Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WAHYU TRIWIYANI

NIM : 190400081

MATKUL : PANCASILA

Tekankan Nilai Pancasila untuk Tangkal Penyebaran


Berita Hoax
Akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda maraknya pemberitaan palsu atau hoax. Hoax
merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya.Kini, hoax menjadi trend dan perbincangan dalam kalangan masyarakat.
Keadaannya dianggap sangat meresahkan publik yang mana dapat menjadi suatu
ancaman perpecahan bangsa. Seiring dengan perkembangan teknologi, media online
menjadi sangat berperan dalam penyebaran suatu informasi. Melihat masyarakat yang
mudah terpengaruh tanpa mencari tahu akan kebenarannya dapat menjadi suatu
permasalahan.sebelum terlalu jauh mempengaruhi pola kehidupan bangsa secara ke arah
negatif, maka kita harus kembali kepada pijakan awal berdirinya sebuah negara bangsa
ini. Pijakan awal tersebut adalah falsafah bangsa-bangsa yang mendasari berdirinya
negara bangsa ini, yaitu Pancasila.Pancasila merupakan dasar yang dapat menyaring
kemajuan global demi kemajuan dan kemakmuran.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara mengandung nilai-nilai
yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai tersebut terdapat dalam sila-sila yang ada dalam
Pancasila.Pada sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan setiap
individu harus merasa takut kepada sang pencipta saat hendak menyebarkan pemberitaan
palsu atau hoax serta harus dapat mengedepankan nilai kejujuran. Pada sila kedua yang
berbunyi, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kita sebagai manusia yang
bermartabar agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap orang lain. Salah satu
contohnya ialah menyebarkan informasi hoax yang bersifat menjatuhkan ataupun
berisikan hujatan terhadap orang lain, sebab kita selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa memiliki derajat yang sama. pada sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia,
mengajarkan kesadaran bagi masyarakat bahwa informasi hoax dapat sangat berbahaya
karena dapat memecah belah bangsa. Pada sila keempat yang berbunyi, Kerakyatan yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, megajarkan
kita bahwa setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
terlebih dahulu harus selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Penyebaran informasi hoax dan ujaran kebencian kini kian masif menjelang momentum
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Presiden 2019. Penyebarannya
dapat menyebabkan konflik antarkelompok dan krisis kepercayaan yang mengancam
kualitas demokrasi Indonesia di masa depan.

Hal ini tentu menyelewengkan sila keempat yang mana lebih mementingkan kepentingan
masing-masing kelompok dan individu. Terakhir, pada sila kelima, yaitu Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan setiap Warga Negara Indonesia harus
diperlakukan secara adil sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Sila ini mengingatkan kita agar dapat lebih mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji,
dalam kasus ini ialah bersikap lebih teliti terhadap pemberitaan yang kurang jelas dan
meninggalkan segala penyebaran pemberitaan palsu. Hal tersebut akan senantiasa
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan, serta mencintai
kemajuan dan pembangunan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai