Anda di halaman 1dari 3

Stop Share Berita Hoax, Jaga Keutuhan NKRI

Dewasa ini, perkembangan zaman telah berkembang sangat pesat baik


dalam segi teknologi maupun komunikasi. Penyebaran berbagai jenis kabar sangat
luas bahkan tidak ada yang tersaring baik itu kabar yang benar maupun tidak.
Banyak pihak yang terlibatn atas penyebaran kabar yang sangat bebas tersebut.
Baik di untungkan maupun dirugikan.
Penyebaran berita hoax telah menjadi ancaman nyata dan berbahaya bagi
kerukunan masyarakat Indonesia karena informasi yang disebarkan dapat memicu
radikalisme, intoleransi, serta isu isu perpecahan antar Suku, Ras dan Agama yang
berdampak buruk pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
tegaknya Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika.
Hoax dapat menyebabkan dekonstruksi konsep kebhinekaan sehingga dapat
menimbulkan perpecahan bangsa. Oleh karena itu, Sikap bela negara diperlukan
untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dari berita hoax yang merupakan
virus pemecah belah bangsa karena dalam sila ketiga pancasila sangat menentang
bentuk-bentuk aksi yang mengancam persatuan dan kesatuan nasional, terutama
hoax yang bersifat propagandis dan hate speech.
Makna bela negara ini menjadi sikap dan tindakan yang mencerminkan
kekuatan dan ketangguhan bangsa dan negara dalam menjaga dan melindungi
negara secara keseluruhan dari ancaman disintegritas bangsa termasuk dalam
melawan hoax. Sikap bela negara yang dapat dilakukan untuk memerangi berita
hoax antara lain dengan memiliki rasa cinta tanah air termasuk tidak
menyebarluaskan berita-berita yang negatif yang mengandung hoax yang dapat
meresahkan masyarakat, melaporkan para pelaku yang dicurigai sebagai penyebar
berita hoaxkepada pihak yang berwenang, sadar berbangsa dan bernegara termasuk
kesadaran dan kepatuhan dengan hukum/undang-undang dan yakin pada pancasila
sebagai ideologi negara.
Penyebar hoax di media sosial yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong bisa dipidanakan. Pemerintah telah mengatur hal itu
dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik). Ancaman pidana bagi pelaku yang melanggar pasal tersebut tercantum
dalam Pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Informasi Dan Transaksi Elektronik yaitu pelaku dapat dijerat dengan ancaman
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1
miliar jika pelaku memenuhi unsur pidana.
Dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, akun penyebar hoax ini mungkin
membuat resah beberapa pengguna media sosial ini. Berita hoax adalah sebuah
berita palsu atau sebuah informasi yang di buat untuk kepentingan golongan,
mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai berita tersebut.
Salah satu contoh pemberitaan palsu yang saat ini beredar di media sosial
adalah pemberitaan seperti Thermo Gun Bisa Merusak Otak, penistaan agama, atau
ujaran kebencian dan berita yang dilebih-lebihkan. Jejaring sosial media sosial
banyak di gunakan untuk bertukar pesan, sekedar saling bertegur sapa,
berkomunikasi dengan teman lama atau bahkan melakukan percakapan tatap muka
dengan orang baru. Penggunaannya yang praktis dan tidak ribet menjadi jejaring
sosial memiliki banyak peminat dan pengguna.
Namun dengan banyaknya peminat dan pengguna tersebut banyak akun-
akun penyebar berita hoax yang tidak diketahui siapa pelakunya atau dengan akun
palsu yang tidak bisa dimintai pertanggungjawaban serta bersifat provokatif.
Dimana hal tersebut memunculkan pendapat rata-rata kelompok tertentu yang
terdiri dari berbagai macam pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka dan
bersifat berubah-ubah.
Hal tersebut jika dinilai dari sudut pandang negatif dapat berdampak pada
perpecahan atau perseteruan bagi pengguna media sosial. Kerap sekali di temukan
berita yang mencatut nama tokoh/seseorang beserta sisi negatifnya. Hal tersebut
mampu membuat orang terpengaruh. Lebih lanjut komunikasi melalui media sosial
telah memungkinkan warga dapat menciptakan solidaritas sosial. Secara praktisnya
media sosial lebih memudahkan para penggunanya untuk berinteraksi, saling silang
informasi, bertukar pendapat, ide dan membahas sebuah isu lebih cepat di banding
media konvensional yang membutuhkan waktu lebih lama.
Solidaritas sosial yang terbentuk itulah yang pada akhirnya mampu
mengubah sesuatu yang remeh menjadi layak untuk di bahas dan di perbincangkan.
Sehingga kita sebagai Warga Negara Indonesia, wajib untuk menjaga
keharmonisan serta kerukunan antar sesama. Perbedaan bukanlah sebuah
permasalahan, akan tetapi perbedaan merupakan sebuah kekayaan yang harus kita
jaga atas persatuan tersebut.
Sebagai warga negara yang baik kita harus dapat mencerna serta menyaring
berita tersebut dengan baik dan benar sebelum kita mengambil keputusan yang
lebih lanjut. Harus jelas dimana asal sumber berita tersebut, jangan mengambil
keputusan yang gegabah sehingga menimbulkan rasa tenggang rasa di antara pihak
yang lain. Kita sebagai warga negara Indonesia harus menjujung tinggi sila ke-3
pancasila yaitu mengenai persatuan Indonesia.
Warga negara Indonesia yang baik ialah dimana ia dapat meyesuaikan diri
serta saling menjaga atas perbedaan tersebut. Teknologi dan komunikasi yang
canggih ini dijadikan sebagai sarana serta prasana untuk menjalin tolerasi serta
persatuan untuk sesama, bukan untuk saling memanas dan menyulutkan api satu
sama lain.
Buktikan bahwa warga Indonesia dapat memerangi hoax yang tersebar luas
dengan cara tidak langsung mempercayai kabar tersebut dengan cepat, lebih baik
cari tahu terlebih dahulu sumber akan berita tersebut. Laporkan jika benar berita
yang terkait mengandung hoax kepada pihak yang berwenang serta jangan takut
akan membela kebenaran. Karena sesungguhnya warga yang mencerminkan sila
pancasila ialah warga yang berani menegakkan kebenaran untuk persatuan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai