kebohongan penganiayaan Ratna Sarumpet
terbongkar.
b. Terdapat 4 hal dampak negatif yang dapat ditimbulkan yaitu: hoax sebagai
pembuang-buang waktu, pengalihan isu, penipuan publik dan pemicu kepanikan
sosial.

2.2 Dasar Hukum yang Mengatur dan Menjerat Penyebaran Hoax


Pemikiran yang semakin maju dan luas jangan sampai disalahgunakan, apalagi
sampai melunturkan niali-nilai Pancasila dan ingin mengubah Pancasila. Jangan sampai
itu terjadi, akan menjadi suatu berguna jika digunakan untuk kepentingan yang
bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat ,agama, dan negara. Dari sila kedua Pancasila
yang berbunyi “ kemanusiaan yang adil dan beradab “ terdapat nilai yang berkaitan
dengan sikap yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi kasus hoax yaitu
berani membela keadilan dan kebenaran. Sebagai negara yang berdemokrasi Pancasila
harus didasarkan pada Pancasila. Pengamalan dari nilai yang terkandung dalam
Pancasila, benar-benar dilakukan. Karena proses untuk melahirkan Pancasila tidaklah
mudah dan membutuhkan proses yang panjang .

Dibawah ini terdapat pemaparan dasar hukum mengenai kasus penyeberan hoaks
dalam kaitannya dengan pancasila:
1. Pasal 28 ayat 2 berbunyi, “ Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/ atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku,
agama, ras, dan antargolongan ( SARA) “
2. Pasal 40 ayat (2) Undang- Undang No.19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Eletronik
(ITE), Pasal 40 ayat (2a) Undang-Undang No.19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik.
Lalu, pasal 40 ayat (2b) Undang-Undang No.19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi
Eletronik, sampai Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.19 Tahun
2014 tentang Penanganan Situs Bermuatan Negatif.
3. Adapun hukum positif, hukum positif yang dimaksud adalah hukum yang berlaku.
Maka penebar hoaks akan dikenakan KUHP, Undang-Undang No.40 Tahun 2008
tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran
kebencian telah menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Kalau berita-berita ini menimbulkan kebencian, permusuhan, dan mengakibatkan
ketidakharmonisan ditengah masyarakat. Sanksinya hukuman (pidana penjara)
selama enam tahun dan / atau denda Rp 1 miliar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan sebagai berikut:


Peristiwa penyebaran berita hoax yang sedang marak terjadi diindonesia menyebabkan
keresahan di masyarakat keresahan di masyarakat. Hal ini dapat disikapi oleh para
pengguna media sosial agar menjadi netter yang cerdas dan lebih selektif sera berhati-
hati akan segala berita maupun informasi yang tersebar. Dan kita sebagai WNI yang
berlandaskan ideologi pancasila semakin mendalami nilai 5 sila sebagai motivasi untuk
negara indonesia dan semua kaum milenial. Bagi kita anak bangsa marilah mulai
berkarya sesuai dengan perkembangan tegnologi yang kian meningkat dan
memanfaatkan alat-alat yang tercipta supaya negara kita aman dengan asupan-asupan
yang tidak baik untuk perkembangan yang lebih baik dengan adanya berita berita hoax
yang menyebar akan mengakibatkan suatu hal yang kecil menjadi berakibat fatal.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas daoat dikemukakan sejumlah saran sebagai
berikut:

1. Bagi orang-orang yang berprofesi sebagai penyebar hoax harusnya pemerintah lebih
mempertegas hukum tentang penyebaran berita hoax yang dilakukan banyak orang.
2. Pemerintah diharapkan lebih cepat lagi merespon hoax yang beredar di masyarakat
sehingga dapat meminimalisasi kegaduhan atau keresahan yang terjadi di
masyarakat
3. Pemerintah harus lebih giat lagi mensosialisasikan UU ITE agar masyarakat lebih
paham lagi cara menggunakan media sosial dan internet dengan cerdas dan
bijaksana, diharapkan internet digunakan untuk kebaikan kehidupan dan
membaikkan kehidupan .
DAFTAR PUSTAKA

www.bkkbn.go.id/Pocontet/Uploads/InfogrfisHasil Survey MAST EL Tentang


Wabah Hoax Nasional.pdf.
jurnal Pendidikan Pancasila journal of Civics and Education Studies

https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/270926/menangkal-hoaxmelalui-
nilai-nilai-pancasila

https://amp.kompas.com/regional/read/2018/04/08/09100821/pancasila-dinilai-bisa-
jadi-perangkat-menangkal-hoax

Anda mungkin juga menyukai